Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Rekayasa dan Nilai
KELOMPOK 8
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS
INDONESIA SALEMBA
2020
0
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan Rahmat-
NYA kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Besar ini tepat waktu. Penulisan
Tugas Besar ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
kelulusan Mata Kuliah Sistem Rekayasa dan Nilai pada Fakultas Teknik Universitas
Indonesia, Program Studi Teknik Sipil. Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan Tugas
Besar ini. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.d. selaku dosen mata kuliah ini
yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan Kami
dalam menyusun Tugas Besar ini.
2. Orangtua dan keluarga kami yang telah memberikan bantuan dukungan baik
material maupun moral; dan
3. Serta teman – teman yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan
tugas besar ini.
Akhir kata, kami berharap Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua pihak
yang telah membantu. Semoga tugas besar ini membawa manfaat bagi pengembangan
ilmu.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dipersayaratkan pemerintah. Kandungan senyawa garam, mangan dan besi yang
berlebih tersebar di bagian utara Jakarta hingga bagian selatan. Sumur air tanah
mengandung garam berlebih antara lain di sekitar Cengkareng, Kamal Muara,
Penjaringan, Ancol, Cakung, dan sekitar Bekasi sehingga menyebabkan krisis air
bersih dan minum di beberapa wilayah daerah tersebut.
Maka dari itu dengan adanya pembangunan Infrastruktur Pengelolaan air minum
dan air bersih dapat mengembalikan kembali fungsi sungai Ciliwung khususnya yang
ada di bagian hilir menjadi sumber kehidupan masyarakat Jakarta. Air sungai dapat
diolah menjadi layak konsumsi baik sebagai air bersih maupun air minum. Selain itu
kawasan daerah sungai pun dapat dikunjungi para wisatawan lokal maupun
mancanegara melalui sistem rekayasa yang diterapkan serta menarik para investor
untuk mengembangkan perekonomian yang ada di sekitar wilayah sungai Ciliwung.
2
3. Mengubah Sungai Ciliwung menjadi Landmark Kota Jakarta yang menarik sebagai
tempat wisata dan pertumbuhan Ekonomi
3
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
.
Gambar 2.1 Peta Lokasi DAS Ciliwung
Sumber : Kajian Pengurangan Resiko Banjir di DAS Ciliwung, 2020
4
Panjang ± 120 Km
Negara Indonesia
Untuk penerapan sistem yang akan kita kembangkan direncanakan DAS Ciliwung area
Gunung Sahari hingga bagian Hilir/Muara Teluk Jakarta dengan debit banjir kala ulang 5
tahun adalah 60.1487 m3/dtk, kala ulang 10 tahun adalah 66.5218 m3/dtk, kala ulang 25 tahun
adalah 75.3474 m3/dtk, kala ulang 50 tahun adalah 83.5296 m3/dtk.
Gambar 2.2 Skema Pemodelan Sungai Ciliwung Gunung Sahari DAS Hilir
Sumber : Analisis Kapasitas Ruas Sungai Ciliwung Hilir (Gunung Sahari) Terhadap Debit Banjir SertaPenanggulangan
Pada DAS Marina DKI Jakarta, 2020
5
2.2 Stake Holder
6
2.3 Kajian Teori
1. Air
Air merupakan sumberdaya yang sangat esensial bagi makhluk hidup, yaitu guna
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pertanian, perikanan,maupun
kebutuhan lainnya. Air yang bersifat universal atau menyeluruh dari setiap aspek
kehidupan menjadikan sumber daya tersebut berharga, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas. Air tawar yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup hanya memiliki
presentase 2,5 %, yang terdistribusi sebagai air sungai, air danau, air tanah, dan
sebagainya. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan di bidang
teknologi serta industri, kebutuhan akan air juga akan mengalami peningkatan.
Namun, peningkatan kebutuhan air tersebut tidak mempertimbangkan aspek
ketersediaan sumber daya air yang saat ini semakin kritis. Air sebagai sumber daya
yang dapat yang dapat yang dapat diperbarui bukan berarti memiliki keterbatasan dari
aspek kualitas dan penyebaran dari sisi lokasi dan waktu. Oleh karena keterbatasan
sumberdaya air tersebut maka pemanfaatannya sangat dibutuhkan pengelolaan yang
cermat agar terjadi keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan sumberdaya
alam air dari waktu ke waktu.
2. Sumber Air
Sumber air yang paling banyak digunakan dalam penyediaan air bersih untuk
kebutuhan airdomestik ialah air tanah. Air tanah adalah air yang berada di bawah
permukaan tanah di dalam zona jenuh dimana tekanan hidostatiknya sama atau lebih
dari tekanan atmosfer air tanah yang terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah
dalam. Air tanah dangkal ini pada kedalaman 15 meter sebagai air minum, air tanah
dangkal ini ditinaju dari segi kualitas agak baik, segi kuantiitas kurang cukup dan
terganting musim.
7
menjalankan aktivitas dasar sehari-hari secara layak. Besarnya kebutuhan air domestik
di daerah pedesaan sebesar 60 liter/orang/hari. Sedangkan kebutuhan air domestik di
kota sebesar > 150 liter/orang/hari (Sudarmadji, 2014). Sumber air bersih untuk
kebutuhan hidup seharihari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan
kualitas.
Kuantitas air Air dalah salah satu diantara kebutuhan hidup yang paling penting. Air
termasuk dalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui, karena secara terus
menerus dipulihkan melalui hidrologi yang berlangsung menurut kodrat. Namun air
merupakan sumber alam yang lain dari pada yang lain dalam arti bahwa jumlah
keseluruhan air yang bisa didapat di seluruh dunia adalah tetap, persediaan totalnya
tidak dapat ditingkatkan atau dikurangi melalui upaya-upaya pengelolaan untuk
mengubahnya. Persediaan total dapat diatur secara local dengan dibuatnya bendungan
atau saranasarana lainnya. Kebutuhan dasar air bersih adalah jumlah air bersih
minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat memperoleh air yang diperlukan
untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari (Karsidi, 1999).
8
internasional sebagai kota model untuk pengelolaan air terintegrasi dan Global
Hydrohub yang sedang berkembang - pusat terkemuka untuk peluang bisnis dan
keahlian dalam teknologi air.
Ada empat cara negara Singapura mendapatkan air bersihnya yaitu :
1. Resapan Air Lokal
2. Impor Air dari Malaysia
3. Daur Ulang dengan New Water
4. Desanlinasi atau pengelolaan air laut/garam menjadi air bersih
9
Singapura telah mengatasi kekurangan sumber daya air alami untuk memenuhi
kebutuhan negara yang sedang berkembang.
10
Gambar 2.4 Peta Reservoir
Sumber: https://www.pub.gov.sg/PublishingImages/Reservoir_Blue_Map_SG.png
Singapura memiliki dua sistem terpisah untuk mengumpulkan air hujan dan air bekas:
1. Air hujan dikumpulkan melalui jaringan saluran air, kanal dan sungai yang
komprehensif dan dialirkan ke waduk sebelum diolah untuk air minum.
2. Air bekas pakai dikumpulkan di jaringan selokan bawah tanah yang mengarah ke
pabrik reklamasi air. Sistem terpisah dan memastikan bahwa saluran air bebas dari
polusi.
11
2. Impor Air dari Malaysia
Berdasarkan Keran Nasional ke-2 Perjanjian Air 1962, Singapura dapat
menarik hingga 250 juta galon air sehari dari Sungai Johor, dan Singapura
berkewajiban untuk menyediakan air olahan untuk Johor hingga 2% dari air
yang kami impor. Perjanjian Air tahun 1962 akan berakhir pada tahun 2061.
Dibangun oleh PUB di bawah perjanjian tahun 1990 dengan Johor sebagai
pelengkap Perjanjian Air tahun 1962, Waduk Linggiu terletak di hulu Perairan
Sungai Johor dan melepaskan air ke Sungai Johor untuk menambah alirannya.
Hal ini memungkinkan pengambilan air baku yang andal di Johor River
Waterworks yang dimiliki dan dioperasikan oleh PUB untuk pengolahan.
12
Saat ini, ada lima pabrik air NEW yang memasok hingga 40% kebutuhan air
Singapura saat ini. Pada tahun 2060, NEWater diharapkan dapat memenuhi hingga
55% dari kebutuhan air Singapura di masa depan. Air reklamasi bermutu tinggi diberi
nama NEWater, dan serangkaian pengujian dan audit menunjukkan bahwa itu adalah
sumber air yang aman dan berkelanjutan.
13
Gambar 2.7 Proses NEWater Treatment
Sumber: https://www.pub.gov.sg/PublishingImages/NEWaterTreatmentProcess.jpg
14
BAB III
KONSEP DESAIN
Proyek Marina Barrage ini adalah proyek yang membuktikam banyak keuntungan dan
manfaat yang dihasilkan dari pembangunan dan pelaksanaannya. Proyek ini bisa
dijadikan contoh untuk negara-negara lain yang ingin mengatasi permasalahan banjir
atau krisis air. Selain itu, proyek marina Barrage juga memberikan pasokan air
tambahan, listrik, tempat untuk rekreasi, olahraga air dan wisata di sekitar daerah
proyek ini. Meskipun berbiaya besar dalam pembangunannya tapi manfaat yang
diperoleh jauh lebih besar dari itu. Dan proyek ini bisa bertahan dandinikmati dalam
jangka waktu yang lama.
Konsep bangunan ini adalah sebagai tembok, yang mencegah air tawar keluar ke
laut, dan mencegah masuknya air laut yang berlebihan ke sungai. Bangunan ini
berbentuk seperti kanal yang dapat dibuka tutup sesuai keadaan di lapangan. Konsep
bangunan seperti ini adalah yang kedua di dunia setelah bangunan serupa dibuat di
muara Sungai Thames yang melewati London, Inggris, yang dibangun karena sungai
sering meluap akibat laut pasang yang membanjiri seluruh kota. Bedanya, di Inggris,
model penutup nya adalah slide, geser ke samping, sedangkan di Singapura, model
penutupnya adalah atas bawah.
15
Bendungan yang berada di tengah kota ini, dijadikan pusat dari sistem pengairan
untuk irigasi yang berada di Singapura. Ditempat ini pula terdapat fasilitas wisata gratis
yang bisa dinikmati oleh semua pengunjung.
Dalam konteks ini bangunan utilitas dikonsepkan sebagai bangunan yang digunakan
untuk menunjang dan mengintegrasikan komponen dari system yang ada pada
infrastruktur pengolahan air. Untuk tercapainya kenyamanan, kesehatan, keselamatan
dan mobilitas. Konsep infrastruktur sumber daya air minum dan air bersih dapat dilihat
pada fast diagram berikut ini.
Kedua sistem tersebut merupakan fungsi utama pada bangunan ini. Kemudian
didukung untuk fungsi mitigasi becana, pariwisata dan ekonomi untuk fungsi jangka
panjangnya.
16
Untuk studi kasus ini, kami mengambil lokasi di DKI Jakarta dengan objek sungai
Ciliwung. Pada bagian Hilir/Muara Teluk Jakarta dipersiapakan area untuk pembuatan
bangunan ini untuk memudahkan akses kontrol daerah aliran sungai ciliwung.
Batas lokasi :
Timur : Pabrik
Bangunan utilitas ini terdiri dari 2 lantai yang fungsi utamanya sebagai pengelola dari
pengintegrasian infrastruktur air bersih dan air minum. Selain fungsi utama tersebut
bangunan ini juga diperuntukan sebagai tempat rekerasi dan penggerak sektor ekonomi di
sekita lingkungannya. Karena letak lokasinya yang berada di dalam kawasan Ancol yang
merupakan salah satu tempat rekreasi di Jakarta.
17
Gambar 3.4 Bangunan Utilitas dan Dam di Kawasan Ancol
Sumber : Dok.Pribadi
Air bersih adalah kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Dalam keseharian,
air bersih digunakan untuk berbagai keperluan, dari minum, mandi, cuci, masak dan
lainnya. Dalam pengelolaan infrastruktur air bersih terdapat 2 metode yang digunakan
yang merupakan pengembangan sistem yang telah diterapkan di Singapura, yaitu :
1. Sistem pemanfaatan air hujan. Secara sederhana, siklus air dimulai dari
penguapan air laut naik ke atas, berkumpul membentuk awan, kemudian
tertiup angin dan terbawa hingga ke suatu daratan dan hujan. Manusia
mengumpulkan air hujan sebagai air tawar yang siap diolah untuk air minum,
sehingga solusi untuk masalah kekurangan air bersih adalah dengan
18
menampung air tawar yang berasal dari air hujan sebanyak-banyaknya
sebelum dia mengalir menuju laut dan menjadi asin. Dengan begitu,
diharapkan pengumpulan air menjadi efisien dan efektif mencapai tujuan
mengupulkan air tawar secara optimal dan mengendalikan kelebihan air yang
dulu sering terjadi.
