MATERI DAN PERUBAHANNYA Siswa
MATERI DAN PERUBAHANNYA Siswa
Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetanhuan alam (sain atau science) yang
perhatian utamanya tertuju pada apa dan bagaimana materi atau zat itu.
Ilmu kimia tidak dapat dipandang sebagai pusat ilmu pengetahuan, sebab ilmu kimia
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan (sains ) yang bersinggungan dengan biologi dan
fisika dan bahkan dengan ilmu geografi fisik. Perubahan (reaksi- reaksi) yang terjadi pada
makhluk hidup, misalnya bagaimana suatumakanan dapat berubah menjadi lemak dan daging
di dalam tubuh, serta bagaimana sebenarnya suatu obat bekerka, merupakan bagian ilmu
kimia yang bersinggungan dengan ilmu biologi. Bagaimana suatu logam dapat dalam air
keras, bagaimana suatu bahan dapat menghantarkan listrik adalah bagian ilmu kimia yang
bersinggungan dengan ilmu fisika. Apa saja bahan-bahan penyusun bumi, bintang dan bulan
serta bagaimana hal tersebut dapat terjadi merupakan bagian ilmu kimia yang bersinggungan
dengan ilmu geografi.
- 3500 SM, peradaban Mesir kuno, telah melakukan pengawetan mayat, pembuatan
anggur, dan pengolahan beberapa logam seperti tembaga dan timah.
- Abad 4 SM, Filsuf Yunani, Demokritus dan Aristoteles, mencoba memahami hakikat
materi. Menurut Demokritus materi terdiri dari partikel kecil yang disebut atom. Sedangkan
Aristoteles mengatakan bahwa materi terbentuk 4 jenis unsur, yaitu tanah, air, api dan udara.
- Abad pertengahan ( 500 – 1600 M), para ilmuwan Arab dan Persia telah dapat
membuat berbagai jenis zat, seperti alkohol, arsen, zink, asam iodida, asam sulfat, dan asam
nitrat. Juga pengubahan beberapa logam, seperti besi, tembaga, zink dan emas. Ahli kimia
Arab terkenal Jabir ibn Hayyan (700-778)
- Abad 18 M, lahir kimia modern, ketika Antoine Laurent Lavoiser (1743-1794) ahli
kimia menemukan hukum kekekalan massa. Tahun 1803 John Dalton, mengajukan teori atom
yang pertama.
Macam-macam ilmu kimia :
- Kimia organik, memusatkan kajian tentang senyawa organik, seperti alkohol, bensin,
solar dll
- Kimia anorganik, kajian pada senyawa-senyawa anorganik, seperti garam, mineral dan
lain-lain.
- Biokimia, mengenai sifat dan komposisi senyawa, meliputi karbohidrat, lemak, protein
dll.
- Kimia analitik, berkaitan dengan penentuan kimia kualitatif dan kuantitatif.
- Kimia lingkungan, mengkaji masalah lingkungan
- Kimia inti, mengenai zat radioaktif
- Kimia farmasi, mengenai pemisahan , pembuatan dan pengembangan bahan alam untuk
obat.
- Kimia fisik, berkaitan dengan ilmu Fisika
- Kimia pangan, pengembangan kualitas pangan.
E. Metode Ilmiah
Oleh karena ilmu kimia adalah ilmu sains, maka untuk mempelajari ilimu kimia harus
menggunakan disiplin ilmu dan cara-cara atau metode yang bisa digunakan oleh para saintis
(ilmuwan) dalam memperoleh ilmu pengetahuan tersebut. Cara-cara atau metodedalam
mempelajari dan mendapatkan ilmu pengetahuan (sains) disebut metode ilmiah.
2. Pelajari
Materi yang akan dipraktikumkan harus dipelajari terlebih dahulu. Harus sudah tahu apa yang
akan dikerjakan, alat dan bahan apa yang diperlukan, cara kerja serta hal-hal khusus seperti
bahaya yang mungkin terjadi.
I. Materi
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang
(mempunyai volume).
Materi terdapat dalam tiga macam wujud : padat (solid), cair (liquid), dan gas.
Massa tidak sama dengan berat.
Massa adalah ukuran kelembaman, yaitu ukuran bertahannya suatu benda terhadap
suatu gaya, massa tidak tergantung pada gaya grafitasi suatu tenpat.
Berat adalah gaya yang menyatakan besarnya tarikan gravitasi terhadap benda yang
bermasssa. Berat suatu benda sangat bergantung kepada gravitasi.
Sifat-sifat suatu materi dapat dikelompokkan menjadi sifat ekstensif dan sifat
intensif yaitu :
1. Sifat ekstensif ialah sifat yang bergantung pada bentuk, ukuran dan jumlah zat.
Contoh : Massa dan volume
2. Sifat intensif ialah sifat yang tidak ditentukan oleh bentuk, ukuran dan jumlah zat.
Contoh : Cincin dan gelang yang sama-sama terbuat dari emas akan memperlihatkan sifat intensif
yang sama : warnanya kuning mengkilap tidak berkarat dan memiliki berat jenis yang tertentu.
III. Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi tidak mempunyai massa dan tidak
menempati ruang. Energi hanya dapat diukur berdasarkan efek atau pengaruhnya terhadap
materi. Makin besar pengaruh tersebut makin besar pula jumlah energi. Contoh dinamit
menyebabkan kerusakan yang lebih hebat daripada petasan.
Setiap zat mengandung energi, maka setiap reaksi kimia selalu disertai perubahan energi.
Sehubungan dengan hal ini, dikenal dua macam reaksi kimia yaitu :
a. Reaksi eksoterm, yaitu reaksi yang menghasilkan (melepaskan) energi. Contoh
pembakaran kayu atau minyak tanah untuk memperoleh panas dan pembakaran kembang api
untuk menghasilkan cahaya berwarna warni.
b. Reaksi endoterm, yaitu reaksi yang memerlukan (menyerap energi). Contoh fotosintesis
tumbuhan yang memerlukan energi sinar matahari dan pembentukan gambar fotografi
melalui penyerapan cahaya oleh zat-zat yang terdapat pada film.
MATERI DAN PENGGOLONGANNYA
A. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih
sederhana. Di alam semesta terdapat 114 jenis unsur. Unsur terdiri dari unsur logam dan non
logam.
B. Lambang Unsur
Lambang unsur atau tanda atom, berfungsi untuk memudahkan penulisan atau mnghemat
tempat. Lambang unsur yang digunakan sesuai dengan aturan Jons Jakob Berzelius dari
Swedia.
Dasar-dasar penamaan unsur :
- menurut warna unsur seperti klorin (cloros = hijau)
- sifat unsur seperti fosforus (phosphorus = bercahaya)
- ilmuwan terkenal seperti einsteinium (untuk Albert Einstein)
Untuk mencegah timbulnya perdebatan mengenai nama dan lambang unsur baru maka
Himpunan Kimia Murni dan Kimia Terapan Internasional (IUPAC) penetapkan peraturan
penamaan dan pemberian lambang unsur temuan baru, sebagai berikut :
a. Nama unsur berakhir dengan ium, baik unsur logam maupun non logam.
b. Nama itu didasarkan pada nomor atom unsur, yaitu rangkaian akar kata yang menyatakan
nomor atomnya
0 = nil 5 = pent
1 = un 6 = hex
2 = bi 7 = sept
3 = tri 8 = okt
4 = quad 9 = enn
C. Senyawa
Senyawa ialah zat tunggal yang masih dapat diuraikan zat lain yang lebih sederhana.
Sifat-sifat suatu senyawa sangat berbeda-beda dengan sifat-sifat unsur pembentuknya.
Contoh :
a. Air (bersifat cair) adalah senyawa yang terbentuk dari unsur hydrogen dan oksigen
(berbentuk gas)
b. Garam dapur (NaCl), berbentuk kristal putih dan bermanfaat bagi manusia, terbentuk
dari klorin (jika banyak terhisap menyebabkan pingsan) dan natrium (dapat meledak bila
tersentuh oleh air ludah)
D. Campuran
Campuran adalah materi yang terdiri dari atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki
sifat-sifat zat asalnya. Campuran yang heterogen adalah campuran yang tidak serba sama,
membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat fasa yang jelas di antara fasa-fasa tersebut.
Campuran yang homogen adalah campuran yang serba sama di seluruh bagiannya dan
membentuk satu fasa. Campuran homogen disebut larutan.
Contoh campuran heterogen : campuran tepung beras dengan air
Campuran kapur dengan pasir
Campuran serbuk besi dengan karbon
Contoh campuran homogen : campuran garam dapur dengan air
Campuran gas di udara
Air teh yang sudah disaring.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent).
Larutan dapat berwujud padat, cair dan gas.
a. Larutan berwujud padat, ditemukan pada paduan logam. Contoh kuningan yang
merupakan paduan seng dan tembaga.
b. Larutan berwujud cair, contoh gula dalam pelarut air dan larutan kromium dalam air
c. Larutan dalam wujud gas, contoh udara yang terdiri dari berbagai macam gas, diantaranya
adalah nitrogen, oksigen dan karbondioksida.
E. Cara-Cara Pemisahan Campuran
Pemisahan spiritus yang bercampur dengan air dapat dilakukan dengan cara destilasi.
Campuran spiritus dengan air kita masukkan dalam labu destilasi, kemudian
dipanaskan. Proses yang terjadi adalah campuran air dan spiritus dipanaskan hingga
suhu 80oC sehingga spiritus menguap sedang air belum menguap.
Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga mengembun dan menetes
di tabung erlenmeyer. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang disebut destilat.
3. Pengkristalan (kristalisasi), adalah pemisahan zat padat dari larutan campurannya,
cara menguapkan pelarutnya sehingga campuran menjadi kental dan lewat jenuh
kemudian membentuk kristal.
Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas
dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Pemisahan secara
kristalisasi dilakukan untuk memisahan zat padat dari larutannya dengan jalan
menguapkan pelarutnya. Zat padat tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan
membentuk kristal. Contoh Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani garam.
