Anda di halaman 1dari 4

Generasi Muda sebagai Pemimpin Masa Depan, Persiapkan dengan

Ilmu dan Adab


Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia...
Marilah pada kesempatan yang mulia ini kita tingkatkan iman dan takwa
kita kepada Allah Swt. dengan selalu berusaha menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan iman dan
ketakwaan kita bisa meraih ridha dari Allah SWT. Amin.

Perlu kita ketahui bersama bahwa Allah SWT telah menganugerahkan


kepada kita semua sebagai manusia yaitu sesuatu yang begitu berharga,
bernilai tinggi, yang dapat menghantarkan manusia mencapai kemuliaan
melebihi makhluk yang lainnya. Anugerah tersebut tak lain adalah akal
fikiran. Tanpa akal dan pikiran manusia hanyalah sosok makhluk yang tak
lebih dari seekor hewan, ia tak berbeda dengan kambing, kerbau, sapi, dan
hewan-hewan yang lain. Allah SWT berfirman:
‫َأ‬
‫َلَقْد َخ َلْق َن ا اِإْلْن َس اَن ِفي ْح َس ِن َت ْق ِو يٍم‬

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciError! Hyperlink reference not


valid.ptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (Q.S. At-Tiin: 4)

Hadirin jamaah Jumat yang bersahaja...


Allah SWT memberi anugerah yang berupa akal kepada manusia untuk
mengangkat derajat manusia. Dengan akal ia bisa menemukan jalan,
membedakan antara hitam dan putih, antara baik dan buruk, dan
membuatnya selamat atau celaka. Kita diberi akal yang cerdas, kita
dianugerahi pikiran agar menjadi pandai. Cerdas dan pandai menurut
Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda beliau:

‫ َو اْلَع اِج ُز َم ْن َأْت َبَع َن ْف َس ُه َه واَه ا وَت َم َّن ى عَلى ِهللا‬.‫َاْلَك ْيُس َم ْن داَن َن ْف َس ُه وَعِمَل ِلما َب ْع َد اْلَم ْو ِت‬

Artinya: "Orang cerdas adalah orang yang mau memaksa diri beribadah
dan beramal untuk (bekal) setelah mati. Sedangkan orang yang lemah
adalah orang yang menuruti nafsu pada keinginannya, sementara ia
berharap (surga) kepada Allah." (H.R. Baihaqi)

Anugerah agung ini seharusnya tidak kita sia-siakan. Karunia berharga ini
mestinya tidak kita biarkan berlalu tanpa guna. Kita harus mensyukuri
dengan menggunakannya sesuai tujuan penciptaannya. Kita harus
memanfaatkan secara maksimal untuk menimba dan menuntut ilmu,
khususnya ilmu agama. Sebab, ilmu agama adalah kunci kebaikan
seseorang. Rasulullah SAW bersabda:

‫َم ْن ُي ِر ِد ُهللا بِه َخ ْيًر ا ُي َفِّقْهُه ِفي الِّدْي ِن‬

Artinya: "Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan baginya, niscaya


Allah akan memintarkannya dalam urusan agama." (H.R. Bukhari dan
Muslim)

Hadirin jamaah Jumat yang di rahmati Allah...


Usia remaja adalah usia yang sangat produktif untuk menuntut ilmu. Tubuh
yang masih bugar dan akal fikiran yang masih tajam harus terus diasah
selagi kesempatan masih terbuka lebar. Tantangan zaman yang akan
dihadapi kelak tentunya lebih berat daripada masa sekarang. Generasi
muda sekarang harus bersiap menjadi generasi yang tangguh menatap
gelombang badai yang siap menghantam.

