Anda di halaman 1dari 13

Makala growth per capita

Di susun oleh
Muhammad irvan 202260201003

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiratmu Allah SWT karena rahmat dan hidayatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.salam dan salawat semoga tetap tercurahkan kepada
nabi Muhammad saw yang telalh menentukan kita ke arah yang benar sehingga saya dapat
menyelesaikan makala tetntang growth percapita.
Daftar isi

Kata pengantar ……………………………………………………………

Daftar isi…………………………………………………………………..

Bab I PENDAHULUAN ………………………………………………...

Latar belakang …………………………………………………………….

Bab II

PEMBAHSAN

A. Macam macam pengunaan tanah …………………………………….


B. Aspek konservasi sumber daya tanah ……………………………………….
C. Aspek ejonomi sumber daya tanah ………………………………………….
D. Penetuan harga tanah ………………………………………………………..
E. Harga tanah untuk kegiatan non pertanian ……………………………………

Bab III PENUTUP …………………………………………………………

Kesimpulan …………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

Sumber daya tanah adalah salah satu elemen kunci yang mendukung kehidupan di Bumi. Tanah
bukan hanya tempat tumbuhnya tanaman, melainkan juga menyediakan habitat bagi berbagai
mikroorganisme yang mendukung keberlanjutan ekosistem. Dalam pandangan manusia, tanah
adalah fondasi pertanian, penyedia bahan bangunan, dan tempat untuk membangun peradaban.

Tanah tidak hanya dilihat sebagai substrat fisik, melainkan sebagai sistem yang kompleks yang
melibatkan interaksi antara mineral, organisme hidup, air, dan udara. Pemahaman mendalam
tentang sumber daya tanah sangat penting untuk memastikan pengelolaan yang berkelanjutan
dan keseimbangan ekosistem.

Peran Sumber Daya Tanah:

1. Fondasi Pertanian: Tanah adalah tempat tumbuhnya tanaman pangan dan tanaman lainnya,
mendukung ketahanan pangan global.
2. Habitat Biologis: Tanah menyediakan habitat untuk mikroorganisme, serangga, dan organisme
tanah lainnya yang penting untuk keberlanjutan ekosistem.
3. Penyimpanan Air: Tanah berperan sebagai reservoir air yang dapat menstabilkan pasokan air dan
mencegah banjir.
4. Penyimpanan Karbon: Tanah memiliki peran kunci dalam siklus karbon, menyimpan dan
melepaskan karbon yang mempengaruhi perubahan iklim.
LATAR BELAKANG

Tanah, sebagai sumber daya alam yang melimpah di bumi, memegang peran sentral dalam
memenuhi kebutuhan manusia, mendukung ekosistem, dan memberikan kontribusi penting bagi
pembangunan berkelanjutan. Pemahaman terhadap latar belakang sumber daya tanah membuka
jendela wawasan mengenai keragaman tanah, tantangan yang dihadapi, serta urgensi pengelolaan
yang bijak.

Keragaman Sumber Daya Tanah:

1. Ketidakseragaman Geologis: Tanah memiliki beragam jenis dan karakteristik berdasarkan faktor
geologis, seperti jenis batuan, proses pembentukan, dan faktor cuaca.
2. Keanekaragaman Ekosistem: Setiap jenis tanah mendukung ekosistem yang khas, dengan flora
dan fauna yang beradaptasi sesuai dengan kondisi tanah tersebut.
3. Peran dalam Pertanian: Kualitas tanah sangat mempengaruhi hasil pertanian, dengan tanah yang
subur mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat.

Peran Kunci dalam Pembangunan:

1. Pertanian dan Ketahanan Pangan: Tanah adalah landasan bagi produksi pangan dunia.
Kesehatan tanah yang baik diperlukan untuk pertanian yang produktif dan berkelanjutan.
2. Penyimpanan Karbon: Tanah berperan sebagai penyimpan karbon alamiah, membantu
mengurangi dampak perubahan iklim.
3. Konservasi Biodiversitas: Keanekaragaman tanah mendukung keberagaman hayati,
mempertahankan ekosistem yang seimbang.

Tantangan yang Dihadapi:

1. Erosi dan Degradasi: Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan, deforestasi, dan aktivitas
manusia lainnya dapat menyebabkan erosi tanah dan degradasi tanah.
2. Pencemaran: Pemakaian bahan kimia pertanian dan limbah industri dapat mencemari tanah,
memengaruhi kualitas dan kesehatan tanah.
3. Pengaruh Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat memengaruhi kondisi tanah, termasuk pola
hujan, suhu, dan kelembaban.

Urgensi Pengelolaan Berkelanjutan:

1. Konservasi Tanah: Praktik-praktik konservasi seperti penanaman tutupan tanah, rotasi tanaman,
dan pencegahan erosi mendukung keberlanjutan tanah.
2. Pengelolaan Air: Pengelolaan air tanah yang bijak melibatkan pemeliharaan dan pelestarian
sumber daya air tanah.
3. Pertanian Berkelanjutan: Mendorong pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk
menjaga kesehatan tanah.

Melalui pemahaman mendalam terhadap latar belakang sumber daya tanah, diharapkan
masyarakat dapat lebih proaktif dalam mengambil tindakan untuk melindungi dan memanfaatkan
tanah secara berkelanjutan, menjaga keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Macam pengunaan tanah

Tanah memiliki berbagai macam penggunaan yang mencerminkan keragaman aktivitas manusia
dan kebutuhan masyarakat. Penggunaan tanah dapat berubah seiring waktu dan berkembang
sesuai dengan perkembangan ekonomi, teknologi, dan kebutuhan sosial. Berikut adalah beberapa
macam penggunaan tanah yang umum:

1. Pertanian:
 Pertanian Pangan: Tanah digunakan untuk menanam tanaman pangan seperti gandum,
padi, jagung, dan lainnya.
 Hortikultura: Tanah dimanfaatkan untuk pertanaman sayuran, buah-buahan, dan bunga.
2. Pemukiman:
 Perumahan: Penggunaan tanah untuk keperluan perumahan dan pemukiman penduduk.
 Komersial: Tanah digunakan untuk bangunan komersial seperti pusat perbelanjaan,
perkantoran, dan industri ringan.
3. Industri:
 Industri Berat: Tanah dapat dialokasikan untuk pabrik dan fasilitas industri berat.
 Industri Ringan: Tempat bagi pabrik-pabrik yang memproduksi barang-barang
konsumen.
4. Rekreasi:
 Taman dan Area Hijau: Penggunaan tanah untuk taman kota, taman nasional, dan area
rekreasi.
 Olahraga: Lapangan olahraga, stadion, dan fasilitas olahraga lainnya.
5. Konservasi dan Pelestarian:
 Taman Nasional dan Cagar Alam: Tanah yang dilindungi untuk melestarikan
keanekaragaman hayati dan lingkungan alami.
 Lahan Konservasi: Tanah yang dikelola untuk melestarikan sumber daya alam tertentu.
6. Kehutanan:
 Hutan Produksi: Tanah yang dimanfaatkan untuk pengelolaan hutan dengan tujuan
produksi kayu.
 Hutan Lindung: Penggunaan tanah untuk melindungi keanekaragaman hayati dan fungsi
ekosistem hutan.
7. Transportasi:
 Jalan dan Jembatan: Tanah yang digunakan untuk konstruksi jalan, jembatan, dan
infrastruktur transportasi lainnya.
 Pelabuhan dan Bandara: Tanah di sekitar pelabuhan dan bandara untuk kepentingan
transportasi.
8. Pertambangan dan Energi:
 Pertambangan: Penggunaan tanah untuk kegiatan pertambangan mineral dan bahan
tambang lainnya.
 Energi: Tanah untuk pembangkit listrik, pembangkit energi terbarukan, dan infrastruktur
energi lainnya.

Penting untuk merencanakan penggunaan tanah secara bijaksana, mempertimbangkan


keberlanjutan, pelestarian lingkungan, dan kebutuhan masyarakat agar dapat mengoptimalkan
manfaat tanah dalam jangka panjang.

2. Aspek konservasi sumber daya tanah

Konservasi sumber daya tanah merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk
melindungi, mengelola, dan mempertahankan kualitas tanah serta mencegah degradasi
tanah. Beberapa aspek penting dalam konservasi sumber daya tanah melibatkan
praktik-praktik yang berfokus pada pelestarian kesuburan tanah, menjaga struktur
tanah, dan meminimalkan erosi. Berikut adalah beberapa aspek konservasi sumber
daya tanah yang perlu diperhatikan:

