Anda di halaman 1dari 3

PWKL4401

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Analisis Sumber Daya dan Lingkungan


PWKL4401

No. Soal Skor


1. Ciliwung merupakan sungai yang terletak mengalir di wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota 30
Bogor, Kota Depok, Bekasi, dan sekitarnya. Ciliwung tercatat memiliki panjang aliran utamanya
mencapai 120 kilometer, sementara daerah tangkapan airnya (aliran sungai) seluas 387 km
persegi. Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung memiliki nilai sangat strategis karena melintasi dua
provinsi yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta, namun karena pesatnya kegiatan pembangunan di
kedua provinsi tersebut, menyebabkan perubahan dan pengelolaan penggunaan lahan yang tidak
tepat.

DAS Ciliwung kini menjadi sorotan banyak pihak dan sering dikaitkan dengan terjadinya banjir di
Jakarta, bahkan tingkat kerugian dari banjir tersebut cenderung meningkat setiap tahunnya. Banjir
terjadi karena perubahan dan pengelolaan penggunaan lahan yang tidak tepat ditambah dengan
curah hujan tinggi yang tidak mampu diserap oleh tanah karena sistem drainase yang buruk
sehingga tidak mampu menampung kelebihan limpasan air.

Sumber: https://www.validnews.id/DAS-CILIWUNG-PUNYA-BANYAK-CERITA-tXX

Konten ini telah tayang dan merupakan bagian artikel di Kompasiana.com dengan judul
"Permasalahan Daerah Aliran Sungai Ciliwung (DAS Ciliwung)", pada 30 Desember 2020.
Artikel di atas dapat menggambarkan salah satu contoh permasalahan DAS di Indonesia.

Berdasarkan materi yang telah dipelajari dalam mata kuliah PWKL 4401 Analisis Sumber Daya
Alam dan Lingkungan, Anda diminta:

a. Jelaskan permasalahan pokok yang dijumpai dalam Daerah Aliran Sungai (DAS)!
b. Jelaskan komponen-komponen dalam pengelolaan (DAS)!
c. Jelaskan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan DAS!

1 dari 3
PWKL4401

2. Sungai Jakarta Disebut Mengalami Pencemaran dari Fase Sedang dan Berat 25

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Walhi Jakarta Suci Tanjung mengatakan, permasalahan
sampah di sungai Jakarta hingga sekarang masih menjadi momok menakutkan. Bahkan, rata-rata
sungai di Jakarta tercemar dari fase sedang dan berat.

"Kalau kita mau lihat kondisi situasi sungai di Jakarta, hari ini memang data terakhir dari Dinas
Lingkungan Hidup Jakarta yang melalukan uji coba 120 titik sungai di Jakarta itu keseluruhannya
ada di fase pencemaran sedang dan berat," kata dia dalam jumpa pers secara daring, Selasa
(12/4/2022)
Menurut Suci, data 2014 menunjukkan masih ada 1% bagian sungai yang ditemukan dengan level
pencemaran ringan. Artinya, terjadi peningkatan signifikan dalam level pencemaran sehingga saat
ini level pencemaran sungai saat ini sudah masuk dalam fase tercemar berat hingga 100%. Hal
inilah membuat kondisi kesehatan warga di Jakarta perlu dicurigai apakah mengalami gangguan
juga atau tidak.

Artikel ini telah tayang dan merupakan bagian artikel di liputan6.com dengan judul "Sungai Jakarta
Disebut Mengalami Pencemaran dari Fase Sedang dan Berat", pada 12 April 2022.

Studi kasus di atas menggambarkan pencemaran air yang terjadi di sungai di Jakarta dan juga
banyak terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia. Dalam Mata Kuliah PWKL 4401 Analisis Sumber
Daya Alam dan Lingkungan, Anda juga telah mempelajari mengenai pencemaran lingkungan.
Selanjutnya Anda diminta untuk:

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan polutan dan syarat-syarat suatu zat atau bahan dapat
disebut sebagai polutan!
b. Sebutkan pula sifat-sifat polutan!
c. Berdasarkan studi kasus di atas, menurut Anda, apakah pencemaran lingkungan tersebut
dapat dihindari? Jelaskan!

