Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen: Dr. Iwan Purwanto, M.pd

Disusun oleh:

Anggriasweri Darastya Supraba 18210922

Annisa Berliana 18210923

Annisa Permata Dewi 18210926

Annisa Salsabila 18210927

Eci Oktaria Fitri 18210954

INSTITUT ILMU AL-QURAN JAKARTA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Kewirausahaan.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada selaku dosen Dr. Iwan Purwanto, M.pd pengampu dan
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Ciputat, September 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1

C. Tujuan Makalah............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. HASIL WAWANCARA...............................................................................................3

B. KAJIAN TEORI............................................................................................................6

1. Karakteristik Kewirausahaan..................................................................................6

2. Nilai- nilai Hakiki Kewirausahaan..........................................................................6

3. Sikap dan Kepribadian Wirausaha.........................................................................7

4. Motif Berprestasi Kewirausahaan...........................................................................8

BAB III PENUTUP................................................................................................................11

A. KESIMPULAN............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir
dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard


Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda
dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah
di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia,
kPewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi
tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul


pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik kewirausahaan ?
2. Apa nilai-nilai hakiki kewirausahaan ?
3. Bagaimana sikap dan kepribadian wirausaha ?
4. Apa motif prestasi kewirausahaan ?

1
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui karakteristik kewirausahaan
2. Untuk mengetahui nilai-nilai hakiki kewirausahaan
3. Untuk mengetahui sikap dan kepribadian wirausaha
4. Untuk mengetahui motif prestasi kewirausahaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL WAWANCARA
1. Identitas Narasumber
Nama : Afifuddin Nur
Usia : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Jenis Usaha : Owner Kaos Ilustrasi @by_pipaps
Alamat : Jl. Pengayoman Sentra Bazaar Panakkukang
Wawancara
Nisa : Mohon maaf kak udah mengganggu waktu kakak, saya mau mewawancarai
kakak, boleh minta waktunya sedikit?
Kak Afif : Ohiya boleh…boleh…
Nisa : Langsung aja ya kak?
Kak Afif : Oke dek
Nisa : Kak, Menurut kakak apasih karakteristik kewirausahaan menurut kakak ?
Kak Afif : Berani, jujur, siap terima resiko
Nisa : Oke kak, pertanyaan selanjutnya, Menurut kakak nilai-nilai yang dipakai dalam
kewirausahaan itu apa kak ?
Kak Afif : Sebebnarnya yang paling penting itu percaya diri, karena sikap sama
keyakinan orang yang melaksanakan tugas itu yahhhh harus paten, jadi harus punya
keyakinan. Terus harus berorientasi pada tugas sesuai hasil yang diinginkan. Jadi dia
gak boleh maunya hasil segini terus orientasinya pada tugasnya sedikit. Dia harus
mikirin nilai-nilai motif berprestasinya dilaba ketekunan dan ketabahan sama kerja
kerasnya sihh.. Kalau kata saya. Terus keberanian mengambil resiko itu yahh itu
sudah pasti, soalnya bedamya usaha dengan pebisnis itu yah kalo bisnis dia hanya
mikirin untungnya doing, kalo pengusaha enggak, ambil dia harus berani ambil
resiko, berani rugi, yahh seperti itu sih…terus keberanian nanggung resikonya
tergantung sama daya tarik setiap alternative. Harus pokoknya kalo kerugian itu harus

