Topik: Stoikiometri 2 Subtopik: Perbandingan Mol Dan Pereaksi Pembatas
Topik: Stoikiometri 2 Subtopik: Perbandingan Mol Dan Pereaksi Pembatas
Meeting ke– 05
1. Stoikiometri Reaksi Sederhana 1. Siswa dapat menghitung berapa jumlah mol zat lain
2. Pereaksi Pembatas dalam pereaksi/produk dengan tepat dari informasi
jumlah mol suatu zat pereaksi.
2. Siswa dapat menghitung berapa jumlah mol zat
(pereaksi/hasil reaksi) dengan tepat dari informasi
Prasyarat* massa/jumlah partikel/volume gas, atau sebaliknya.
3. Siswa dapat memilih zat mana yang merupakan
- Konsep mol
pereaksi pembatas jika diketahui jumlah mol zat setiap
- Penyetaraan Reaksi
pereaksi.
- Tata Nama Senyawa
4. Siswa dapat menghitung berapa jumlah mol zat yang
habis bereaksi dan bersisa jika diketahui jumlah mol
zat setiap pereaksi.
Peta Konsep*
Aktivitas Catatan
Opening (5’)
- MT menanyakan kabar siswa
- MT menyebutkan hari ini akan belajar tentang stoikiometri reaksi sederhana dan
pereaksi pembatas.
LO 1: Siswa bisa menghitung berapa jumlah mol zat lain dalam pereaksi/produk dengan tepat dari
informasi jumlah mol suatu zat pereaksi.
1
Aktivitas Catatan
Penjelasan materi (10’)
- MT mendeskripsikan stoikiometri reaksi sebagai hubungan kuantitatif antar
zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia, jadi masih banyak hitungan juga.
- MT menjelaskan bahwa jumlah zat sangat berhubungan dengan koefisien
reaksinya.
- MT menjelaskan materi lebih lanjut.
- Perbandingan mol zat-zat dalam suatu reaksi kimia akan setara dengan
perbandingan koefisiennya. Oleh karena itu, hubungan mol dengan koefisiennya
dapat dinyatakan secara matematis dengan:
- Oleh karena itu, jika salah satu jumlah zat diketahui, jumlah zat-zat yang lain
akan dapat dihitung.
- Contoh:
Jika diketahui sebanyak 2 mol gas O2 bereaksi dengan H2 menurut persamaan
reaksi berikut:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
Mol H2O yang terbentuk dapat dihitung.
LO 2: Siswa bisa menghitung berapa jumlah mol zat (pereaksi/hasil reaksi) dengan tepat dari informasi
massa/jumlah partikel/volume gas, atau sebaliknya.
- MT recall bahwa jika mol salah satu zat dalam reaksi sudah diketahui
jumlahnya, jumlah zat lain juga dapat dihitung menggunakan persamaan
matematis mol dengan koefisien.
- MT memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
- Ingat, jumlah zat yang diketahui tidak selalu berupa mol, namun bisa berupa
massa, jumlah partikel, maupun volume.
- Jika jumlah zat yang diketahui berupa massa, jumlah partikel, atau volume,
maka untuk menghitung jumlah zat yang lain menggunakan rumus
perbandingan, perlu dikonversi ke dalam mol terlebih dahulu.
- Contoh:
Masih pada reaksi yang sama.
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g) (Ar H = 1, O = 16)
2
Aktivitas Catatan
Jika diketahui gas H2 yang bereaksi sebanyak 16 gram, maka untuk
mengetahui banyaknya H2O yang dihasilkan tidak bisa langsung
membandingkan massa dengan koefisiennya. Massa H2 yang sudah diketahui
perlu dikonversi menjadi mol terlebih dahulu, kemudian barulah bisa kita hitung
mol H2O yang terbentuk.
LO 3: Siswa bisa memilih zat mana yang merupakan pereaksi pembatas jika diketahui jumlah mol zat
setiap pereaksi.
LO 4: Siswa bisa menghitung berapa jumlah mol zat yang habis bereaksi dan bersisa jika diketahui
jumlah mol zat setiap pereaksi.
3
Aktivitas Catatan
Yang dijadikan sebagai acuan ada data dari pereaksi pembatasnya.
2H2(g) + O2(g) → 2H2O
4 mol 4 mol ?
