Anda di halaman 1dari 3

1.

Slide 1 “ Latar Belakang”


Indonesia menekankan pariwisata sebagai sektor utama dengan fokus pada potensi
budaya. Bali, khususnya, dikenal sebagai destinasi budaya yang menarik. Desa Belimbing di
Tabanan adalah contoh desa wisata yang menawarkan keindahan alam dan kearifan lokal.
Terletak 65 km dari Denpasar, desa ini memiliki pesona sawah terasering, perkebunan kopi,
dan budaya masyarakat yang ramah. Meskipun jauh dari pusat pariwisata, Desa Belimbing
memiliki potensi besar. Ditetapkan sebagai desa wisata pada 2010, ini menjadi tujuan yang
layak untuk menikmati Bali yang autentik.

2. Slide 2 “Potensi Wisata Desa Belimbing”


Desa Belimbing menonjolkan wisata alam sebagai daya tarik utamanya, terutama melalui
pesona persawahan dan air terjun. Pelestarian potensi alam ini diwujudkan melalui peraturan
yang mendukung, seperti pengawasan ketat penjualan lahan, khususnya lahan persawahan
yang menjadi daya tarik utama. Kebersihan sekitar potensi wisata juga dijaga dengan
peraturan desa yang memberikan sanksi tegas terhadap pembuangan sampah atau limbah
sembarangan di area wisata.

3. Slide 3 “Potensi Lingkungan Internal”


A. Keindahan sumber daya alam.
B. Adanya atraksi wisata.
C. Aksebilitas.
D. Sikap masyarakat yang ramah.
E. Pengamanan pihak aparat.

4. Slide 4 “Potensi Lingkungan Eksternal”


A. Adanya kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara.
B. Letak strategis terhadap objek wisata lain.
C. Adanya kepastian hukum.
D. Adanya kebijakan pemprov Bali mewujudkan pariwisata hijau.
E. Adanya kecenderungan penerapan konsep multi fungsi lahan pertanian.
5. Slide 5 “Strategi pengembangan desa wisata di Desa Belimbing”
Strategi pengembangan desa wisata di Desa Belimbing dapat dikategorikan menjadi dua,
yaitu: Strategi Internal dan Strategi Eksternal.

6. Slide 6 “Strategi Internal”


Dalam pengembangan Desa Belimbing, faktor kekuatan utama adalah keindahan dan
kelestarian sumber daya alam. Keindahan dan kelestarian ini sangat berpengaruh terhadap
pengembangan desa wisata. Wisatawan merasa senang berkunjung dan menikmati panorama
yang lestari. Jaga keindahan dan kelestarian alam penting, karena jika tidak dijaga,
wisatawan tidak akan tertarik berkunjung, dan Desa Belimbing tidak akan berkembang
sebagai destinasi wisata.

7. Slide 7 “Strategi Eksternal”


Faktor peluang Desa Belimbing terutama terkait dengan nilai budaya masyarakatnya yang
melestarikan tradisi lokal. Desa ini tidak hanya menawarkan wisata alam dan trekking,
melainkan lebih menekankan pada penjualan budayanya. Ketika wisatawan memahami nilai
budaya yang tinggi di Desa Belimbing, mereka cenderung merasa tertarik untuk terus datang
dan berkunjung. Ini menciptakan peluang bagi Desa Belimbing untuk mengembangkan
pariwisata berbasis budaya.

8. Slide 8 “Strategi Alternatif”


Berdasarkan faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal desa wisata di Desa Belimbing,
maka dilakukan analisis SWOT (strength, weakneses, opportunities, and threat) sebagai
strategi alternatif.

9. Slide 9 “Analisis SWOT”


A. Strategi yang menggunakan S-O (strength – opportunities) (Slide 9)
Strategi pengembangan Desa Belimbing melibatkan pemanfaatan kekuatan melalui
penyediaan Rute trekking dan paket wisata seperti outbond, membajak sawah, menanam
padi, dan trekking dirancang untuk menarik wisatawan. Penting juga untuk
mempertahankan dan melestarikan daya tarik kawasan sebagai ciri khas untuk menarik
perhatian wisatawan.
B. Strategi S-T (strength – threat) (Slide 10)
Strategi yang diterapkan melibatkan penyuluhan kepada masyarakat lokal di
sekitar Desa Belimbing dan peningkatan serta pemeliharaan keamanan di lingkungan
desa. Tujuannya adalah mengatasi kelemahan dengan mencegah dampak negatif
pengembangan desa wisata pada masyarakat lokal.
C. Startegi W-O (weakneses - opportunities) (Slide 11)
Strategi pengembangan Desa Belimbing mencakup peningkatan sarana dan
prasarana seperti jalan, jalur tracking, toilet, dan lainnya. Pemeliharaan kemitraan yang
baik juga menjadi fokus untuk memanfaatkan peluang dan meminimalkan kelemahan
dalam mengembangkan pariwisata di desa tersebut.
D. Strategi W-T (weakneses - threat) (Slide 12)
Adalah meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman, yang dapat
dilakukan dengan penataan kawasan dan pengelolaan objek serta memberikan pelatihan
kepada masyarakat dalam kaitannya sebagai pemandu lokal.

10. Slide 13 “Kesimpulan”


Desa Belimbing diidentifikasi memiliki potensi berdasarkan analisis faktor internal dan
eksternal. Kekuatan meliputi keindahan dan keunikan SDA, atraksi wisata, serta dukungan
masyarakat lokal. Kelemahan termasuk sarana dan prasarana, keterampilan bahasa Inggris,
dan manajemen objek wisata. Peluang mencakup kunjungan wisatawan, letak strategis, dan
kerjasama dengan pelaku wisata. Ancaman melibatkan persaingan dengan daerah lain dan
perubahan perilaku masyarakat. Prioritas pengembangan melibatkan penyusunan paket
wisata, rute tracking, dan penataan kawasan untuk mempertahankan daya tarik.

Anda mungkin juga menyukai