Agar mendapatkan persepsi yang lebih positif dari masyarakat maka menggunakan
terminologi Recycling Water Management (Pengelolaan Air Buangan). Pengelolaan
air buangan tersebut ditujukan untuk mencegah kontaminasi dan penyebaran penyakit,
melindungi sumber air, dan mendapatkan alternatif sumber air baku.
Koagulasi
Disinilah proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses
destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya
berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya.
Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut
didalamnya, analoginya seperti memisahkan air pada susu kedelai. Pada unit ini
19
terjadi rapid mixing (pengadukan cepat) agar koagulan dapat terlarut merata dalam
waktu singkat. Bentuk alat pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid mixing, dapat
menggunakan hidrolis (hydrolic jump atau terjunan) atau mekanis (menggunakan
batang pengaduk).
Flokulasi
Selanjutnya air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk dan
memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi yang
alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing) supaya flok
menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan senyawa kimia
yang mampu mengikat flok-flok tersebut.
Sedimentasi
Filtrasi
Sesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran. Media
butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan kerikil silica dengan ketebalan
berbeda. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi.
Desinfeksi
Setelah bersih dari pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri yang
hidup, sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini,
biasanya berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum
masuk ke bangunan selanjutnya, yakni reservoir.
Reservoir
20
Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum
didistribusikan melalui pipa-pipa secara gravitasi. Karena kebanyakan distribusi di
Indonesia menggunakan konsep gravitasi, maka reservoir biasanya diletakkan di
tempat dengan posisi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran
distribusi, bisa diatas bukit atau gunung.
Energy Treatment
Setelah air disaring pada proses sebelumnya, maka terdapat sisa lumpur yang
mengendap. Di dalam lumpur tersebut terdapat mikro-organisme seperti bakteri
pathogen yang akan distabilisasi dengan proses kimia, fisika dan biologi. Lumpur
dibiarkan didalam gester (wadah tabung penampung lumpur) selama 20 - 30 hari.
Proses ini nantinya akan mengubah bahan organik tersebut menjadi biogas yang
mengandung 60% - 70% metana. Biogas ini nantinya akan digunakan sebagai bahan
bakar untuk menggerakan mesin generator yang membantu listrik yang dibutuhkan
pabrik.
21
Sebagai sebuah daerah yang memiliki luasan 146,66 km² dan berpenduduk 1,422
juta orang pada tahun 2010, Jakarta memiliki masalah krisis sumber air bersih dan minum.
Kondisi air tanah sebagai pasokan sumber utama air minum rumah tangga di Jakarta Utara
tercemar berat di 9 kelurahan yang menyebar di lima kecamatan, yaitu kecamatan
Cilincing, Koja, Pademangan, Tanjung Priok dan Penjaringan. Secara Keseluruhan kondisi
air tanah di Jakarta Utara masih dikategorikan tercemar, hanya beberapa kelurahan yang
kondisi air tanahnya bisa dikategorikan baik. Oleh karena itu dibutuhkan sumber air
minum yang mampu memasok kebutuhan masyarakat Jakarta Utara, salah satunya adalah
mengolah Sungai Ciliwung sebagai sumber air minum.
Sebelum diolah menjadi air minum, ada beberapa tahapan yang harus dilalui.
yaitu melalui proses Recycling Water yang sudah dijelaskan sebelumnya lalu diolah lagi
melalui proses di Water Plant.
1. Microfiltration/Ultrafiltration
Pada proses, air yang sudah diolah melalui tahapan sebelumnya yaitu Recycling
Water, akan dilewatkan melalui membran untuk menyaring partikel mikorskopis
dan bakteri.
2. Reverse Osmosis
22
3. Ultraviolet Disinfection
Setelah melewati Reverse Osmosis, kualitas air sudah sangat tinggi. Tahapan ke
tiga ini adalah disinfektan ultraviolet (UV) yang mampu membunuh bakteri dan
virus. Proses ini bertindak sebagai langkah keamanan tambahan untuk menjamin
kemurnian kualitas air.