Kita coba fokus dulu ke perbandingan koefisiennya.
Perbandingan koefisien H2 : O2 adalah 2:1. Artinya:
1. 4 mol H2 akan habis bereaksi dengan 2 mol O2, atau
2. 4 mol O2 akan habis bereaksi dengan 8 mol H2.
Yang paling memungkinkan adalah nomor 1 karena mol H2 yang ada kurang dari
8 mol. Namun karena O2 ada 4 mol, maka O2 akan bersisa. Jadi, yang habis
bereaksi hanya H2 atau H2 adalah pereaksi pembatasnya.
2H2(g) + O2(g) → 2H2O
Mula-mula 4 mol 4 mol
Bereaksi 4 mol 2 mol
Sisa - 2 mol
Jika pereaksi pembatasnya sudah diketahui, mol H2O dapat dihitung dengan
persamaan perbandingan mol dan koefisien H2O dengan H2.
(MT persilahkan siswa untuk melanjutkan perhitungan sampai didapat mol H2O)
2H2(g) + O2(g) → 2H2O
Mula-mula 4 mol 4 mol -
Bereaksi 4 mol 2 mol 4 mol
Sisa - 2 mol 4 mol
- Tips menentukan pereaksi pembatas lebih cepat:
Bandingkan mol setiap zat dengan koefisiennya masing-masing. Hasil
perbandingan terkecil menunjukkan bahwa zat tersebut merupakan pereaksi
pembatas.
Contoh:
Siswa diminta mengerjakan cek konsep 2 dan kuis nomor 6 - 10 Cek konsep 2 dan
kuis 6 - 10
Closing (5’)
4
1. Berikut adalah persamaan reaksi pembentukan amonia:
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Jika digunakan 5 mol nitrogen, amonia akan terbentuk sebanyak …. (soal baru)
A. 15 mol
B. 10 mol
KUNCI JAWABAN: B. 10 mol.
Pembahasan:
Untuk menentukan jumlah mol gas amonia yang terbentuk dapat dihitung dengan menggunakan konsep
perbandingan mol dengan koefisien (pastikan reaksi sudah setara).
1. Sebanyak 0,1 mol gas metana dibakar sempurna menurut persamaan reaksi:
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) (belum setara)
Volume gas oksigen yang diperlukan pada keadaan standar adalah .... (Ar H = 1, C = 12, O = 16)
(QU-I5IQS82G)
A. 2,24 L
B. 4,48 L
C. 22,4 L
D. 44,8 L
E. 112 L
KUNCI JAWABAN: B. 4,48 liter.
Pembahasan:
Pertama, kita setarakan persamaan reaksinya.
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) (sudah setara)
Selanjutnya, kita hitung mol O2 menggunakan persamaan:
5
Pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm artinya pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP (Standard
Temperature and Pressure).
Pada kondisi STP, kita dapat menggunakan persamaan:
Jadi, volume gas oksigen yang diperlukan pada keadaan standar adalah 4,48 liter.
Jika dihasilkan 5,35 gram amonium klorida, volume gas hidrogen yang dibutuhkan pada keadaan kamar
adalah .... (Ar H = 1, N = 14, Cl = 35,5) (QU-M7H93CG1)
A. 1,12 L
B. 2,24 L
C. 2,44 L
D. 4,48 L
E. 4,88 L
KUNCI JAWABAN: E. 4,88 L
Pembahasan:
Pertama, kita setarakan persamaan reaksi di atas.
6
Selanjutnya, kita hitung mol gas hidrogen menggunakan persamaan:
Pada suhu 25oC dan tekanan 1 atm artinya pengukuran dilakukan pada keadaan kamar atau RTP (Room
Temperature and Pressure). Pada kondisi RTP, kita dapat menggunakan persamaan:
Jadi, volume gas hidrogen yang dibutuhkan pada keadaan kamar adalah 4,88 liter.
3. Reaksi antara gas NH3 dengan gas CO2 berlangsung sebagai berikut:
NH3(g) + CO2(g) → (NH2)2CO(s) + H2O(l) (belum setara)
Jika gas NH3 direaksikan dengan 11 gram gas CO2 massa (NH2)2CO yang dihasilkan adalah ....
