Bab Ii Kajian Teori PKK
Bab Ii Kajian Teori PKK
CV. Karya Global Madani merupakan entitas bisnis yang bergerak dalam penyediaan
barang dan jasa dengan fokus pada profesionalisme tinggi. Dengan visi menjadi perusahaan
terkemuka, perusahaan ini menetapkan misi untuk menerapkan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) dan standar Sistem Manajemen Mutu. Dengan nilai inti seperti
Customer Focus, Integrity, Collaboration, dan Agility, CV. Karya Global Madani beroperasi
dalam berbagai bidang usaha termasuk percetakan, perdagangan pakaian dan tekstil, serta
perdagangan alat tulis kantor. Profil perusahaan ini mencerminkan komitmen terhadap
kualitas, transparansi, dan integritas dalam semua aspek operasionalnya.
CV. Karya Global Madani adalah sebuah perusahaan yang berfokus pada penyediaan
barang dan jasa dengan tingkat profesionalisme tinggi. Dengan visi untuk menjadi
perusahaan terkemuka dalam industri ini, CV. Karya Global Madani memiliki misi untuk
menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen perusahaan yang
sesuai dengan standar Sistem Manajemen Mutu dan berintegritas. Perusahaan ini didukung
oleh nilai inti seperti Customer Focus, Integrity, Collaboration, dan Agility. CV. Karya
Global Madani beroperasi dalam beberapa bidang usaha yang meliputi percetakan,
perdagangan pakaian dan tekstil, perdagangan alat tulis kantor (ATK), perdagangan barang
cetak, perdagangan alat rumah tangga, perdagangan besar komputer, serta berbagai macam
perdagangan besar lainnya. Dengan demikian, perusahaan ini memiliki keberagaman dalam
menyediakan barang dan jasa.
1. Data Perusahaan
a. Akta Perusahaan
1) Nomor Akta: 14.000.1991.5884
b. Rekening Perusahaan
1) Nomor: 31.774.131.2-619.000
2. Profil Perusahaan
Alamat Kantor:
Kota: Sidoarjo
Website: https://cvkgm.com/
Nomor: 31.774.131.2-619.000
4. Direktur
CV. Karya Global Madani, dengan didukung oleh tim yang berkualitas dan prinsip-
prinsip bisnis yang kuat, terus berupaya menjadi penyedia barang dan jasa yang profesional,
berintegritas, serta memegang teguh komitmen terhadap prinsip Good Corporate Governance.
CV. Karya Global Madani bukan hanya sekadar penyedia barang dan jasa, melainkan entitas
yang membangun fondasi kuat pada prinsip-prinsip bisnis yang etis. Dengan akta pendirian
yang telah disahkan pada 24 Mei 2013 dan didukung oleh notaris berpengalaman, perusahaan
ini menunjukkan ketertiban hukum yang kuat. Keberagaman bidang usaha memberikan
gambaran bahwa CV. Karya Global Madani beradaptasi dengan dinamika pasar yang
kompleks. Dengan manajemen perusahaan yang mengusung standar Sistem Manajemen
Mutu, perusahaan ini menggambarkan keseriusan dalam memberikan produk dan layanan
yang berkualitas. Penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) menegaskan
tanggung jawab perusahaan terhadap transparansi dan akuntabilitas.
Rekening perusahaan yang terdaftar di Bank Mandiri dan Nomor Induk Berusaha
(NIB) yang berlaku selamanya menjadi bukti stabilitas finansial dan legalitas perusahaan.
Melalui kepemimpinan yang dipimpin oleh Dimas Kiafandi Habibie dan Arinta
Setyawardhani, S.H., M.Kn, CV. Karya Global Madani menunjukkan komitmen terhadap
pengembangan yang berkelanjutan. Dengan demikian, profil perusahaan ini mencirikan
entitas yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada nilai-nilai etika
dan tanggung jawab sosial korporat.
