Anda di halaman 1dari 11

Fisiologi Sistem

Saraf Otonom
VANIA DAMARA KHAIRUNNISA
Apa itu sistem saraf otonom?
Sistem saraf otonom adalah divisi dari sistem Diaktifkan oleh pusat-pusat yang terletak di
saraf perifer yang memasok organ dalam, medula spinalis, batang otak, dan hipotalamus
termasuk pembuluh darah, otot polos, , dan
dengan demikian mempengaruhi fungsi organ Sistem saraf otonom memiliki dua cabang, yaitu
dalam. sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.
Berperan sebagai sistem kontrol yang bertindak
secara tidak sadar dengan mengatur fungsi
tubuh seperti detak jantung, pencernaan, laju
pernapasan, dan lain sebagainya.
Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik
Sistem parasimpatis mendominasi padat situasi-situasi yang tenang dan santai,
dane mendorong aktivitas untuk memelihara tubuh, misalnya pencernaan.
Diistilahkan dengan restn and digest. Sistem simpatis mendominasi pada
keadaan darurat atau penuh stress dan mendorong respon-respon yang
mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik yang berat. Diistilahkan dengan fight or
flight.

Karakteristik sistem saraf simpatik adalah "sistem penggerak respons cepat" dan
parasimpatis adalah "sistem pereda yang lebih lambat dalam pengaktifan".

Dalam banyak kasus, kedua sistem ini memiliki tindakan "berlawanan", dimana
satu sistem mengaktifkan respons fisiologis dan yang lainnya menghambatnya.
Namun, hal ini memiliki pengecualian, seperti pada gairah seksual dan orgasme,
dimana keduanya berperan.
Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik:
Anatomi dan Neurotransitter Serat Otonom
Jalur saraf otonom terdiri dari rantai dua-neuron. Semua serat praganglion dan serat
Neuron praganglion atau serat praganglion berasal pascaganglionr parasimpatis mengeluarkan
dari SSP dan bersinaps dengan badan sel NT asetilkolin.
pascaganglion (suatu ganglion di luar SSP).
Serat pascaganglion simpatis mengeluarkan
Hantaran kimia pada sistem sataf terjadi dengan NT norepinefrin (adrenergik), dopamin
penjalaran impuls dan pembebasan sejumlah (dopaminergik) dan asetilkolin (kolinergik). NT
kecilneurotransmitter dari ujung saraf ke celah yang sama menimbulkan respon yang
sinaps. berbeda-beda di jaringan yang berbeda.

Neurotransmiter ini akan berdifusi dan berikatan dg


molekul reseptor khusus pd sel postsinaps, yg akane
mengaktifkan atau menghambat aktivitas sel
efektor.
Pelepasan Neurotransmitter
Tempat Pengeluaran Neurotransmitter Asetilkolin dan Norepinefrin
Asetilkolin Norepinefrin

Semua ujung paranglion sistem saraf otonom Sebagian besar ujung pascaganglion simpatis

Semua ujung pascaganglion parasimpatis Medula adrenal

Ujung pascagangion simpatis di kelenjar keringat


Susunan saraf pusat
dan sebagian pembuluh darah di otot rangka

Ujung neuron eferen yang mempersarafi otot


rangka (neuron motorik)

Susunan saraf pusat


Reseptor Sistem Saraf Parasimpatik
- Parasimpatik
- Simpatik
1. Muskranik
Neuroepinefrin lebih dominan ke reseptor alda
Reseptor muskarinik menggunakan protein G
daripada reseptor beda. Epinefri. merangsang
untuk mekanisme pensinyalan, dapat ditemui
kedua jenis reseptor sama.
pada semua sel efektor itu dirangsang oleh
neuron kolinergik postganglionik sistem saraf
Efek relatif norepinefrin dan epinefrin pada organ
parasimpatis/sistem simpatik.
efektor yang berbeda ditentukan oleh jenis
reseptor pada organ. Jika semuanya adalah
2. Nikotinik
reseptor beta, epinefrin akan menjadi rangsang
Reseptoe nikotinik yaitu saluran ion bergerbang
yang lebih efektif
ligan terdapat di ganglia otonom pada sinapsis
antara neuron preganglionik dan postganglionik
dari keduanya sistem simpatik dan
parasimpatik.
Reseptor Sistem Saraf Parasimpatik
- Parasimpatik
- Simpatik
1. Muskranik
Neuroepinefrin lebih dominan ke reseptor alda
Reseptor muskarinik menggunakan protein G
daripada reseptor beda. Epinefri. merangsang
untuk mekanisme pensinyalan, dapat ditemui
kedua jenis reseptor sama.
pada semua sel efektor itu dirangsang oleh
neuron kolinergik postganglionik sistem saraf
Efek relatif norepinefrin dan epinefrin pada organ
parasimpatis/sistem simpatik.
efektor yang berbeda ditentukan oleh jenis
reseptor pada organ. Jika semuanya adalah
2. Nikotinik
reseptor beta, epinefrin akan menjadi rangsang
Reseptoe nikotinik yaitu saluran ion bergerbang
yang lebih efektif
ligan terdapat di ganglia otonom pada sinapsis
antara neuron preganglionik dan postganglionik
dari keduanya sistem simpatik dan
parasimpatik.
Referensi

Bariroh, Tahyatul. "Sistem Saraf Otonom". Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka

Anda mungkin juga menyukai