Generasi muda muslim zaman sekarang harus menjadi pemimpin masa


depan. Karena masa depan agama dan bangsa tergenggam di tangan,
terpikul di atas pundak generasi muda. Selagi pintu masih terbuka lebar,
tuntutlah ilmu sebanyak mungkin. Tapi, bukan hanya dicari dan di simpan.
Setelah diperoleh, ilmu juga harus diamalkan semaksimal mungkin. Allah
SWT akan membuka pengetahuan baru tentang hal-hal yang belum
diketahui. Rasulullah SAW bersabda:

‫َم ْن َع ِمَل ِبما َع ِلَم َو َّر َث ُه ُهللا ِع ْلَم ما َلْم َي ْع َلْم‬

Artinya: "Barang siapa mengamalkan apa yang telah ia ketahui, niscaya


Allah akan menganugerahkan pengetahuan tentang apa yang belum ia
ketahui." (H.R. Abu Nu’aim)

Kepada para orang tua khusunya, melihat kenyataan zaman yang kian
rusak moralnya dan budaya hidup yang kian merosot, kita harus
memberikan perhatian lebih kepada anak-anak kita. Pengawasan yang
lebih terhadap pergaulan mereka agar tidak terjerembab dalam jurang
kenistaan. Sebagai orang tua, kiranya kita perlu belajar kepada Nabi
Ya’qub As. Saat mendekati ajal, beliau bertanya kepada putra-putra beliau
perihal nasib agama mereka sepeninggal beliau kelak. Akankah mereka
memegang teguh agama yang mereka selama ini diajarkannya, ataukah
mereka akan kembali mengulangi kesesatan? Kisah ini telah diabadikan
dalam Al-Qur’an:
‫َأْم ُكْنُتْم ُشَه َد اَء ِإْذ َح َضَر َي ْع ُقوَب اْلَم ْو ُت ِإْذ َقاَل ِلَبِنيِه َم ا َت ْع ُبُد وَن ِمْن َب ْع ِدي َقاُلوا َن ْع ُبُد ِإَٰل َهَك َو ِإَٰل َه آَب اِئَك ِإْب َر اِهيَم َو ِإْس َماِع يَل َو ِإْس َح اَق‬
‫ِإَٰل ًها َو اِحًد ا َو َن ْح ُن َلُه ُمْس ِلُموَن‬

Artinya: “Adakah kalian hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda)


maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kalian sembah
sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu
dan Tuhan nenek moyangmu Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan
Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (Q.S. Al-
Baqarah: 133)

Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia...


Dari kisah itu, kita tahu bahwa perhatian terpenting orang tua kepada
anaknya adalah pada masalah agama dan keselamatan moral putra-
putrinya. Bukan hanya nasib kehidupan duniawi saja, melainkan ilmu dan
adab sebagai bekal dalam menjalani hidup yang penuh rintangan dan
tantangan. Warisan harta benda cenderung membuat anak-anak kita tidak
rukun karena memperebutkannya, jika mereka tidak dibekali ilmu dan
adab.

Sedangkan warisan ilmu akan menunjukkannya menjadi generasi yang


bermoral dan berbudi luhur. Rasulullah SAW juga tidak meninggalkan harta
benda sebagai warisan untuk keluarga dan umatnya. Beliau meninggalkan
dua perkara yang akan menjadi penuntun umat sepanjang masa,
menunjukkan mereka pada jalan kebahagiaan Dunia dan Akhirat. Dua
perkara itu tak lain adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Rasulullah
bersabda:

‫َت َر ْك ُت ِفْي ُك ْم َأْم َر ْي ِن َلْن َت ِض ّلُو ا ما َت َمَّس ْك ُتْم ِبِه ما كتاَب ِهللا وُس َّنَة َن ِبِّيِه‬

Artinya: Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan
tersesat selama kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu: kitabullah
(Al-Qur’an) dan Sunnah Rasulullah." (H.R. Malik)

Hadirin jamaah Jumat yang bersahaja...


Demikianlah khutbah Jumat pada kesempatan ini, semoga kita selalu
dianugerahi hidayah dan inayah oleh Allah SWT dalam menjalankan
segala aktivitas hidup ini. Sehingga, kelak kita akan menjemput
keselamatan dan keberuntungan Dunia dan Akhirat. Menjemput ridha Allah
SWT di akhirat kelak. Amin.
‫ َو ِلُك ِّل ِو ْج َه ٌة ُه َو ُم َو ِّليها َفاْس َت ِبُقوا اْلَخ ْيراِت َأْي َن ما َت‬. ‫َأُعوُذ ِباهللا ِمَن الَّش يطاِن الَّر ِجيِم‬

Anda mungkin juga menyukai