3. Lapan akan Luncurkan Aplikasi Penginderaan Jauh 25

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (lapan) akan


meluncurkan aplikasi sebagai inovasi di bidang penginderaan jauh, yaitu SPACeMAP (Sistem
Penyajian Data yang Cepat, Mudah, Aman, dan Populer) dan SIPANDORA (Sistem Pemantauan
Bumi Nasional berbasis Android). Kedua aplikasi tersebut untuk memantau Indonesia.
"Peran penginderaan jauh menjadi komponen kunci dalam pelaksanaan pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan, khususnya untuk pemantauan sumber daya alam, lingkungan,
kebencanaan, penataan ruang, perpajakan, pemetaan dasar, penegakan hukum dan sebagainya,"
kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dalam keterangan tertulis di Jawa Timur, Sabtu (26/1).
Aplikasi tersebut akan diluncurkan pada kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Citra
Satelit Inderaja di Hotel Bidakara Jakarta pada Rabu mendatang (30/1). Kedua sistem tersebut
merupakan bentuk kontribusi Lapan dalam memberikan layanan data dan informasi satelit
penginderaan jauh berbasis digital yang cepat, mudah, aman, dan populer.
Selanjutnya, Lapan akan terus mengembangkan sistem-sistem lain sampai operasional untuk
meningkatkan layanan sebagai bentuk komitmen dalam mendukung Industri 4.0. Komitmen itu
mendukung pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan.
Thomas menuturkan Lapan siap mendukung pelaksanaan pencapaian SDGs melalui penyediaan
data dan informasi satelit penginderaan jauh. Serta bekerja sama dengan kementerian atau
lembaga, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, pemerintah daerah,
perguruan tinggi, badan usaha milik negara, swasta, dan organisasi-organisasi terkait di dalam dan
luar negeri.

2 dari 3
PWKL4401

Sejak 2015, setiap Januari, Lapan menyelenggarakan kegiatan serah terima data satelit
penginderaan jauh kepada para pemangku kepentingan dan pengguna di lingkungan instansi
pemerintah. Ini sebagai bentuk pelaksanaan distribusi data satelit penginderaan jauh yang tersedia
di Lapan.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara kegiatan keantariksaan, Lapan
merintis Rakornas Citra Penginderaan Jauh sebagai salah satu bentuk implementasi Peraturan
Pemerintah No. 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Penginderaan Jauh.
Pada 2019, rakornas tersebut mengusung tema "Penyelenggaraan kegiatan penginderaan jauh
untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) era industri
4.0".
Sumber: Republika, Sabtu 26 Januari 2019
Artikel di atas memberikan gambaran mengenai pemanfaatan aplikasi penginderaan jauh yang
dilakukan oleh Lapan. Lebih lanjut terkait dengan pembahasan penginderaan jauh pada Mata
Kuliah PWKL 4401 Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Anda diminta untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Penginderaan jauh memiliki fungsi untuk memperoleh informasi permukaan bumi dari jarak
tertentu. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penginderaan jauh!
b. Penginderaan jauh adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan di permukaan bumi dengan bantuan sensor. Sedangkan Sistem Informasi
Geografis (SIG) adalah sistem yang memiliki tahapan pemasukan (input), penyusunan
basis data, proses dan output. Jelaskan masing-masing tahapan SIG tersebut!
c. Untuk kegiatan tata ruang wilayah, pemanfaatan data penginderaan jauh diperlukan untuk
mendukung kegiatan perencanaan dan pemantauan. Sebutkan 4 (empat) contoh aplikasi
penginderaan jauh dan SIG selain yang telah disebutkan dalam artikel tersebut!

4. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah instrumen pencegahan yang dimandatkan UU 20
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk wajib
dilaksanakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam memastikan perencanaan
pembangunannya telah sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Kewajiban KLHS oleh
Pemerintah Daerah tersebut juga ditegaskan kembali dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.

a. Sebutkan manfaat-manfaat dari KLHS!


b. Sebutkan macam-macam aplikasi KLHS!
c. Jelaskan perbedaan KLHS dan AMDAL!

Skor Total 100

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai