Anda di halaman 1dari 3

Tugas resume studi hadist

Nama: Rahayu Khoirotun Nisa’


Nim : 03020423054
Mata Kuliah: Studi Hadist

TERMINOLOGI HADIS NABI


A.Pengertian Hadis, Sunnah, Khabar dan Atsar

1. Pengertian Hadis
Hadist menurut Bahasa berasal dari kata al-jadid yang berarti sesuatu yang baru sedangkan
menurut istilah hadis menurut ahli hadis adalah segala sesuatu yang berasal dari nabi baik berupa
perkataan,perbuatan ,persetujuan,sifat fisik dan budi pekerti ,jalan hidup , baik yang terjadi
sebelum nabi diutus menjadi rasul seperti Ketika bertahannus di gua hira’ maupun sesudahnya.
2. Bentuk-bentuk Hadis Nabi
Dari pengertian diatas dapat kita ketahui berbagai bentuk hadis ,yaitu:
a. Hadis qawli, hadis yang berupa perkataan nabi.
b. Hadis fi’li, hadis yang berupa perbuatan nabi.
c. Hadis taqriri, hadis yang berbentuk persetujuan nabi.
d. Hadis ahwali, hadis yang berbentuk ihwal.
e. Hadis hammi, hadis yang berupa cita-cita nabi yang belum terlaksana.

3. Pengertian Sunnah
Sunnah secara Bahasa berarti jalan dan kebiasaan yang baik atau yang jelek. Bisa juga diartikan
jalan yang lurus. Sedangkan sunnah secara istilah sebagaimana dalam mendefinisikan hadis. Di
kalangan para ulama terdapat perbedaan pendapat, diantaranya:
 Menurut ahli hadis, sunnah berarti segala yang bersumber dari nabi baik perkataan,
perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti, maupun perjalanan hidupnya, baik sebelum
diangkat jadi rasul maupun sesudahnya.
 Menurut ahli usul fikih, sunnah berarti perkataan-perkataan, perbuatan-perbuatan, dan
ketetapan-ketetapan rasul SAW. yang menjadikan hukum-hukum itu tetap dan kuat.
 Menurut ahli fikih, sunnah ialah segala ketetapan yang berasal dari nabi SAW. selain
yang difardukan dan diwajibkan.
4.Pengertian Khabar dan Athar
Khabar secara Bahasa berarti warta berita yang disampaikan dari seseorang kepada seseorang.
Bentuk jamak dari khabar adalah akhbar. Sedangkan khabar secara istilah adalah berita, baik
yang datang dari nabi SAW. sahabat ataupun berita dari tabi’in.
Sedangkan Athar menurut bahasa adalaah berarti bekasan sesuatu atau sisa sesuatu.Athar juga
bisa berarti nukilan ( yang dinukilkan ).
5.Perbandingan antara hadis Nabawi , Hadis qudsi , dan Al-Qur’an
baik hadis nabawi, hadis qudsi maupun al-qur’an ketiganya diterima oleh sahabat nabi saw.bagi
rasulullah segalaa perbedaan yang ada baik dari sudut umat yang dibinanya dengan segala
potensinya, maupun nash-nash al-qur’an sebagai sumber ajaran yang digunakannya. definisi
hadis qudsi adalah sesuatu yang diberitakan allah kepada nabi-nya dengan ilham atau mimpi
kemudian nabi menyampaikan berita itu dengan ungkapannya sendiri. adapun perbedaan antara
hadis nabawi dengan hadis qudsi dapat dilihat dari sudut sandaran , penisbahan , dan jumlahnya.
sedangkan perbandingan hadis qudsi dengan al-qur’an adalah bahwa baik hadis qudsi maupun
al-qur’an keduanya bersumber atau daatang dari allah yang kaarenanya hadis qudsi ini disebut
dengan hadis ilahi.
merupakan salah satu sumber ajaran islam.Keharusan mengikuti hadis bagi umat islam sama
halnya dengan kewajiban mengikuti Al-Quran. Hal ini karena hadis merupakan penjelas dalam
al quran.
1. Dalil al-qur’an
2. Dalil hadis rasululllah
3. Kesepakatan ulama ( ijma’)
4. Argumentasi rasional

Kedudukan dan Fungsi hadis terhadap Al-qur’an

Kedudukan hadis daapat dilihat dari beberapa cara yakni :


 Dalil Al-qur’an
 Dalil hadis rasulullah saw.
 Kesepakatan ulama’ ( ijma’)
 Argumentasi Rasional

B. Fungsi hadis terhadap Al-Qur’an


1 . Bayan Al – Taqrir
Yang dimaksud bayan al taqrir adalah menetapkan dan memperkuat apa yang telah diterangkan
dalam al-quran Fungsi hadis dalam hal ini untuk memperkokoh isi kandungan al qur’an
2.Bayan Al Tafsir
Adalah penjelasan hadis terhadap ayat-ayat yang memerlukan perincian atau penjelasan lebih
lanjut. Seperti pada ayat-ayat yang mujmal ,Mutlaq dan am. Maka fungsi hadis dalam ini adalah
memberikan perincian dan penafsira terhadap ayat-ayat al-qur’an yang masih mujmal.

3.Bayan Al-Tashri’
Adalah penjelasan hadis yang berupa mewujudkan, mengadakan, atau menetapkan suatu hukum
atau aturan-aturan syara yang tidak didapati nash nya dalam al-qur’an. Dalam hal ini Rasulullah
menetapkan suatu hukum terhadap beberapa persoalan yang muncul saaat itu dengan sabdanya
sendiri tanpa berdasar pada ketentuan ayat-ayat al-qur’an.
4.Bayan Nasakh
Adalah penjelasan hadis yang menghapus ketentuan hukum yang terdapat dalam al-qur’an.
Hadis yang datang setelah al-qur’an menghapus ketentuan-ketentuan al-qur’an.

Anda mungkin juga menyukai