Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AKHIR: PERENCANAAN PENGEMBANGAN MESS PUTRA UNHAN RI

BAB 2
GAMBARAN UMUM

2.1. G A M BA R A N U M U M

2.1.1. Sejarah UNHAN RI

2.1.2. Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) atau Indonesia Defense


University (IDU) ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor
29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009 perihal Pendirian Unhan dan
diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 maret
2009 di Istana Negara. Unhan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
unik karena mengkhususkan diri pada studi pertahanan setingkat S1, S2 dan
S3. Unhan adalah lembaga pendidikan tinggi terbuka. Unhan memberi
kesempatan bagi para perwira TNI dan sipil untuk belajar dan memperdalam
Ilmu Pertahanan dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial dan
budaya.

2.1.3. Sejarah Unhan berawal dari salah satu program kursus di Sekolah Komando
Angkatan Darat (Seskoad). Tahun 2006, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko
Santoso, pada saat masih menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)
menugaskan Komandan Seskoad Mayjen TNI Syarifudin Tippe untuk
membuat Kursus Strategi Perang Semesta di Seskoad. Kursus inilah yang
menjadi cikal bakal perwujudan ide untuk mendirikan sebuah perguruan
tinggi yang mempelajari studi pertahanan. Gagasan untuk memiliki
perguruan tinggi di bidang pertahanan juga dimiliki oleh Presiden SBY selagi
beliau masih aktif di militer, sehingga pendirian Unhan disambut dengan
baik dan didukung oleh Presiden SBY. Menteri Pertahanan dalam Kabinet
Indonesia Bersatu I, Profesor Juwono Sudarsono termasuk tokoh yang ikut
membidani lahirnya Unhan.

2.1.4. Unhan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang memberi kesempatan


bagi para perwira TNI dan masyarakat umum untuk belajar dan
memperdalam Ilmu Pertahanan pada tingkat Sarjana/Strata-1,

PT. Sempana Putra Binangkit


halaman|I-1
LAPORAN AKHIR: PERENCANAAN PENGEMBANGAN MESS PUTRA UNHAN RI

magister/Strata-2 dan Doktoral/Strata-3. Unhan dicita-citakan menjadi


universitas kelas dunia. Beberapa universitas luar negeri seperti Cranfield
University, National Defense University Amerika Serikat, Rajaratnam School
of International Studies Singapura dan beberapa universitas di Australia dan
Jerman juga turut aktif mendukung pendirian dan berjalannya proses belajar
mengajar di Unhan. Kerjasama diberikan dalam bentuk pengiriman tenaga
pengajar, kurikulum, beasiswa dan studi banding. Universitas di dalam
negeri seperti UI dan ITB juga aktif mendukung Unhan dengan mengirim
sejumlah guru besarnya untuk membantu membangun dan menjalankan
proses belajar mengajar di Unhan.

2.1.5. Visi dan Misi UNHAN RI

Visi UNHAN RI
Pada tahun 2024 menjadi Universitas Pertahanan berstandar kelas dunia
(world class defense university) dengan berbasis riset yang melestarikan
nilai-nilai kebangsaan.

Misi UNHAN RI

1. Menyediakan akses pendidikan bidang pertahanan dan bela negara


ditopang nilai- nilai perjuangan dan kejuangan bangsa Indonesia.
2. Mengembangkan ilmu pertahanan dan bela negara sebagai bidang
interdisipliner sebagai rujukan akademis dan kepentingan peningkatkan
kemampuan sistem pertahanan negara serta bela negara.
3. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat berbasis mutu didukung sistem secara terpadu
melalui inovasi mandiri dan hubungan kemitraan strategis dengan
pemangku kepentingan di tingkat nasional dan internasional.
4. Menyelenggarakan manajemen modern dengan pendekatan partisipatif
didukung administrasi pendidikan tinggi yang mendorong bukti luaran
pendidikan.
5. Memfasilitasi pengembangan profesionalisme sumber daya manusia
baik dosen maupun tenaga kependidikan.
6. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan untuk mendukung
pembelajaran inovatif dan modern.
7. Menghasilkan lulusan berjatidiri kebangsaan, berkarakter bela negara,
dan berdaya saing keilmuan pertahanan dan bela negara sesuai
bidang.

PT. Sempana Putra Binangkit


halaman|I-2
LAPORAN AKHIR: PERENCANAAN PENGEMBANGAN MESS PUTRA UNHAN RI

2.2. PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

2.2.1. Perencanaan (DED) Pengembangan Mess Putri Unhan RI Untuk memberikan


hasil pekerjaan yang memuaskan, maka sebelumnya perlu dipahami secara
mendalam tujuan dan sasaran, sifat pekerjaan, latar belakang mengapa
pemberi tugas merasa perlu untuk melaksanakan pekerjaan, dan bagaimana
seharusnya menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dengan demikian pada
bagian ini akan dibahas mengenai pemahaman terhadap pekerjaan sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja dan penjelasan umum yang telah
disampaikan oleh pemberi tugas. Pemahaman tersebut dilakukan dengan
cara melakukan kajian secara rinci terhadap literatur dan sumber-sumber
informasi yang tersedia secara umum.

2.2.2. Kriteria Umum

Dalam proses perencanaan bangunan, Konsultan Perencana yang ditunjuk


akan selalu memperhatikan kriteria umum bangunan antara lain :

1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :


a. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
a. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian terhadap lingkungannya.
b. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan
baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan :

a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban


yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau
luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan,

PT. Sempana Putra Binangkit


halaman|I-3
LAPORAN AKHIR: PERENCANAAN PENGEMBANGAN MESS PUTRA UNHAN RI

c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan


benda yang disebabkan oleh perilaku struktur,
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.

4. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran :

a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban


yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian


rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga :

1) Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.


2) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api.
Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

5. Persyaratan Instalasi Listrik dan Komunikasi :

a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman dalam


menunjang terselenggaranya
b. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.

6. Persyaratan ventilasi dan pengkodisiaan udara.

a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam


maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
ruang udara secara baik.

7. Persyaratan Pencahayaan :

a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik


alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
ruang udara secara baik.

PT. Sempana Putra Binangkit


halaman|I-4
LAPORAN AKHIR: PERENCANAAN PENGEMBANGAN MESS PUTRA UNHAN RI

8. Kriteria Khusus

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang


khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan prasarana lingkungan yang
akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan
segi teknis lainnya :
a. Kesatuan perencanaan Interior dengan lingkungan yang ada
disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan tata ruangan
dan lingkungan.
b. Tata Ruangan yang akan direncanakan diupayakan dalam
Perencanaan (DED) Pengembangan Mess Putri Unhan RI ini
semaksimal mungkin menyesuaikan modul dan prasarana
pendukung bangunan yang ada.

2.3. PEMAHAMAN TERHADAP PELAPORAN

Kerangka acuan kerja sebagai landasan pelaksanaan pekerjaan yang


diinginkan sebaiknya konsultan perencanaan tidak melaksanakan pekerjaan
untuk tidak keluar dari arah yang sudah ada. Pemahaman terhadap kerangka
acuan kerja sudah sangat baik dan dapat dipahami dengan jelas.

1. Pemahaman Terhadap Latar Belakang

Dari latar belakang yang ada di kerangka acuan kerja sudah dipahami
bahwa UNHAN RI membutuhkan suatu peningkatan fingsi dan fasilitas
gedung yang sesuai dengan kebutuhan ruang yang diinginkan.

2. Pemahaman Terhadap Maksud dan Tujuan

Konsultan perencanaan sebagai mitra kerja dari UNHAN RI bertanggung


jawab dalam pelaksanaan Perencanaan (DED) Pengembangan Mess Putra
Unhan RI dengan memperhatikan masukan dari pemilik pekerjaan yang
merupakan bagian dari tata laksana kegiatan yang meliputi :
a. Mengembangkan konsep perancangan dari hasil olah-pengembangan
Masterplan Kawasan yang ada.
b. Mempelajari literatur-literatur atau standar-standar yang sesuai
dengan pekerjaan pembangunan.
c. Mempelajari kondisi lapangan pada lokasi studi untuk pengumpulan
data teknis sebagai bahan referensi dalam penyusunan Perencanaan
(DED) Pengembangan Mess Putri Unhan RI.

PT. Sempana Putra Binangkit


halaman|I-5
LAPORAN AKHIR: PERENCANAAN PENGEMBANGAN MESS PUTRA UNHAN RI

d. Melaksanakan survey Pengukuran Topografi dan Detail Situasi


yang telah dilaksanakan ini adalah dalam rangka survey pemetaan
untuk pembuatan gambar topografi, detail situasi dan potongan
untuk Detail Engineering Design.
e. Menyusun Konsep Perencanaan (DED) Pengembangan Mess Putra
Unhan RI terdiri dari :
1) Konsep Arsitektural Bangunan.
2) Konsep Masa Bangunan, Kebutuhan Ruang dan Fasilitas
3) Konsep Prasarana Sarana dan Sirkulasi Internal dan Eksternal
pada Gedung.
4) Konsep Tata Lansekap dan Pedestrian Lingkungan.
5) Rencana Anggaran Pembangunan Gedung.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat dalam kesesuaian Perencanaan

3. Pemahaman Terhadap Ruang Lingkup Pekerjaan

a. Pengumpulan Data Sekunder


Ruang lingkup pertama adalah studi literatur tentang karakteristik
wilayah perencanaan, dan pola tata kerja dan fungsi dari
Peningkatan UNHAN RI. Studi literatur juga ditujukan bagi
pengkoleksian peraturan dan perundangan yang terkait dengan
perencanaan mess, yang meliputi :
1) Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 441/KPTS/1998
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
3) Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 332
Tahun 2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
4) Standar Nasional Indonesia
Studi literatur tidak hanya dicari dari buku teori dan peraturan
perundangan serta NSPM yang ada, tapi dapat juga meliputi materi
lain seperti hasil diskusi dengan pemilik pekerjaan hingga
penelusuran sumber melalui media digital seperti internet.

b. Pengumpulan Data Primer


Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan kunjungan atau
survey ke daerah. Data primer didapat dari hasil pengukuran kawasan
perencanaan secara topografi, dan pemetaan/ identifikasi terhadap kondisi
lapangan. Hasil data primer dapat berupa narasi informasi, peta, foto
maupun tanggapan konsultan atas survey yang dilakukan.

PT. Sempana Putra Binangkit


halaman|I-6
LAPORAN AKHIR: PERENCANAAN PENGEMBANGAN MESS PUTRA UNHAN RI

c. Pengolahan Data dan Analisis


Berdasarkan data yang terkumpul serta pemahaman dan kerangka teori
yang dijabarkan dalam kerangka berpikir, konsultan akan melakukan
pengolahan data dan analisis terhadap seluruh data terkumpul. Dalam
tahap ini konsultan akan menemukenali Perencanaan (DED) Pekerjaan
Perencanaan yang ada, serta menggali potensi secara spesifik maupun
umum pada kawasan guna mendapatkan perencanaan mess yang sesuai
dengan kerangka acuan kerja yang disepakati.

d. Perencanaan
Dalam proses pelaksanaan Perencanaan harus disusun berdasarkan
telaah literatur, hasil survey, masukan dari Lem. Proses perencanaan ini
diharapan dapat bersifat teknis dan umum sehingga tingkat
keberlakuannya dapat menjangkau skala masyarakat awam. Untuk itu,
detil-detil unsur Perencanaan akan disusun sebagai kaidah yang sudah
baku dalam keilmuan bangunan dan arsitektur. Namun, konsultan juga
menggunakan media sosialisasi dalam perencanaan gedung pancagatra
seperti laporan pertanggung jawaban, dokumen teknis, daftar gambar dan
rencana biaya serta syarat-syarat dalam pelaksanaan Peningkatan Fungsi
dan Fasilitas yang lebih dapat menjeneralisir proses perencanaan yang
dilakukan. Materi perencanaan yang akan disusun meliputi
1) Perencanaan Detail Peningkatan Fungsi dan Fasilitas Gedung .
2) Perencanaan Detail Utilitas dan Sirkulasi Eksternal pada kawasan .
3) Perencanaan Ruang Terbuka Hijau dan Pedestrian Lingkungan .
4) Rencana Anggaran Biaya dan
5) Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
Melakukan Pembahasan Perencanaan
Hasil yang tersusun dalam bentuk laporan pembahasan mengenai hasil
survey, pembuatan laporan pertanggung jawaban, dokumen teknis, daftar
gambar dan rencana biaya serta syarat-syarat dalam pelaksanaan dan
kemudian akan dilakukan pembahasan kepada stake holders, share
holders terkait langsung kegiatan Perencanaan (DED) Pengembangan
Mess Putra Unhan RI.

PT. Sempana Putra Binangkit


halaman|I-7

Anda mungkin juga menyukai