Ahmad Fauzi Fiqh 15 Nov
Ahmad Fauzi Fiqh 15 Nov
. D
. C
. A
. A-B
. D
. A
. D
. B
. B
.A
Jawaban Essay
Perbedaan
Niat dibaca saat shalat niat dibaca saat memasuki waktu pertama
. Shalat Fardhu dalam hal ini adalah shalat hadhar yaitu shalat saat tidak berpegian
sehingga syarat-syaratnya lebih ketat dari pada shalat jama’ dan qashar. Adapun dalam
shalat jama’ seseorang dapat menunda waktu shalat atau mempercepat waktu shalat.
Sedangkan dengan qashar, seseorang dapat meringkas shalatnya.
. Semua Shalat Rubaiyyah (yang berjumlah rakaat dapat dilakukan dengan cara qashar)
namun diluar rub’iyyah seperti maghrib dan shubuh tidak dapat diqashar. Secara logis
jika shalat maghrib diqashar maka akan terjadi kerancuan dalam bentuk shalat.
Sedangkan untuk shalat shubuh karena dilaksanakan di waktu-waktu seseorang istirahat
maka selayaknya seseorang melakukannya secara sempurna dengan tidak melakukan
bepergian pada waktu tersebut.
. Semua ibadah ini harus didasari atas sebuah ilmu, setidaknya jika dilakukan secara
berjamaah maka ia akan bisa meniru orang lain. Namun jika sendirian dan tidak memiliki
ilmu tentu akan terjadi banyak kesalahan dalam pelaksanaannya sehingga menyebabkan
amalnya tidak sah. Di dalam kitab Zubad dijelaskan
ولك نو ةغري علم يعهل * أعهاهل مردودة التقتل
Setiap orang yang mengerjakan amalan tanpa didasari ilmu maka amalnya tertolak tidak
diterima
. Silahkan anda mengambil rukhshah atau dispensasi jika memang anda dalam keadaan
terpaksa, karena keadaan terpaksa dapat memberikan keringanan terhadap seseorang. Hal
ini berdasar pada beberapa kaidah fiqh yang menyatakan
املشقث جتلب اتليسري
Kesulitan dapat menarik kemudahan
إذا ضاق األمر اتسع وإذا اتسع ضاق
Ketika sesuatu menjadi sempit maka akan menjadi luas begitu pula sebaliknya
Kebolehan tentang shalat jama’ sebab hujan juga dijelaskan dalam kitab Zubad, Ibnu
Ruslan menyatakan:
َ َ َّ ج َ ج َ َ
اتلق ِديم كو ن ع ِ كها جيوز اْلهع للهقيم * ملطر ل
ج
َّ اْلاديَث * وختهها َوِف اةجت َداء ج ج
اثلا ِنيَث ِ ِ ِ َ ِإن أنطرت ِعيد اةتدء
َََ َ ج
اعث إِذا * جا نو ةعيد َم جس ِجدا ىال األذى َ مجَ ملو يصىل َن َع
Sebagaimana diperbolehkan jama’ bagi orang muqim (tidak bepergian) karena hujan
dengan cara jama’ taqdim dengan syarat hujan terjadi di waktu pertama hingga akhir
dan di awal waktu ke dua, hal ini berlaku bagi orang yang mengistiqamahkan shalat
jama’ah, memiliki rumah yang jauh dari masjid, dan akan mendapatkan kesulitan jika
tetap berangkat ke masjid disebabkan hujan yang deras