Anda di halaman 1dari 3

PERPAJAKAN 2

Script Materi 1 : PPN Kegiatan Membangun Sendiri

Dosen Pengampu : Fitria Eka Ningsih S.E, M.Ak

Disusun Oleh :

KELOMPOK I

INDRIANI PUSPA DEWI (211011250168)


MAULANA DAVA ARIZKI (211011250061)
PANGKU ALAM DAYU (211011250377)
SITI ROHIMAH (211011250179)

PROGRAM STUDI
AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
PAMULANG TANGGERANG SELATAN
 PPN KMS adalah pajak yang dikenakan kepada Wajib Pajak yang melakukan
kegiatan membuat bangunan, baik bangunan baru maupun perluasan bangunan lama,
yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau
badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain..

 Kegiatan Membangun Sendiri tersebut dilaksanakan pemborong atau kontraktor yang


belum dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, karena umumnya masih
pengusaha kecil. Kegiatan KMS merupakan objek PPN Pasal 16C.

 Tidak semua kegiatan pembangunan rumah dikenakan pajak. Bangunan yang


dimaksud dalam kegiatan membangun sendiri diatur dalam PMK 61 Tahun 2022,
dimana “bangunan yang dimaksud adalah berupa 1 (satu) atau lebih kontruksi Teknik
yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada satu kesatuan tanah dan/atau perairan
dengan ketentuan :
- Konstruksi utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan batu bata dan bahan sejenis,
dan/atau baja
- Diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha
- Luas bangunan yang dibangun paling sedikit 200 m2”.
- Kalau pembangunan dilakukan bertahap tetap dianggap sebagai kesatuan selama
tenggang waktu pembangunan tidak lebih dari dua tahun.

Contohnya :
Tuan Budi membangun sendiri gudang dengan luas 300m3 untuk menunjang
kegiatan usahanya. Pembangunan gudang tersebut dilakukan secara bertahap
dengan rincian luas bangunan
1. Tahap pertama, Bulan Juni 2022 seluar 100m2
2. Tahap kedua,Bulan Januari 2023, 6 bulan setelah tahapan pertama, dilanjutkan
pembangunan seluas 200m2.
Tahapan membangun tersebut merupakan satu kesatuan kegiatan karena
tenggang waktu antara tahapan tersebut tidak melebihi 2 tahun.Selain itu,
jumlah luas bangunan yang dibangun tidak melebihi (tolong cek kembali harusnya
melebihi atau tidak melebihi ?) batasan 200m2.Maka atas kegiatan membangun
sendiri tersebut dikenai PPN.

 Biaya Pajak Pertambahan Nilai yang terutang untuk kegiatan pembangunan sendiri
dilakukan setiap bulan sebesar Tarif PPN dikalikan 20% dengan total biaya
membangun sendiri dibayarkan setiap bulan. Tarif yang digunakan untuk
menghitung PPN atas kegiatan membangun (ditambahkan) sendiri mulai 1 April 2022
11%.

 Total biaya membangun sendiri yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang
dibayarkan untuk membangun bangunan, seperti biaya material, biaya pekerja, dan
biaya pemasangan, tetapi tidak termasuk harga perolehan tanah.

Contohnya:
Ibu Susi memulai membangun sebuah rumah pribadi pada bulan November 2022.
Luas bangunan rumah adalah 310m².Rincian biaya yang dikeluarkan dari awal
hingga selesai pembangunan:
Pembelian tanah = Rp250.000.000
Bahan baku bangunan = Rp200.000.000
Upah mandor dan buruh bangunan = Rp80.000.000
Total pembangunan tidak termasuk tanah = Rp280.000.000 (DPP)
 20% x RP 280.000.000 = Rp 56.000.000
 11% x Rp 56.000.000 = Rp 6.160.000
Rumus Menghitung PPN KMS = (20% x 11%) x DPP

 PPN KMS dibayar paling lambat tanggal 15 masa pajak berikutnya dimulai sejak
mulai dibangun sampai bangunan selesai. Jika wajib pajak bukan merupakan
Pengusaha Kena Pajak (PKP), Surat Setoran Pajak (SSP) PPN KMS tersebut
dilaporkan tanpa menggunakan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) ke KPP yang
wilayah kerjanya sesuai dengan lokasi kita mendirikan bangunan. SSP tersebut
dilaporkan paling lama akhir bulan berikutnya masa pajak (tolong cek kembali di PMK
nya apakah orang pribadi bukan sbg PKP wajib melaporkan SSP nya?) .

Anda mungkin juga menyukai