Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Asas-Asas Hukum Internasional


Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Hukum
Dosen Pengampuh:
Rahmadany, S.H,M.H

Disusun Oleh:
Kelompok 9
Fahriani Tanjung (0203232094)
Agung Pratama Andika (0203232105)
M.Rabiul Gufron (0203232113)
Muhammad Fauzan (0203232163)
Sahyuda Pratama (0203232185)
Perwira Al-Arasy (0203232107)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
FAKULTAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Dengan rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang Maha
Kuasa atas kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Berkat rahmat dan petunjuk-
Nya,penulis berhasil menyelesaikan makalah berjudul "Asas-Asas Hukum Internasional" tepat
waktu.Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum.
Selainitu, penulis berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan baru kepada pembaca
tentang. Asas-Asas Hukum Internasional. Penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang
besar kepada Dosen yang telah membimbing dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum. Tugas
ini telah memberikan pengetahuan dan wawasan yang berharga terkait Pengantar Ilmu Hukum
Sebagai Kehidupan Bermasyarakat.Penulis juga ingin berterima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis sadar bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 25 November 2023

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.Latar Belakang.....................................................................................................................................4
2.Rumusan Masalah................................................................................................................................4
3.Tujuan...............................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
1.Pengertian Asas Hukum Internasional..................................................................................................5
2.Asas Hukum Internasional Menurut Para Ahli.....................................................................................5
3.Berikut merupakan asas Hukum Internasional:....................................................................................6
4. Subjek Hukum Internasional...............................................................................................................8
A.Negara.............................................................................................................................................8
B. Tahta Suci Vatikan..........................................................................................................................8
C. Palang Merah Internasional.............................................................................................................8
D. Organisasi internasional..................................................................................................................9
E. Individu (orang-perorangan)...........................................................................................................9
F. Kelompok Pemberontak atau pihak bersengketa.............................................................................9
5.Contoh Asas Kepentingan Umum........................................................................................................9
a. Wilayah Teritorial........................................................................................................................9
b. Perlindungan Laut Perbatasan......................................................................................................9
c. Terorisme...................................................................................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
F. Kesimpulan.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Hukum Internasional merupakan suatu aturan yang mengatur hubungan antar negara
yang bersifat lintas batas negara. Setiap negara tidak diwajibkan untuk terikat maupun tunduk
terhadap Hukum Internasional, melainkan itu diserahkan kembali ke setiap negara untuk tunduk
atau tidak terhadap Hukum Internasional. Salah satu negara yang tunduk terhadap Hukum
Internasional yaitu Negara Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia dan masih banyak negara
lainnya yang juga tunduk terhadap Hukum Internasional.Menurut Mochtar Kusumaatmadja
Hukum Internasional merupakan keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara-negara (hubungan internasional) yang
bukan bersifat perdata (Sefriani,2016:2). Menurut John O’Brienmengemukakan bahwa Hukum
Internasional adalah sistem hukum yang terutama berkaitan dengan hubungan antarnegara
(Sefriani,2016:2). Pendapat yang dikemukakan oleh Brien ini dapat dipahami mengingat sampai
saat ini negara adalah subjek yang paling utama.

2.Rumusan Masalah
1.Jelaskan pengertian asas hukum internasional
2.Jelaskan sumber hukum internasional
3.Jelaskan pengertian asas hukum internasional menurut para ahli
4.Contoh hukum intenasional
5.Jelaskan subjek hukum internasional

3.Tujuan
Tujuan makalah mengenai asas hukum internasional dapat bervariasi tergantung pada
fokus dan ruang lingkup penulisan. Beberapa tujuan umumnya melibatkan: Pemahaman Asas-
asas Hukum Internasional: Memberikan pemahaman mendalam mengenai asas-asas dasar yang
membentuk hukum internasional, seperti asas kesetaraan, non-intervensi, dan
tanggung jawab negara. Analisis Kasus-kasus Kontemporer: Menganalisis penerapan asas-asas
hukum internasional dalam konteks kasus-kasus aktual atau kontemporer yang melibatkan
negara-negara atau isu-isu tertentu.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian Asas Hukum Internasional


Asas hukum internasional merujuk pada prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar bagi
hukum internasional. Ini adalah fondasi yang membantu menegakkan keteraturan dan keadilan
dalam hubungan antara negara-negara di dunia.1

