Anda di halaman 1dari 18

SUMBER HUKUM TATA NEGARA

Makalah

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Hukum Tata Negara

Dosen Pengampu Prof. Dr. H. Idzam Fautanu, M.Ag.

Disusun oleh

Bima Rahmadi S.P. NIM 1223030019

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga terus

tercurah limpahkan ke junjungan kita Nabi Muhammad saw. kepada keluarganya,

sahabatnya, para tabi’in tabi’at hingga kepada kita umatnya.

Makalah ini berjudul “Sumber Hukum Tata Negara” yang membahas mengenai

sekumpulan peraturan hukum yang mengatur Organisasi Negara, Hubungan antar alat

kelengkapan negara dalam garis horisontal dan vertikal, serta kedudukan warga negara dan

hak-hak asasinya . Terima kasih kepada dosen pengampu Bapak Prof. Dr. H. Idzam Fautanu,

M.Ag. telah memberikan ilmu dan senantiasa membimbing dalam pembelajaran sehingga

makalah ini dapat tersusun dengan baik.

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa,

maupun penulisannya. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

semua pembaca guna menjadi acuan agar penulisan bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga

makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk

mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai suatu negara mengatur

negara tersebut serta kedudukan warga negara dan hak asasinya di dalam suatu negara.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca untuk lebih

memahami tentang Hukum Tata Negara.

Bandung, September 2023

2
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

ABSTRAK............................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian.................................................................................1

B. Rumusan Masalah penelitian............................................................................2

C. Tujuan Penelitian..............................................................................................2

D. Manfaat Penelitian............................................................................................2

E. Metode Penelitian.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3

A. Pengertian Sumber Hukum…………………………………………………...3

B. Sumber Hukum Tata Negara di Indonesia……………………………………4

BAB III PENUTUP..............................................................................................7

A. Simpulan...........................................................................................................7

B. Saran.................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8

3
ABSTRAK

Sumber hukum memilki istilah yang berbeda-beda, tergantung sudut pandang mana sumber

hukum itu dilihat, kebanyakan para ahli memberikan istilah sumber hukum berdasarkan sudut

pandang keilmuannya. Negara Indonesia adalah negara hukum, semua perilaku Masyarakat

Indonesia diatur oleh hukum. Hukum mempunyai relevansi yang erat dengan keadilan.

Bahkan ada orang yang berpandangan bahwa hukum harus digabungkan dengan keadilan,

supaya sungguh-sungguh berarti sebagai hukum. Hukum itu lahir untuk mengatur dan

menyerasikan pelaksanaan kepentingan yang berbeda-beda di antara anggota masyarakat.

Pada dasarnya ilmu hukum itu memiliki banyak cabang pembahasan atau kajian dan dari

salah satu cabang tersebut ialah Hukum Tata negara, berdasarkan doktrin ilmu pengetahuan

hukum, bahwasannya Hukum Tata Negara lazimnya dipahami sebagai bidang ilmu hukum

tersendiri yang membahas mengenai struktur ketatanegaraan dalam arti statis, mekanisme

hubungan antara kelembagaan negara, dan hubungan antara negara dengan warga negara.

Pada umumnya sumber hukum tata negara ada 5 yaitu Undang Undang Dasar dan peraturan

perundang undangan tertulis, yurisprudensi peradilan, konvensi ketata negaraan, hukum

internasional tertentu, dan doktrin ilmu hukum tata negara. Dan didalam kajian ilmu Hukum

Tata Negara indonesia terdapat lima sumber Hukum yaitu sumber hukum materil, sumber

hukum formil, kebiasaan atau konvensi, traktat, dan doktrin

Kata kunci: Sumber Hukum,Hukum,Hukum Tata Negara

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia adalah negara hukum, semua perilaku Masyarakat Indonesia diatur

oleh hukum. Hukum mempunyai relevansi yang erat dengan keadilan. Bahkan ada orang

yang berpandangan bahwa hukum harus digabungkan dengan keadilan, supaya sungguh-

sungguh berarti sebagai hukum. Hanya melalui suatu tata hukum yang adil orang dapat hidup

dengan damai menuju kebahagiaan. Diharapkan seluruh ketentuan yang mengatur segala

perilaku atau keadaan manusia dalam kehidupan mencerminkan rasa keadilan.

Hukum itu lahir untuk mengatur dan menyerasikan pelaksanaan kepentingan yang

berbeda-beda di antara anggota masyarakat. Negara adalah organisasi tertinggi di antara satu

kelompok atau beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk berdaulat.

Negara diatur dan dikelola oleh sistem hukum yang memaksa. Dalam konteks ini, Tata

Negara berarti sistem pengaturan, penataan dan pengelolaan negara yang berisi ketentuan

mengenai struktur kenegaraan dan substansi norma kenegaraan.