1. Praktik Konservasi Pertanian:


 Rotasi Tanaman: Bergantinya jenis tanaman pada lahan pertanian dapat membantu
menjaga kesuburan tanah dan mengurangi risiko penyakit dan hama tertentu.
 Penanaman Tutupan Tanah: Menanam tanaman penutup atau tanaman yang tumbuh di
antara musim tanam utama untuk melindungi tanah dari erosi, meningkatkan kandungan
organik, dan memperbaiki struktur tanah.
 Pola Tanam Konservasi: Menggunakan pola tanam yang mengurangi erosi tanah, seperti
tanaman kontur atau stripcropping.
2. Pengelolaan Air:
 Pengelolaan Drainase: Menerapkan sistem drainase yang baik untuk menghindari
kelebihan air yang dapat merusak struktur tanah.
 Konservasi Air: Menggunakan teknologi irigasi yang efisien dan konservatif untuk
meminimalkan kehilangan air dan mencegah erosi.
3. Praktik Konservasi Hutan:
 Penghijauan: Menanam kembali hutan atau area yang ditebang dengan spesies pohon
yang sesuai untuk mencegah erosi dan melestarikan keanekaragaman hayati.
 Pengelolaan Hutan Berkelanjutan: Menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan hutan
berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menghindari degradasi tanah.
4. Pertanian Organik:
 Tanah Hidup: Praktik pertanian organik yang menggunakan pupuk organik dan bahan-
bahan organik lainnya untuk meningkatkan kehidupan mikroba di dalam tanah.
 Pengendalian Hama Alami: Menggunakan metode pengendalian hama yang alami dan
ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.
5. Pengelolaan Residu Tanaman:
 Pemanfaatan Sisa Tanaman: Tidak menghilangkan sisa tanaman sepenuhnya setelah
panen, tetapi membiarkannya di lapangan untuk melindungi tanah dari erosi dan
meningkatkan kandungan organik.
6. Pendidikan dan Kesadaran:
 Pelatihan dan Penyuluhan: Memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada petani dan
masyarakat mengenai pentingnya konservasi tanah dan teknik-teknik yang dapat
diterapkan.
7. Praktik Pengelolaan Lahan Urban:
 Penggunaan Ruang Hijau: Menyediakan area terbuka hijau di lingkungan perkotaan
untuk melestarikan tanah dan memberikan ruang untuk penetrasi air ke dalam tanah.

Melalui penerapan aspek-aspek ini, konservasi sumber daya tanah dapat membantu menjaga
produktivitas tanah, mencegah degradasi, dan mendukung keberlanjutan ekosistem.

3. Aspek ekonomi sumber daya tanah

Aspek ekonomi sumber daya tanah mencakup berbagai elemen yang berkaitan dengan
pemanfaatan tanah dalam konteks kegiatan ekonomi. Pengelolaan sumber daya tanah yang bijak
tidak hanya penting untuk keberlanjutan lingkungan tetapi juga memiliki dampak yang
signifikan pada sektor ekonomi. Berikut adalah beberapa aspek ekonomi sumber daya tanah:

1. Produktivitas Pertanian:
 Ketersediaan Lahan Pertanian: Ketersediaan lahan yang subur dan sesuai untuk
pertanian memiliki dampak langsung pada produktivitas dan hasil pertanian.
 Harga Tanah Pertanian: Harga tanah pertanian memengaruhi investasi petani dan
keberlanjutan usaha pertanian.
2. Nilai Properti dan Real Estate:
 Lokasi dan Kondisi Tanah: Nilai properti dan real estate sangat dipengaruhi oleh lokasi
dan kondisi tanah. Tanah yang strategis biasanya memiliki nilai lebih tinggi.
 Penggunaan Lahan: Tujuan penggunaan tanah, seperti perumahan, komersial, atau
industri, memengaruhi nilai properti.
3. Industri dan Pertambangan:
 Eksploitasi Sumber Daya Alam: Pertambangan dan kegiatan industri yang memanfaatkan
sumber daya tanah memiliki dampak langsung pada perekonomian daerah tersebut.
 Pengembangan Industri: Lokasi tanah untuk pengembangan industri dapat mendukung
pertumbuhan ekonomi daerah.
4. Energi dan Infrastruktur:
 Pembangunan Infrastruktur: Penggunaan tanah untuk pembangunan infrastruktur seperti
jalan, bandara, dan pelabuhan memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
 Energi Terbarukan: Penggunaan tanah untuk proyek energi terbarukan, seperti
pembangkit listrik tenaga angin atau surya, menciptakan peluang ekonomi baru.
5. Pariwisata:
 Pengembangan Destinasi Wisata: Tanah yang dimanfaatkan untuk pariwisata memiliki
potensi untuk meningkatkan pendapatan dan lapangan kerja di sektor pariwisata.
 Keberlanjutan Pariwisata: Pemanfaatan tanah untuk pariwisata harus sejalan dengan
prinsip-prinsip keberlanjutan untuk menjaga daya tarik jangka panjang.
6. Pengelolaan Sumber Daya Alam:
 Hutan dan Kehutanan: Pengelolaan hutan dan sumber daya alam lainnya dari tanah
memiliki dampak pada industri kayu, non-kayu, dan kontribusi terhadap pendapatan
negara.
 Lahan Pertanian dan Peternakan: Produktivitas lahan pertanian dan keberlanjutan
peternakan memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian.
7. Pengolahan Limbah:
 Pengelolaan Limbah Industri: Pengelolaan tanah untuk limbah industri dan fasilitas
pengolahan limbah memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan ekonomi dan
lingkungan.
8. Pendidikan dan Pelatihan:
 Pusat Pendidikan: Penggunaan tanah untuk pendidikan dan pelatihan memiliki dampak
pada pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi lokal.

Penting untuk memahami bahwa pengelolaan sumber daya tanah harus mempertimbangkan
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang untuk mencapai keberlanjutan yang
holistik.
4. Penentuan harga tanah

Penentuan harga tanah melibatkan sejumlah faktor yang kompleks, dan nilai tanah dapat
bervariasi tergantung pada beberapa pertimbangan. Berikut adalah beberapa faktor yang
umumnya memengaruhi penentuan harga tanah:

1. Lokasi:
 Tanah yang terletak di lokasi yang strategis, dekat dengan fasilitas umum, pusat kota,
sekolah, rumah sakit, transportasi, dan fasilitas lainnya, cenderung memiliki nilai lebih
tinggi.
2. Kondisi Fisik Tanah:
 Topografi tanah, kemiringan, dan ketersediaan air dapat mempengaruhi harga tanah.
Tanah datar, mudah diakses, dan memiliki akses air biasanya lebih bernilai tinggi.
3. Tujuan Penggunaan Tanah:
 Penggunaan tanah untuk tujuan tertentu, seperti perumahan, komersial, pertanian, atau
industri, dapat memengaruhi harga. Tanah yang diizinkan untuk penggunaan yang lebih
beragam atau lebih tinggi nilainya biasanya lebih mahal.
4. Infrastruktur:
 Ketersediaan dan kualitas infrastruktur di sekitar tanah, seperti jalan, listrik, air bersih,
dan saluran pembuangan, dapat memengaruhi harga tanah. Tanah dengan infrastruktur
yang baik biasanya lebih bernilai tinggi.
5. Faktor Ekonomi:
 Keadaan ekonomi lokal dan nasional dapat memengaruhi harga tanah. Selama periode
pertumbuhan ekonomi, harga tanah cenderung naik, sedangkan dalam periode resesi,
harga tanah bisa menurun.
6. Tingkat Kepadatan Penduduk:
 Tanah di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi cenderung memiliki harga yang lebih
tinggi karena permintaan yang lebih besar.
7. Pengembangan Masa Depan:
 Perkiraan pengembangan atau proyek infrastruktur di masa depan di sekitar tanah dapat
memengaruhi harga. Tanah yang berpotensi untuk pengembangan di masa depan
biasanya memiliki nilai lebih tinggi.
8. Perizinan dan Regulasi:
 Perizinan dan regulasi pemerintah terkait penggunaan tanah dapat memengaruhi harga.
Tanah yang sudah memiliki izin untuk pembangunan tertentu mungkin lebih bernilai
tinggi.
9. Kondisi Pasar:
 Kondisi pasar properti lokal dan tren harga tanah di area sekitarnya memainkan peran
penting dalam menentukan nilai tanah.
10. Kondisi Ekologis dan Lingkungan:
 Tanah yang memiliki nilai ekologis tinggi atau memerlukan pelestarian lingkungan tertentu
dapat memiliki nilai lebih tinggi karena faktor-faktor ini memengaruhi izin dan pemanfaatan
tanah.

Penting untuk menyadari bahwa nilai tanah dapat berubah seiring waktu dan dapat dipengaruhi
oleh perubahan dalam faktor-faktor di atas. Penentuan harga tanah biasanya melibatkan penilaian
properti oleh para ahli atau perbandingan dengan transaksi properti serupa di daerah sekitarnya.
5. Harga tanah untuk kegiatan non pertanian

Penentuan harga tanah untuk kegiatan non-pertanian melibatkan sejumlah faktor yang perlu
diperhitungkan. Berikut adalah beberapa faktor yang umumnya memengaruhi penentuan harga
tanah untuk kegiatan non-pertanian:

1. Lokasi Geografis:
 Tanah yang terletak di lokasi yang strategis, dekat dengan fasilitas umum, pusat kota,
transportasi, dan amenitas lainnya, cenderung memiliki nilai lebih tinggi.
2. Tujuan Penggunaan Tanah:
 Penggunaan tanah untuk tujuan non-pertanian seperti perumahan, komersial, industri,
rekreasi, atau infrastruktur dapat memengaruhi nilai tanah.
3. Aksesibilitas:
 Kemudahan akses ke tanah, baik melalui jalan utama, transportasi umum, atau
infrastruktur lainnya, dapat memengaruhi nilai tanah.
4. Infrastruktur dan Utilitas:
 Ketersediaan dan kualitas infrastruktur seperti jalan, listrik, air bersih, dan saluran
pembuangan dapat mempengaruhi harga tanah.
5. Tingkat Pengembangan Lokal:
 Tingkat pengembangan dan potensi pertumbuhan ekonomi di area sekitar dapat
mempengaruhi harga tanah.
6. Zonasi dan Perizinan:
 Zonasi tanah dan perizinan pemerintah untuk penggunaan tertentu dapat memengaruhi
nilai tanah. Tanah yang memiliki izin untuk pengembangan tertentu mungkin memiliki
nilai lebih tinggi.
7. Faktor Lingkungan:
 Kondisi lingkungan seperti keindahan alam, keberlanjutan ekologis, dan keberlanjutan
lingkungan dapat memengaruhi harga tanah.
8. Tren Pasar:
 Tren pasar properti lokal dan nasional juga dapat memainkan peran dalam menentukan
harga tanah.
9. Pengembangan Masa Depan:
 Potensi pengembangan atau proyek infrastruktur di masa depan di sekitar tanah dapat
memengaruhi harga.
10. Keamanan Investasi:
 Tingkat keamanan investasi di daerah tersebut juga dapat memengaruhi harga tanah.
11. Kondisi Fisik Tanah:
 Kondisi fisik tanah, seperti topografi, kualitas tanah, dan kemungkinan risiko bencana
alam, dapat memengaruhi penilaian harga.
12. Pengaruh Sosial dan Demografi:
 Faktor sosial dan demografi, seperti populasi dan kebutuhan masyarakat lokal, dapat
mempengaruhi permintaan dan harga tanah.

Penting untuk mencatat bahwa nilai tanah dapat sangat bervariasi tergantung pada faktor-faktor
ini, dan penilaian properti oleh para ahli atau perbandingan dengan transaksi properti serupa di
daerah sekitarnya dapat membantu menentukan harga yang wajar.

BAB III

PENUTUP

Sebagai penutup dari pembahasan mengenai sumber daya tanah, perlu dipahami bahwa tanah
bukanlah sekadar substrat fisik di mana kita berjalan atau tempat tumbuhnya tanaman. Tanah
adalah fondasi bagi kehidupan, penghidupan manusia, dan keseimbangan ekosistem. Pentingnya
pemahaman mendalam terhadap tanah sebagai sumber daya alam tidak hanya relevan untuk
keberlanjutan lingkungan tetapi juga esensial untuk pembangunan berkelanjutan secara
keseluruhan.
Kita telah membahas berbagai aspek yang terkait dengan sumber daya tanah, mulai dari peran
kunci dalam pertanian dan keanekaragaman hayati hingga tantangan seperti degradasi tanah dan
pencemaran. Dalam konteks ekonomi, tanah menjadi aset bernilai tinggi yang memainkan peran
vital dalam pengembangan perkotaan, industri, dan sektor lainnya.

Pentingnya konservasi sumber daya tanah menjadi semakin menonjol di tengah pertumbuhan
populasi dan tekanan terhadap lingkungan. Upaya konservasi, termasuk praktik pertanian
berkelanjutan, pengelolaan air yang bijak, dan pelestarian hutan, perlu terus ditingkatkan agar
tanah tetap produktif dan berkelanjutan.

Dalam menentukan harga tanah, kita menyadari kompleksitas faktor yang terlibat, termasuk
lokasi, tujuan penggunaan, dan kondisi pasar. Penilaian properti yang cermat dan berimbang
menjadi kunci dalam memastikan bahwa nilai tanah tercermin secara akurat sesuai dengan
karakteristik dan potensi yang dimilikinya.

Untuk mencapai keberlanjutan sumber daya tanah, diperlukan kerjasama lintas sektor,
melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Edukasi dan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya konservasi dan pengelolaan tanah juga menjadi kunci dalam memastikan
bahwa generasi mendatang dapat menikmati manfaat tanah yang berlimpah.

Dengan demikian, mari bersama-sama berkomitmen untuk menjaga dan menghargai sumber
daya tanah. Melalui tindakan yang bijaksana dan berkelanjutan, kita dapat mewujudkan visi
pembangunan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini tetapi juga memberikan warisan
berharga bagi masa depan.

Anda mungkin juga menyukai