Makalah Pengantar Ilmu Hukum Kel 9
Makalah Pengantar Ilmu Hukum Kel 9
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Fahriani Tanjung (0203232094)
Agung Pratama Andika (0203232105)
M.Rabiul Gufron (0203232113)
Muhammad Fauzan (0203232163)
Sahyuda Pratama (0203232185)
Perwira Al-Arasy (0203232107)
1
KATA PENGANTAR
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.Latar Belakang.....................................................................................................................................4
2.Rumusan Masalah................................................................................................................................4
3.Tujuan...............................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
1.Pengertian Asas Hukum Internasional..................................................................................................5
2.Asas Hukum Internasional Menurut Para Ahli.....................................................................................5
3.Berikut merupakan asas Hukum Internasional:....................................................................................6
4. Subjek Hukum Internasional...............................................................................................................8
A.Negara.............................................................................................................................................8
B. Tahta Suci Vatikan..........................................................................................................................8
C. Palang Merah Internasional.............................................................................................................8
D. Organisasi internasional..................................................................................................................9
E. Individu (orang-perorangan)...........................................................................................................9
F. Kelompok Pemberontak atau pihak bersengketa.............................................................................9
5.Contoh Asas Kepentingan Umum........................................................................................................9
a. Wilayah Teritorial........................................................................................................................9
b. Perlindungan Laut Perbatasan......................................................................................................9
c. Terorisme...................................................................................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
F. Kesimpulan.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Hukum Internasional merupakan suatu aturan yang mengatur hubungan antar negara
yang bersifat lintas batas negara. Setiap negara tidak diwajibkan untuk terikat maupun tunduk
terhadap Hukum Internasional, melainkan itu diserahkan kembali ke setiap negara untuk tunduk
atau tidak terhadap Hukum Internasional. Salah satu negara yang tunduk terhadap Hukum
Internasional yaitu Negara Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia dan masih banyak negara
lainnya yang juga tunduk terhadap Hukum Internasional.Menurut Mochtar Kusumaatmadja
Hukum Internasional merupakan keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara-negara (hubungan internasional) yang
bukan bersifat perdata (Sefriani,2016:2). Menurut John O’Brienmengemukakan bahwa Hukum
Internasional adalah sistem hukum yang terutama berkaitan dengan hubungan antarnegara
(Sefriani,2016:2). Pendapat yang dikemukakan oleh Brien ini dapat dipahami mengingat sampai
saat ini negara adalah subjek yang paling utama.
2.Rumusan Masalah
1.Jelaskan pengertian asas hukum internasional
2.Jelaskan sumber hukum internasional
3.Jelaskan pengertian asas hukum internasional menurut para ahli
4.Contoh hukum intenasional
5.Jelaskan subjek hukum internasional
3.Tujuan
Tujuan makalah mengenai asas hukum internasional dapat bervariasi tergantung pada
fokus dan ruang lingkup penulisan. Beberapa tujuan umumnya melibatkan: Pemahaman Asas-
asas Hukum Internasional: Memberikan pemahaman mendalam mengenai asas-asas dasar yang
membentuk hukum internasional, seperti asas kesetaraan, non-intervensi, dan
tanggung jawab negara. Analisis Kasus-kasus Kontemporer: Menganalisis penerapan asas-asas
hukum internasional dalam konteks kasus-kasus aktual atau kontemporer yang melibatkan
negara-negara atau isu-isu tertentu.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Hukum internasional adalah sekumpulan hukum atau body of law yang terdiri dari asas-asas.
Hukum internasional bersifat wajib. Sehingga harus ditaati oleh negara-negara di seluruh dunia
dalam menjalin hubungan internasional.
5. Rebecca M. Wallace
Hukum internasional dalam pandangan Wallace adalah peraturan dan norma yang mengatur
tindakan negara-negara dan entitas lain.
6. Hugo de Groot
Selanjutya pengertian hukum internasional menurut Hugo de Groot. Hukum internasional
merupakan hukum yang berdasarkan kemauan bebas dan persetujuan sebagian atau keseluruhan
negara. Hukum ini dibentuk untuk mencapai kepentingan bersama.
7. Oppenheimer
Hukum internasional didefinisikan sebagai hukum yang timbul dari masyarakat internasional dan
perjanjian pelaksanaannya dijamin dengan kekuatan dari luar.