23
Penduduk & Distribusi Pendapatan
Jumlah Penduduk
DKI Jakarta adalah provinsi dengan penduduk terpadat di Indonesia. Pada tahun 2020,
tercatat kepadatannya mencapai 16 ribu jiwa/km2. Data tersebut berdasarkan hasil sensus
penduduk yang sampai saat ini sedang berlangsung.
Indikator Perumahan
Indikator perumahan yang biasa digunakan antara lain jenis lantai, jenis dinding, jenis
atap, fasilitas penerangan, fasilitas air minum, dan fasilitas buang air besar. Berdasarkan
indikator tersebut fasiltas air minum dan air bersih termasuk diantaranya. Penduduk Jakarta
peduli dengan Higienitas, kesadaran akan higienitas tercermin dari tingkat kepemilikan
tempat pembuangan akhir tinja yang berupa tangki septik atau SPAL atau IPAL yang tersedia
di rumah di atas 95 persen.
Pelayanan kebutuhan air bersih warga Jakarta dipasok oleh PT PAM JAYA, dimana
wilayah Barat dilayani oleh PT Palyja dan wilayah Timur dilayani oleh PT Aetra, keduanya
merupakan mitra PAM. Pada tahun 2019, jumlah kubikasi air terjual sebesar 362 juta m3.
Jumlah tersebut hanya sebesar 57,88 persen dari total produksi air bersih PAM. Artinya
penduduk Jakarta tidak perlu khawatir akan kekurangan air bersih.
Sementara itu, pelanggan air bersih tahun 2019 mencapai 878 ribu pelanggan dan
jumlahnya selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini diharapkan mampu mengurangi
penggunaan air tanah di Jakarta. Jika dilihat dari jenisnya, sebesar 84,28 persen merupakan
golongan non-niaga yaitu rumah tangga.
24
Gambar Jumlah Pekanggan, Produki dan Kubikasi Air terjual Perusahaa Air Minum (PAM) di
Provinsi DKI Jakarta, 2013-2019
Sumber : http://statistik.jakarta.go.id/jumlah-pelanggan-air-bersih-di-dki-jakarta/
25
Gambar 3.10 NEWater Visitor Centre Singapore
Sumber : http://www.wisatasingapura.web.id/2012/04/09/newater-visitor-centre/
Rupanya, proses air kotor menjadi Newater adalah pertama, proses konvensional
pembersihan air kotor. Air yang telah digunakan diproses di Water Reclamation Plants.
Kemudian, menggunakan mikrofiltrasi/ultrafiltrasi untuk menyaring benda padat,
partikel koloid, bakteri-virus-protozoa. Air yang tersaring melewati membrane,
mengandung garam larut dan molekul organik. Setelah itu, air memasuki tahapan
Reverse Osmosis. Dalam Reverse Osmosis ini, membran semi permiabel menyaring
kontaminan yang tidak diinginkan seperti bakteri, virus, logam berat, nitrat, klorida,
26
sulfat, pestisida dan lain sebagainya. Pada tahap ini, NEwater bebas dari virus, bakteri
dan mengandung garam dengan level rendah juga zat organik. Pada step ini, air sudah
dalam kualitas dapat diminum. Baru setelah itu dilakukan langkah keselamatan.
Pembersihan dari kuman dengan memakai UV guna memastikan semua organisme
inaktif dan kemurnian produk air terjamin. Dengan penambahan zat kimia alkalin untuk
menjaga keseimbangan PH.
pengolahan dan pemurnian air limbah bekas pakai sehingga menjadi NEWater
melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
27
Gambar 3.12 Alat Penyaring (Microza Una-620A)
Sumber : Laporan Hasil Kerja Praktek, Proses Pengelolaan Air Daur Ulang (NEWater)
Mahasiswa Program Magister Kesehatan Lingkungan, Universitaas Airlangga Surabaya,
Tahun 2015
28
Gambar 3.14 Reverse Osmosis
Sumber : Laporan Hasil Kerja Praktek, Proses Pengelolaan Air Daur Ulang (NEWater)
Mahasiswa Program Magister Kesehatan Lingkungan, Universitaas Airlangga Surabaya,
Tahun 2015
29
Gambar 3.15 cutaway model of hanovia (UV) disinfection Unit
Sumber : https://www.pub.gov.sg/news/FeaturedStories/13022001
NEWater siap disalurkan melalui pipa untuk digunakan secara luas setelah
adanya penambahan bahan kimia agar membentuk keseimbangan asam-basa atau
menyeimbangkan pH. Teknologi RO yang digunakan untuk memproduksi NEWater
adalah teknologi yang diakui dan mapan yang telah digunakan secara luas di banyak
daerah atau negara maju lainnya. Pabrik NEWater memproduksi air minum dalam
kemasan dan produksi air bersih untuk kegiatan industri.
30
Gambar 3.16 Produk air minum NEWater dalam kemasan botol
Sumber : Laporan Hasil Kerja Praktek, Proses Pengelolaan Air Daur Ulang (NEWater)
Mahasiswa Program Magister Kesehatan Lingkungan, Universitaas Airlangga Surabaya, Tahun 2015
diarea kawan wisata ancol dikarenakan untuk studi kasus ini, kami mengambil
lokasi di DKI Jakarta dengan objek sungai Ciliwung. Pada bagian Hilir/Muara
31
Ukuran luas lahan Museum NEWater Visitor Centre yang dipergunakan
kurang lebih 4080 m2 memanfaatkan kondisi lahan yg fungsi eksistingnya sebagai
tempat parkir.
32
BAB IV
Dari penjabaran tersebut, maka untuk perincan biaya konstruksi dan komponen biaya
lainnya sebagai berikut
No Jenis Biaya Jumlah (Rp)
5 Contingencies 111,636,488,470.56
33
Berdasarkan rincian biaya tersebut, amaka diperoleh initial cost sebesar:
Rp1.228.001.373.176,16.
4.3 Revenue
Revenue adalah pendapatan yang dipeRoleh dalam jangka waktu tahunan, Pada
proyek ini, revenue sangt dipengaruhi oleh jumlah Pelanggan PAM. Berdasarkan data
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik DKI jakarta.
No TAHUN PELANGGAN PAM
1 2017 851,160
2 2018 863,162
3 2019 878,270
Rata -rata Pelanggan PAM selama tuga tahun terakhir adalah 864.197/tahun.
Komponen yang ada dari proyek ini adalah:
No Revenue Jumlah
Total Rp142.473.159.288,44
34
Total evenue yang diperoleh adalah Rp142.473.159.288,44/Tahun dan terbesar dari
pelanggan air Minum di wilayah DKI Jakarta.
Beta 1.38%
WACC
CoD = 4.78%
WACC Ekuitas
CoE= 13.25%
35
WACC equity = CoE x Weight equity 5.3%
4.4.1 MARR
Investasi 1,228,001,373,176.16
Equity 491,200,549,270.46
Bunga Pinjaman 8%
Resiko 7%
MARR 10,50 %
Selanjutnya mengaalisis kapan modal akan kembali, dari perhitungan diperoleh nilai
- Payback Periode : 15 Tahun
- NPV : Rp. 2,137,097,389,326.52
- FIRR : 11,6%
- Konsensi : 30 Tahun
36
BAB V
KESIMPULAN
1. Sistem Pembangunan Air Minum dan Air bersih di Sungai Ciliwung menggunakan
konsep Marina Barrage yang ada di Singapura yang dapat memberikan pasokan air
tambahan, listrik, tempat untuk rekreasi, olahraga air dan wisata di sekitar daerah
proyek ini.
2. Selain digunakan sebagai sistem infrastruktur air minum dan air bersih, Ciliwung
Barrage dapat dijadikan sebagai pengendalian banjir di Sungai Ciliwung serta menjadi
objek wisata edukasi untuk lebih mengenal dan meghargai air.
3. Pembangunan Infrastruktur Air Minum dan Air bersih dapat menghasilkan pendapatan
bagi para investor serta Pemerintah Daerah DKI Jakarta mengingat tingginya jumlah
pelanggan di wilayah DKI Jakarta, sehingga revenue yang dihasilkan pertahun cukup
besar.
37
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, Ramadhani. 2016 .“Optimalisasi Perusahaan Daerah Air Minum dalam Pengelolaan Air
Minum Kota Medan”. Medan : Jurnal ArchiGreen Vol 3 No. 5.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2017 .“Knowledge Management
Penerapan Teknologi Konstruksi”. Jakarta.
38