3
ditanggung, soalnya ga ada bisnis yang lancar-lancar banget. Pasti ada down nya
yahhhh harus siap dengan kemungkinan relative untuk sukses sama gagalnya. Karna
dia adalah pemimpin dari suatu apa ya…. Perusahaan bagi saya kalo pengusaha ya,,,
mau gak mau sekecil apapun usahanya dia tetap memimpin. Jadi, yah,, percaya diri
dan berjiwa kepemimpinan lah yang paling kuat, harusss, wajibbb. Kreatifitas terus
inovasi soalnya kan eeee..persaingan bisnis sekarang kan kenceng. Jadi…. Mau ga
mau dia harus nyari sesuatu yang beda dan harus selalu ngelihat Tranding Topic.
Nisa : Wah … pertanyaan selanjutnya ya kak? Bagaimana sikap dan kepribadian
kakak dalam kewirausahaan ?
Kak Afif : Cuman satu intinya….. kalau orang ingin menjadi pengusaha tidak boleh
bekerja sendiri, tidak boleh pelit, itu kepribadian saya loh ya… :D karena setiap
manusia kan sudah ditentukan rezekinya. Jadi ga mungkin kamu eee… gaji pegawai
terus kamunya bangkrut yahhh gak mungkinlah, orang sesuai rezeki masing-masing.
Terus mempunyai keterampilan dasar, memiliki sikap mental spiritual yang tinggi.
Jadi, selain dia berani sama orang-orang yang dia hadepin yah dia juga harus memiliki
spiritual maksud saya kan dia kan punya Tuhan tempat mengadu kalo ga selalu
berhasil kan mau ga mau yahhh larinya pasti ke Tuhan. Harus dermawan, inotif dan
kreatif, enerjik, suka pada tantangan, bukan Cuma pikiran yang kreatif dan inovatif
tapi juga tindakan, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis dan berunding sebalum mengambil keputusan dan harus sehat pastinya
Hahahah.. sehat pada cara kerja dan system suatu perusahaan maksudnya…. Bahasa
kasarnya harus halal ga boleh curang…. Satu kali ambruk kita ga bakalan dipercayain
orang lagi.
Nisa : Wah… kakak keren banget … Saya lanjut pertanyaanya yah kak , ini
pertanyaan terakhir. Bagaimana sih motif berprestasi dalam kewirausahaan menurut
kakak ?
Kak Afif : Motif berwirausaha bagi saya pribadi sih , karena saya ingin mandiri aja
saya gak mau tergantung sama orang tua, sama saudara, apalagi posisiku kan yahhh..
orang-orang taulah kace saya selebriti. Jadi, dikit-dikit dikaitin sama kakak.dan dari
mulai usaha saya sekarang dan saya berani, mau mandiri. Terus eee sifat berfikirku
yang agak aneh dan tidak seperti saudara-saudara ku, tidak seperti ayahku, dan gak
seperti orang biasanya. Cara berfikir orang aneh sih kalo bias disimpulkan. Jadi, saya
buat suatu karya yang sepertinya walaupun keluarga ga bias nerima yahh… orang-
orang lain bisalah, terus kan lebih baik. Bisa jadi mandiri, bias jadi usaha. Disisi lain
4
saya gak mau jadi pegawai, gak mau jadi DPR gak mau jadi yang lain. Maunya jadi
pengusaha aja biar yahhh .. seperti yang saya katakana tadi sekecil apapun yahhh kita
bosnya. Jadi.. yaaa begitulah motifnya karena pingin mandiri, terus gak pengen dikait-
kaitkan sama keluarga, terus punya pola piker yang aneh. Menurut saya apa yang saya
pikirkan itu beda sama orang-orang lain. Saya mau orang-orang lain bias melihat
karya saya. Sisa satu motifku, saya mau mencoba semuanya :D jadi qori udah,
penyanyi udah, bahasa inggris udah, arab udah, pengusaha sekarang lagi dirangkup.
Doain yah dek. Kita harus yakin, kita sama-sama makan nasi, masa mereka bias kita
tidak bisa?
Nisa : Wahhhhh kakakk seren banget …. Sukses selalu yah buat kakak
Kak Afif : Iyaa dekk.. aaminn
Nisa : Makasih yah ka udah nyempatin waktunya untuk wawancara

5
B. KAJIAN TEORI

1. Karakteristik Kewirausahaan
Karakteristik Kewirausahaan dikemukakan dengan konsep yang berbeda-beda :
a. Geoffrey G. Meredith mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti
percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko dan
menyukai tantangan, kepemimpinan, inovatif, kreatif dan memiliki visi dan
perspektif terhadap masa depan.
b. M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan 8 karakteristik
kewirausahaan, yaitu :
1. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-
usaha yang dilakukannya.
2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat,
artinya selalu menghindari resiko, baik yang berat maupun yang ringgan.
3. Confidence in their ability to success, yaitu memeiliki kepercayaan diri untuk
memperoleh kesuksesan.
4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghindari umpan balik dengan
segera.
5. High level for energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya di masa depan.
6. Furute orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan
jauh kedepan.
7. Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan.
8. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi daripada
uang.

