Anda di halaman 1dari 33

DASAR-DASAR

PERENCANAAN KESEHATAN

PUTRI PERMATASARI, SKM,MKM


PENGERTIAN PERENCANAAN

“Salah satu fungsi administrasi dalam rangka


memecahkan masalah, yang didalamnya terkandung
suatu proses sistematis yang mempunyai urutan
logis (logical sequence).
artinya suatu langkah dalam proses perencanaan
adalah konsekuensi logis dari langkah sebelumnya”
(FKM-UI & DEPKES,1987).

ppermatasari8@gmail.com
PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk
merumuskan masalah-masalah kesehatan yang
berkembang di masyarakat.
Menentukan kebutuhan dan sumber daya yang
tersedia
Menetapkan tujuan program yang paling pokok dan
menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
PENGERTIAN PERENCANAAN

Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan


proses pemikiran dan penentuan secara matang
daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang
akan datang dalam rangka pencapaian yang telah
ditentukan.
Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar
yang kita gunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan
menguraikan bagaimana cara pencapaiannya.
PENGERTIAN PERENCANAAN

Swansburg (1999), Perencanaan adalah suatu proses


berkelanjutan yang diawali dengan merumuskan tujuan
dan merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan,
menentukan personel, merancang proses dan hasilnya,
memberikan umpan balik pada personal, dan
memodifikasi rencana yang diperlukan.
 Suandy E. (2001), Secara umum perencanaan merupakan
proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan
kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas
strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara
pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara
menyeluruh.
PENGERTIAN PERENCANAAN

Stephen P. R. dan Mary C. (2004), perencanaan


adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan
tujuan organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian tujuan organisasi tersebut secara
menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi
hingga tercapainya tujuan organisasi.
TUJUAN PERENCANAAN

Silalahi A. (1996), menjelaskan bahwa tujuan perencanaan


adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantisipasi dan


merekam perubahan (a way to anticipate and offset change).
2.  Perencanaan memberikan pengarahan (direction) kepada
administrator-administrator maupun nonadministrator.
3.  Perencanaan juga dapat menghindari atau setidak-tidaknya
memperkecil tumpang tindih dan pemborosan (wasteful)
pelaksanaan aktivitas-aktivitas.
4.  Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar
yang akan digunakan untuk memudahkan pengawasan.
Perencanaan atau planning adalah proses
pengambilan keputusan yang menyangkut apa yang
akan dilakukan di masa mendatang, kapan,
bagaimana dan siapa yang akan melakukannya.
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen,
karena semua kegiatan manajemen diatur dan
diarahkan oleh perencanaan tersebut
Penyelenggaraan system kesehatan dituangkan
dalam berbagai program kesehatan melalui siklus
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian serta pertanggung jawaban secara
sistematis, berjenjang dan berkelanjutan
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan
masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta
dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan
saja.
Perencanaan juga merupakan suatu keputusan
untuk mengerjakan sesuatu di masa akan datang,
yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa
yang akan datang. Salah satu tugas manajer yang
terpenting di bidang perencanaan adalah
menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek
organisasi berdasarkan analisis situasi di luar
(eksternal) dan di dalam (internal) organisasi.
(sumber Muninjaya,gde.2004. Manajemen
Kesehatan : Jakarta)
SIKLUS PERENCANAAN KESEHATAN

1. Analisis Prioritas Masalah


2. Analisis Penyebab Masalah
3. Tetapkan apa yang diinginkan
4. Putuskan tindakan yang akan dilakukan
5. Siapkan rencana kerja dan anggaran yang ingin
dicapai
6. Rencana pemantauan evaluasi
7. Melakukan Program
8. Evaluasi
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN

Menurut Manullang (2009:41), rencana yang baik


pada umumnya memuat enam unsur yaitu what, why,
where, when, who, how.
Selanjutnya menurut Hasibuan (2008 : 112),
pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab secara ilmiah
artinya atas hasil analisis data, informasi, dan fakta,
supaya rencana yang dibuat itu relatif baik
pelaksanaannya mudah dan tujuan yang diinginkan
akan tercapai. Pertanyaan itu secara rinci berupa:
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN

1. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan
untuk mencapai sasaran, sarana dan prasarana apa yang
diperlukan, harus ada penjelasan dan rinciannya
2. Why (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan
dengan memberikan penjelasan, mengapa ia harus
dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
3. Where (di mana)
Di mana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan. Perlu
dijelaskan dan diberikan alasan-alasannya berdasarkan
pertimbangan ekonomis.
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN

4. When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu dimulainya
pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh
pekerjaan harus ditetapkan standar waktu untuk memilih
pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan-alasan memilih waktu itu harus
diberikan sejelas- jelasnya.
5. Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan penempatan
karyawan, menetapkan persyaratan dan jumlah karyawan yang akan
melakukan pekerjaan, luasnya wewenang dari masing-masing
pekerja.
6. How (bagaimana)
Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan mengenai
teknik-teknik pengerjaannya.
Proses Perencanaan Kesehatan

Memilih Uji lapangan Pengumpulan Pengolahan


alternatif jalan data data
keluar
MENETAPKAN
PRIORITAS
JALAN KELUAR Menyusun MENETAPKAN
PRIORITAS
uraian
MASALAH
rencana
kerja

Alternatif
jalan keluar Penyajian
data
Memilih prioritas masalah

Azwar, 1988
MANFAAT PERENCANAAN

Sebagai pedoman pada tahap pelaksanaan dan


evaluasi
Memudahkan dalam melaksanakan koordinasi
Penempatan tanggung jawab secara lebih tepat
Pengarah Organisasi
Minimalisasi Ketidakpastian
Minimalisasi inefisiensi sumber daya
Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
Jenis-jenis Perencanaan
A. Menurut luasnya
 Rencana strategis
 Rencana operasional
B. Kerangka waktu
 Rencana Jangka Pendek
 Rencana Jangka Panjang
C. Kekhususan
 Rencana yang mengarahkan (directional)
 Rencana khusus (spesifik)
D. Frekuensi Penggunaan
 Rencana sekali pakai
 Rencana tetap
Perencanaan Strategis
(Strategic Planning)

Perencanaan yang menyangkut penentuan tujuan


dan kebijakan umum yang berjangka panjang
berdasarkan analisis internal dan eksternal
Disebut juga Corporate Plan
Doing the Right Things (menurut Cunningham)
Perencanaan Operasional
(Operational Plan)

Perencanaan yang menyangkut penentuan target


dan sasaran yang meliputi rencana kerja dan
anggaran
Disebut juga Rencana Kerja dan Anggaran
Doing Things Right (menurut Cunningham)
Perencanaan Spesifik
(Specific Plan)

Perencanaan yang telah ditentukan secara jelas baik


sasaran, jadual, prosedur kegiatan, dan alokasi
anggaran
PERENCANAAN PENGARAHAN
(DIRECTIONAL PLANNING)

Perencanaan yang hanya memberikan kebijakan


umum dan tidak menentukan sasaran, program atau
anggaran secara khusus.
Dimensi Perencanaan Startegis

Waktu : Jangka Panjang


Ruang Lingkup : Makro
Sifat : Strategis
Perencanaan Strategis

Perlu perpaduan antara science dan art, Metode ilmiah


saja tidak cukup, tapi perlu intuisi
Proses Perencanaan Strategis

1. Kenali Nilai, Misi, dan Tujuan Organisasi


2. Investigasi kekuatan dan kelemahan organisasi
3. Investigasi peluang dan ancaman lingkungan
(sistem lain)
Proses Perencanaan Strategis

4. Lakukan analisis Strategi, meliputi:


 Kenali Core business Organisasi
 Apa kebutuhan Stakeholder
 Keunggulan kompetitif yang dimiliki
 Apakah perlu mendapatkan sumber-sumber baru? Atau
mengembangkan dari dalam?
5. Pelaksanaan Strategis
6. Evaluasi
DASAR PERENCANAAN

1. Policy top management: pimpinan tertinggi yang


menyusun prakarsa dilakukannya perencanaan
untuk jalannya pekerjaan karena pimpinanlah
sebagai pemegang policy.
2.  Hasil pengawasan: dari hasil pengawasan yang
dilakukan maka diperoleh data dan informasi yang
dapat dijadikan dasar perumusan rencana atau
merevisi rencana sebelumnya.
DASAR PERENCANAAN

3. Inisiatif dari luar organisasi: rencana itu lahir karena


adanya saran-saran dari pihak luar sebagai pelaku
dan pelanggan eksternal organisasi.
4.  Kebutuhan dan keinginan masa depan yang ingin
dicapai: perencanaan disusun sebagai alternatif
untuk mengatasi persoalah dan kejadian masa depan.
5.  Organisasi pekerjaan. Perencanaan itu disusun atas
dasar penentuan tindakan yang tepat untuk memulai
dan mengakhiri pekerjaan secara teratur. Menurut
penulis suatu perencanaan yang dibuat
LATAR BELAKANG LAHIRNYA PERENCANAAN

1. Adanya tujuan
Kenyataan masa depan yang pasti dan menjadi impian
mendorong lahirnya usaha perencanaan yang perlu
disiapkan saat ini.
2. Fungsi manajemen
Organisasi sebagai lembaga, di dalamnya terdapat
fungsi-fungsi administrasi. Salah satu fungsi dari
administrasi tersebut adalah aktivitas manajemen
untuk menggerakkan usaha dan pekerjaan dalam
mencapai hasil kerja yang diinginkan oleh lembaga
tersebut.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA PERENCANAAN

3. Adanya keterbatasan sumber daya. Untuk


mencapai hasil produksi yang optimal, salah
satunya ditentukan oleh ketersediaan dan
kemampuan daya dukung sumber daya tersebut.
4. Faktor waktu. Suatu kegiatan membutuhkan waktu
yang cukup agar proses usaha dapat tercapai.
5. Pedoman. Problema ini muncul, salah satunya
kerena tidak adanya perencanaan dan pedoman
yang menjadi acuan dalam proses produksi.
Alasan Perencanaan

Positif dan Negatif Perencanaan


 Sisi Positif:
 Membantu melihat masa depan
 Koordinasi semakin baik
 Mengurangi ketidakpastian
 Lebih mendekatkan organisasi ke tujuannya
 Menghemat waktu, biaya, tenaga

 Sisi Negatif:
 Waktu dan tenaga ekstra
 Penekanan yang berlebihan pada perencanaan mengakibatkan
ketidakseimbangan dengan fungsi lainnya.

4/2/20
ASPEK EKONOMI DAN POLITIS PERENCANAAN

Kesehatan dan pelayanan kesehatan sebagai


komoditi ekonomi : perhatian disini lebih diarahkan
kepada pelayanan kesehatan daripada keehatan
sendiri
Dalam ekonomi, hal ini penting artinya demi
mengingat bahwa pokok pembahasan ilmu ekonomi
selalu mengarah kepada Demand, Supply dan
distribusi komoditi, dimana komoditinya adalah
pelayanan kesehatan bukan kesehatannya sendiri
ASPEK EKONOMI DAN POLITIS PERENCANAAN

Aspek ekonomi seperti pendapatan merupakan syarat


utama untuk dapat menikmati fasilitas kesehatan
dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Faktor faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan
antara lain, tersedianya sarana kesehatan, keadaan
lingkungan yang memadai, dan mutu makanan yang
di konsumsi. Penanganan faktor tersebut harus
dilakukan terarah dan terpadu dengan
memperhatikan kondisi sosial ekonomi yang
berkaitan (Rahmi, 2008)
Daftar Pustaka

Suhadi. 2015. Perencanaan dan Evaluasi


Kesehatan. Jakarta : Leutikaprio.
Tjiptoherijanto, Prijono dan Soesetyo, Budhi. 1994.
Ekonomi Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Adisasmito, Wiku. 2007. Sistem Kesehatan. Jakarta:
Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai