Anda di halaman 1dari 15

PENGENALAN ILMU KIMIA

Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetanhuan alam (sain atau science) yang
perhatian utamanya tertuju pada apa dan bagaimana materi atau zat itu.
Ilmu kimia tidak dapat dipandang sebagai pusat ilmu pengetahuan, sebab ilmu kimia
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan (sains ) yang bersinggungan dengan biologi dan
fisika dan bahkan dengan ilmu geografi fisik. Perubahan (reaksi- reaksi) yang terjadi pada
makhluk hidup, misalnya bagaimana suatumakanan dapat berubah menjadi lemak dan daging
di dalam tubuh, serta bagaimana sebenarnya suatu obat bekerka, merupakan bagian ilmu
kimia yang bersinggungan dengan ilmu biologi. Bagaimana suatu logam dapat dalam air
keras, bagaimana suatu bahan dapat menghantarkan listrik adalah bagian ilmu kimia yang
bersinggungan dengan ilmu fisika. Apa saja bahan-bahan penyusun bumi, bintang dan bulan
serta bagaimana hal tersebut dapat terjadi merupakan bagian ilmu kimia yang bersinggungan
dengan ilmu geografi.

A.Ruang Lingkup Ilmu Kimia


Ilmu kimia ialah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi, meliputi susunan,
struktur, sifat dan perubahannya, serta energi yang mempelajari perubahan tersebut.
Materi ialah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Struktur materi adalah
gambaran tentang bagaimana atom-atom saling terikat yang menentukan sifat materi . Contoh
intan dan grafit unsurnya sama, yaitu carbon (C), tetapi strukturnya berbeda, sehingga
sifatnya berbeda.

B. Peranan Ilmu Kimia Dalam Kehidupan dan IPTEK


Perkembangan ilmu kimia diawali sejak jaman Alkimia yaitu pada abad ke-5 SM. Berawal di
Aleksandria, Mesir dan berkembang ke Cina. Pada saat itu para ahli kimia berusaha
mengubah batu menjadi emas. Perkembangan ilmu kimia di Cina menghasilkan bubuk mesiu
yang berguna sampai sekarang sebagai alat perang dan kembang api. Dari Aleksandria Mesir,
alkimia berkembang di Eropa dan di Eropa inilah alkimia berkembang dengan pesat menjadi
ilmu kimia modern.
Kimia Modern berkembang dengan cepat karena didorong oleh adanya perkembangan ilmu
lain, juga menyebabkan ilmu lain tersebut dapat terbantu berkat penemuan-penemuan oleh
ahli kimia, misalnya kristal cair yang ditemukan para ahli kimia dimanfaatkan oleh ahli
Fisika untuk membuat layar kalkulator dan layar komputer yang dikenal dengan LCD (Liquid
Crystal Display ). Penemuan tentang mekanisme perubahan zat membawa para ahli biologi
mengembankan Biologi molekuler yang diterapkan dalam rekayasa genetika.
Manfaat ilmu kimia :
- pemahaman yang baik tentang alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di
dalamnya.
- Mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna, untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
- Dapat memecahkan masalah secara sistematis.

C. Kedudukan Ilmu Kimia Diantara Ilmu Lainnya

1. Bidang kedokteran, adanya obat-obatan yang dibuat berdasarkan riset kimia.


2. Bidang pertanian, penggunaan pupuk untuk menyuburkan tanah dan pestisida untuk
membasmi hama dan penyakit tanaman
3. Bidang geologi, proses penentuan unsure-unsur yang menyusun mineral dan tahap
pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar kimia.
4. Bidang biologi, proses kimia berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan
makanan, pernapasan, metabolisme, fotosintesis dan lain-lain.
5. Bidang hukum, pemeriksaan terhadap peralatan bukti kriminalitas (kriminologi).
Rambut darah dapat diperiksa struktur DNA-nya.
6. Bidang mesin, mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatan
mesin, mempelajari sifat dan komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin.
7. Bidang teknik sipil, penggunaan semen, kayu, cat, paku, besi, pralon, dsb, melalui
riset yang berdasarkan ilmu kima.

D. Perkembangan Ilmu Kimia

- 3500 SM, peradaban Mesir kuno, telah melakukan pengawetan mayat, pembuatan
anggur, dan pengolahan beberapa logam seperti tembaga dan timah.
- Abad 4 SM, Filsuf Yunani, Demokritus dan Aristoteles, mencoba memahami hakikat
materi. Menurut Demokritus materi terdiri dari partikel kecil yang disebut atom. Sedangkan
Aristoteles mengatakan bahwa materi terbentuk 4 jenis unsur, yaitu tanah, air, api dan udara.
- Abad pertengahan ( 500 – 1600 M), para ilmuwan Arab dan Persia telah dapat
membuat berbagai jenis zat, seperti alkohol, arsen, zink, asam iodida, asam sulfat, dan asam
nitrat. Juga pengubahan beberapa logam, seperti besi, tembaga, zink dan emas. Ahli kimia
Arab terkenal Jabir ibn Hayyan (700-778)
- Abad 18 M, lahir kimia modern, ketika Antoine Laurent Lavoiser (1743-1794) ahli
kimia menemukan hukum kekekalan massa. Tahun 1803 John Dalton, mengajukan teori atom
yang pertama.
Macam-macam ilmu kimia :
- Kimia organik, memusatkan kajian tentang senyawa organik, seperti alkohol, bensin,
solar dll
- Kimia anorganik, kajian pada senyawa-senyawa anorganik, seperti garam, mineral dan
lain-lain.
- Biokimia, mengenai sifat dan komposisi senyawa, meliputi karbohidrat, lemak, protein
dll.
- Kimia analitik, berkaitan dengan penentuan kimia kualitatif dan kuantitatif.
- Kimia lingkungan, mengkaji masalah lingkungan
- Kimia inti, mengenai zat radioaktif
- Kimia farmasi, mengenai pemisahan , pembuatan dan pengembangan bahan alam untuk
obat.
- Kimia fisik, berkaitan dengan ilmu Fisika
- Kimia pangan, pengembangan kualitas pangan.

E. Metode Ilmiah
Oleh karena ilmu kimia adalah ilmu sains, maka untuk mempelajari ilimu kimia harus
menggunakan disiplin ilmu dan cara-cara atau metode yang bisa digunakan oleh para saintis
(ilmuwan) dalam memperoleh ilmu pengetahuan tersebut. Cara-cara atau metodedalam
mempelajari dan mendapatkan ilmu pengetahuan (sains) disebut metode ilmiah.

Alur Kegiatan Metode Ilmiah


1. Merumuskan Masalah
Percobaan dimulai dengan suatu pertanyaan, setelah itu mencoba menjawab pertanyaan itu
dengan melakukan percobaan
2. Menyusun Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dicari melalui kepustakaan atau fakta empiris. Ilmu berkembang karena
orang membaca atau mengembangkan apa yang telah ditemukan orang lain. Penemuan-
penemuan orang lain dapat dijadikan kerangka berpikir untuk mengembangkan dan
menemukan hal-hal yang lain
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
belum dibuktikan
4. Melakukan percobaan
Setalah dugaan sementara dirumuskan , tahapa selanjutnya adalah membuktikan apakah
dugaan itu benar atau tidak. Eksperimen berfungsi untuk menguji hipotesis yang diajukan
tersebut dengan didukung oleh bukti empiris yang cukup dari hasil percobaan.
5. Analisis data
Tahap ini merupakan tahap yang sulit, biasanya diperlukan alat analisis data berupa statistik.
Hasil analisis data biasanya digunakan untuk membuat kesimpulan.
6. Menarik kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil eksperimen/percobaan. Ada dua kemungkinan, pertama
hipotesis ditolak berarti dugaan sementara tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Kedua
hipotesa diterima berarti dugaan sementara sesuai dengan hasil eksperimen.
7. Publikasi
Setelah melakukan percobaan/penelitian maka hasilnya diterbitkan dalam bentuk jurnal atau
dipublikasikan di majalah.

Pengantar ke laboratorium Kimia


Ilmu kimia adalah ilmu yang berdasarkan eksperimen.
Sebelum memasuki laboratorium, hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Persiapan
1. Jas praktikum (lab-jas)
2. Serbet (kain lap)
. Catatan praktikum.

2. Pelajari
Materi yang akan dipraktikumkan harus dipelajari terlebih dahulu. Harus sudah tahu apa yang
akan dikerjakan, alat dan bahan apa yang diperlukan, cara kerja serta hal-hal khusus seperti
bahaya yang mungkin terjadi.

3.Selama berada di Laboratorium


1. Menjaga ketertiban, keselamatan orang lain dan diri sendiri
2. jangan mencampurkan bahan kimia yang tidak kita pahami

4. Berbagai Alat dan Penggunaannya


1. Mengukur Volum cairan, dengan menggunakan gelas kimia, labu ukur, silinder ukur,
pipet buret
2. Mengukur massa , dengan menggunakan neraca
3. Alat pembakar: berupa pembakar spiritus atau pembakar Bunsen
4. Pengukur suhu: termometer
5. Lemari Asam/lemari asap
Percobaan yang menghasilkan gas beracun harus dilakukan di dalam lemari asap.

6. Beberapa petunjuk / larangan


1. pelajari terlebih dahulu materi percobaan
2. Pergunakan kaca mata pengaman
3. Perhatikan cara memanaskan
4. Jangan membahayakan orang lain
5. Perhatikan cara mencium gas
6. Jangan asal membuang zat dikeranjang sampah
7. Jangan mengembalikan zat yang sisa ke dalam botol stok
7. Zat kimia Berbahaya
Zat kimia ada yang korosif, mudah terbakar, mudah meledak, ataupun beracun.
Perhatikan tanda pada labelnya.

8. Menaksir Massa dan Volume Berbagai Materi


Pada berbagai percobaan, tidak harus menimbang atau mengukur volum zat-zat yang
direaksikan dengan teliti, tetapi mungkin cukup dengan perkiraan saja. Supaya perkiraan
tidak terlalu jauh dari jumlah yang dimaksudkan, maka siswa perlu berlatih menaksir massa
dan volume berbagai jenis zat.
MATERI DAN PERUBAHANNYA

I. Materi

Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang
(mempunyai volume).
Materi terdapat dalam tiga macam wujud : padat (solid), cair (liquid), dan gas.
Massa tidak sama dengan berat.
Massa adalah ukuran kelembaman, yaitu ukuran bertahannya suatu benda terhadap
suatu gaya, massa tidak tergantung pada gaya grafitasi suatu tenpat.
Berat adalah gaya yang menyatakan besarnya tarikan gravitasi terhadap benda yang
bermasssa. Berat suatu benda sangat bergantung kepada gravitasi.

Sifat-sifat suatu materi dapat dikelompokkan menjadi sifat ekstensif dan sifat
intensif yaitu :
1. Sifat ekstensif ialah sifat yang bergantung pada bentuk, ukuran dan jumlah zat.
Contoh : Massa dan volume
2. Sifat intensif ialah sifat yang tidak ditentukan oleh bentuk, ukuran dan jumlah zat.
Contoh : Cincin dan gelang yang sama-sama terbuat dari emas akan memperlihatkan sifat intensif
yang sama : warnanya kuning mengkilap tidak berkarat dan memiliki berat jenis yang tertentu.

Sifat intensif suatu materi dapat dikelompokkan :


a. Sifat fisis, yaitu Sifat yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru.
Contoh : warna, rasa, bau, titik lebur, titik didih, kekerasan, kerapatan, dan berat jenis.
b. Sifat kimia erat hubungannya dengan pembentukan zat baru.
Contoh : sifat terbakar dari kayu, sifat berkaratnya besi masamnya susu

II. Perubahan materi


Perubahan materi dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu :Perubahan fisika dan Perubahan
kimia
1. Perubahan fisik
Perubahan fisika adalah perubahan materi/zat yang tidak disertai terjadinya zat baru, tidak
berubah zat asalnya, hanya terjadi perubahan wujud, perubahan bentuk atau perubahan ukuran.
Contoh : air membeku menjadi es.
Perubahan fisika karena perubahan wujud. kayu menjadi meja, kursi, kusen pintu dan jendela dan
lain-lain
Perubahan wujud dapat digambarkan sebagai berikut :

b. Perubahan fisika karena perubahan bentuk


Contoh : beras diubah menjadi tepung beras, kayu diubah menjadi kursi atau lemari, kain
diubah menjadi baju dll
c. Perubahan fisika karena pelarutan atau pengeringan.
Contoh : gula diubah menjadi sirup, nasi diubah menjadi bubur, sayuran menjadi layu, air
laut diubah menjadi garam, cabe segar diubah menjadi kering.
d. contoh lain perubahan fisika yaitu : bola lampu listrik menyala, cermin memantulkan sinar,
mobil di cat, dll
.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menyebabkan terjadinya satu atau lebih zat
yang jenisnya baru. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Jadi bereaksi berarti
berubah menjadi. Zat yang bereaksi disebut pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi disebut
produk.
a. perubahan kimia karena proses pembakaran.
Pada proses pembakaran terjadi reaksi antara zat yang terbakar dengan oksigen dan
api. Pada roses ini selalu dibebaskan energi dari reaksi tersebut. Makanya pada
proses pembakaran akan terasa adanya panas. Pada proses pembakaran, zat asal akan
berubah menjadi zat baru yang berbeda sifatnya dari zat asal. Kertas dibakar akan
berubah menjadi gas, asap ataupun abu.
Contoh proses pembakaran : lilin menyala, mercon meledak, bensin terbakar (energi
yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan mobil).
b. Proses kimia karena proses peragian.
Proses peragian terjadi di mana zat asal yang mengandung karbohidrat protein dengan
bantuan mikroorganisme (ragi/bakteri) akan berubah menjadi zat-zat lain. Contohnya
: kedelai diubah menjadi tempe, kecap tauco; singkong atau beras diubah menjadi
tape; singkong diubah menjadi gula cair(glukosa); gandum diubah menjadi bir; dll.
c. Perubahan kimia karena proses kerusakan
Kerusakan terjadi karena kimia, mikroba enzimatis. Contohnya: pelapukan kayu;
makanan basi ; besi berkarat; minyak menjadi tengik;apel setelah dikupas menjadi
coklat dll.
d. Perubahan kimia dari proses makhluk hidup.
Meliputi: proses pencernaan makanan; proses pernafasan; proses fotosintesis dll.
Perubahan kimia pasti terjadi dari suatu hasil reaksi kimia. Berlangsungnya suatu reaksi
kimia dapat diketahui dengan: timbulnya gas, timbulnya endapan, terjadinya perubahan
warna dan terjadinya perubahan suhu.

III. Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi tidak mempunyai massa dan tidak
menempati ruang. Energi hanya dapat diukur berdasarkan efek atau pengaruhnya terhadap
materi. Makin besar pengaruh tersebut makin besar pula jumlah energi. Contoh dinamit
menyebabkan kerusakan yang lebih hebat daripada petasan.
Setiap zat mengandung energi, maka setiap reaksi kimia selalu disertai perubahan energi.
Sehubungan dengan hal ini, dikenal dua macam reaksi kimia yaitu :
a. Reaksi eksoterm, yaitu reaksi yang menghasilkan (melepaskan) energi. Contoh
pembakaran kayu atau minyak tanah untuk memperoleh panas dan pembakaran kembang api
untuk menghasilkan cahaya berwarna warni.
b. Reaksi endoterm, yaitu reaksi yang memerlukan (menyerap energi). Contoh fotosintesis
tumbuhan yang memerlukan energi sinar matahari dan pembentukan gambar fotografi
melalui penyerapan cahaya oleh zat-zat yang terdapat pada film.
MATERI DAN PENGGOLONGANNYA

A. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih
sederhana. Di alam semesta terdapat 114 jenis unsur. Unsur terdiri dari unsur logam dan non
logam.

Logam Non logam


1. Kecuali air raksa, berwujud padat pada suhu 1. Ada yang berwujud padat, cair atau gas
kamar 2. bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa
2. dapat ditempa dan dapat diregangkan 3. kecuali intan, tidak mengkilap walau
3. mengkilap jika digosok digosok
4. konduktor listrik dan panas 4. nonkonduktor, kecuali grafit

B. Lambang Unsur
Lambang unsur atau tanda atom, berfungsi untuk memudahkan penulisan atau mnghemat
tempat. Lambang unsur yang digunakan sesuai dengan aturan Jons Jakob Berzelius dari
Swedia.
Dasar-dasar penamaan unsur :
- menurut warna unsur seperti klorin (cloros = hijau)
- sifat unsur seperti fosforus (phosphorus = bercahaya)
- ilmuwan terkenal seperti einsteinium (untuk Albert Einstein)
Untuk mencegah timbulnya perdebatan mengenai nama dan lambang unsur baru maka
Himpunan Kimia Murni dan Kimia Terapan Internasional (IUPAC) penetapkan peraturan
penamaan dan pemberian lambang unsur temuan baru, sebagai berikut :
a. Nama unsur berakhir dengan ium, baik unsur logam maupun non logam.
b. Nama itu didasarkan pada nomor atom unsur, yaitu rangkaian akar kata yang menyatakan
nomor atomnya
0 = nil 5 = pent
1 = un 6 = hex
2 = bi 7 = sept
3 = tri 8 = okt
4 = quad 9 = enn

Peraturan untuk penamaan lambang unsur :


a. Lambang unsur yang terdiri atas satu huruf harus memakai huruf besar
b. Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf harus memakai huruf besar pada huruf
pertama dan huruf kecil pada huruf kedua.

C. Senyawa

Senyawa ialah zat tunggal yang masih dapat diuraikan zat lain yang lebih sederhana.
Sifat-sifat suatu senyawa sangat berbeda-beda dengan sifat-sifat unsur pembentuknya.
Contoh :
a. Air (bersifat cair) adalah senyawa yang terbentuk dari unsur hydrogen dan oksigen
(berbentuk gas)
b. Garam dapur (NaCl), berbentuk kristal putih dan bermanfaat bagi manusia, terbentuk
dari klorin (jika banyak terhisap menyebabkan pingsan) dan natrium (dapat meledak bila
tersentuh oleh air ludah)

D. Campuran

Campuran adalah materi yang terdiri dari atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki
sifat-sifat zat asalnya. Campuran yang heterogen adalah campuran yang tidak serba sama,
membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat fasa yang jelas di antara fasa-fasa tersebut.
Campuran yang homogen adalah campuran yang serba sama di seluruh bagiannya dan
membentuk satu fasa. Campuran homogen disebut larutan.
Contoh campuran heterogen : campuran tepung beras dengan air
Campuran kapur dengan pasir
Campuran serbuk besi dengan karbon
Contoh campuran homogen : campuran garam dapur dengan air
Campuran gas di udara
Air teh yang sudah disaring.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent).
Larutan dapat berwujud padat, cair dan gas.

a. Larutan berwujud padat, ditemukan pada paduan logam. Contoh kuningan yang
merupakan paduan seng dan tembaga.
b. Larutan berwujud cair, contoh gula dalam pelarut air dan larutan kromium dalam air
c. Larutan dalam wujud gas, contoh udara yang terdiri dari berbagai macam gas, diantaranya
adalah nitrogen, oksigen dan karbondioksida.
E. Cara-Cara Pemisahan Campuran

1. Penyaringan (filtrasi), adalah pemisahan berdasarkan perbedaan ukuran partikel


komponen campuran. Prinsip adalah menahan partikel materi yang besar, dan
meloloskan partikel materi yang kecil melalui pori-pori bahan penyaring.

Contoh : penyaringan kerikil dari pasir. Pemisahan zat-zat yang mempunyai


perbedaan kelarutan juga dapat dilakukan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan
garam yang bercampur pasir, dimana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir
tidak larut. Campuran tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan
pasir tidak. Setelah disaring pasir akan tertinggal di kertas saring, dan air garam lolos
menembus kertas saring. Zat yang tertahan di kertas saring dinamakan residu dan
cairan yang dapat menembus kertas saring dinamakan filtrat

2. Penyulingan (destilasi) adalah cara memsahkan zat dari campurannya


berdasarkan perbedaan titik didih, atau berdasarkan kemampuan menguap. Contoh :
penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih., penyulingan air untuk
menghasilkan air murni (aquadest), jika aquadest didestilasi lagi disebut aquabidest.

Pemisahan spiritus yang bercampur dengan air dapat dilakukan dengan cara destilasi.
Campuran spiritus dengan air kita masukkan dalam labu destilasi, kemudian
dipanaskan. Proses yang terjadi adalah campuran air dan spiritus dipanaskan hingga
suhu 80oC sehingga spiritus menguap sedang air belum menguap.
Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga mengembun dan menetes
di tabung erlenmeyer. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang disebut destilat.
3. Pengkristalan (kristalisasi), adalah pemisahan zat padat dari larutan campurannya,
cara menguapkan pelarutnya sehingga campuran menjadi kental dan lewat jenuh
kemudian membentuk kristal.

Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas
dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Pemisahan secara
kristalisasi dilakukan untuk memisahan zat padat dari larutannya dengan jalan
menguapkan pelarutnya. Zat padat tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan
membentuk kristal. Contoh Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani garam.
Pada saat air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada saat air surut
maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada di tempat itu.
Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam
tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam larutan. Jika
penguapan ini terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk
kristal-kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis.
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu
larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku
terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan
dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat,
sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu.
Contoh : pembuatan garam dapur dari air laut, pembuatan gula putih dari tebu.
(sumber : http://aiirm59.blogspot.com/2012/08/makalah-pemisahan-campuran.html)

4. Sublimasi, adalah cara pemisahancampuran berdasarkan perubahan wujud dari


zat padat menjadi
gas dan sebaliknya. Pemisahan ini terjadi karena pada campuran terdapat zat yang
dapat menyublim dan zat lain tidak dapat menyublim. Contoh : sublimasi iodium
yang bercampur dengan tanah.

5. Kromatografi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan


perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu.

Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi
oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan).

Contoh kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.

6. Penyaringan (ekstrasi), adalah proses pemisahan campuran, dimana zat-zat yang


akan dipisahkan terbagi ke dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur

Partikel Dasar Penyusun Materi

Partikel penyusun materi dapat berupa : atom, molekul dan ion

A. Atom
Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat-sifat
unsur itu. Atom suatu unsur diberi lambang sama dengan lambang unsur tersebut

B. Molekul

Banyak partikel terkecil dari suatu zat di alam yang bukan merupakan atom, tunggal,
melainkan gabungan dari dua atau lebih atom unsur, baik dari unsur yang sama
maupun berbeda.

Gabungan dari dua atom atau lebih yang berasal dari unsur yang sama atau berbeda
disebut molekul.

Apabila atomnya berasal dari unsur yang sama, maka molekul tersebut
dinamakan molekul unsur.

Jika satu molekul tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur yang berbeda, maka
disebut molekul senyawa.
1. Molekul Unsur

Molekul unsur adalah molekul yang tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur yang
sama. Contoh molekul unsur adalah molekul oksigen (O2)

Sesuai gambar di atas, terlihat bahwa molekul gas oksigen tersusun atas dua atom
unsur yang sama, yaitu atom oksigen.

Contoh molekul unsur yang lain adalah molekul yang dibentuk oleh atom unsur
hidrogen.

Dua atom unsur hidrogen akan membentuk molekul unsur diatomik (tersusun oleh
dua buah atom) dengan rumus kimia H2.

Unsur nitrogen juga tersusun atas molekul diatomik dengan rumus molekul N2.
Selain mampu membentuk molekul diatomik, beberapa unsur bukan logam juga
mampu membentuk molekul poliatomik, yaitu molekul yang tersusun atas tiga atau
lebih atom).

Misalnya, ozon (O3), merupakan molekul yang tersusun atas tiga buah atom unsur
oksigen. Belerang juga mampu membentuk molekul poliatomik dengan susunan 8
atom belerang (S8).
2. Molekul Senyawa

Molekul unsur adalah molekul yang tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur yang
berbeda. Contoh zat yang partikel terkecilnya merupakan molekul senyawa adalah
air

Air yang biasa kita minum mengandung partikel-partikel terkecil yang disebut
molekul air. Molekul air tersusun atas dua atom unsur hidrogen dan satu atom unsur
oksigen dengan rumus kimia H2O.

Karena molekul air tersusun atas atom-atom unsur yang berbeda, maka molekul air
termasuk dalam molekul senyawa.

Beberapa contoh molekul senyawa lainnya, adalah gas karbon monoksida (CO), gas
karbon dioksida (CO2), garam dapur (NaCl), dan kalium hidroksida (Kl(OH)2).

C. Ion

Ion merupakan atom atau molekul yang telah memperoleh atau kehilangan satu atau
lebih elektron valensi, sehingga menghasilkan muatan listrik positif atau negatif.

Berdasarkan pengertian ion tersebut, dapat dijelaskan bahwa ion terbentuk karena
ketidakseimbangan jumlah proton (partikel bermuatan positif) dan elektron (partikel
bermuatan negatif) dalam spesi kimia.

Apabila jumlah elektron lebih sedikit dari proton atau kehilangan elektron, maka ion
tersebut bermuatan positif.
Akan tetapi, jika jumlah elektron lebih banyak dari proton atau menerima elektron,
maka ion tersebut bermuatan negatif.

Jenis-jenis Ion dan Contohnya

Ion dapat dikelompokkan menjadi dua kategori besar, yaitu kation dan anion.

1. Kation

Kation adalah ion yang membawa muatan positif bersih karena jumlah proton dalam
spesies lebih besar daripada jumlah elektron.

Kation pada umumnya terbentuk akibat dari suatu spesi yang kehilangan satu atau
lebih elektronnya.

Rumus untuk kation ditunjukkan dengan tanda “+” dengan diawali angka yang
menunjukkan jumlah muatan.

Misalnya yaitu H+ berarti atom hidrogen yang bermuatan 1+, untuk Ca2+ merupakan
kalsium yang bermuatan 2+.

2. Anion

Anion adalah ion yang membawa muatan negatif. Anion dapat terbentuk karena suatu
spesi menarik atau menangkap elektron dari spesi lain yang kehilangan elektron.

Di dalam kimia, anion biasa dituliskan dengan tanda “-“ yang sama seperti kation
dengan diawali angka yang menunjukkan besar muatannya.

Muatan pada anion diindikasikan menggunakan superscript setelah rumus kimia.


Sebagai contoh, Cl– adalah simbol untuk anion klorin, yang membawa muatan negatif
tunggal (-1). Contoh lainnya adalah simbol untuk anion sulfat ditulis sebagai SO42-
yang bermuatan 2-.

Ion Monoatomik dan Poliatomik

Ion monoatomik adalah ion yang terdiri dari satu atom, itu disebut ion monatomik.
Contohnya adalah ion hidrogen, H +.

Sedangkan ion poliatomik, juga disebut ion molekuler, terdiri dari dua atom atau
lebih. Contoh dari ion poliatomik adalah anion dikromat : Cr2O72-

Anda mungkin juga menyukai