Menurut Super (Sharf, 1992: 156 dalam Nisa), perencanaan karir mempunyai dua
komponen yaitu pengetahuan dan sikap. Informasi tentang bagaimana orang memandang
dirinya termasuk dalam komponen pengetahuan, sedangkan informasi tentang pekerjaan
mereka dan penerapan pengetahuan sebelumnya termasuk dalam komponen sikap. Elemen
perencanaan karir yang disarankan Super melibatkan pengumpulan informasi dan bagaimana
setiap orang berpartisipasi dalam proses tersebut (Atmaja, 2014).
Dillard (1987) mengidentifikasi tiga komponen perencanaan karir: keterampilan,
sikap, dan kesadaran diri. Indikator masing-masing aspek adalah: Pengetahuan diri meliputi
dua hal: (1) pemahaman aktual terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar setelah
menyelesaikan pendidikan di lembaga tertentu; dan (2) ambisi sejati dan dorongan keinginan
untuk meningkatkan profesinya. pendidikan, sikap terhadap pekerjaan dan moral, serta
otonomi dalam pengambilan keputusan, (3) Kemampuan mencakup kemampuan
mengklasifikasikan suatu pekerjaan yang membangkitkan rasa ingin tahu dan menyediakan
berbagai pendekatan praktis untuk mencapai tujuan. Ada tiga komponen dalam menyusun
rencana karir, menurut perspektif Parsons lebih lanjut mengenai subjek tersebut (Handoko,
2018):
Mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri (sumber daya yang dimiliki) serta
hobi, bakat, kepribadian, kemampuan, dan prestasi akademik disebut sebagai
pengetahuan dan pemahaman.
c. Penalaran
Elemen ini adalah kemampuan untuk menghubungkan, secara realistis,
pertimbangan-pertimbangan saat ini—yaitu, beragam pengetahuan dan kesadaran
diri seseorang dengan informasi dan pemahaman yang ada tentang dunia kerja—
sambil menciptakan tujuan, memilih jenis pekerjaan, atau mengejar karir yang lebih
tinggi. pendidikan.
Proses yang dilakukan sebuah bisnis untuk menyesuaikan ambisi profesional seorang
kandidat dengan kapasitas organisasi dalam merekrut anggota staf baru dikenal sebagai
manajemen karier. Proses dimana perusahaan memilih, mengevaluasi, mengalokasikan,
dan melatih stafnya untuk memenuhi tuntutan masa depan dikenal sebagai manajemen
karir (Massie, 2015). Di sisi lain, manajemen karier mendefinisikannya sebagai prosedur
yang menggambarkan bagaimana perusahaan merencanakan upaya formal, terkoordinasi,
dan terfokus untuk mencapai keseimbangan antara jalur karier yang diinginkan setiap
karyawan dan kebutuhan tenaga kerja organisasi (Juliani, 2012). Dengan demikian,
fungsinya lebih sebagai mekanisme untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia saat
ini dan masa depan.
Divisi sumber daya manusia bukanlah satu-satunya divisi yang terlibat dalam
manajemen karir. Karyawan dan pemimpin sama-sama harus berinvestasi dalam
pertumbuhan profesional mereka. Faktanya, karyawan seringkali memiliki pengetahuan
dan kemampuan yang diperlukan untuk merencanakan karir mereka secara metodis dengan
cara yang menguntungkan baik bagi perusahaan maupun diri mereka sendiri.
a. Lingkungan
b. Tujuan
Lebih banyak manajemen karir akan dibutuhkan oleh perusahaan yang
mengupayakan fleksibilitas dan adaptasi dibandingkan dengan perusahaan
yang hanya berharap untuk tetap stabil.
c. Pekerjaan
Mardikaningsih, R., & Darmawan, D. (2021). Hubungan Manajemen Karir dan Komitmen
Organisasi. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi, 1(3), 89-102.
Juliani, R. D. J. R. D., & Juliani, R. D. (2012). Manajemen Karir. Dinamika Sains, 10(23).
Handoko, D. S., & Rambe, M. F. (2018). Pengaruh pengembangan karir dan kompensasi
terhadap komitmen organisasi melalui kepuasan kerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah
Magister Manajemen, 1(1), 31-45.