2.Asas Hukum Internasional Menurut Para Ahli


Perhatikan beberapa opini dari para ahli dalam mendefinisikan Asas hukum internasional:2
1. Chaler Cheny Hyde
Menurut Hyde, hukum Internasional adalah sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri atas
prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh negara-negara.Untuk itu hukum
internasional harus ditaati ketika negara-negara saling berhubungan. Selain itu hukum
internasional yang mencakup organisasi internasional dan peraturan-peraturan hukum tertentu
yang berkenaan dengan individu-individu dan subyek-subyek hukum hukum bukan negara.
2. Andi Tenripadang
Hukum Internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas yang berskala internasional.
Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan antar
negara,namun dalam perkembangan pola hubungan internasional yang semakin kompleks
pengertian ini kemudian meluas sehingga hukum internasional,juga menyangkut struktur dan
perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu.
3. Mochtar Kusumaatmadja
Melansi Jurnal Hukum Diktum Volume 14, Nomor 1 Juli 2016: 67 – 75, hukum Internasional
menurut Mochtar Kusumaatmadja adalah keseluruhan kaedah-kaedah dan asas-asas yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara-negara antara negara
dengan negara serta negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau subyek hukum bukan
negara satu sama lain.
4. J.G. Starke
1
J.G Pengantar Hukum Internasional, (Jakarta: PT Sinar Gapita 2010)
2
Ibid, hlm 19

5
Hukum internasional adalah sekumpulan hukum atau body of law yang terdiri dari asas-asas.
Hukum internasional bersifat wajib. Sehingga harus ditaati oleh negara-negara di seluruh dunia
dalam menjalin hubungan internasional.
5. Rebecca M. Wallace
Hukum internasional dalam pandangan Wallace adalah peraturan dan norma yang mengatur
tindakan negara-negara dan entitas lain.
6. Hugo de Groot
Selanjutya pengertian hukum internasional menurut Hugo de Groot. Hukum internasional
merupakan hukum yang berdasarkan kemauan bebas dan persetujuan sebagian atau keseluruhan
negara. Hukum ini dibentuk untuk mencapai kepentingan bersama.
7. Oppenheimer
Hukum internasional didefinisikan sebagai hukum yang timbul dari masyarakat internasional dan
perjanjian pelaksanaannya dijamin dengan kekuatan dari luar.
8. Ivan E. Shearer
Kemudian pengertian hukum internasional menurut Ivan E. Shearer sekumpulan peraturan
hukum yang sebagian besar mengatur tentang prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang harus
dipatuhi oleh negara-negara.
9. Bierly
Hukum internasional adalah seperangkat aturan atau prinsip untuk melakukan hal-hal yang
mengikat negara-negara beradab. Hukum itu mengikat dan mengatur interaksi mereka. Dari
pengertian-pengertian Hukum Internasinoal diatas, terdapat beberapa poin yang diperoleh.

3.Berikut merupakan asas Hukum Internasional:


1. Asas Teritorial
Asas Hukum Internasional yang pertama adalah asas teritorial. Asas ini menetapkan bahwa
sebuah negara berwenang melaksanakan hukum di wilayahnya sendiri. Ini berarti semua orang
dan barang di wilayah negara tersebut tunduk pada hukum nasional. Namun, hukum
internasional berlaku untuk entitas di luar wilayah negara tersebut.3
2. Asas Kebangsaan
Asas ini memberikan warga negara perlindungan hukum dari negara mereka, bahkan jika mereka
berada di luar negeri. Artinya, hukum negara tersebut tetap berlaku bagi warga negaranya, di
manapun mereka berada.
3. Asas Kepentingan Umum

3
Damos Dumoli Asas Hukum Internasional (bandung: PT Rafika Aditama)

6
Asas hukum internasional ini memberikan negara kewenangan untuk melindungi dan mengatur
kepentingan masyarakatnya, tanpa terbatas oleh batas wilayah. Ini memungkinkan negara untuk
menyesuaikan hukumnya dengan keadaan yang berkaitan dengan kepentingan umum.

4. Asas Pacta Sunt Servanda


Ini adalah asas fundamental dalam perjanjian internasional. Artinya, perjanjian yang dibuat
mengikat bagi semua pihak yang terlibat. Ini menciptakan kewajiban moral dan hukum bagi
negara-negara yang terlibat dalam perjanjian internasional.
5. Asas Egalitas Rights
Merupakan asas yang menekankan kesetaraan dalam hubungan antar-negara yang terlibat dalam
perjanjian internasional. Semua pihak yang terlibat memiliki kedudukan yang sama.
6. Asas Reciprocity
Asas Hukum Internasional yang menunjukkan bahwa tindakan suatu negara terhadap negara lain
dapat dibalas secara setimpal, baik dalam bentuk positif maupun negatif.
7. Asas Courtesy
Asas ini menekankan pentingnya menghormati dan menjaga kehormatan negara lain dalam
hubungan internasional
8. Asas Rebus Sic Stantibus
Asas ini mengizinkan perubahan dalam perjanjian internasional jika terjadi perubahan mendasar
dalam keadaan yang berkaitan dengan perjanjian tersebut.
9. Asas Persamaan Derajat
Meskipun secara formal semua negara di dunia dianggap setara, ada ketidakselarasan substansial
dalam hubungan antar-negara, terutama dalam konteks ekonomi.
10. Asas Keterbukaan
Asas Hukum Internasional yang mendorong negara-negara untuk memberikan informasi secara
jujur dan adil dalam hubungan internasional, sehingga semua pihak dapat memahami hak,
kewajiban, dan manfaat dalam hubungan tersebut.
11. Asas Nebis in Idem
Asas ini melarang pengadilan ganda dan penuntutan ganda atas suatu tindakan kejahatan yang
sama.
10. Asas Jus Cogens
Asas yang menyatakan bahwa perjanjian internasional dapat dinyatakan batal jika bertentangan
dengan kaidah dasar Hukum Internasional umum.

7
11. Asas Inviolability dan Immunity
Dalam konteks diplomasi, asas ini melindungi penjabat diplomatik dari penangkapan atau
penahanan oleh negara penerima dan memastikan kehormatan dan kekebalan mereka.
Asas hukum internasional adalah pilar utama dalam Hukum Internasional yang
membantu menjaga ketertiban dan keadilan dalam hubungan antar-negara di seluruh dunia.
Memahami dan menghormati asas-asas ini adalah langkah penting dalam membangun hubungan
internasional yang stabil dan harmonis.

4. Subjek Hukum Internasional


Subjek hukum internasional adalah pemegang atau pendukung hak dan kewajiban
menurut hukum internasional. Maka dapat disimpulkan bahwa subjek hukum internasional
adalah pihak-pihak yang memiliki hak dan kewajiban hukum dalam lingkup internasional..
Subjek hukum internsional terdiri dari:4
A.Negara
kualifikasi suatu negara sebagai subjek hukum internasional adalah mempunyai
penduduk yang tetap, wilayah tertentu, pemerintahan yang sah aatau berdaulat, dan negara
tersebut mempunyai kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain. Aturan-aturan yang
disediakan masyarakat internasional berupa aturan tingkah laku yang harus ditaati oleh negara
apabila negara-negara saling menjalin hubungan seperti kerja sama. Maka kesimpulannya,
negara yang menjadi subjek hukum internasional adalah negara yang merdeka, berdaulat, dan
tidak merupakan bagian dari suatu negara.
B. Tahta Suci Vatikan
Subjek hukum internasional selanjutnya adalah Tahta Suci Vatikan. Vatikan bisa
dikatakan subjek hukum internasional padahal bukan tergolong sebagai negara. Jadi meskipun
bukan negara, Tahta Suci Vatikan mempunyai kedudukan sama dengan negara. Tahta Suci
Vatikan memiliki perwakilan diplomatik di berbagai negara di dunia dan kedudukannya sejajar
dengan wakil diplomat negara-negara lain. Makanya Vatikan disebut sebagai subjek
hukum internasional.
C. Palang Merah Internasional
Organisasi Palang Merah Internasional (PMI) menjadi subjek hukum internasional karena
kedudukannya diperkuat dalam perjanjian-perjanjian dan konvensi-konvensi palang merah
tentang perlindungan korban perang.