Hukum tata negara berdasarkan doktrin ilmu pengetahuan hukum,lazimnya dipahami

sebagai bidang ilmu hukum tersendiri yang membahas mengenai struktur ketatanegaraan

dalam arti statis, mekanisme hubungan antara kelembagaan negara, dan hubungan antara

negara dengan warga negara. Hukum tata negara dari berbagai definisi para ahli, terdapat

kesamaan pendapat bahwa merupakan norma yang mengatur mengenai penataan dalam

penyelenggaraan sebuah organisasi sosial yang disebut negara1.

1
Jimly Asshidiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid I, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
MK RI, 2006, hlm. 25-33.

5
Berkaitan dengan hukum tata negara, Masyarakat sendiri tidak banyak yang faham

apa yang dimaksud dengan hukum tata negara. maka dari itu, makalah ini ditulis untuk

memberikan pemahaman agar mengetahui apa yang dimaksud dengan Hukum Tata Negara.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan Sumber Hukum Tata Negara?

2. Apa sajakah Sumber Hukum Tata Negara?

3. Apa sajakah Sumber Hukum Tata Negara Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjawab semua rumusan masalah

yang telah dipaparkan, yaitu:

1. Menjelaskan pengertian Sumber Hukum Tata Negara

2. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam sumber hukum tata negara

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis

Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan yang dimiliki khususnya mengenai “Sumber Hukum Tatanegara”

2. Bagi pembaca

Makalah ini dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan dan sebagai

referensi selanjutnya pembuat makalah.

2
E. Metode Penelitian

Metode penulisan makalah ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik

penyusunan penelusuran pustaka, pencarian sumber-sumber yang faktual, dan

pencarian data melalui internet.

1
BAB II

SUBSTANSI

1. Pengertian Sumber Hukum

Sumber hukum memilki istilah yang berbeda-beda, tergantung sudut pandang mana

sumber hukum itu dilihat. Paton George Whitecross, dalam bukunya Textbook of

Jurisprudence mengatakan bahwa istilah sumber hukum itu mempunyai banyak arti

yang sering menimbulkan kesalahan-kesalahan kecuali kalau diteliti dengan seksama

mengenai arti tertentu yang diberikan kepadanya dalam pokok pembicaraan (sudut

pandang) tertentu.

Utrecht sendiri mengatakan, bahwa kebanyakan para ahli memberikan istilah sumber

hukum berdasarkan sudut pandang keilmuannya. Pertama, sumber hukum ditinjau dari

sudut pandang ahli sejarah, sumber hukum memiliki arti; (1) sumber hukum dalam arti

pengenalan hukum, (2) sumber hukum dalam arti sumber dari mana pembentukan

ikatan hukum memperoleh bahan dan dalam arti sistem-sistem hukum dari mana

tumbuh hukum positif suatu negara. Sumber hukum ini berfungsi untuk menyelidiki

perkembangan hukum dari masa ke masa sehingga akan diketahui perkembangan,

pertumbuhan, dan perubahan-perubahan antara hukum yang berlaku di suatu negara.[2]

Kedua, sumber hukum ditinjau dari sudut para ahli filsafat. Menurut ahli filsafat

sumber hukum diartikan sebagai; (1) Sumber hukum untuk menentukan isi hukum,

apakah isi hukum itu sudah benar, adil sebagaimana mestinya ataukah masih terdapat

kepincangan dan tidak ada rasa keadilan, (2) Sumber untuk mengetahui kekuatan

mengikat hukum, yaitu untuk mengetahui mengapa orang taat kepada hukum.[3]

2
Titik Triwulan Tutik, S.H., M.H., Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945, hlm.
35.
3
Ibid. Hlm. 36

3
Ketiga, sumber hukum ditinjau dari sudut pandang sosiolog dan Antropolog budaya.

Menurut ahli ini yang dianggap sebagai sumber hukum adalah keadaan masyarakat itu

sendiri dengan segala lembaga sosial yang ada didalamnya, bagaimana kehidupan

sosial budayanya suatu lembaga-lembaga sosial didalamnya.[4]

Keempat, sumber hukum ditinjau dari sudut pandang keagamaan (religius). Menurut

sudut pandang agama, yang merupakan sumber hukum adalah kitab-kitab suci atau

ajaran agama itu.

Kelima, sumber hukum ditinjau dari sudut ahli ekonomi, yang menjadi sumber

hukum adalah apa yang tampak di lapangan ekonomi.

Keenam, sumber hukum ditinjau dari sudut para ahli hukum. Menurut ahli hukum

sumber hukum memiliki arti; (1) Sumber hukum formal, yaitu sumber hukum yang

dikenal dalam bentuknya. Karena bentuknya itulah sumber hukum formal diketahu dan

ditaati sehingga hukum berlaku. Misalnya undang-undang, kebiasaan, traktat,

yurisprudensi, dan pendapat ahli hukum (doktrin). (2) Sumber hukum materil, yaitu

sumber hukum yang menentukan isi hukum. Sumber hukum materil diperlukan ketika

akan menyelidiki asal usul hukum dan menentukan isi hukum.[5]

Sumber hukum adalah segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang

mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan yang kalau dilanggar

mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.[6]

4
Ibid.
5
Ibid.
6
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, hlm. 46.

3
Dalam ilmu pengetahuan hukum, pengertian sumber hukum digunakan dalam

beberapa pengertian oleh para ahli dan penulis. Pertama, sumber hukum dalam

pengertian sebagai asalnya hukum ialah berupa keputusan penguasa yang berwenang

untuk memberikan keputusan tersebut. Artinya keputusan itu haruslah berasal dari

penguasa yang berwenang untuk itu. Kedua, sumber hukum dalam pengertian sebagai

tempat ditemukannya peraturan-peraturan hukum yang berlaku. Bentuknya berupa

undang-undang, kebiasaan, traktat, yurisprudensi atau doktrin dan terdapatnya dalam

UUD 1945, ketetapan MPR, UU, Perpu, PP, Kepres dan lainnya. Ketiga, sumber

hukum dalam pengertian sebagai hal-hal yang dapat atau seyogyanya memengaruhi

kepada penguasa didalam menentukan hukumnya. Misalnya keyakinan akan

hukumnya, rasa keadilan, ataupun perasaan akan hukum.[7]

2. Sumber Hukum Tata Negara

Menurut Ahmad Sukardja di dalam Dian Aries M., ada empat ruang lingkup

hukum tata negara sebagai objek kajian, yaitu:

1. Konstitusi merupakan hukum dasar juga pelbagai aspek perkembanganya.

Meliputi sejarah kenegaraan, proses dalam pembentukan dan perubahan,

kekuatan mengikat dalam hierarki atau urutan tingkat dalam peraturan

perundangundangan, mencakup substansi, dan isi sebagai dasar yang tertulis;

2. . Pola-pola dasar dari ketatanegaraan. Pola ini dianut yang kemudian dijadikan

acuan dalam berorganisasi di institusi. Membentuk dan menyelenggarakan

organisasi tersebut dalam rangka untuk menjalankan fungsi dari pemerintahan

dan pembangunan; 3. Struktur kelembagaan negara dan juga mekanisme

hubungan antar perangkat kelembagaan negara yang saling terkait strukturnya

yang dilakukan secara horizontal, vertikal dan diagonal; dan 4. Prinsip-prinsip

7
Titik Triwulan Tutik, S.H., M.H., Op. Cit., hlm. 39.

4
kewarganegaraan; prinsip ini berhubungan negara dengan warga negara; hak

dan kewajiban asasi manusia; bentuk, prosedur dan pengambilan putusan

hukum; dan juga terkait dengan mekanisme perlawanan pada keputusan

hukum. (Dian Aries Mujiburohman: 2017)8

Pada umumnya dalam bidang ilmu hukum tata negara ada lima sumber hukum

yang diakui, yaitu: Undang-Undang Dasar (UUD) dan Peraturan Perundang-

Undangan yang tertulis; Yurisprudensi (Jurisprudence); Konvensi ketatanegaraan;

Hukum Internasional; dan Doktrin ilmu hukum tata negara tertentu. Sejalan dengan

lima sumber hukum yang diakui di atas, ada beberapa pemaknaan yang menjadi satu

kesatuan untuk dijadikan rujukan dalam pembuatan keputusan hukum, yaitu: a. Nilai

dan norma hukum yang berkembang dan digunakan sebagai konstitusi yang tidak

tertulis b. Kebiasaan-kebiasaan yang berlaku normatif dan diterima c. Doktrin dari

sarjana atau ahli hukum yang kemudian diterima sebagai ius comminis opinio

doctorum.

Sumber hukum tata negara terdiri dari 7(tujuh) macam, yaitu:

a. Nilai-nilai konstitusi yang tidak tertulis;

b. Undang-Undang Dasa;

c. Peraturan perundang-undangan;

d. Yurisprudensi;

e. Konvensi ketatanegaraan;

f. Doktrin; dan

g. Hukum internasional yang telah diratifikasi.

