Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 5

Rasmawati
Nurmala Sari

Pembelajaran remedial pilihan 2


Soal pilihan ganda

1. Cara mengatasi kesulitan belajar seharusnya berdasarkan gejala yang teramati dan faktor
penyebab kesulitan belajar. Jika kesulitan belajar itu timbul karena materi pelajaran bersifat
abstrak sehingga sulit dipahami siswa, upaya yang dilakukan guru antara lain adalah ….
a. Mengatur tempat duduk siswa
b. Melaksanakan program remedial
c. menggunakan alat peraga pelajaran dan media belajar yang tepat
d. Menciptakan suasana belajar menyenangkan

Jawab: C

2. Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas
untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and
error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun
rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini
merupakan penerapan teori belajar….
a. Sibernetik
b. Humannistik
c. Behaviorisme
d. Konstruktivisme*
Jawab : D
3. Menurut teori ini, peranan guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator,
motivator, dan memberikan kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Teori
belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari
sudut pandang pengamatnya. Teori belajar ini adalah ….
a. Humanistik*
b. Konstruktivisme
c. kognitivisme
d. Nativisme
Jawab : A
4. Seorang peserta didik merasa kurang bersemangat pada jam usai pembelajaran. Dia
bahkan lebih senang tinggal di sekolah sampai sore, petugas kebersihan sekolah sampai
menyuruhnya pulang karena matahari hampir tenggelam.
Peserta didik tersebut dicurigai memiliki hambatan pengembangan potensi berupa faktor
….
a. intelegensi dan kognitif
b. budaya dan pembiasaan
c. keluarga dan lingkungan masyarakat*
d. emosional dan kepribadian
Jawab : C
5. Kemampuan peserta didik untuk membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri
termasuk kecerdasan….
a. Kognitif
b. Sosial
c. *Emosional*
d. Moral
Jawab : C

6. Seorang peserta didik selalu ingin mendominasi dalam suatu kelompok belajar. Dia tidak
memberi kesmpatan anggota lain untuk mengemukakan pendapatnya. Jika teman lain
yang memimpin dan mengendalikan alur cerita, ia memisahkan diri dan cenderung
belajar sendiri. Peserta siswa tersebut mengalami permasalahan dalam perkembangan
a. sosial-emosional*
b. kognitif
c. moral
d. spritual
Jawab : A

7. Seorang peserta didik mampu mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru
tetapi pada saat ditanya dia tidak mengerti apa yang dia dengar. Peserta didik tersebut
mengalami kesulitan/gangguan belajar dalam hal ….
a. kesulitan akademis
b. gangguan simbolik*
c. gangguan nonsimbolik
d. gangguan sosial
Jawab : B
8. Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….
a. kemampuan berkomunikasi
b. kemampuan untuk memecahkan masalah*
c. kemampuan berinteraksi
d. kemampuan untuk mengintegrasikan diri
Jawab : B
9. Ada banyak jenis kesulitan/gangguan belajar yang seringkali ditemui dalam
perkembangan seorang peserta didik. Antara lain, peserta didik mengalami kesulitan
dalam membaca, menulis, dan berhitung. Kesulitan tersebut termasuk jenis kesulitan
belajar…
a. Social-emosional
b. Akademik
c. Simbolik
d. Nonsimbolik

Jawab: B

Soal essay
1. Permasalahan apa yang dialami peserta didik tersebut? jelaskan!
Permasalahan social emosional peserta didik, antara lain sebagai berikut:
(1) Hiperaktif, anak hiperaktif cenderung tidak bisa diam. Ia cenderung bergerak terus
menerus, kadang suka berlarian, melompat-lompat, bahkan teriak-teriak di kelas. Anak
ini sulit untuk dikontrol, karena ia melakukan aktivitas sesuai kemauannya sberikut
(2) Distractibility Child, anak distractibility seringkali mengalihkan perhatiannya ke
berbagai obyek lain di kelas. Anak ini mudah dipengaruhi, tetapi tidak bisa memusatkan
perhatian pada kegiatan-kegiatan yang berlangsung di kelas. Anak ini juga cepat bosan.
(3) Poor Self Consept, anak yang poor self consept cenderung pendiam, pasif, dan mudah
tersinggung. Mereka tidak berani bertanya atau menjawab karena merasa tidak mampu
dan cenderung kurang berani bergaul serta suka menyenbosan
(4) Impulsif, anak yang impulsif cepat sekali bereaksi terhadap sesuatu di sekitarnya,
tetapi hal tersebut justru mencerminkan ketidakmampuannya. Misalnya, setiap guru
memberi pertanyaan, anak ini cepat bereaksi untuk cepat menjawab. Anak ini seperti
ingin menunjukkan bahwa ia pandai. Padahal cara menjawabnya justru mencerminkan
ketidakmampuannya.
2. Jelaskan perbedaan slow learner dan Slow Learner yang over aktif?
Anak Slow Learner yang pasif cenderung lebih sering menarik diri dari pergaulan,
mereka apabila waktu istirahat lebih sering hanya diam dan hanya memandangi teman-
temannya yang bermain ataupun mengobrol apabila diajak bermain atau ngobrol maka
mereka hanya menjawab dengan singkat dan senyum-senyum sambil menghindar dari
teman yang mengajaknya, atau kalaupun dia mau diajak maka dia Cuma diam saja dan
ikut kemana saja temannya mengajak dia pergi tanpa ada reaksi membalas dari dirinya.
Sedangkan anak Slow Learner yang over aktif maka dia tidak akan pernag diam baik itu
di dalam kelas ataupun di luar kelas pada saat dia istirahat. Mereka sering lari-lari dan
mengajak bermain temannya serta aktif bermain bila jam istirahat.
3. Apa saja layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus?
Menurut Hallahan dan Kauffman (1991) bentuk penyelenggaraan pendidikan bagi
anak berkebutuhan khusus ada berbagai pilihan yaitu:
Reguler Class Only (kelas biasa dengan guru biasa)
Reguler Class With Consultations (kelas biasa dengan konsultan guru PLB)
Itinerant Teacher (kelas biasa dengan guru kunjung)
4. Langkah pertama yang dilakukan untuk pelaksanaan program remedial?
Menurut Arifin (2009), dalam melaksanakan pembelajaran remedial, langkah-
langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut: (1) menganalisis kebutuhan, yaitu
mengidentifikasi kesulitan dan kebutuhan siswa (2) merancang pembelajaran, yang
meliputi merancang rencana pembelajaran, merancang berbagai kegiatan, merancang

5. Apa fungsi remedial dan pengayaan dalam konteks evaluasi pembelajaran?


Pada dasarnya kegiatan remedial dan pengayaan bertujuan untuk menambah atau
memberi wawasan dan menambah kegiatan belajar peserta didik, baik peserta didik yang
belum tuntas belajar maupun peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar.

Anda mungkin juga menyukai