Pada saat air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada saat air surut
maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada di tempat itu.
Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam
tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam larutan. Jika
penguapan ini terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk
kristal-kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis.
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu
larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku
terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan
dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat,
sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu.
Contoh : pembuatan garam dapur dari air laut, pembuatan gula putih dari tebu.
(sumber : http://aiirm59.blogspot.com/2012/08/makalah-pemisahan-campuran.html)
Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi
oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan).
A. Atom
Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat-sifat
unsur itu. Atom suatu unsur diberi lambang sama dengan lambang unsur tersebut
B. Molekul
Banyak partikel terkecil dari suatu zat di alam yang bukan merupakan atom, tunggal,
melainkan gabungan dari dua atau lebih atom unsur, baik dari unsur yang sama
maupun berbeda.
Gabungan dari dua atom atau lebih yang berasal dari unsur yang sama atau berbeda
disebut molekul.
Apabila atomnya berasal dari unsur yang sama, maka molekul tersebut
dinamakan molekul unsur.
Jika satu molekul tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur yang berbeda, maka
disebut molekul senyawa.
1. Molekul Unsur
Molekul unsur adalah molekul yang tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur yang
sama. Contoh molekul unsur adalah molekul oksigen (O2)
Sesuai gambar di atas, terlihat bahwa molekul gas oksigen tersusun atas dua atom
unsur yang sama, yaitu atom oksigen.
Contoh molekul unsur yang lain adalah molekul yang dibentuk oleh atom unsur
hidrogen.
Dua atom unsur hidrogen akan membentuk molekul unsur diatomik (tersusun oleh
dua buah atom) dengan rumus kimia H2.
Unsur nitrogen juga tersusun atas molekul diatomik dengan rumus molekul N2.
Selain mampu membentuk molekul diatomik, beberapa unsur bukan logam juga
mampu membentuk molekul poliatomik, yaitu molekul yang tersusun atas tiga atau
lebih atom).
Misalnya, ozon (O3), merupakan molekul yang tersusun atas tiga buah atom unsur
oksigen. Belerang juga mampu membentuk molekul poliatomik dengan susunan 8
atom belerang (S8).
2. Molekul Senyawa
Molekul unsur adalah molekul yang tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur yang
berbeda. Contoh zat yang partikel terkecilnya merupakan molekul senyawa adalah
air
Air yang biasa kita minum mengandung partikel-partikel terkecil yang disebut
molekul air. Molekul air tersusun atas dua atom unsur hidrogen dan satu atom unsur
oksigen dengan rumus kimia H2O.
Karena molekul air tersusun atas atom-atom unsur yang berbeda, maka molekul air
termasuk dalam molekul senyawa.
Beberapa contoh molekul senyawa lainnya, adalah gas karbon monoksida (CO), gas
karbon dioksida (CO2), garam dapur (NaCl), dan kalium hidroksida (Kl(OH)2).
C. Ion
Ion merupakan atom atau molekul yang telah memperoleh atau kehilangan satu atau
lebih elektron valensi, sehingga menghasilkan muatan listrik positif atau negatif.
Berdasarkan pengertian ion tersebut, dapat dijelaskan bahwa ion terbentuk karena
ketidakseimbangan jumlah proton (partikel bermuatan positif) dan elektron (partikel
bermuatan negatif) dalam spesi kimia.
Apabila jumlah elektron lebih sedikit dari proton atau kehilangan elektron, maka ion
tersebut bermuatan positif.
Akan tetapi, jika jumlah elektron lebih banyak dari proton atau menerima elektron,
maka ion tersebut bermuatan negatif.
Ion dapat dikelompokkan menjadi dua kategori besar, yaitu kation dan anion.
1. Kation
Kation adalah ion yang membawa muatan positif bersih karena jumlah proton dalam
spesies lebih besar daripada jumlah elektron.
Kation pada umumnya terbentuk akibat dari suatu spesi yang kehilangan satu atau
lebih elektronnya.
Rumus untuk kation ditunjukkan dengan tanda “+” dengan diawali angka yang
menunjukkan jumlah muatan.
Misalnya yaitu H+ berarti atom hidrogen yang bermuatan 1+, untuk Ca2+ merupakan
kalsium yang bermuatan 2+.
2. Anion
Anion adalah ion yang membawa muatan negatif. Anion dapat terbentuk karena suatu
spesi menarik atau menangkap elektron dari spesi lain yang kehilangan elektron.
Di dalam kimia, anion biasa dituliskan dengan tanda “-“ yang sama seperti kation
dengan diawali angka yang menunjukkan besar muatannya.
Ion monoatomik adalah ion yang terdiri dari satu atom, itu disebut ion monatomik.
Contohnya adalah ion hidrogen, H +.
Sedangkan ion poliatomik, juga disebut ion molekuler, terdiri dari dua atom atau
lebih. Contoh dari ion poliatomik adalah anion dikromat : Cr2O72-