Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fathin Akbar S.M.

Kelas : XI IPA
Sekolah : SMAN 1 Pematangsiantar
Judul Esai : Creativity Branding

Di era industri 4.0 ini, pemerintah telah menekankan untuk komitmen dalam mengembangkan
ekonomi kreatif yang ada di Indonesia yang mana telah diatur dalam UU No. 24 Tahun 2019.
Dan tentu saja hal ini menjadi sebuah trend di kalangan generasi millennial dalam
mengembangkan sebuah usaha kreatif yang kiranya akan cukup menguntungkan. Contohnya
saja akhir-akhir ini banyak bermunculan kedai-kedai kopi atau minuman yang di kalangan
generasi millennial disebut cukup instagrammable.

Hal ini menjadi cukup banyak diperbincangkan di berbagai platform yang ada. Adapun
komentar mengenai hal ini salah satunya adalah tidak banyak para generasi millennial yang
bercita-cita untuk membuat usaha kreatif mereka sendiri. Memimpikan sebuah usaha sendiri
yang dikelola oleh diri sendiri dengan karakteristik produk sendiri dan memperoleh keuntungan
yang cukup menjadi sebuah angan-angan kebanyakan orang di saat ini.

Tentu saja dalam menciptakan sebuah usaha kreatif ini diperlukan sebuah kreativitas yang
mana dengan kreativitas ini dapat menciptakan suatu inovasi yang dapat membuat usaha
kreatif dapat terus bersaing baik di pasar lokal maupun pasar internasional. Maka dari itu,
kreativitas menjadi sebuah kunci utama dalam suatu usaha kreatif agar dapat terus bertahan.

Namun di samping itu semua, adapun faktor lain yang menjadi sebuah pertimbangan oleh
pelaku usaha kreatif dalam menjalankan usahanya agar bertahan serta memperoleh hasil yang
bisa dibilang konsisten untuk kedepannya selain dari kreativitas yang kita sebutkan sebelumnya
di atas tadi. Adapun faktor itu adalah bagaimana pelaku usaha dalam melakukan proses
branding untuk usaha yang akan digiatkannya. Lantas apa itu branding ?

Dilansir dari accurate.id, branding merupakan pencitraan agar suatu produk dapat menarik dan
melekat di benak konsumen. Bisa dibilang bahwa branding bisa diartikan sebagai bentuk
komunikasi perusahaan dengan konsumen yang menjadi sasaran. Atau secara singkatnya,
branding adalah suatu cara untuk mengenalkan usaha.

Tentu dari paparan di atas dapat terlihat kalau kreativitas dan branding itu merupakan dua hal
yang sangat berbeda. Walaupun berbeda pengertian tetapi kedua hal ini menjadi faktor penting
yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan suatu usaha oleh seorang penggiat usaha
agar usahanya dapat berjalan dengan baik dan benar. Keduanya harus dipertimbangkan dengan
matang serta dengan proses yang baik guna meningkatkan kualitas dari usaha yang akan
dijalankan.

Kreativitas diperlukan guna memberikan inovasi terhadap usaha yang dijalankan oleh penggiat
usaha agar tidak ketinggalan dengan pesaing lainnya. Sebab, pelaku usaha di sini tidak hanya
segelintir orang tetapi banyak yang melakukan sebuah usaha kreatif yang mana keadaan ini
mengharuskan kita untuk senantiasa terus berinovasi dengan kreativitas yang kita miliki yang
sekiranya dengan kreativitas itu dapat terus menarik hati dari konsumen yang menikmati hasil
dari usaha kita.

Kreativitas merupakan bagaimana cara kita melihat keadaan yang terjadi pada saat itu dan
menciptakan suatu hal yang berbeda dari kebanyakan orang lainnya atau biasa disebut “out of
the box” tetapi masih signifikan dengan keadaan yang terjadi pada masa itu. Hal ini diperlukan
karena masyarakat pada umumnya menyukai segala hal yang terkesan unik dan berbeda dari
biasanya sehingga menggugah rasa penasaran mereka untuk melihat atau mencoba atas apa
yang akan kita sajikan kepadanya.

Dengan kreativitas kita juga akan menciptakan suatu keefektifan dalam menjalankan suatu
usaha. Perkembangan zaman memaksa kita untuk terus berkreatif agar menciptakan kinerja
yang paling efektif dalam menjalankan suatu usaha guna memperoleh hasil yang paling
maksimal.

Contoh kreativitas dalam suatu usaha misalnya menyesuaikan usaha dengan hal-hal yang
sedang hangat di kalangan masyarakat lalu dikembangan sesuai gaya dari masing-masing
penggiat usaha tersebut. Misalnya, membuat konten-konten menarik mengenai usaha yang
dilakukannya kemudian dibagikan lewat platform-platform sosial media yang ada pada saat ini,
membuat sesuatu hal yang menarik dengan menggabungkan unsur modern dan unsur
tradisional, atau bahkan menciptakan sebuah trend baru yang out of the box di kalangan
masyarakat umum dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Maka dari itu, kreativitas menjadi salah satu dasar yang utama dalam menjalankan suatu usaha
kreatif oleh penggiat usaha agar usahanya dapat terus dinikmati oleh masyarakat luas sehingga
tidak mengalami kerugian yang berarti.

Tetapi di samping itu, branding tidak kalah jauh pentingnya dari kreativitas. Branding menjadi
salah satu syarat agar suatu usaha dapat dikatakan berjalan dengan baik atau tidak. Suatu
usaha yang memiliki proses branding yang baik maka baik pula usahanya itu berjalan.

Kreativitas dalam suatu usaha akan terkesan sia-sia apabila tidak adanya proses branding yang
baik. Karena tanpa adanya proses branding yang baik, kreativitas suatu usaha bisa saja
sewaktu-waktu dicuri oleh pesaingnya yang mana pesaingnya ini memiliki proses branding yang
lebih baik sehingga masyarakat akan mengira produk yang aslinya dimiliki atau kita buat sendiri
menjadi milik orang lain. Alhasil masyarakat akan memilih datang ke tempat orang yang telah
mengambil kreativitas kita daripada ke tempat kita. Oleh karena itu, branding diperlukan untuk
mengantisipasi plagiarisme yang akan terjadi terhadap produk kita nantinya.

Branding menjadi cara penggiat usaha dalam mengenalkan identitas usahanya agar masyarakat
luas menyadari akan kehadiran brand yang diperkenalkan serta produk dan jasa yang
ditawarkan. Salah satu elemen paling penting dalam branding itu adalah logo yang mana
merupakan wajah dari usaha yang dilakukan. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi penggiat
usaha dalam menentukan logo yang powerful dan mudah diingat sehingga dapat memberikan
first impression yang positif kepada masyarakat.

Apa yang kita pikirkan pertama kali ketika melihat sebuah logo apel yang sudah digigit
sebagian? Mungkin kita akan teringat oleh brand sebuah perusahaan teknologi ternama yaitu
Apple Inc.. Atau apa yang pertama kali ketika kita di jalan melihat jaket berwarna hijau? Kita
pasti mengira kalau itu adalah jaket dari brand GO-JEK.
Kita dapat mengingat hal itu semua karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki branding
yang kuat dan memikat sehingga memudahkan masyarakat untuk mengingat. Branding yang
baik dapat sangat memberikan beragam keuntungan bagi brand.

Contohnya saja harga satu gelas lemon tea di restoran atau warung biasa hanya berkisar Rp.
10.000,00 sedangkan harganya jika di Starbucks Coffee bisa mencapai angka berkisar Rp.
40.000,00. Hal ini dapat terjadi karena salah satu alasannya adalah pengaruh dari brand atau
merk. Adapun brand dapat membuat harganya mahal adalah karena di dalam brand itu
terdapat tanggung jawab kualitas dan tanggung jawab layanan. Hal inilah yang menjadikan
harga untuk segelas lemon tea segar di Starbbucks bisa menjadi mahal.

Contoh keuntungan yang diperoleh dari branding yang kuat adalah ketika membeli sebuah
ponsel baru. Misalnya, saya sendiri sudah sejak dari lama menggunakan handphone keluaran
brand yang cukup terkenal yaitu SAMSUNG. Ketika saya sudah saatnya harus mengganti
handphone saya dengan yang baru, maka saya akan dihadapkan dengan berbagai macam brand
handphone yang ada. Untuk seseorang yang tidak ingin terlalu ribet dalam menentukan sesuatu
seperti saya, maka dari itu saya akan memilih brand yang sudah melekat dengan ingatan saya
yaitu SAMSUNG. Dari sini dapat disimpulkan, dengan proses branding yang baik maka dapat
membentuk loyalitas yang kuat antara produk dan konsumen yang menggunakannya.