8. Ivan E. Shearer
Kemudian pengertian hukum internasional menurut Ivan E. Shearer sekumpulan peraturan
hukum yang sebagian besar mengatur tentang prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang harus
dipatuhi oleh negara-negara.
9. Bierly
Hukum internasional adalah seperangkat aturan atau prinsip untuk melakukan hal-hal yang
mengikat negara-negara beradab. Hukum itu mengikat dan mengatur interaksi mereka. Dari
pengertian-pengertian Hukum Internasinoal diatas, terdapat beberapa poin yang diperoleh.
3
Damos Dumoli Asas Hukum Internasional (bandung: PT Rafika Aditama)
6
Asas hukum internasional ini memberikan negara kewenangan untuk melindungi dan mengatur
kepentingan masyarakatnya, tanpa terbatas oleh batas wilayah. Ini memungkinkan negara untuk
menyesuaikan hukumnya dengan keadaan yang berkaitan dengan kepentingan umum.
7
11. Asas Inviolability dan Immunity
Dalam konteks diplomasi, asas ini melindungi penjabat diplomatik dari penangkapan atau
penahanan oleh negara penerima dan memastikan kehormatan dan kekebalan mereka.
Asas hukum internasional adalah pilar utama dalam Hukum Internasional yang
membantu menjaga ketertiban dan keadilan dalam hubungan antar-negara di seluruh dunia.
Memahami dan menghormati asas-asas ini adalah langkah penting dalam membangun hubungan
internasional yang stabil dan harmonis.
D. Organisasi internasional
4
T. May Rudy Asas Hukum Internasional
8
Organisasi internasional pun menjadi subjek hukum internasional. klasifikasi organisasi
internasional meliputi: Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan secara global dengan
maksud dan tujuan yang bersifat umum. Misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi
internasional yang memiliki keanggotaan global dengan maksud dan tujuan yang bersifat spesifik.
Contohnya World Bank atau Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), dan World Health
Organization (WHO), dan lain-lain. Organisasi internasional dengan keanggotaan regional dengan
maksud dan tujuan global. Contohnya ASEAN (Association of South East Asian Nation), Europe
Union, dan lain-lain
E. Individu (orang-perorangan)
Setiap individu menjadi subjek hukum internasional apabila tindakannya memperoleh
penilaian positif dan negatif dari masyarakat dunia. jadi individu dapat dikatakan subjek hukum
internasional apabila apa yang dilakukannya berdampak secara internasional. Individu sebagai
subjek hukum internasional diperkuat dengan Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia
(Universal Declaration of Human Rights) pada 10 Desember 1948, diikuti beberapa konvensi
hak asasi manusia di berbagai kawasan.
F. Kelompok Pemberontak atau pihak bersengketa
Kelompok pemberontak atau pihak yang sengketa awalnya muncul sebagai akibat dari
masalah di dalam suatu negara. Maka penyelesaian sepenuhnya urusan negara yang
bersangkutan.Bila pemberontakan itu berkembang sampai meluas ke negara-negara lain, maka
kelompok tersebut dapat dikatakan sebagai subjek hukum internasional.
9
Contoh selanjutnya adalah Indonesia yang memiliki kebijakan anti terorisme. Mulai dari
pencegahan anak bangsa agar tidak mengikuti kegiatan dalam anti teorisme, mencegah dampak
teroris dan penanganan aksi terorisme. Kebijakan anti terorisme bahkan sudah disosialisasikan ke
berbagai instansi termasuk instansi pendidikan. Hal ini bertujuan untuk membuat Indonesia agar
bebas dari aksi terorisme.
BAB III
PENUTUP
F. Kesimpulan
10
Dalam makalah mengenai asas hukum internasional, ditemukan bahwa asas kedaulatan
negara menjadi pijakan utama, di mana setiap negara dihormati dalam wilayahnya sendiri.
Kewajiban internasional menjadi esensi, menegaskan tanggung jawab bersama untuk menjaga
perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan global. Sistem penyelesaian sengketa, baik melalui
jalur diplomatik atau lembaga internasional, muncul sebagai mekanisme krusial dalam
menangani ketegangan antar negara dan mewujudkan kerjasama internasional. Kesimpulannya,
asas-asas ini bersama-sama membentuk landasan hukum yang vital untuk menjaga stabilitas dan
keadilan di tingkat internasional.
11
DAFTAR PUSTAKA
12