D. Organisasi internasional

4
T. May Rudy Asas Hukum Internasional

8
Organisasi internasional pun menjadi subjek hukum internasional. klasifikasi organisasi
internasional meliputi: Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan secara global dengan
maksud dan tujuan yang bersifat umum. Misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi
internasional yang memiliki keanggotaan global dengan maksud dan tujuan yang bersifat spesifik.
Contohnya World Bank atau Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), dan World Health
Organization (WHO), dan lain-lain. Organisasi internasional dengan keanggotaan regional dengan
maksud dan tujuan global. Contohnya ASEAN (Association of South East Asian Nation), Europe
Union, dan lain-lain

E. Individu (orang-perorangan)
Setiap individu menjadi subjek hukum internasional apabila tindakannya memperoleh
penilaian positif dan negatif dari masyarakat dunia. jadi individu dapat dikatakan subjek hukum
internasional apabila apa yang dilakukannya berdampak secara internasional. Individu sebagai
subjek hukum internasional diperkuat dengan Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia
(Universal Declaration of Human Rights) pada 10 Desember 1948, diikuti beberapa konvensi
hak asasi manusia di berbagai kawasan.
F. Kelompok Pemberontak atau pihak bersengketa
Kelompok pemberontak atau pihak yang sengketa awalnya muncul sebagai akibat dari
masalah di dalam suatu negara. Maka penyelesaian sepenuhnya urusan negara yang
bersangkutan.Bila pemberontakan itu berkembang sampai meluas ke negara-negara lain, maka
kelompok tersebut dapat dikatakan sebagai subjek hukum internasional.

5.Contoh Asas Kepentingan Umum


Asas kepentingan umum merupakan asas yang berdasarkan pada wewenang negara untuk
mengatur dan melindungi kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi, negara bisa
menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang terkait dengan kepentingan umum.
Hal ini juga yang membuat hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah teritorial suatu negara.
Berikut ini contoh asas kepentingan umum yang ada di Indonesia.
a. Wilayah Teritorial
Apabila kepentingan negara Indonesia terancam atau dirugikan oleh pihak lain, sekalipun berada
di luar wilayah teritorial Indonesia. Maka hukum Indonesia memungkinkan untuk mengambil
tindakan dan wewenang dalam batas-batas yang diatur oleh hukum yang berlaku.
b. Perlindungan Laut Perbatasan
Indonesia menempatkan kapal dan patrol TNI AL di perbatasan laut untuk melindungi
kedaulatan negara. Apalagi jika sedang ramai permasalahan akuisisi Laut Cina Selatan. Selain
kapal patrol yang ditempatkan di perbatasan, Indonesia juga melakukan pengelolaan wilayah laut
agar tidak mudah direbut oleh negara lain.
c. Terorisme

9
Contoh selanjutnya adalah Indonesia yang memiliki kebijakan anti terorisme. Mulai dari
pencegahan anak bangsa agar tidak mengikuti kegiatan dalam anti teorisme, mencegah dampak
teroris dan penanganan aksi terorisme. Kebijakan anti terorisme bahkan sudah disosialisasikan ke
berbagai instansi termasuk instansi pendidikan. Hal ini bertujuan untuk membuat Indonesia agar
bebas dari aksi terorisme.

BAB III
PENUTUP

F. Kesimpulan

10
Dalam makalah mengenai asas hukum internasional, ditemukan bahwa asas kedaulatan
negara menjadi pijakan utama, di mana setiap negara dihormati dalam wilayahnya sendiri.
Kewajiban internasional menjadi esensi, menegaskan tanggung jawab bersama untuk menjaga
perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan global. Sistem penyelesaian sengketa, baik melalui
jalur diplomatik atau lembaga internasional, muncul sebagai mekanisme krusial dalam
menangani ketegangan antar negara dan mewujudkan kerjasama internasional. Kesimpulannya,
asas-asas ini bersama-sama membentuk landasan hukum yang vital untuk menjaga stabilitas dan
keadilan di tingkat internasional.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. J.G Pengantar Hukum Internasional, (Jakarta: PT Sinar Gapita 2010)


2. 2 Ibid, hlm 19
3. Damos Dumoli Asas Hukum Internasional (bandung: PT Rafika Aditama)
4. T. May Rudy Asas Hukum Internasional

12

Anda mungkin juga menyukai