2. Nilai- nilai Hakiki Kewirausahaan


Masing-masing karakteristik kewirausahaan memliki makna dan perangai
tersendiri yang disebut nilai. Nilai-nilai kewirausahaan identik dengan sistem nilai
yang melekat pada sistem nilai manajer. Ada empat nilai dengan orientasi dan ciri
masing-masing sebagai berikut:

a. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya


pengambilan resiko, terbuika terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.

6
b. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi.
Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelyanan , sikap
positif dan kreativitas.
c. Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang
sudah ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap
kearah tertentu (aliran fengsui) supaya berhasil.
d. Wirausaha yang berorientasi pada nonmateri, dengan bekerja berdasarkan
kebiasaan, wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung
dengan menggunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.

3. Sikap dan Kepribadian Wirausaha


1. Percaya Diri
Wirausaha harus memiliki sifat percaya diri, dimana dia tidak mudah
terombang ambing oleh pendapat dan saran orang lain, akan tetapi, saran-saran
orang lain jangan ditolak mentah-mentah, gunakan saran tersebut untuk masukan
untuk dipertimbangkan, lalu mempertimbangkan saran tersebut. Karakteristik
wirausaha selanjutnya ialah tidak tergantung pada orang lain, memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis. Emosionalnya boleh dikatakan
sudah stabil, tidak mudah tersinggung dan naik pitam. Juga tingkat sosialnya
tinggi, mau menolong orang lain, dan kedekatannya dengan Sang Pencipta, Allah
SWT.
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan
prestasi. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal
yang kita kerjakan itu pekerjaan halal.
3. Pengambilan Resiko
Anak muda sering dikatakan menyenangi tantangan. Ciri-ciri dan watak
seperti ini dibawa ke dalam wirausaha yang juga penuh resiko dan tantangan,
seperti persaingan, harga naik turun, barang tidak laku dan sebagainya. Namun,
tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika perhitunga sudah
matang, jangan lupa berlindung kepada-Nya.
4. Kepemimpinan
Ada pemimpin yang disenangi bawahan, mudah memimpin sekelompok
orang, diikuti, dipercayai oleh bawahannya. Ada juga pemimpin yang menanam

7
kecurigaan pada orang lain. Pada suatu ketika akan berakibat tidak baik pada usaha
yang sedang dijalankan. Pemimpin yang baik harus meu menerima kritik dari
bawahan, dan juga respinsif.
5. Keorisinilan
Sikap ini tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisini ini adalah tidak hanya
mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil
ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
6. Berorientasi ke Masa Depan
Seorang wirausahawan haruslah perspektif, mempunyai visi masa depan, apa
yang ingin dia capai. Fadel Muhammad menyatakan ada tujuh ciri yang merupakan
identitas melekat pada diri seseorang wirausaha:
a. Kepemimpinan
Pemimpin yang berorientasi pada sasaran, hubungan kerja/personal, dan
efektifitas senantiasa akan tampil hangat, mendorong pengembangan karir
stafnya, disenangi bawahan dan selalu ingat sasaran yang hendak dicapai.
b. Inovasi
Menurut Joseph Schumpeter, inovasi selalu membawa perkembangan dan
perubahan ekonomi. Inovasi yang dimaksud ialah suatu temuan yang daya
gunanya sumber ekonomi yang lebih produktif.
c. Cara pengambilan keputusan
Otak kiri berfungsi menganalisa atau menjawab pertanyaan apa, mengapa dan
bagaiman. Otak kanan berfungsi melakukan pemikiran kreatif tanpa didahului
argumentasi. Seorang wirausahawan adalah mereka yang cenderung
menggunakan otak kanan. Itulah yang mendorong bekerjanya intuisi dan
inisiatif seorang wirausaha.
d. Sikap tanggap terhadap perubahan
Setiap perubahan dianggap peluang bagi wirausahawan yang merupakan
masukan dan rujukan terhadap pengambilan keputusan.
e. Bekerja ekonomis dan Efisien
Seorang wirausahawan bekerja dengan cerdas, pintar dan bijak, bukan sebagai
mandor. Ia bekerja keras, ekonomis dan efisien, guna mencapai hasil yang
maksimal.
f. Visi masa depan