(Ar H = 1, C = 12, N = 14, O = 16) (QU-VCQKRYY5)
A. 7,5 g
B. 15 g
C. 18 g
D. 30 g
E. 45 g
KUNCI JAWABAN: B. 15 gram.
Pembahasan:
Pertama, kita setarakan persamaan reaksinya.
2NH3(g) + CO2(g) → (NH2)2CO(s) + H2O(l) (sudah setara)
Kita hitung Mr CO2:
7
Berikutnya, kita hitung mol CO2 menggunakan persamaan:
8
Pembahasan:
Pertama, setarakan persamaan reaksinya.
XO(s) + 2HCl(aq) → XCl2(s) + H2O(l) (sudah setara)
Lalu, hitung mol menggunakan persamaan berikut.
Dengan demikian, massa atom relatif X adalah 63,5. Jadi, jawaban yang benar adalah D.
9
E. 112
KUNCI JAWABAN: B. 56.
Pembahasan:
Pertama, kita setarakan persamaan reaksinya.
M2S3(s) + 6HCl(s) → 2MCl3(s) + 3H2S(g) (sudah setara)
10
2. Sebanyak 0,1 mol larutan HNO2 direaksikan dengan 0,05 mol KOH menurut persamaan reaksi:
KOH(aq) + HNO2(aq) → KNO2(aq) + H2O(l) (sudah setara)
Berdasarkan reaksi tersebut, zat yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah .... (QU-UX4IQ69E)
A. H2O
B. KOH
C. HNO2
D. KNO2
E. KNO3
KUNCI JAWABAN: B. KOH.
Pembahasan:
Pertama, kita perhatikan bahwa persamaan reaksi tersebut sudah setara.
KOH(aq) + HNO2(aq) → KNO2(aq) + H2O(l) (sudah setara)
Selanjutnya, kita tentukan zat yang menjadi pereaksi pembatas dari reaksi tersebut. Caranya adalah kita bagi
mol zat tersebut dengan koefisiennya. Setelah jumlah mol dibagi dengan koefisien, zat pereaksi yang hasil
baginya paling kecil menandakan zat tersebut sebagai pereaksi pembatas.
Karena KOH mendapatkan hasil bagi yang paling kecil, maka KOH bertindak sebagai pereaksi pembatas.
6. Sebanyak 6 gram logam magnesium direaksikan dengan 50 mL larutan HCl 2 M pada keadaan standar
sehingga menghasilkan gas hidrogen dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
Mg(s) + HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) (belum setara)
Volume gas yang terbentuk adalah …. (Ar Mg = 24, H = 1, Cl = 35,5) (soal baru)
A. 5,6 L
B. 1,12 L
C. 22,4 L
D. 0,25 L
E. 0,1 L
Kemudian, tentukan zat/pereaksi yang berperan sebagai pereaksi pembatas dengan membandingkan mol
dengan koefisiennya masing-masing. Karena mol masing-masing pereaksi belum diketahui, harus dihitung
11
terlebih dahulu.
Berdasarkan hasil perbandingan mol dengan koefisiennya, diketahui bahwa HCl berperan sebagai pereaksi
pembatas, sehingga mol gas hidrogen dapat ditentukan menggunakan mol HCl.
Pada soal, diketahui reaksi berlangsung pada keadaan standar, sehingga volume molarnya adalah 22,4
L/mol. Maka:
7. Jika 5,4 gram logam aluminium dibakar dengan oksigen sebanyak 8 gram sesuai persamaan reaksi berikut:
Massa produk yang dihasilkan adalah …. (Ar Al = 27 dan O = 16) (soal baru)
A. 17 g
B. 2,55 g
C. 10,2 g
D. 5,6 g
E. 102 g
12
Reaksi setara:
4Al(s) + 3O2(g) → 2Al2O3(s)
Kemudian, tentukan pereaksi pembatasnya dengan membandingkan mol setiap pereaksi dengan koefisiennya
masing-masing. Karena molnya belum diketahui, jadi harus dihitung lebih dahulu.
Dari hasil perbandingan mol dengan koefisiennya, diketahui bahwa Al berperan sebagai pereaksi pembatas.
Oleh karena itu, jumlah produk (Al2O3) dapat diketahui dengan menggunakan data Al.
