Disusun Oleh :
KELOMPOK I
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
PAMULANG TANGGERANG SELATAN
PPN KMS adalah pajak yang dikenakan kepada Wajib Pajak yang melakukan
kegiatan membuat bangunan, baik bangunan baru maupun perluasan bangunan lama,
yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau
badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain..
Contohnya :
Tuan Budi membangun sendiri gudang dengan luas 300m3 untuk menunjang
kegiatan usahanya. Pembangunan gudang tersebut dilakukan secara bertahap
dengan rincian luas bangunan
1. Tahap pertama, Bulan Juni 2022 seluar 100m2
2. Tahap kedua,Bulan Januari 2023, 6 bulan setelah tahapan pertama, dilanjutkan
pembangunan seluas 200m2.
Tahapan membangun tersebut merupakan satu kesatuan kegiatan karena
tenggang waktu antara tahapan tersebut tidak melebihi 2 tahun.Selain itu,
jumlah luas bangunan yang dibangun tidak melebihi (tolong cek kembali harusnya
melebihi atau tidak melebihi ?) batasan 200m2.Maka atas kegiatan membangun
sendiri tersebut dikenai PPN.
Biaya Pajak Pertambahan Nilai yang terutang untuk kegiatan pembangunan sendiri
dilakukan setiap bulan sebesar Tarif PPN dikalikan 20% dengan total biaya
membangun sendiri dibayarkan setiap bulan. Tarif yang digunakan untuk
menghitung PPN atas kegiatan membangun (ditambahkan) sendiri mulai 1 April 2022
11%.
Total biaya membangun sendiri yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang
dibayarkan untuk membangun bangunan, seperti biaya material, biaya pekerja, dan
biaya pemasangan, tetapi tidak termasuk harga perolehan tanah.
Contohnya:
Ibu Susi memulai membangun sebuah rumah pribadi pada bulan November 2022.
Luas bangunan rumah adalah 310m².Rincian biaya yang dikeluarkan dari awal
hingga selesai pembangunan:
Pembelian tanah = Rp250.000.000
Bahan baku bangunan = Rp200.000.000
Upah mandor dan buruh bangunan = Rp80.000.000
Total pembangunan tidak termasuk tanah = Rp280.000.000 (DPP)
20% x RP 280.000.000 = Rp 56.000.000
11% x Rp 56.000.000 = Rp 6.160.000
Rumus Menghitung PPN KMS = (20% x 11%) x DPP
PPN KMS dibayar paling lambat tanggal 15 masa pajak berikutnya dimulai sejak
mulai dibangun sampai bangunan selesai. Jika wajib pajak bukan merupakan
Pengusaha Kena Pajak (PKP), Surat Setoran Pajak (SSP) PPN KMS tersebut
dilaporkan tanpa menggunakan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) ke KPP yang
wilayah kerjanya sesuai dengan lokasi kita mendirikan bangunan. SSP tersebut
dilaporkan paling lama akhir bulan berikutnya masa pajak (tolong cek kembali di PMK
nya apakah orang pribadi bukan sbg PKP wajib melaporkan SSP nya?) .