3. Sumber hukum tata negara di Indonesia


8
Dian Aries Mujiburohman, 2017

4
Sebelum masuk pada pembahasan sumber hukum tata negara indonesia

alangkah lebih baik jika kita mengetahui dasar sumber hukum itu sendiri. Hans

Kelsen dalam bukunya General Theory of Law and state menyatakan bahwa istilah

sumber hukum (sources of law dapat mengandung banyak pengertian, karena sifatnya

yang figurative dan highly ambiguous. Pertama yang lazimnya dipahami sebagai

sources of law ada dua macam yaitu custom and statute. Kedua, sources of law juga

dapat dikaitkan dengan cara untuk menilai alasan atau the reason for the validity of

law. Ketiga sources of law juga dipakai untuk hal hal uang bersifat non-juridis, seperti

norma moral,etika, prinsip politik dan sebagainya yang dapat dipengaruhi

pembentukan suatu hukum norma, sehingga dapat pula disebut sebagai sumber

hukum atau the sources of law.9

Pada umumnya sumber hukum tata negara ada 5 yaitu Undang Undang Dasar dan

peraturan perundang undangan tertulis, yurisprudensi peradilan, konvensi ketata

negaraan, hukum internasional tertentu, dan doktrin ilmu hukum tata negara.

Dalam pemahaman hukum tata negara Indonesia sumber hukum dapat diketahui

sebagai berikut:

1. Sumber Hukum Materil adalah isi dari suatu ketentuan yang berlaku umum,

dan bagi bangsa Indonesia tidak lain adalah pancasila yang kedudukannnya sebagai

staatsfundamentalnorm. Dimana Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai nilai yang

hidup dan melekat menjadi pedoman hidup (way of life) masyarakat dan bangsa

Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila adalah sumber hukum tata negara dalam arti

materil.10

2. Sumber hukum formil meliputi seluruh tahapan proses untuk membentuk

suatu ketentuan umum itu menjadi ketentuan hukum. Bentuknya adalah:


9
Hans Kelsen, General Theory of Law and State, Translated by: Anders Wedberg(New York: Russel, 1961), hlm.
131-132
10
B Hestu Cipto Handoyo, Op.Cit., hlm 38-39.

4
a. perundang undangan, yakni proses yang dilakukan oleh alat alat perlengkapan

negara untuk membentuk ketentuan umum menjadi ketentuan hukum yang

mengikat dan ditunagkan dalam satu kitab (kodifikasi)

b. yurisprudensi, yakni proses penemuan hukum yang dilakukan oleh hakim

berdasarkan kasus kasus yang konkret yang terjadi dalam masyarakat yang

kemudian menjadi preseden bagi putusan hakim berikutnya dalam memeriksa

kasus konkret yang sifatnya sejenis

c. kebiasaan atau konvensi, yakni proses memformulasikan suatu praktik kehidupan

ketatanegaran yang tidak tertulis namun dilakukan secara berulang ulang dan

bersifat mengikat.

menurut A.V. Dicey konvensi ketatanegaraan harus memenuhi ciri ciri sebagai

berikut:

1) konvensi itu berkenaan dengan hal hal dalam bidang ketatanegaran

2) konvensi tumbuh, berlaku, diikuti dan dihormati dalam praktik

penyelenggaraan negara

3) konvensi sebagai bagian dari konstitusi, apabila ada pelanggaran

tehadapnya

tak dapat diadili oleh badan pengadilan.

d. Traktat, yakni proses perumusan kesepakatan dalam perjanjian internasional yang

kemudian mengikat negara peserta dan diajadikan sebagai ketentuan yang termuat

dalam hukum nasional.11 Contoh traktat yang diadakan oleh banyak negara disebut

traktat multilateral seperti NATO yang diikuti oleh beberapa negara eropa.

e. Doktrin atau pendapat para sarjana, yakni proses memformulasikan teori teori

kenegeraan melalui serangakaian penelitian dan pengujian kemudian dipergunakan

sebagai referensi bagi pembentukan hukum tata negara. Dalam yurisprudensi


11
B Hestu Cipto Handoyo, Op.Cit, hlm.40.

4
terlihat bahwa hakim sering berpegang pada pendapat seseorang atau beberapa

orang yang terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan hukum. Apabila jika sarjana

hukum tersebut menentukan bagaimana seharusnya pendapat itu menjadi dasar

keputusan hakim tersebut.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Demikianlah makalah Sumber Hukum Tata Negara yang telah kami paparkan. Kami

menyadari makalah jauh dari sempurna maka dari itu kritik yang membangun dari

pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini. Harapan pemakalah, semoga

makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua.

5
DAFTAR PUSTAKA

Thaib, Dahlan, 2009, Ketatanegaraan Indonesia Perspektif Konstitusional, Yogyakarta :

Total Media

Bagir Manan, 1987, Konvensi Ketatanegaraan, Bandung : Armico

Tutik, Titik troiwulan.2010. Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia.Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Kusnardi. 1981. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: C.V. Sinar Bakti.

Titik Triwulan Tutik, S.H., M.H., Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca

Amandemen UUD 1945

C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia

Hans Kelsen, General Theory of Law and State, Translated by: Anders Wedberg

(New York: Russel, 1961)

B Hestu Cipto Handoyo, Op.Cit

6
7
8

Anda mungkin juga menyukai