8. Pada reaksi 14 gram gas N2 dengan 4 gram gas H2 dihasilkan gas NH3 sesuai dengan persamaan reaksi:
Volume gas H2 yang tersisa jika diukur pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm adalah .... (Ar H = 1, N = 14)
(QU-TQAEOPDV)
13
A. 11,2 L
B. 12,2 L
C. 22,4 L
D. 24,4 L
E. 48,8 liter
KUNCI JAWABAN: B. 12,2 liter
Pembahasan:
Pertama, kita setarakan persamaan reaksinya.
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g) (sudah setara)
Selanjutnya, kita tentukan zat yang menjadi pereaksi pembatas dari reaksi tersebut. Caranya adalah kita bagi
mol zat tersebut dengan koefisiennya. Setelah jumlah mol dibagi dengan koefisien, zat pereaksi yang hasil
baginya paling kecil menandakan zat tersebut sebagai pereaksi pembatas.
Karena N2 mendapatkan hasil bagi yang paling kecil, maka N2 bertindak sebagai pereaksi pembatas. Karena
N2 sebagai pereaksi pembatas, maka jumlah mol N2 sebanyak 0,5 mol digunakan sebagai dasar untuk
menghitung jumlah mol H2 yang bereaksi.
Jadi, volume gas H2 yang tersisa jika diukur pada suhu 25oC dan tekanan 1 atm adalah 12,2 liter.
14
9. Sebanyak 7 g B2H6 direaksikan dengan 21,3 g Cl2 sesuai persamaan reaksi berikut.
B2H6(g) + Cl2(g) → BCl3(g) + HCl(g) (belum setara)
Massa B2H6 yang tersisa dari reaksi tersebut adalah .... (Ar H = 1, B = 11, dan Cl = 35,5) (QU-RXZLQ2HC)
A. 5,6 g
B. 11,75 g
C. 17,5 g
D. 23,75 g
E. 27,35 g
KUNCI JAWABAN: A. 5,6.
Pembahasan:
Reaksi setara pada soal adalah sebagai berikut.
B2H6(g) + 6Cl2(g) → 2BCl3(g) + 6HCl(g)
Selanjutnya, karena pada soal diketahui massa dan atom relatif masing-masing unsur, perhitungan mol
setiap reaktan adalah sebagai berikut.
Pada perhitungan sebelumnya sudah diketahui mol masing-masing reaktan. Selanjutnya, perlu ditentukan
pereaksi pembatasnya. Penentuan pereaksi pembatas dapat dilakukan dengan membagi mol zat tersebut
dengan koefisiennya. Setelah jumlah mol dibagi dengan koefisien, zat pereaksi yang hasil baginya paling kecil
menandakan zat tersebut sebagai pereaksi pembatas. Perhitungannya adalah sebagai berikut.
Oleh karena Cl2 mendapatkan hasil bagi yang paling kecil, Cl2 bertindak sebagai pereaksi pembatas sehingga
jumlah mol Cl2 sebanyak 0,3 mol digunakan sebagai dasar untuk menghitung jumlah mol B2H6 yang bereaksi.
Perhitungannya adalah sebagai berikut.
15
Berdasarkan reaksi tersebut, B2H6 yang bereaksi hanya 0,05 mol dan tersisa 0,2 mol. Massa B2H6 yang
tersisa dapat dihitung menggunakan persamaan berikut.
Dengan demikian, massa B2H6 yang tersisa dari reaksi tersebut adalah 5,6 g.
Jadi, jawaban yang benar adalah A.
10. Isopropil alkohol (C3H8O) merupakan bahan bakar alternatif yang pernah dikembangkan untuk kendaraan
bermotor. Jika diukur pada suhu 27 oC dan tekanan 380 mmHg, untuk membakar sempurna 2,408 x 1024
molekul isopropil alkohol menjadi gas CO2 dan H2O diperlukan volume gas oksigen sebanyak ....
(QU-SF2X2ARS)
A. 221,4 L
B. 442,8 L
C. 664,2 L
D. 885,6 L
E. 998,3 L
KUNCI JAWABAN: D. 885,6 liter
Pembahasan:
Pertama, kita buat persamaan reaksinya terlebih dahulu.
(setara)
Lalu, kita hitung mol isopropil alkohol sebagai berikut.
Pada suhu dan tekanan tertentu, kita dapat menggunakan persamaan gas ideal.
16
Jadi, jawaban yang tepat adalah D.
17