Anda di halaman 1dari 4

Nama: Indah Aenun Nadila

NPM: 21012010213
Kelas: Manajemen Pemasaran (F)

Sesi 1 :
memberdayakan masyarakat UMKM dengan platform media digital
Pembicara: Deryansha

inti pada pembahasan tema sesi satu ini yang dibawakan oleh deryansha yaitu
menitikberatkan pada branding dan marketing era. Bagaimana mengelola iklan pada
platform media digital dengan baik yang dapat dilakukan mulai dari bisnis terkecil umkm
atau bahkan perusahaan yang sudah memiliki nama besar. Ada 4 era yang menjadi patokan
sejauh perkembangan dari tahun ke tahun.

● tahun 1989 dimana pada tahun ini era ke 1.0 yang fokusnya pada produk. Marketing
yang dilakukan setiap pebisnis atau perusahaan itu fokus pada produk mulai dari
spesifikasi produk hingga keunggulan produk secara detail.
● tahun 1999 dimana pada tahun ini era ke 2.0 yang fokusnya pada customer.
Marketing yang dilakukan itu dilihat dari perilaku konsumennya atau dari customer.
hal yang mereka jual bukan lagi terfokuskan dari produknya melainkan dari hal yang
sesuai kebanyakan perilaku customernya sehingga dorongan ingin produk itu terjadi
karena kesesuaian dengan customernya.
● tahun 2009 dimana pada tahun ini era ke 3.0 yang fokusnya pada
Co-creation/representative. Hal ini fokusnya mengarah kepada hal yang dikagumi,
hal yang dijadikan patokan oleh customer. Seperti shopee sendiri yang melakukan
collab dengan blackpink dimana blackpink sendiri menjadi figur atau patokan yang
disukai banyak orang, dan orang-orang tersebut dapat menjadi customer shopee.
atau iklan dari aqua yang dibintangi raisa. Ataupun contoh lainnya.
● Lalu tahun 2019 dimana dari tahun tersebut sudah memasuki era 4.0 yang fokusnya
engagement/Communal. Hal ini marketing yang dilakukan oleh pelaku bisnis yaitu
dengan menggabungkan fokus - fokus sebelumnya tadi namun secara
berkelompok/circle sehingga customer ada rasa pengakuan diri/pede berada di
dalam suatu kelompok tsb. contohnya ada pada brand zafier baju koko laki-laki yang
pemasaran iklan melalui digital hanya menampilkan kelompok laki2 memakai produk
brand tersebut namun mampu menarik minat dan perhatian customer.
Lalu dalam membuat branding atau jargon untuk produk kita harus dapat memanggil
customer sesuai dengan kebutuhan atau hal yang mereka cari. Sehingga dengan adanya
hal itu mereka akan mengingat dan datang pada satu waktu.

Sesi 2:
Meraih brand positioning
Pembicara: Dahlan iskan, Rizka Romadhona

1. Dahlan Iskan tidak terlalu banyak yang dibahas, ia hanya memberikan hal posisi ia
gagal pada bisnis tambangnya yaitu ketika harga beli bahan baku sangat
melambung tinggi dan penjualan nya sangat turun maka menyebabkan kerugian
hampir 2 triliun. Ia hanya mengatakan solusi untuk kegagalannya itu berolahraga
agar pikiran dan badan tetap sehat. Semasa acara dahlan iskan mengundang
beberapa peserta pelaku bisnis untuk menceritakan bisnis mereka. Mulai dari bisnis
keripik dari lele dengan omset 1 juta perbulan hingga bisnis supply bahan makanan
dengan omset 200 jt perbulan. Hal-hal tersebut di ceritakan bagaimana mulai hingga
masalah yang terjadi pada bisnis mereka dan pencapaian sejauh ini yang mereka
dapatkan.
2. Rizka Romadhona (owner lapis kukus pahlawan surabaya) Dan Hesti Rosa
(CEO Mebiso.com)

Rizka Romadhona menceritakan bagaimana awal ia membuat lapis kukus pahlawan


surabaya yaitu melalui inovasi yang sebelumnya telah ada namun ia kreasikan lagi dengan
yang belum ada. Ia mengkreasikan lapis kukus tersebut dengan bahan dasar dari singkong
yang menjadi pembeda dan lapisnya tersebut pembuatannya secara di kukus. Dengan
inovasi tersebut ia sampai saat ini sudah memiliki 86 toko penjualan lapis kukus surabaya.
Ia juga menjelaskan bagaimana membuat nama brand dan meraih positioning produknya di
kala brand lain yang memang sudah ada. Salah satunya dengan mendaftarkan merk.
Lalu Hesti Rosa menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat nama brand
terlebih dahulu. yaitu harus unik dan identik, gampang didengar dan diucap, bermakna
positif dan inspiratif, tidak bertentangan dengan aturan, tidak mengandung overclaim, dan
bersifat otentik (tidak mirip & belum digunakan brand lain). Dari poin terakhir tersebut
dijelaskan detail mengenai pengecekan nama brand atau merk pada media mebiso sendiri
dengan beberapa penawaran kepada pelaku bisnis untuk melakukan pengecekan nama
brand bisnis mereka.

● Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai