Anda di halaman 1dari 8

VI.

PATHWAY

Kerusakan vaskular pembuluh


darah

Resistensi
Fungsi otak Penyumbatan pembuluh
pembuluh darah ke
menurun darah ke otak
otak menurun

Kerusakan Suplai O2 menurun


neumotorik Nyeri kepala

Aliran terganggu
Kelemahan otot Nyeri akut

Risiko perfusi jaringan celebral


Sulit Intoleransi cemas
beraktivitas aktivitas

Ansietas
Kaji kekuatan dan ganggua tonus otot,pada klien hipertensi didapat klien merasa
kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelemahan,kesemuatan atau kebas.
h. Sistem integument
Keadaan turgor kulit,ada tidaknya lesi,oedem,distribusi rambut
i. Sistem endokrin
j. Sistem penglihatan
Pada kasus hipertensi,terdapat gangguan penglihatan seperti penglihatan menurun,buta
total,kehilangan daya lihat sebagian (kebutaan monokuler),penglihatan
ganda,(diplopia)/gangguan yang lain.Ukuran reaksi pupil tidak sama,kesulitan untuk
melihat objek,warna dan wajah yang pernah dikenali dengan baik.
k. Sistem pendengaran
l. Pengkajian pendengaran
m. Pengkajian psikososial
n. Personal hygiene & kebiasaan
o. Pemeriksaan penunjang

3. Diagnosa Keperawatan
- Nyeri akut b.d faktor fisiologis d.d pasien mengeluh nyeri
- Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d mengeluh lelah
- Resiko Perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d hipertensi
- Ansietas b.d kurang terpapar informasi d.d pasien mengeluh pusing
4. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi

1 SDKI (D. 0077) SLKI (L.08065) SIKI (1.08238)

Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri

Nyeri Akut Berhubungan Setelah di lakukan Observasi :


dengan agen pencedera
Intervensi keperawatan 1. Identifikasi lokasi,karakteristik,kualitas dan intensitas nyeri
fisiologis
2. Identifikasi skala nyeri
selama 1x 24 jam
ditandai dengan mengeluh 3. Monitor tanda-tanda vital
nyeri, tampak meringis, diharapakan Tingkat Nyeri Menurun dengan

bersikap protektif, berfokus kriteria hasil : Terapeutik :


pada diri sendiri 1. Keluhan nyeri: Menurun 1. Berikan teknik nonfarmakoligis untuk mengurangi rasa nyeri

2. Meringis: Menurun 2. Lakukan kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri


Edukasi :
3. Sikap protektif: Menurun
1. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
4. Gelisah: Menurun
Kolaborasi :
5. Tekanan darah: Membaik
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Intoleransi aktivitas b.d Tujuan setelah dilakukan 2x24 jam tindakan Observasi
kelemahan d.d mengeluh keperawatan toleransi aktivitas meningkat dengan
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
lelah, dipsnea, merasa kriteria hasil:
kelelahan Monitor kelelahan fisik dan emosional
lemah, tekanan darah
1. Saturasi oksigen meningkat - Monitor pola dan jam tidur
berubah, frekuensi jantung
2. Kemudahan dalam melakukan aktivitas - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
meningkat.
sehari-hari meningkat aktivitas
3. Kekuatan tubuh meningkat Terapeutik
4. Keluhan lelah menurun
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis cahaya,
5. Dipsnea saat beraktivitas menurun
suara, kur Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
6. Perasaan lemah menurun
- Benkan aktivitas distraksi yang menenangkan
7. Tekanan darah membaik
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi

- Anjurkan tirah baring Anjurkan melakukan aktivtas secara


bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi

- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan


makanan
3. Risiko perfusi jaringan SLKI :perfusi selebral(L.02014) Setelah Pemantauan tekanan intrakanial
celebral tidak efektif d.d dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24
Observasi
hipertensi jam diharapkanperfusi selebral meningkat ,
dengan kriteria hasil sebagai berikut : - Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis les menempati
metabolisme, edema serebral, peningkatan tekanan vena,
1. Tekanan intrakranial menurun
obstruksi serebrospinal, hipertensi intrakranial idiopatik)
2. Tekanan darah membaik
- Monitor peningkatan TD
3. Refleks saraf membaik
- Monitor pelebaran tekanan nadi (selisih TDS dan TDD)
- Monitor penurunan frekuensi jantung Monitor ireguleritas irama
napas
- Monitor penurunan tingkat kesadaran

- Monitor perlambatan atau ketidaksimetrisan respon pupil


Monitor kadar CO: dan pertahankan dalam rentang yang
dindikasikan
- Monitor tekanan perfusi serebral
- Monitor Jumlah, kecepatan, dan karakteristik drainase cairan
serebrospinal Monitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
Terapeutik

- ambil sampel drainase cairan serebrospinal


- Kalibrasi transduser
- Pertahankan sterilitas sistem pemantauan
- Pertahankan posisi kepala dan leher netral Bilas sistem
pemantauan, jika perlu
- Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi

- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan


- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
4. SDKI (D.0080) SLKI (L.09093) SIKI (I.09326)

Ansietas Tingkat Ansietas Terapi relaksasi

Ansietas b.d kurang Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi


terpapar informasi d.d 2x24 jam diharapkan Tingkat Ansietas Menurun
1. Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan
merasa khawatir dengan dengan kriteria hasil:
berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu kemampuan
kondisi yang dihadapi,
1. Verbalisasi kebingungan: Menurun kognitif
tampak gelisah, sulit tidur,
2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang 2. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
sering berkemih, muka
dihadapi: Menurun 3. Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan Teknik
tampak pucat
3. Perilaku gelisah: Menurun sebelumnya
4. Perilaku tegang: Menurun 4. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu
5. Konsentrasi: Membaik sebelum dan sesudah Latihan
Pola tidur: Membaik 5. Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik

1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan


pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
2. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik
relaksasi
3. Gunakan pakaian longgar
4. Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
5. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau
Tindakan medis lain, jika sesuai

Edukasi

1. Jelaskan tujuan, manfaat, Batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia


(mis: musik, meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
2. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
3. Anjurkan mengambil posisi nyaman
4. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
5. Anjurkan sering mengulangi atau melatih Teknik yang dipilih
Demonstrasikan dan latih Teknik relaksasi (mis: napas dalam,
peregangan, atau imajinasi terbimbing)

Anda mungkin juga menyukai