8
Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat yang ditarik sejak awal hingga
keadaan yang terakhir.
g. Sikap terhadap resiko
Seorang wirausahawan adalah penentu resiko dan bukan sebagai penanggung
resiko. Menurut Drucker, mereka yang ketika menetapkan sebuah keputusan
telah memahami secara sadar resiko yang akan dihadapi, dalam arti resiko itu
sudah dibatasi dan terukur.
7. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru
atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur dan variabel yang sudah ada
sebelumnya.

4. Motif Berprestasi Kewirausahaan


Para ahli mengemukakan bahwa sesorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif
berprestasi ialah suatu sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang
terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Factor dasarnya adalah adanya
kebutuhan yang harus dipenuhi.

Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow. Ia mengemukakan


hierarki kebutuhan yang mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan itu bertingkat
sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs),
kebutuhan akan kemanan (security needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-
actualization needs).

Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk


melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibanding sebelumnya.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:

1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul


2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan

9
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika
tugas yang diembannya sangat ringan. Maka wirausaha merasa kurang tantangan,
tetai ia selalu menghindari tantangan yang sulit yang memungkinkan pencapaian
keberhasilan sangat rendah.
Kebutuhan akan kekuasaan, yaitu hasrat untuk mempengaruhi, mengendalikan
dan menguasai orang lain. Ciri umumnya adalah senang bersaing, berorientasi pada
status, dan cenderung lebih berorientasi pada status dan ingin mempengaruhi orang
lain.

Kebutuhan untuk berafiliasi (n’Aff), yaitu hasrat untuk diterima dan disukai oleh
orang lain. Wirausaha yang memiliki motivasi berafiliasi tinggi lebih menyukai
persahabatan, bekerja sama daripada persaingan, dan saling pengertian.
Menurut Stephen P. Robbins (1993:214), kebutuhan yang kedua dan ketigalah
yang erat kaitannya dengan keberhasilan manajer saat ini. Ahli psikologi lain,
Frederik Herzberg (1987) dalam teori motivation-hygiene mengemukakan bahwa
hubungan dan sikap individu terhadap pekerjaannya merupakan dua faktor dasar
motivasi yang menentukan keberhasila kerja, yaitu faktor yang membuat orang lain
merasa puas (satisfaction) dan faktor yang membuat orang tidak merasa puas
(dissatisfaction). Faktor internal yang membuat orang memperoleh kepuasan kerja
(job- satisfaction) meliputi prestasi (achievement), pengakuan (recognition),
pekerjaan (the work itself), tanggungjawab (responsibility), kemajuan (advancement),
dan kemungkinan berkembang (possibility of growth).
Sedangkan faktor yang menentukan ketidakpuasan (dissatisfaction) adalah upah,
keamanan kerja, kondisi kerja, status, prosedur perusahaan, mutu pengendalian teknis,
mutu hubungan interpersonal (Gibson, 1990:95).
Menurut Nasution ada tiga fungsi motif, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk menjadi penggerak atau sebagai motor yang
melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan ketujuan tertentu.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dijalankan untuk mencapai suatu tujuan dengan menghindari perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi pencapaian tujuan itu.
Menurut Zimmerer (1996:3) ada beberapa peluang yang dapat diambil dari
kewirausahaan, yaitu:

10
1. Peluang untuk memperoleh kontrol atas kemampuan diri.
2. Peluang untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh.
3. Peluang untuk memperoleh manfaat secara finansial.
4. Peluang untuk berkontribusi kepada masyarakat dan menghargai usaha-usaha
seseorang.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menurut kami, narasumber telah mengetahui karakteristik, nilai-nilai hakiki
kewirausahaan dan telah mengerti sikap dan kepribadian sebagai wirausahawan itu
sendiri, serta tepat sasaran pada motif berprestasi kewirausahaan.

12
13

Anda mungkin juga menyukai