Anda di halaman 1dari 55

PERENCANAAN STRATEGIK

PENDIDIKAN

Pertemuan 3
PERENCANAAN
Dapat membantu melihat dengan jelas berbagai tujuan
yang ingin dicapai. Dalam hal ini berbagai pilihan yang
tersedia dan saling mempengaruhi.
Perencanaan dapat mengupayakan mencapai hasil yang
lebih luas dan lebih baik dengan keterbatasan sumber daya.
Perencanaan berkaitan dengan masa depan atas kejadian
masa lalu.
Batu loncatan untuk membuat keputusan
Suatu proses yang berkesinambungan: kemana, cara
bagaimana, dan melalui apa?
PERENCANAAN

Perencanaan bagian integral dari


pengelolaan pendidikan.
Perencanaan sebagai bagian dari
siklus pengelolaan
Manajemen adalah suatu sistem
Terry: Planning, organizing, actuating, dan control.
Koont’z dan O’Donnel: Planning, organizing, staffing,
directing, dan controlling.
Perencanaan adalah perumusan tujuan usaha: prosedur,
metoda, dan jadwal pelaksanaannya; termasuk ramalan
tentang kondisi di masa yang akan datang dan perkiraan
akibat dari rencana terhadap kondisi tersebut
Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai
atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh
siapa
Perencanaan mengandung unsur-unsur yang menjadi dasar
pemikiran.
Unsur-unsur Perencanaan
Tujuan yang ingin dicapai
Sumber yang tersedia, baik berupa dana,
tenaga, metoda maupun peralatan, dsb.,
Jadwal kerja untuk menggunakan sumber
tadi guna mencapai tujuan yang
ditetapkan.
STRATEGIK (STRATEGIC)

Merupakan filosofi yang berkaitan dengan alat


untuk mencapai tujuan (Skinner)
Mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right
things) (Drucker)
Merupakan suatu seni menggunakan
pertempuran untuk memenangkan perang
(Clausewitz)
Semua kegiatan yang ada dalam lingkup
perusahaan, termasuk di dalam pengalokasian
semua sumber daya yang dimiliki perusahaan
(Weel Wright)
Lanjutan

• Suatu cara yang menekankan hal-hal yang


berkaitan dengan kegiatan manufactur dan
pemasaran (Hill & Jones)
• Secara etimologis, kiat, cara dan taktik utama
yang dirancang secara sistematis dalam
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang
terarah pada tujuan strategik organisasi
(Dalam organisasi disebut perencanaan
stratejik/Strategic Planning).
Siapa perencana strategi?

Orang-orang yang paling bertanggung jawab atas


keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi.

• Chief executive officer (CEO)


• Presiden
• Pemilik
• Ketua dewan
• Direktur eksekutif
• Rektor
• Dekan
• Pengusaha
PERENCANAAN STRATEGIK
 Merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun
dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-
tujuan organisasi.
 Proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan
strategi, kebijaksanaan dan program-program strategik,
penetapan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa
strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan (George
A. Steiner dan John B. Minner)
 Perencanaan strategik lebih merupakan salah satu peranan
manajemen yang paling kritis yang memusatkan perhatian
pada efektivitas (Bernard Taylor)
 Perencanaan strategik adalah suatu proses membuat
keputusan yang terus menerus (yang mengandung risiko)
kewirausahaan, secara sistematis dan sekarang juga dan
dengan pengetahuan paling mendalam mengenai artinya
untuk masa yang akan datang; dengan mengatur secara
sistematis semua yang dibutuhkan untuk melaksanakan
keputusan ini; dan membanding hasilnya dengan harapan
semula melalui umpan balik yang tersusun baik dan sistematis
(Peter F. Drucker)
Lanjutan
 Olsen & Eadie, mendifinisikan “Strategic planning
as a disciplined effort to produce fundamental
decisions and ections that shape and guide what
an organization (or other entity) is, what it does,
and why it does it”
(Suatu usaha menertibkan/mengatur untuk
menghasilkan keputusan dan tindakan
fundamental yang akan membentuk serta
memandu satu organisasi (atau entitas lain), apa
yang dilakukan, dan mengapa itu dilakukan)
ABCS OF STRATEGIC PLANNING
Vision, Mission, and Goals

