Seseorang mungkin merasakan beban psikologis yang berat dalam hubungan pernikahan
mereka karena sering mengalami gaslighting, di mana pasangan secara terus-menerus
meragukan dan meremehkan perasaan serta persepsi mereka. Hal ini dapat menyebabkan tekanan emosional yang signifikan dan merugikan kesejahteraan psikologisnya.
Paparan berkelanjutan terhadap gaslighting dalam hubungan pernikahan dapat
memiliki dampak serius pada kesejahteraan psikologis seseorang. Beberapa efek yang mungkin dihadapi termasuk:
1. Kurangnya Kepercayaan Diri: Gaslighting dapat membuat seseorang
meragukan kemampuan dan penilaian diri sendiri, mengurangi kepercayaan diri. 2. Ketidakpastian Emosional: Pasangan yang melakukan gaslighting dapat menciptakan suasana di mana korban merasa tidak pasti tentang perasaan dan realitas mereka sendiri. 3. Gangguan Kesehatan Mental: Gaslighting dapat berkontribusi pada gangguan kecemasan, depresi, atau kondisi mental lainnya karena tekanan emosional yang berkepanjangan. 4. Isolasi Sosial: Gaslighting seringkali disertai dengan upaya untuk mengisolasi korban dari dukungan sosial, meningkatkan perasaan kesepian dan terasing. 5. Gangguan Hubungan: Pemahaman yang terdistorsi tentang diri sendiri dan hubungan dapat merusak hubungan dengan orang lain, termasuk keluarga dan teman-teman. 6. Kecenderungan Merendahkan Diri: Korban gaslighting mungkin cenderung merendahkan diri sendiri atau menyalahkan diri sendiri atas masalah dalam hubungan. 7. Ketidakstabilan Emosional: Pengalaman gaslighting dapat menciptakan ketidakstabilan emosional yang dapat berdampak pada suasana hati dan respons terhadap stres.
Penting untuk menyadari dampak-dampak ini dan mencari dukungan, baik dari keluarga, teman-teman, atau profesional kesehatan mental, untuk membantu mengatasi situasi tersebut.