Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB ditetapkan dengan tujuan untuk mengatasi tantangan global yang mendesak dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua orang. Dari tujuan-tujuan tersebut, energi yang terjangkau dan bersih merupakan komponen penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Artikel ini mengeksplorasi hubungan antara energi terjangkau dan ramah lingkungan dengan SDGs, menyoroti saling ketergantungan dan dampak positif yang dapat dicapai melalui integrasi keduanya. Energi yang Terjangkau dan Bersih dalam konteks SDGs: SDG 7 secara khusus menargetkan energi yang terjangkau dan bersih, menyadari pentingnya energi dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan layanan kesehatan, meningkatkan pendidikan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Akses terhadap energi yang terjangkau dan bersih merupakan hal mendasar untuk menggerakkan industri, rumah tangga, dan masyarakat sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Kemajuan substansial telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir menuju tujuan ini. Penurunan biaya energi terbarukan, khususnya energi surya dan angin, menjadikannya semakin kompetitif dengan sumber energi tradisional. Keterjangkauan ini memungkinkan energi ramah lingkungan memperluas jangkauannya, membantu menyalurkan listrik ke daerah-daerah yang sebelumnya terpinggirkan. Selain itu, integrasi energi yang terjangkau dan ramah lingkungan ke dalam jaringan listrik menciptakan peluang bagi desentralisasi, memberdayakan individu dan komunitas untuk menjadi peserta aktif di sektor energi. Dampak Positif pada SDGs Lainnya: Pencapaian energi yang terjangkau dan bersih memiliki manfaat yang luas, dan berdampak positif pada beberapa SDGs lainnya. Misalnya, SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) dapat diatasi dengan menyediakan akses terhadap energi yang terjangkau dan bersih bagi rumah tangga berpenghasilan rendah. Hal ini mendorong kesetaraan energi dan mengurangi kemiskinan energi, sehingga memungkinkan individu untuk mengalokasikan sumber daya yang dihemat untuk pendidikan, kesehatan, atau kebutuhan dasar. Selain itu, energi yang terjangkau dan bersih berkontribusi terhadap SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik) dengan memungkinkan penyediaan listrik yang dapat diandalkan untuk klinik kesehatan dan rumah sakit. Hal ini memfasilitasi penyimpanan vaksin yang aman, meningkatkan fungsionalitas peralatan medis, dan mendukung kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan, terutama di daerah terpencil. Integrasi energi yang terjangkau dan bersih juga memajukan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Akses terhadap listrik memungkinkan penggunaan teknologi dalam pendidikan, mendukung platform e-learning, dan meningkatkan hasil pendidikan. Selain itu, sumber energi yang terjangkau dan andal meningkatkan lingkungan belajar, memastikan sekolah memiliki penerangan dan pemanas yang memadai untuk kenyamanan dan kesejahteraan siswa. Selain itu, energi yang terjangkau dan bersih memainkan peran penting dalam mencapai SDG 8 (Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Dengan mendorong penggunaan sumber energi terbarukan, tercipta peluang kerja di sektor energi terbarukan. Hal ini tidak hanya membantu mengatasi pengangguran tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Kesimpulan: Energi yang terjangkau dan bersih tidak dapat disangkal terkait dengan pencapaian SDGs. Hal ini merupakan faktor penting dalam pembangunan berkelanjutan, mengatasi kemiskinan, meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah, dunia usaha, dan individu harus berkolaborasi untuk mempercepat transisi menuju sumber energi terbarukan dan memastikan akses yang adil bagi semua orang. Dengan melakukan hal ini, kita dapat menciptakan dunia di mana energi yang terjangkau dan bersih bukan hanya sekedar tujuan namun menjadi kenyataan, sehingga membuka jalan bagi masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi semua orang.