PENDIDIKAN
Pertemuan 3
PERENCANAAN
Dapat membantu melihat dengan jelas berbagai tujuan
yang ingin dicapai. Dalam hal ini berbagai pilihan yang
tersedia dan saling mempengaruhi.
Perencanaan dapat mengupayakan mencapai hasil yang
lebih luas dan lebih baik dengan keterbatasan sumber daya.
Perencanaan berkaitan dengan masa depan atas kejadian
masa lalu.
Batu loncatan untuk membuat keputusan
Suatu proses yang berkesinambungan: kemana, cara
bagaimana, dan melalui apa?
PERENCANAAN
A B
Where You Are
Where You Want to Be
Mission & Mandates STRATEGIC Mission & Mandates
Structure and Structure and
systems ISSUES systems
Communications Communications
Programs & services Programs & services
People & skill People & skill
Budget Budget
Support Support
C
How to Get There
Strategic Plan Strategy
IT & HR plans Implementation
Communications
Hiring & training
Restructuring &
Strategy reengineering
Formulation Budget allocations
Bagaimana dengan Manajemen Strategik?
Hunger & Wheelen berpendapat, “Strategic
management is that set of managerial and actions
that determine the long term performance of
corporation. It includes strategy formulation,
strategy implementation and evaluation”
(Manajemen strategik adalah serangkaian
keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang
menentukan keberhasilan perusahaan dalam
jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari
perumusan atau perencanaan strategik,
pelaksanaan atau implementasi, dan evaluasi)
Hadari Nawawi (2003)
“Manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut
perencanaan strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa
depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan
manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil),
agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut
misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu perencanaan operasional
untuk menghasilkan barang/jasa serta pelayanan) yang berkualitas,
dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut
tujuan strategik) dan berbagai sasaran (tujuan operasional)
organisasi.”
Data/Informasi
Pelaksanaan Rencana
Perumusan Kebijakan
Rincian Rencana
Perkiraan Kebutuhan
yang akan datang
Penganggaran
Instrumental input
Environmental input
Guru, Kur, Biaya, Sarana,
Prasarana, Metode, manajemen
Siswa Lulusan/DO
PBM
kemampuan
Masyarakat, ortu,
lingkungan alam, dsb
Aspek Sosial Ekonomi dan Kemasyarakatan
dalam Perencanaan Pendidikan
Pemerintah (APBN/APBD)
Dana bantuan/pinjaman
Partisipasi orang tua siswa
Sumber yang digali dari masyarakat
Pendayagunaan pembangunan
pendidikan
Bersifat sektoral
Perencanaan strategik
Skala prioritas
Azas keseimbangan
Evaluasi, pengawasan secara konsisten dan
kontinu
ASPEK SOSIAL SUMBER-SUMBER
DAN EKONOMI BIAYA PENDIDIKAN
PENDAYAGUNAAN:
1. Bersifat sektoral
2. Perencanaan Strategik
3. Skala Prioritas
4. Azas keseimbangan
5. Evaluasi kontinu
Aspek kemasyarakatan
Aspek Masyarakat:
a. Sistem nilai dan struktur kekuasaan
b. Struktur penduduk/demografi
c. Stratifikasi sosial
d. Kesehatan
e. Ekonomi, mata pencaharian
f. Ekologi, dsb.
NILAI, NORMA,
BUDAYA & BIAYA
PENDAYAGUNAAN:
1. Bersifat sektoral
2. Perencanaan Strategik
3. Skala Prioritas
4. Azas keseimbangan
5. Evaluasi kontinu
ASPEK SOSIAL ASPEK
EKONOMI KEMASYARAKATAN
SITUASI PENDIDIKAN
SEBAGAI KENYATAAN SOSIAL
MENJADI LEMBAGA
DIKLAT YANG
MENGHASILKAN
TAMATAN YANG UNGGUL
DAN BERAKHLAK MULIA
Contoh 2
MEWUJUDKAN SEKOLAH
YANG BERKUALITAS
BERLANDASKAN IMAN
DAN TAQWA
Contoh 3
MENCIPTAKAN SEKOLAH
YANG UNGGUL DALAM
PRESTASI DAN TELADAN
BAGI BUDIPEKERTI
BERDASARKAN IPTEK DAN
IMTAQ
MISI
Pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi
bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang.
63
341 90
328 4 328 63
225 90
228 0 208 208
4 2 6 0
0 5 0 0 5 0
2003/2004 243 247 343 324 334 225 228
0 0 5 0 1 5
2004/2005 230 232 245 338 324 334 220
0 0 0 8 0 0
2005/2006 235 236 231 335 319 333
242
0 5 0 4 0
1
2006/2007 223 223 323
236 231 246 321
0 223 0 231 0 4
231 0 242 319 320
0 320
0 3
2007/2008 228 0 0 5
4 0
228 223 231 231 246 319
317
0 228 0 220 1 230 2 0 2 317
229 242
Efisiensi Internal Pendidikan
Mencari Lulusan
a. Koefisien murid yang melanjutkan pada suatu tingkat:
J(K+1,T+1)
n (K.T) = -------------------
J(K.T)
IV N4= 0,96 c x n4 = d
V N5= 0,98 d x n5 = e
P(T)
H(T) = -------
L(T)
Identifikasi penyebab penyelenggaraan pendidikan tidak
efisien:
CATATAN: Untuk menganalisis efisiensi internal dapat dipelajari dengan cara melihat data
kohort secara diagonal.
Contoh: n1 = Jumlah siswa di kelas II dibagi kelas I
Jadi n1 = 343 dibagi 345 = 0,99.
n2 = jumlah siswa di kelas III dibagi kelas II
Jadi n2 = 338 dibagi 343 = 0,98. dst.
SO
1. .......
2. ....... dst
ST
1. ........
2. ........ dst
WO
1. ........
2. ........ Dst
WT
1 .......
2 ....... dst
A. Matriks Ancaman
Kerugian yang Potensial Probabilitas Terjadinya
Tinggi Rendah
Tinggi
Rendah
B. Matriks Peluang
Daya Atraktif yang Probabilitas Sukses
potensial
Tinggi Rendah
Tinggi
Rendah
PAYUNG KEBIJAKAN
Dimensi Global
1. Kompetitif (global)
2. Kualitas (kualitas riset internasional)
3. Jaringan kerja sama ke luar negeri (antar perguruan tinggi)
Climbers
Aktualisasi
diri
Kebutuhan
penghargaan
Campers
Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan fisiologis
Quitters
Kebutuhan Maslow