A B
Where You Are
Where You Want to Be
Mission & Mandates STRATEGIC Mission & Mandates
Structure and Structure and
systems ISSUES systems
Communications Communications
Programs & services Programs & services
People & skill People & skill
Budget Budget
Support Support
C
How to Get There
Strategic Plan Strategy
IT & HR plans Implementation
Communications
Hiring & training
Restructuring &
Strategy reengineering
Formulation Budget allocations
Bagaimana dengan Manajemen Strategik?
 Hunger & Wheelen berpendapat, “Strategic
management is that set of managerial and actions
that determine the long term performance of
corporation. It includes strategy formulation,
strategy implementation and evaluation”
(Manajemen strategik adalah serangkaian
keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang
menentukan keberhasilan perusahaan dalam
jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari
perumusan atau perencanaan strategik,
pelaksanaan atau implementasi, dan evaluasi)
Hadari Nawawi (2003)
“Manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut
perencanaan strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa
depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan
manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil),
agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut
misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu perencanaan operasional
untuk menghasilkan barang/jasa serta pelayanan) yang berkualitas,
dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut
tujuan strategik) dan berbagai sasaran (tujuan operasional)
organisasi.”

Sistem yang terdiri dari komponen:


a. Perencanaan strategik (Visi, misi, tujuan
strategik, dan strategik utama organisasi)
b. Perencanaan operasional (sasaran atau tujuan
operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen dan fungsi kontrol dan evaluasi
serta umpan balik)
PROSES PERENCANAAN STRATEGIK
(10 langkah – Bryson)
 Initiate and agree on a strategic planning process
(Memulai dan menyetujui suatu proses
perencanaan strategik)
 Indentify organizational mandates (Indentifikasi
perintah/tugas organisasi)
 Clarify organizational mission and values
(Memperjelas misi dan nilai organisasi)
 Assess the external and internal environtments to
identify strengths, weaknes, opportunities, and
threats (Kaji eksternal dan internal lingkungan
untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman)
 Identify the strategic issues facing the organization
(Mengidentifikasi isu strategis organisasi)
Lanjutan proses
 Formulate strategies to manage the issues
(Merumuskan strategi untuk mengelola isu)
 Review and adopt the strategies or stratetegic plan
(Review dan adopsi strategi atau rencana strategik)
 Establish an effective organizational vision (Tetapkan
satu visi organisasi yang efektif)
 Develop an effective implementation process
(Kembangkan satu proses implementasi yang efektif)
 Reassess the strategies and the strategic planning
process (Menaksir kembali strategis dan proses
perencanaan strategik)
PROSES PERENCANAAN STRATEGIK
(9 Langkah – John A. Pearce II & Richard B. Robinson)

 Penentuan misi dan tujuan


 Pengembangan profil lembaga
 Analisa lingkungan eksternal ( mikro dan makro)
 Analisa internal perusahaan (kekuatan, kelemahan)
 Identifikasi kesempatan dan ancaman strategik
 Pembuatan keputusan strategik
 Pengembangan strategi lembaga
 Implementasi strategi
 Peninjauan kembali dan evaluasi.
Elemen-elemen Strategik
Seni situasional (keterampilan pejabat eksekutif mendesain
keputusan yang didasarkan pada sumber daya organisasi, nilai-
nilai manajerial, dan kemungkinan adanya peluang, tetapi juga
tantangan dari lingkungan)
Tujuan dan Sasaran
Produk, Keunggulan Kompetitif
Pola Keputusan
Kebijaksanaan dan Program
Destinasi (Rute menuju ke tempat persinggahan terakhir yaitu
sasaran sebagai tempat perhentian). Rute melambangkan
keputusan.
Sumber Daya dan Lingkungan
Program Bertindak
Lanjutan elemen strategik
Formulasi Strategi dan Arus Keputusan (Dalam
formulasi strategi diperhatikan kondisi lingkungan,
ahli strategi sebagai pengambil keputusan, dan
lembaga sebagai organisasi. Dalam arus keputusan
diarahkan pada penyesuaian dan pengaitan sumber
daya organisasi dengan peluang dan kendala
lingkungan)
Deceptive Device (Alat yang berbahaya dan riskan),
dengan demikian keputusan-keputusan khusus
harus didesain untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif di pasaran.
Pemimpin
PRINSIP
PERENCANAAN STRATEGIK
1. Strategy Formulation, meliputi:
* Perumusan Visi, Misi dan Nilai
* Pencermatan lingkungan internal
* Pencermatan lingkungan eksternal
*Kesimpulan analisis faktor internal dan eksternal.
2. Strategy Implementation, meliputi:
* Analisis Pilihan Strategi dan kunci keberhasilan
* Penetapan tujuan, sasaran dan strategi
(kebijakan, program, dan kegiatan)
* Sistem pelaksanaan, pemantauan, dan pengawasan
3. Strategy Evaluation, meliputi:
* Pengukuran dan analisis kinerja
* Pelaporan dan pertanggungjawaban.
Siklus Perencanaan Pendidikan

Data/Informasi

Evaluasi Rencana dan


Pelaksanaan Analisis/Diagnosis

Pelaksanaan Rencana
Perumusan Kebijakan

Rincian Rencana
Perkiraan Kebutuhan
yang akan datang
Penganggaran

Alternatif Strate- Penetapan Sasaran


Perumusan Rencana
gi yang layak
Gambaran Kerja Sistem

Instrumental input

Input Proses Output


Outcomes

Environmental input
Guru, Kur, Biaya, Sarana,
Prasarana, Metode, manajemen

Siswa Lulusan/DO
PBM
kemampuan

Masyarakat, ortu,
lingkungan alam, dsb
Aspek Sosial Ekonomi dan Kemasyarakatan
dalam Perencanaan Pendidikan

• Aspek sosial ekonomi, meliputi:


a. Tingkat pertumbuhan ekonomi
b. GNP bangsa Indonesia
c. Tingkat stabilitas ekonomi
d. Peluang dan keterlibatan pelaku ekonomi mengolah
sumber daya lingkungan
e. Tingkat kemampuan dan keberhasilan sebagai
pelaku bisnis internasional/global
f. Tingkat ketergantungan pertumbuhan ekonomi
bangsa lain
g. Income perkapita daerah/nasional
h. Tingkat produktivitas dan atau tingkat perilaku
konsumtif warga negara.
Sumber-sumber biaya
pembangunan

Pemerintah (APBN/APBD)
Dana bantuan/pinjaman
Partisipasi orang tua siswa
Sumber yang digali dari masyarakat
Pendayagunaan pembangunan
pendidikan

Bersifat sektoral
Perencanaan strategik
Skala prioritas
Azas keseimbangan
Evaluasi, pengawasan secara konsisten dan
kontinu
ASPEK SOSIAL SUMBER-SUMBER
DAN EKONOMI BIAYA PENDIDIKAN

Perencanaan dan manajemen

PENDAYAGUNAAN:
1. Bersifat sektoral
2. Perencanaan Strategik
3. Skala Prioritas
4. Azas keseimbangan
5. Evaluasi kontinu
Aspek kemasyarakatan
Aspek Masyarakat:
a. Sistem nilai dan struktur kekuasaan
b. Struktur penduduk/demografi
c. Stratifikasi sosial
d. Kesehatan
e. Ekonomi, mata pencaharian
f. Ekologi, dsb.