Masyarakat pada umumnya dalam memutuskan untuk membeli atau menggunakan suatu
produk atau jasa lebih memperhatikan nama-nama dari brand yang ada. Berdasarkan hasil studi
pada maskapai penerbangan Lion Air sebagai low cost carrier yang dilakukan oleh mahasiswa
asal Universitas Indonesia, Afianka Maunaza dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program
Studi Ilmu Administrasi Niaga di Depok pada Tahun 2012 mengenai pengaruh brand image
terhadap minat beli konsumen diperoleh kesimpulan yaitu pengaruh citra brand terhadap
minat beli konsumen adalah sebesar 33.1%.

Dari data di atas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa brand cukup memengaruhi minat
beli konsumen. Branding yang baik akan membuat citra dari brand tersebut menjadi lebih baik
pula sehingga meningkatkan minat beli dari masyarakat luas.
Ketika sebuah bisnis memiliki branding yang kuat maka brand tersebut akan memiliki kesan
yang positif di mata pelanggan. Dan ini akan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mau
menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan karena merasa sudah cukup familiar dan
memiliki kepercayaan terhadap brand tersebut. Dari situ nantinya, produk atau jasa yang kita
tawarkan tersebut akan disebarkan dari mulut ke mulut lalu akan semakin banyak orang yang
menggunakan produk atau jasa yang kita tawarkan tersebut.

Dan juga, branding akan membantu advertising brand. Apabila branding sudah kuat, maka hal
ini akan membukakan jalan yang mudah bagi brand untuk mempromosikan produk yang
mereka tawarkan karena sebelumnya sudah ada kepercayaan dari masyarakat terhadap brand
tersebut. Dan juga, hal yang ingin disampaikan oleh brand akan menjadi lebih mudah diterima
oleh publik sehingga memudahkan untuk brand mencapai target objektif yang telah mereka
tentukan sebelumnya.

Branding yang sudah mapan juga akan meningkatkan nilai bisnis karena memiliki pengaruh
penting terhadap industri yang ditekuni brand tersebut. Dari sini nantinya akan memancing
para investor-investor untuk melirik usaha kita karena memiliki value yang baik di dalam
marketplace.

Branding yang baik juga dapat meningkatkan pride atau kebanggaan dan kenyamanan dari
pegawai yang bekerja di dalam usaha yang kita tekuni itu. Bayangkan saja kalau kita bekerja di
perusahaan-perusahaan besar seperti Google atau Appl, tentu saja kita akan memiliki rasa
kebanggaan dan kenyamanan karena bekerja di tempat seperti itu. Oleh karena itu, ketika
reputasi dari brand sudah kuat, maka akan memudahkan perusahaan untuk menemukan bakat-
bakat terbaik yang tersebar di mana-mana.

Branding juga sebagai identitas keprofesionalan suatu usaha. Branding yang dilakukan dengan
strategi yang baik akan membantu perusahaan dalam membentuk kepercayaan antara
perusahaan dengan pelanggan. Karena memang sudah secara naluriah, masyarakat akan
memilih menggunakan produk atau jasa suatu brand apabila brand tersebut dapat dipercaya
atau terlihat expert di bidangnya.
Bukan hanya memeroleh kepercayaan pelanggan, dengan branding juga kita akan
mempatenkan kreativitas kita sebagai kepemilikan usaha kita sehingga kreativitas kita tersebut
tidak akan bisa diambil begitu saja oleh pihak manapun. Dan apabila masih ada saja pihak yang
melakukan plagiarisme terhadap brand milik kita, maka dapat dibawa hingga ke jalur hukum
dan menerima ganti rugi terhadap apa yang sudah terjadi.

Branding dilakukan untuk melindungi kekayaan intelektualitas yang kita miliki, yaitu hak untuk
membuat, menggunakan, mendistribusikan, menjual, dan mengimpor. Branding tidak hanya
sebagai suatu tahap memperkenalkan produk atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat
luas, tetapi juga sebagai wujud perlindungan terhadap kekreatifan kita dalam melakukan usaha
agar tidak ada pihak mana pun yang bisa melakukan plagiarisme terhadap produk atau jasa
yang kita miliki.

Maka dari itu, proses branding masih tetap berkaitan dengan kreativitas. Karena diperlukan
juga kreativitas dalam melakukan proses branding. Proses branding haruslah menghindari dari
yang namanya unsur plagiarisme. Hal itu karena plagiarisme termasuk tindakan eksploitasi
terhadap kekayaan intelektualitas seseorang yang mana apabila terjadi maka dapat dibawa ke
jalur hukum. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas dalam melakukan proses branding.

Dapat kita lihat dalam perkara sengketa merek dagang “Geprek Bensu” yang dimiliki oleh salah
satu selebritas kenamaan Indonesia, Ruben Onsu yang terjadi pada tahun 2020 yang lalu. Siapa
sangka ayam “Geprek Bensu” ada pihak lain yang mengklaim bahwa merek dagang tersebut
telah didaftarkan sebagai merek dagang oleh pihaknya, jauh sebelum Bensu memiliki usaha
sejenis. Yang pada akhirnya, kedua pihak ini pun mulai saling berseteru dan menuding satu
sama lain telah melakukan tindakan plagiasi atau mencuri brand dagang “Bensu”.

Dari hal ini dapat kita simpulkan, tumbuh pesatnya berbagai macam usaha melahirkan banyak
brand-brand dagang baru yang mengisi pasar. Namun sayangnya, banyak penggiat usaha yang
masih jarang sekali sadar mengenai pentingnya mendaftarkan brand dagang dan mendorong
kreativitas dalam memberikan brand pada produknya.
Dari paparan-paparan di atas dapat kita peroleh hasil sebagaimana mestinya kalau kreativitas
dan brand itu merupakan dua hal yang sangat berbeda pengertiannya. Akan tetapi, kedua hal
ini merupakan suatu kesatuan dalam mewujudkan suatu usaha yang berjalan dengan baik dan
memeroleh keuntungan dengan cukup.

Dengan kreativitas, kita dapat terus berinovasi bersaing dengan yang lainnya seiring dengan
perubahan global. Kreativitas menjadi sebuah senjata ampuh untuk kita untuk terus bergerak
maju menuju masa depan yang lebih baik agar tidak mati dilindas oleh zaman. Dengan
kreativitas, kita akan terus berpikir dan berpikir untuk bagaimana caranya menciptakan suatu
gebrakan di mana dapat menarik banyak perhatian dari masyarakat luas. Sehingga dengan
segala inovasi-inovasi yang muncul dari kekreatifan kita dapat membuat usaha kita terus
bertahan baik di pasar lokal maupun pasar internasional.

Namun di sisi lain, untu melindungi kreativitas itu diperlukan juga proses branding yang baik
pula. Dengan branding, kita dapat mempertahankan kekreatifan kita agar tidak dapat diambil
oleh pihak lain begitu saja. Branding juga sebagai wujud bagaimana kita memperkenalkan
produk dari usaha kita agar masyarakat sadar akan brand kita tersebut. Sehingga dengan
strategi branding yang baik dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kita.

Dalam melakukan branding sendiri harus dihindarkan dari yang namanya plagiarisme. Untuk itu
diperlukan kreativitas dalam melakukan branding agar terhindar dari unsur plagiarisme.

Maka dari itu dapat disimpulkan kalau kreativitas dan branding merupakan dua hal yang saling
berikatan dan tidak dapat dipisahkan. Kreativitas diperlukan untuk terus berinovasi dan
branding diperlukan pula untuk mempertahankan ciri khas kreativitas kita itu yang mana
branding dalam prosesnya memerlukan kreativitas kita.

Maka dari itu, sudah sewajarnya kita untuk terus meningkatkan kreativitas agar dapat
meembuat inovasi terus-menerus dan melakukan proses branding yang baik dan benar
berdasarkan kreativitas guna mewujudkan suatu usaha kreatif yang sukses.

Anda mungkin juga menyukai