Anda di halaman 1dari 2

Agar dapat beradaptasi dengan perubahan zaman, maka pimpinan suatu organisasi wajib

mampu untuk merubah gaya kepemimpinan agar mendapatkan hasil maksimal sesuai
dengan perubahan situasi dan kondisi organisasi. Pola kepemimpinan sangatlah penting
untuk mencapao tujuan organinsasi, kepimpinan yang buruk dapat mengakibatkan
kegagalan kepimpinan yang berdampak pada kegagalan organisasi seperti krisis keuangan,
depresi bahkan sampai mengganggu keselamatan public. Organinsasi perlu menyiapkan
pimpinan yang siap beradaptasi di masa depan untuk menghadapi persaingan di pasar
global dengan tingkat kompeksitas yang terus meningkat.
Arsitektur kepemimpinan sangat diperlukan oleh suatu organinsasi untuk dapat bertahan.
Budaya organinsasi sangat dipengaruhi dan terikat dengan arsitektur budaya dan arsitektur
kepemimpinan. Di dalam organisasi BPJS Kesehatan diwujudkan dalam bentuk tata nilai
yang untuk memastikan seluruh perilaku Duta BPJS Kesehatan dapat mencerminkan nilai-
nilai yang diyakini oleh organinsasi sehingga diharapkan dapat menjadi sokusi strategis bagi
organinsasi. Tata nilai diharapkan tidak hanya diterapkan dalam organinsasi, namun juga
Ketika seorang Duta BPJS Kesehatan berada di luar organisasi.
Pada tahun 2018 BPJS Kesehatan melakukan asesmen budaya menggunakan tools OCAI
(Organizational Culture Asesment Instrument) dengan sampel mulai dari level staf sampai
direksi. Dari hasil asesmen tersebut didapatkan budaya yang ingin dikembangkan oleh
organisasi adalah budaya adhocracy yaitu budaya keterbukaan, berinovasi, kebebasan
berpendapat dan budaya yang berfokus pada pelanggan. Arah budaya ini sangat
menentukan jenis dan kompetensi pimpinan yang diperlukan organisasi.
Arsitektur budaya organisasi adalah kerangka struktur yang membangun budaya kerja,
sedangkan arsitektur kepemimpinan adalah kerangka struktur karakteristik kepemimpinan
dalam membangun budaya kerja.
Budaya organinsasi sangat penting keberadaannya dalam suatu organinsasi untuk
membedakan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya sekaligus sebagai
image/citra perusahaan tersebut. Untuk mencapai hal tersebut, kini banyak perusahaan
yang mengirim pegawai-pegawainya untuk mengikuti training tertentu, namun ternyata
masih banyak yang gagal. Menurut Dave Ulrich konsultan Human Resource, bahwa peran
pimpinan memiliki andil sebanyak 40% dalam perubahan suatu organisasi, sisanya nilai
value sebesar 25% dan system/strategi sebesar 35%. Dari sini kita dapat melihat, begitu
berdampak peran suatu pimpinan terhadap organinsasi.
Ada suatu system yang dikenal dengan konsep VSL yaitu Value-System-Leadership. VSL
menjelaskan bahwa untuk membangun system harus didahului dengan pembangunan
nilai/value, lalu diikuti pembangunan system dan terakhir pembangunan leadership. Ketiga
komponen tersebut harus dilakukan secara baik agar suatu perusahaan dapat berjalan
dengan baik.
Perturan Direksi BPJS Keehatan No. 56 Tahun 2021 tentang Arsitektur Budaya Organisasi
dan Arsitektur Kepemimpinan BPJS Kesehatan mengatur tentang tata nilai BPJS Kesehatan
sedangkan Pedoman Perilaku Inti (Core Living) BPJS Kesehatan adalah wujud
implementasi dan contoh perilakunya. Tata nilai BPJS Kesehatan terdiri dari Integritas,
Kolaborasi, Pelayanan Prima dan Inovatif yang menjadi pondasi tercimptanya SDM yang
unggul.
Integritas adalah bagimana seorang Duta BPJS Kesehatan dapat melakukan tugasnya
secara professional serta bertanggung jawab. Kolaborasi adalah bagaimana sikap seluruh
duta untuk dapat bekerja sama satu dengan yang lainnya agar dapat meningkatkan nilai
tambah untuk mencapai tujuan Bersama. Pelayanan prima adalah bagaimana setiap duta
dapat memahami pelanggan, dapat memberikan solusi terbaik guna meningkatkan
kepuasan peserta. Inovatif adalah sikap setiap duta untuk menciptakan dan
mengimplementasikan ide-ide perubahan pada organisasi.

Anda mungkin juga menyukai