Dalam implementasi dipengaruhi oleh:


a. Nilai, norma umum masyarakat
b. Pembiayaan yang dapat disediakan
ASPEK MASYARAKAT

NILAI, NORMA,
BUDAYA & BIAYA

PENDAYAGUNAAN:
1. Bersifat sektoral
2. Perencanaan Strategik
3. Skala Prioritas
4. Azas keseimbangan
5. Evaluasi kontinu
ASPEK SOSIAL ASPEK
EKONOMI KEMASYARAKATAN

SITUASI PENDIDIKAN
SEBAGAI KENYATAAN SOSIAL

Dalam implementasinya perlu


pengendalian dan
pengarahan dalam bentuk
perencanaan dan manajemen
pendidikan yang profesional
Contoh 1

MENJADI LEMBAGA
DIKLAT YANG
MENGHASILKAN
TAMATAN YANG UNGGUL
DAN BERAKHLAK MULIA
Contoh 2

MEWUJUDKAN SEKOLAH
YANG BERKUALITAS
BERLANDASKAN IMAN
DAN TAQWA
Contoh 3

MENCIPTAKAN SEKOLAH
YANG UNGGUL DALAM
PRESTASI DAN TELADAN
BAGI BUDIPEKERTI
BERDASARKAN IPTEK DAN
IMTAQ
MISI
Pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi
bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang.

Pernyataan misi harus:

* Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak


dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari
organisasi yang bersangkutan
* Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan
untuk mencapainya
* Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap
perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.
Ukuran yang mengandung kebenaran/kebaikan
mengenai keyakinan dan perilaku organisasi yang
paling dianut dan digunakan sebagai budaya
kerja dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan kegiatan misi dalam rangka
mencapai visi organisasi.
Aturan-aturan atau pedoman yang dibuat dan
dianut oleh suatu organisasi yang mengikat
anggota-anggotanya untuk berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut itu, konsisten
dengan peraturan-peraturan.
NILAI
Contoh Misi dari Visi 1

 Mendidik dan menyiapkan tenaga kerja tingkat


menengah pada bidang bisnis, dan manajemen
yang berkualitas dan profesional yang
diharapkan dapat berperan dalam mengisi
kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dan
siap menghadapi persaingan global.
 Memberikan bekal pengetahuan dan
keterampilan sebagai bekal dasar pada
tamatan untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan
 Meningkatkan profesionalisme guru dan
kesejahteraan warga sekolah.
TUGAS:

Rumuskan visi sekolah yang


bernuansa entrepreneur
(kemampuanberwirausaha/kewira-
usahaan) dan jabarkan dalam misi
yang jelas (minimal 2 misi).
 MENJADIKAN SEKOLAH SEBAGAI
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DI BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI UNTUK MENCIPTAKAN
TENAGA KERJA PROFESIONAL YANG
MAMPU BERSAING DALAM ERA
GLOBAL
 Memberikan pelayanan kepada peserta
diklat dan masyarakat dunia usaha dan
industri secara maksimal.
 Meningkatkan kualitas dan disiplin yang
tinggi dalam kegiatan pembelajaran
maupun ekstrakurikuler.
 Meningkatkan peranserta masyarakat,
dunia usaha dan industri dalam dunia
pendidikan.
 Menanamkan pada peserta diklat norma-
norma agama dan lingkungan berbudaya
melayu
 MENJADIKAN LULUSAN YANG
MEMILIKI KEMAMPUAN LIFE SKILL DI
BIDANG EKSTRAKURIKULER

 MENJADIKAN LULUSAN YANG


UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIS
DAN LIFE SKILL BERLANDASKAN
IMAN DAN TAQWA

 MENJADIKAN LULUSAN YANG


UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIS
DAN MAMPU MENGHADAPI
TANTANGAN DI ERA GLOBAL
KOHORT SDN. KEC. CIRACAS
00 0 0 40 2 0
2002/2003 345
62 345 330 332 235 230 208

63
341 90
328 4 328 63
225 90
228 0 208 208
4 2 6 0

0 5 0 0 5 0
2003/2004 243 247 343 324 334 225 228

2 245 0 338 0 324 0 334 0 220 0 228 228

0 0 5 0 1 5
2004/2005 230 232 245 338 324 334 220

231 0 245 3 330 5 319 0 333 0 215 215


1

0 0 0 8 0 0
2005/2006 235 236 231 335 319 333
242

0 236 231 0 242 4 323 0 319 2 331 331


0
63 90 63 90

0 5 0 4 0
1
2006/2007 223 223 323
236 231 246 321

0 223 0 231 0 4
231 0 242 319 320
0 320

0 3
2007/2008 228 0 0 5
4 0
228 223 231 231 246 319
317
0 228 0 220 1 230 2 0 2 317
229 242
Efisiensi Internal Pendidikan

Mencari Lulusan
a. Koefisien murid yang melanjutkan pada suatu tingkat:

J(K+1,T+1)
n (K.T) = -------------------
J(K.T)

Koefisien lulusan = L(K.T)


= n1 x n2 x n3 x n4 x n5 x n6
Data koefisien tsb. Jika dimasukkan dalam
tabel:
Kelas Koefisien naik kelas Koefisien yang melanjutkan

I N1= 0,99 1,00 x n1 = a


II N2= 0,98 a x n2 = b

III N3= 0,99 b x n3 = c

IV N4= 0,96 c x n4 = d

V N5= 0,98 d x n5 = e

VI N6= 0,99 e x n6 = f = 0,89


b. Rata-rata jumlah tahun pelajaran yang dialami siswa:

P(T) = 1 + b(1.T) + b(2.T) + b(3.T) + b(4.T) + b(5.T)


= 5,74

c. Rata-rata jumlah tahun pelajaran yang dibutuhkan untuk


meluluskan seorang siswa:

P(T)
H(T) = -------
L(T)
Identifikasi penyebab penyelenggaraan pendidikan tidak
efisien:

Rata-rata Drop Out (DO) per tingkat tinggi


Rata-rata DO per tahun ajaran tinggi
Rata-rata angka mengulang per tingkat tinggi
Rata-rata angka mengulang per tahun ajaran tinggi.
Kemampuan ekonomi orang tua siswa lemah
Sistem pengelolaan pendidikan yang kurang berkualias
Kemampuan SDM dalam aspek pendidikan, rendah
Disiplin belajar rendah
Motivasi belajar rendah
Fasilitas pendidikan kurang
Layanan pembelajaran yang kurang kondusif
Dukungan orang tua dalam pembelajaran anaknya kurang
Kebijakan kurikulum kurang sesuai dengan kondisi siswa
Husemas tidak kondusif
Kemitraan dalam proses pengambilan keputusan antara level
praktisi dan pelaksana tidak terwujud
Alokasi dana pendidikan tidak sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan
Jarak tempuh siswa ke sekolah terlalu jauh dan dipengaruhi
faktor lingkungan.
Dst.

CATATAN: Untuk menganalisis efisiensi internal dapat dipelajari dengan cara melihat data
kohort secara diagonal.
Contoh: n1 = Jumlah siswa di kelas II dibagi kelas I
Jadi n1 = 343 dibagi 345 = 0,99.
n2 = jumlah siswa di kelas III dibagi kelas II
Jadi n2 = 338 dibagi 343 = 0,98. dst.

Pelajari dulu secara kelompok, minggu depan dibahas.


Analisis SWOT (CEO: Chief Executive Officer)
Eksternal Peluang Tantangan/
Internal (Opportunities) Ancaman
(Threats)

Kekuatan Comparative Mobilization


(Strengths) Advantage (memobilisasi sumber daya dan
Sumber Daya kuat, perenc.? (Keunggulan komparatif) mengubahnya menjadi peluang)

Kelemahan Investment Damage Control


(Weaknesses) Divestment (mengendalikan kerugian)
(situasi kabur) - membenahi sumber daya untuk
memperkecil ancaman,
Tidak ada kemampuan
mengalihkan kelemahan menjadi
organisasi
kekuatan meskipun waktunya
Mampukah organisasi lama.
Memperbaiki posisi
kompetitifnya?
Matriks SWOT
Keterhubungan Antar Faktor
Internal Kekuatan (Strengths) Kelemahan
Factors Susun daftar kekuatan (Weaknesses)
1. Susun daftar kelemahan
Eksternal 2. 1.
Factors 3. 2.
3.
Peluang Strategi SO Strategi WO
(Opportunities) Pakai kekuatan untuk Tanggulangi kelemahan
Susun daftar memanfaatkan peluang dengan memanfatkan
peluang peluang
1.
2.
Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT
Susun daftar Pakai kekuatan untuk Perkecil kelemahan dan
ancaman menghindari ancaman hindari ancaman
1.
2.
Menetapkan Urutan Asumsi Pilihan Strategi
Urutan
Keterkaitan dengan Pilihan
Asumsi Strategik Strategi
Visi Misi Nilai-nilai
(2+3+4)
1 2 3 4

SO
1. .......
2. ....... dst

ST
1. ........
2. ........ dst

WO
1. ........
2. ........ Dst

WT
1 .......
2 ....... dst
A. Matriks Ancaman
Kerugian yang Potensial Probabilitas Terjadinya

Tinggi Rendah

Tinggi

Rendah

B. Matriks Peluang
Daya Atraktif yang Probabilitas Sukses
potensial
Tinggi Rendah

Tinggi

Rendah
PAYUNG KEBIJAKAN

 Pemerataan dan Perluasan Akses


 Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya
Saing.
 Penguatan Tata Kelola (Governance),
Akuntabilitas dan Pencitraan Publik
Pokok-pokok kebijakan Ditjen
Manajemen Dikdasmen
 Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, a.l.:
- Perluasan akses SMA/SMK dan SM Terpadu
- Peningkatan peran serta masyarakat dalam perluasan akses
SMA/SMK/SM terpadu, SLB

 Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, a.l:


- Pengembangan mutu guru sebagai profesi
- Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dan
perbaikan sarana dan prasarana

 Governance dan akuntabilitas, a.l.:


- Mewujudkan pengelolaan pendidikan yang bersih
- Peningkatan kapasitas dan kompetensi pengelola pendidikan
ISU STRATEGIK

 Direct approach (Pendekatan langsung)


 Goals approach (Pendekatan tujuan)
 Vision of success approach (Visi dari pendekatan
sukses)
 Indirect approach (Pendekatan tidak langsung)
 Oval mapping (Pemetaan bujur telur)
 Tensions approach (Pendekatan tekanan)
 System analysis (Analisis sistem)
Lanjutan Isu Strategik
 Lingkungan global dan nasional (IT dan kebijakan pendidikan)
 Keunggulan akademik (kualitas lulusan, produktivitas, mutu,
dan relevansi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
proses pembelajaran, jaringan kerjasama industri,
pengembangan dan transfer nilai-nilai kemanusiaan dan
kebangsaan)
 Kapasitas dan Kinerja Kelembagaan (Budaya, unit pelayanan,
informasi, sarana-prasarana, otonomi sekolah, kesiapan
institusi pendidikan dalam menghadapi globalisasi pendidikan
dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi/TIK)
 Sumber-daya Keuangan (Sumber keuangan, ketergantungan
dan partisipasi masyarakat, peraturan perundang-undangan
keuangan)
 SDM (Mutu, produktivitas, perubahan paradigma berpikir,
budaya saling percaya)
Perencanaan Pend. Tinggi
 Dimensi Lokal

1. Akuntabilitas ----- Land-grant College (kebutuhan ekonomi atau


tenaga kerja yang diperlukan oleh daerah di mana lembaga itu
berada)
2. Relevansi (dg kebutuhan nyata di masyarakat)
3. Kualitas (riset yang diperlukan masyarakat sekitarnya dan
pengembangan ilmu pengetahuan)
4. Otonomi kelembagaan
5. Jaringan kerja sama

 Dimensi Global

1. Kompetitif (global)
2. Kualitas (kualitas riset internasional)
3. Jaringan kerja sama ke luar negeri (antar perguruan tinggi)
Climbers
Aktualisasi
diri

Kebutuhan
penghargaan

Kebutuhan ikut memiliki


& kasih sayang

Campers
Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan fisiologis
Quitters
Kebutuhan Maslow

Anda mungkin juga menyukai