Anda di halaman 1dari 2

Ramadakeyza Anra Hardoweliko

1212100024
Dasar Bisnis Konstruksi
COST MANAGEMENT
Manajemen biaya (cost management) dalam bisnis konstruksi adalah suatu pendekatan
yang penting untuk memastikan bahwa proyek konstruksi berjalan sesuai anggaran yang telah
ditetapkan. Dengan memahami dan mengelola biaya dengan efektif, perusahaan konstruksi dapat
menghindari pemborosan, meminimalkan risiko keuangan, dan meningkatkan keberlanjutan
bisnis. Tujuan dari manajemen biaya adalah untuk mencapai hasil atau produk yang diinginkan
dengan meminimalkan penggunaan sumber daya dan menghindari pemborosan. Berikut adalah
beberapa dasar manajemen biaya dalam konteks bisnis konstruksi:
1. Estimasi Biaya Awal:
- Melakukan estimasi biaya awal yang akurat sejak tahap perencanaan proyek. Hal ini melibatkan
identifikasi dan perkiraan biaya untuk bahan, tenaga kerja, peralatan, dan lainnya.
- Memperhitungkan faktor risiko dan ketidakpastian dalam estimasi biaya awal.
2. Pengelolaan Anggaran:
- Menetapkan anggaran proyek yang realistis dan memonitor secara teratur agar tetap sesuai
dengan anggaran tersebut.
- Menyusun anggaran dengan memperhitungkan biaya tetap dan biaya variabel serta
kemungkinan perubahan atau tambahan biaya selama proyek.
3. Analisis Biaya dan Keuntungan:
- Melakukan analisis biaya dan keuntungan untuk mengevaluasi potensi penghematan dan
efisiensi dalam pelaksanaan proyek.
- Menyusun laporan keuangan berkala untuk memantau biaya proyek dan mengidentifikasi
potensi penyimpangan dari anggaran.
4. Manajemen Perubahan:
- Mengelola perubahan dalam proyek dengan hati-hati, termasuk perubahan desain atau
perubahan kebutuhan pelanggan.
- Menilai dampak perubahan terhadap biaya dan jadwal proyek serta mengkomunikasikan
dengan semua pihak terkait.
5. Negosiasi Kontrak:
- Menyusun kontrak yang jelas dan terperinci dengan pihak ketiga (subkontraktor, penyedia,
dll.).
- Melibatkan proses negosiasi yang baik untuk memastikan syarat-syarat kontrak yang
menguntungkan dan mengelola risiko.

6. Pengendalian Kualitas:
- Menerapkan pengendalian kualitas untuk mencegah perbaikan dan biaya tambahan akibat
kegagalan atau kesalahan konstruksi.
- Mengadopsi praktik-praktik manajemen kualitas yang dapat mengurangi risiko cacat dan
kegagalan.
7. Pemantauan Proyek:
- Melakukan pemantauan proyek secara teratur untuk mengidentifikasi potensi peningkatan
efisiensi atau risiko yang mungkin timbul.
- Menggunakan teknologi dan sistem informasi manajemen proyek untuk mendukung
pemantauan dan pelaporan.
8. Pengelolaan Risiko Keuangan:
- Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko keuangan yang mungkin timbul selama proyek.
- Mengembangkan strategi pengelolaan risiko, termasuk cadangan anggaran untuk mengatasi
risiko yang tidak terduga.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen biaya ini, perusahaan konstruksi dapat


meningkatkan kontrol terhadap biaya proyek, meningkatkan keakuratan anggaran, dan
meningkatkan peluang keberhasilan proyek.

Anda mungkin juga menyukai