Anda di halaman 1dari 4

A.

LANDASAN TEORI
DNA adalah molekul asam nukleat heliks beruntai ganda yang terdiri dari monomer
nukleotida yang mengandung gula deoksiribosa. Struktur genetik protein sel dapat
direproduksi dan ditentukan.
DNA dapat diisolasi, diperkuat, dan dianalisis untuk berbagai tujuan, termasuk
mengidentifikasi penjahat, alat identifikasi forensik, mengidentifikasi tanaman, dan
menentukan hubungan genetik.
Setiap sel dalam tubuh manusia memiliki 23 pasang kromosom. Melalui proses meiosis
pada sel induk sperma dan sel telur, pasangan kromosom ini berpisah, membentuk sel
sperma atau sel ovum dengan 23 kromosom. Saat pembuahan, sel sperma (23
kromosom) dari ayah bersatu dengan sel ovum (23 kromosom) dari ibu, membentuk
zigot. Pada tahap ini, DNA dari kedua orang tua, yang masing-masing memberikan 50
persen kontribusi, diturunkan kepada anak. DNA ada di dalam setiap inti sel eukariotik.
DNA harus diisolasi terlebih dahulu sebelum dapat digunakan untuk berbagai keperluan
analisis pada tingkat molekuler.
Ada beberapa cara untuk menguji paternitas, termasuk metode konvensional yang
menganalisis fenotip melalui golongan darah dan metode forensik molekular dengan uji
DNA. Analisis fenotip memberikan jawaban pasti hanya jika si X bukan ayahnya,
sementara uji DNA memanfaatkan informasi genetik yang sangat spesifik untuk hampir
100% memastikan identitas seseorang sebagai ayah biologis si anak.
Menentukan status keayah-an terhadap seorang anak bisa dilakukan dengan cara paling
sederhana, yaitu memeriksa atau mencocokkan tingkat kesuburan seorang pria yang
dicurigai sebagai ayah dan menentukan waktu konsepsi.
Kasus-kasus paternitas yang kontroversial dapat diatasi dengan tes paternitas, yang
bertujuan menentukan apakah seorang pria adalah ayah biologis dari seorang anak.
Dalam konteks penelusuran hubungan kekerabatan, masalah paternitas dengan laki-laki
yang diduga sebagai ayah biologis menjadi umum. Tes paternitas membandingkan pola
DNA anak dengan calon ayah untuk mengkonfirmasi pewarisan DNA yang menunjukkan
hubungan biologis. Proses ini, dilakukan oleh para ahli, memiliki kekuatan hukum
karena memberikan kepastian ilmiah, dan hasil tes DNA dianggap tak terbantahkan serta
tetap konstan secara hukum.

B. PERMASALAHAN
Bagaimana cara mengetes DNA anak untuk mengetahui keayahan?
C. TUJUAN
Menganalisis Langkah-langkah tes DNA keayahan dan mensimulasikannya dalam
virtual laboratory.

D. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan yaitu:
1. Komputer/laptop
2. Alat tulis
3. Gunting
4. Lembar kerja

Bahan yang digunakan yaitu:


1. Lem kertas
2. Kertas

E. LANGKAH KERJA
1. Mensimulasi isolasi dan ekstraksi DNA ayah A, ayah B, anak, dan ibu. Lakukan
isolasi DNA menggunakan virtual laboratory di website:
https://learn.genetics.utah.edu/content/labs/extraction/
2. Mensimulasi PCR DNA ayah A, ayah B, anak, dan ibu. Melakukan PCR bagian
VNTR atau STR pada DNA ayah A, ayah B, anak, dan ibu menggunakan virtual
laboratory di website:
https://learn.genetics.utah.edu/content/labs/pcr/
3. Mensimulasi pemotongan hasil PCR DNA ayah A, ayah B, anak, dan ibu dengan
enzim restriksi endonuklease. Melakukan simulasi pemotongan hasil PCR DNA ayah
A, ayah B, anak, dan ibu dengan enzim yang biasa digunakan dalam tes keayahan
yaitu Hae III (GG’CC) dan Hinf I (G’ANTC), dalam kegiatan simulasi ini, DNA
dipotong dengan Bam HI dan Pst I (menggunakan gunting dan kertas).
4. Mensimulasi elektroforesis gel agarose hasil PCR dan pemotongan DNA ayah A,
ayah B, anak, dan ibu. Melakukan elektroforesis gel agarose hasil pemotongan
menggunakan enzim pada virtual laboratory di website:
https://learn.genetics.utah.edu/content/labs/gel
5. Menganalisis hasil elektroforesis:
Menggambar hasil elektroforesis DNA: keterangan dari kiri ke kanan DNA marker,
DNA ibu, DNA anak, Ayah A, Ayah B.
Menganalisis mana yang merupakan ayah dari si anak!
Adapun ukuran DNA marker adalah:

F. DATA PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil perhitungan ukuran DNA hasil elektroforesis

No Lajur Tube Sampel Berat molekul DNA (dalam pasang


basa)
1 1 A DNA marker 6751, 3652, 2827, 1568, 1118, 825,
630
2 2 B DNA ibu 3700, 700
3 3 C DNA anak 3660, 1600, 825, 700
4 4 D DNA ayah A 3670, 1600, 825
5 5 E DNA ayah B 2880

G. PEMBAHASAN
H. PERTANYAAN
1. Bagaimana tes DNA keayahan dapat membuktikan hubungan anak dan ayah?
2. Darimana saudara dapat memperoleh sumber DNA untuk tes DNA keayahan ini?
3. Seberapa efektif tes DNA keayahan untuk membuktikan suatu kasus kebingungan
ayah?
I. JAWABAN
J. KESIMPULAN
K. DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S., Solihah, B., & Pakpahan, A. (2016). Analisis Kinerja Model Pengontrol Ekson
DNA Menggunakan Metode Model Hidden Markov. Setrum: Sistem Kendali-Tenaga-
elektronika-telekomunikasi-komputer, 3(2), 69-72.

Prakoso, S. P., Wirajana, I. N., & Suarsa, I. W. (2016). Amplifikasi Fragmen Gen 18S
rRNA pada DNA Metagenomik Madu dengan Teknik PCR (Polymerase Chain Reaction).
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences, 7, 1-7.
Syihabuddin, A., Fakih, T. M., & Ramadhan, D. S. F. (2022, August). Pengembangan
Obat Baru dari Senyawa Curcumin, Genistein, Lactacystin, Phloretin, Quercetin sebagai
Inhibitor RNA Polimerase MTB dengan Menggunakan Metode In Silico. In Bandung
Conference Series: Pharmacy (Vol. 2, No. 2, pp. 1062-1070).

Kusuma, W. A., & Adrianus, A. (2020). PENGKONSTRUKSIAN BIDIRECTED


OVERLAP GRAPH UNTUK PERAKITAN SEKUENS DNA. Jurnal Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 7(2).

Sari, B. L., Suhendar, U., & Hamdani, R. (2023). PENAMBATAN DAN SIMULASI
DINAMIKA MOLEKULER SENYAWA BIOAKTIF TANAMAN BAWANG DAYAK
(Eleutherine Sp.) SEBAGAI INHIBITOR KAPSID VIRUS HEPATITIS B. Jurnal
Farmamedika (Pharmamedika Journal), 8(2), 103-110.

Aswia, P. R., & Lestary, D. (2015). Optimalisasi Star Rna V 1 Menggunakan Konsep
Point Of Merge di Wilayah Terminal Airspace Bandar Udara Soekarno Hatta. Langit
Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi, 8(02), 29-41.

Widjajakusuma, E. C., Villa, A., & Stock, G. (2012). Effect of the ion treatment on an
RNA hairpin: molecular dynamics study. Indonesian Journal of Chemistry, 12(1), 1-11.

Rezaldi, F., Hardian, A., Susilo, H., & Sumarlin, U. S. (2022). Deteksi Suplemen Bebas
Kandungan DNA Babi Yang Tersedia Di Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon Dengan
Metode Real Time PCR. Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 8(1), 20-26.

Verdiana, Y. Q., Nasrullah, M., Permatasari, K. P., & Muwaffaq, R. Z. (2022). Analisis
Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perusahaan Furniture (Studi
Kasus: CV. DNA Bali). Journal of Technology and Informatics (JoTI), 4(1), 13-17.

Huri, M. D., Nazri, M. Z. A., Bakar, A. A., & Kurniawan, T. (2011). Reka Bentuk DNA
Mengguna Sistem Imun Buatan Objektif Tunggal. Jurnal Teknologi Maklumat &
Multimedia, 11, 41-48.

L. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai