Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 4

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliahPraktikum IPA di SD


(PDGK 4107)

Tutor : Tati Sumira,S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh:

Nama / NIM : MERRY


JULIANI/859808155
Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana
Pokjar / Kelas : Prabumulih / 7C
Masa Registrasi : 2023.1

UPJJB KOTA PRABUMULIH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT semesta alam, yang telah membimbing
penulis sehingga ini Laporan Praktikum ini dapat diselesaikan. Laporan
Praktikum ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum IPA di
SD (PDGK 4107) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
Pokjar Palembang.Dengan selesainya Laporan Praktikum ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tati Sumira,S.Pd.,M.Pd. selaku Tutor di
mata kuliah ini yang telah memberikan bimbingan selama proses penyusunan
laporan ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman teman
mahasiswa semester 7 kelas c yang banyak membantu saya dalam pembuatan
laporan ini Karena sering menjadi fotograper dadakan dan memberikan ide-ide
dalam penyusunan laporan ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iran S.Pd. selaku
Kepala Sekolah SD Negeri 9 Abab, kepada Bapak Sri Naryanto,S.Pd. selaku guru
Pembina Lab IPA di SD Negeri 9 abab yang telah memberikan kemudahan dalam
pengumpulan data, serta pihak lain yang telah memberikan bantuannya sehingga
Laporan ini dapat penulis selesaikan.
Mudah-mudahan Laporan Praktikum ini dapat bermanfaat bagi pengajaran
guru kelas terkhusus bidang studi IPA Terpadu di masa yang akan datang
terutama di SD Negeri 9 Abab

Palembang, Nopember 2023


Penulis,

i
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama (Gelar) : Tati Sumirah, S.Pd.,M.Pd


Nip/Id Lainnya : 198004122007012007
Instansi Asal : Pokjar UT Prabumulih UPBJJ Palembang
Nomor Hp : 0831-3898-7055
Alamat Email : tatisumira80@gmail.com

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 1
BAB II LEMBAR KERJA MAHASISWA GAYA LISTRIK STATIS ................ 3
A. TUJUAN PRAKTIKUM ........................................................................... 3
B. KAJIAN TEORI ....................................................................................... 3
C. ALAT DAN BAHAN ............................................................................... 4
D. CARA KERJA .......................................................................................... 4
E. HASIL OBSERVASI ................................................................................ 4
F. PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAAN ............................... 5
G. KESIMPULAN ..................................................................................... 5
LEMBAR KERJA MAHASISWA GAYA MAGNET ......................................... 6
A. TUJUAN PRAKTIKUM ........................................................................... 6
B. KAJIAN TEORI ....................................................................................... 6
C. ALAT DAN BAHAN ............................................................................... 6
D. CARA KERJA .......................................................................................... 6
E. HASIL OBSERVASI ................................................................................ 7
F. PEMBAHASAN ....................................................................................... 7
G. KESIMPULAN ..................................................................................... 8
LEMBAR KERJA MAHASISWA GAYA GESEK ............................................. 9
A. TUJUAN PRAKTIKUM ........................................................................... 9
B. KAJIAN TEORI ....................................................................................... 9
C. ALAT DAN BAHAN ............................................................................... 9
D. CARA KERJA .......................................................................................... 9
E. HASIL OBSERVASI .............................................................................. 10
F. PEMBAHASAN ..................................................................................... 10
G. KESIMPULAN ................................................................................... 11
LEMBAR KERJA MAHASISWA GAYA PEGAS ........................................... 12

iii
LEMBAR KERJA MAHASISWA GAYA BERAT ........................................... 15

LEMBAR KERJA MAHASISWA GERAK ...................................................... 18


LEMBAR MAHASISWA PESAWAT SEDERHANA ...................................... 35

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari
berbagai aspek tentang gerakan dan keadaan benda. Ini mencakup studi
tentang bagaimana benda bergerak, mengapa benda bergerak, dan apa yang
terjadi ketika dua benda bertabrakan atau bergesekan satu sama lain. Dengan
kata lain, mekanika membahas fisika benda padat.

Untuk mempelajari mekanika, seseorang harus memahami Prinsip-


prinsip dasar seperti gaya dan gerakan. Sebuah objek/massa akan bergerak
jika ada gaya yang diberikan padanya. Jadi, gerak adalah hasil dari gaya yang
bekerja pada suatu objek. Prinsip-prinsip ini didefinisikan dengan Hukum
Newton, yang menyatakan bahwa sebuah objek akan tetap berada dalam
gerak konstan atau bergerak dengan percepatan konstan jika gaya yang
diberikan pada objek itu seimbang atau tidak.

Ada banyak aplikasi dari mekanika dalam kehidupan sehari-hari. Selain


menjadi dasar ilmu teknik, pengembangan mekanika di dalamnya juga
memainkan peran penting dalam dunia modern. Kesuksesan kita dalam
mengembangkan teknologi seperti pesawat terbang, mobil, dan satelit
bukanlah mungkin tanpa pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip
mekanika.

Di dalam makalah ini, kita akan membahas topik-topik penting tentang


mekanika dengan ilmu-ilmu seperti gerakan dan hukum Newton sebagai
dasar. Kita juga akan mengulas tentang energi kinetik dan potensial, momen
inersia, dan gerakan harmonik sederhana. Dalam setiap bagian, kita akan
mencoba menunjukkan bagaimana penerapannya dapat berguna dalam
kehidupan sehari-hari dan aplikasi teknis. Diharapkan makalah ini dapat
membantu pembaca memahami prinsip-prinsip dasar mekanika dan

1
bagaimana penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan seperti teknik
sipil, teknik mesin, teknik kimia, dan bidang-bidang lainnya.

2
BAB II
LEMBAR KERJA MAHASISWA
GAYA LISTRIK STATIS

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis.
2. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis.

B. KAJIAN TEORI
Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda
yang bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik
positif dan muatan listrik negatif. Kekekalan muatan listrik menyatakan
bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam
suatu proses maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan,
sehingga jumlah muatan neto suatu sistem terisolasi adalah nol.
Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis.
Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-
muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan
bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain.
Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-muatan arus listrik yang bergerak
dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi karena proses pemberian
muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator. Kebanyakan atom atau
molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan negatif. Ketika
isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif ditarik
mendekati benda bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif
pada sisi yang berdekatan dengan pemberi muatan. Gejala ini dikenal dengan
sebutan polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis dengan
polaritas muatan induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan
gaya tarik menarik sehinga isolator dapat menempel pada benda bermuatan
listrik.

3
C. ALAT DAN BAHAN
1. Penggaris
2. Potongan-potongan kecil kertas
3. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering
D. CARA KERJA
1. Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut.
2. Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas
kecil.
3. Amati apa yang terjadi.
4. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah
kesimpulan tentang gaya listrik statis.
E. HASIL OBSERVASI

Penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena semua benda-


benda tersebut bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam
keadaan diam (statis), oleh karena itulah disebut sebagai listrik statis. Listrik
statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik.
No Keadaan penggaris Keadaan kertas
1 Netral sebeum digosok Diam tak bergerak
rambut
2 Sesudah digosok ke rambut Bergerak/tertarik ke arah
penggaris

4
F. PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAAN
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan
percobaan dengan penggaris plastik, rambut kering dan agak tebal dan
potongan-potongan kertas. Setelah kita gosokkan atau kita penggaris rambut
yang agak tebal dengan penggaris plastik, kemudian kita dekatkan dengan
potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah potongan-potongan
kertas akan tertarik kearah penggaris plastik tersebut. Hal itu disebabkan
karena penggaris plastik sudah mengandung /bermuatan gaya
kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik
dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil
lainnya.Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar),
hal itu terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.
Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris
plastik yang digosokkan dengan rambut kering?
Jawab: gaya listrik statis.
G. KESIMPULAN
Penggaris plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu
didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan
tertarik dan menempel pada penggaris. Hal ini terjadi karena gesekan
penggaris dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya
listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel
pada ketas.

5
LEMBAR KERJA MAHASISWA
GAYA MAGNET
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
2. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet
B. KAJIAN TEORI
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah
kecil di Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu
yang mampu menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet
tersebut tergolong magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka
dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut.
Tetapi hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet.
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu,
seperti besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh
magnet karena tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Magnet batang
2. Jarum jahit
3. Alumunium
4. Seng
5. Seutas benang jahit
6. Potongan plastik
7. Potongan kertas
8. Statif
D. CARA KERJA
1. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak
sampai bersentuhan.
2. Amati apa yang terjadi.
3. Masukan data dalam tabel pengamatan.

6
E. HASIL OBSERVASI

No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik


1 Magnet Jarum Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

F. PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh
magnet, maka kita lakukan percobaan seperti di atas. Hasil dari data
pengamatan tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik
oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit, plastik, dan kertas tidak
tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang
kita dekatkan .
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet
batang ?
Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis,
sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik
mendekati magnet batang tersebut.

7
G. KESIMPULAN
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat
kita simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang
terbuat dari besi, nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan
benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda
nonmagnetik.

8
LEMBAR KERJA MAHASISWA
GAYA GESEK

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya gesek suatu benda (balok).
B. KAJIAN TEORI
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah
benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus
berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupungas. Gaya
gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya
Stokes.
C. ALAT DAN BAHAN

1. Meja kayu
2. Neraca pegas 1 buah
3. Balok kayu dengan 4 bahan sisi berbeda (kayu, plastik mika, busa, dan kain
wool)
D. CARA KERJA
1. Letakkan sebuah balok kayu diatas meja kayu.
2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan
pada skala neraca pegas(saat balok mulai bergerak).
4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan
untuk bergerak.
5. Ulangi langkah di atas dengan mengganti alas menggunakan sisi yang
berbeda. Catatlah perbedaan gaya yang ditunjukkan skala neraca pegas.

9
E. HASIL OBSERVASI

No. Keadaan balok Penunjukkan neraca pegas (Newton)


Alas kayu Alas mika Alas busa Alas wool
1 Sebelum 0 0 0 0
bergerak
2 Saat bergerak 0,6 0,3 0,7 0,4
3 Sesudah 0,4 0,2 0,5 0,3
bergerak

F. PEMBAHASAN
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil,
balok kayu belum bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan
permukaan meja yang melawan gaya tarik.
Pada saat dibandingkan manakah yang lebih mudah menarik balok
kayu yang permukaannya kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok
kayu yang permukaanya kasar lebih mudah ditarik dari pada balok kayu yang
permukaanya halus.
Kenapa balok di atas meja hanya bisa ditarik dengan gaya tertentu?
Balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin
besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang
ditimbulkan berarti gerak benda semakin terhambat.

10
G. KESIMPULAN
1. Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
2. Gaya gesek memiliki arah berlawanandengan arah gerak benda.
3. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar
dan gaya gesek berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin

11
LEMBAR KERJA MAHASISWA
GAYA PEGAS

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya pegas.

B. KAJIAN TEORI
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan
bertambah. Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung
pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya.
Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis (batas elastisitasnya belum
dilampaui), beradasarkan hukum Hooke pertambahan panjang (∆x) sebanding
dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi
pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar, 2008).
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut
akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan
Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan
besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari
penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih
sebanding dengan pertambahan panjang pegas.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Karet Gelang
2. Penggaris
3. Beban 50 gr
4. Statif

D. CARA KERJA
1. Seutas karet gelang digantungkan pada statif.
2. Sebuah beban digantungkan pula pada ujung karet yang satunya lagi.
3. Beban ditarik kebawah kemudian dilepaskan.

12
E. HASIL OBSERVASI

Karet gelang yang diberi beban bila ditarik kebawah selama beberapa
kali akan bergerak kembali keatas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan
dan gaya dorong yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas.

F. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena
karet gelang tersebut kembali kebentuk semula (karet gelang merupakan
benda yang elastic). Bila suatu benda di kenai sebuah gaya dan kemudian gaya
tersebut di hilangkan, maka benda akan kembali kebentuk semula, berarti
benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya
tidak dapat dikembalikan kebentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah
hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi benda elastic yang
kembali kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda plastis
tidak mempunyai gaya pegas.
Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila
ditarik ke bawah akan kembali ke atas?
Karena adanya gaya pegas pada benda elastis, yaitu karet gelang.

G. KESIMPULAN

13
Pada kegiatan, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet
gelang bila ditarik kebawah kembali keatas adalah karena gaya pegas.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,ternyata semakin besar
gaya yang bekerja pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan
panjangnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang
mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas. Dimana gaya tarik pegasnya
berbanding lurus dengan massa benda.Besarnya konstanta pegas tergantung
dari pada jenis pegas yang bekerja.
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa
kali lalu ke kanan dan ke kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya
dorong yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas

14
LEMBAR KERJA MAHASISWA
GAYA BERAT

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya berat pada benda untuk bergerak

B. KAJIAN TEORI
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu
benda menuju benda lain.Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi
menarik benda tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi bumi.
Benda jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Karet gelang
2. Penggaris
3. Beban (benda bermassa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 grdan 250 gr)
4. Statif

D. CARA KERJA
1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
2. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
3. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
4. Ukur panjang karet gelang.
5. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang
lebih besar(5 macambeban).
6. Tulislahhasilpengukuranpada tabel pengamatan.

E. HASIL OBSERVASI

15
Panjang karet gelang mula-mula: 5,5 cm
Hasil Pengamatan gaya berat

No Massa beban (gr) Panjang karet gelang (cm)

1 50 6,5

2 100 8,5

3 150 13,5

4 200 17

5 250 20

F. PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa
semakin berat beban yang kita gantungkan, maka semakin panjang karet
gelangnya. Semua itu disebabkan karena gaya gravitasi yang terdapat pada
benda tersebut juga semakin besar, jika beban yang digantungkan juga besar.
Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban
yang digantungkan?

16
Karena semakin besar/ berat benda, maka gaya gravitasinya juga semakin
besar. Sehingga semakin besar gaya gravitasi buminya, maka gaya tarik bumi
juga semakin besar yang menyebabkan panjang karet semakin panjang.

G. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
semakin berat beban yang diterima maka karet gelang akan semakin memanjang
dikarenakan adanya gaya berat (gaya gravitasi). Setiap benda mempunyai gaya
berat (gravitasi). Besar gaya gravitasinya tergantung berat benda tersebut.

H. DAFTAR PUSTAKA
http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/praktikum-gaya-listrik-
statis.html

http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com
www.google.com
www.wikipedia.com
http://tek-chy1.blogspot.com/2011/10/laporan-percobaan-listrik-statis.html
http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com/2015/04/tugas-individu-praktikum-ipa-
di-sd-pdgk_20.html

http://vievalavieda.blogspot.com/2015/06/laporan-praktikum-ipa-di-sd-modul-4-
kp.html

http://mozhasefhany.blogspot.com/2011/08/gaya-berat.html

http://dziks0508.blogspot.com/2016/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html

17
LEMBAR KERJA MAHASISWA
GERAK

A. Judul Percobaan

Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan

(GLBB).

B. Tujuan Percobaan

Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

C. Alat dan Bahan

1. Katrol gantung tunggal.

2. Stopwatch.

3. Penggaris.

4. Beban gantung 100gr (2 buah).

5. Statif dan klem.

6. Benang Kasur.

7. Plastisin.

8. Beban tambahan.

D. Landasan Teori

1. Pengertian Gerak

Secara umum,gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti


klasik, gerakan(kinesis), mencakup semua bentuk perubahan
dalam kualitas, kuantitas, posisi, bentuk,dan potensi. Sedangkan
secara khusus, gerakan adalah perubahan lokasi spasial dari
benda-benda yang Berhubungan satu sama lain. Proses
(tindakan atau keadaan) Perubahan tempat (Bagus, 2005).

18
Dengan demikian yang dimaksud gerak adalah perubahan
kedudukan atau tempat suatu benda terhadap titik acuan atau
titik asal tertentu. Jadi bila suatu benda kedudukannya
berubah setiap saat terhadap suatu titik acuan maka benda
dikatakan sedang bergerak (Daryanto, 2003).

2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak


dengan laju tetap pada lintasan yang lurus (Tim Penerbit,2009).
Syarat yang harus dipenuhi agar benda bergerak lurus beraturan
adalah:

a. Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus


b. Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah

Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama


dalam selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh, sebuah
sepeda motor yang sedang melaju, dalam waktu satu detik
dapat menempuh jarak dua meter, maka pada satu detik
berikutnya motor tersebut menempuh jarak dua meter lagi,
begitu seterusnya. Dengan kata lain perbandingan jarak dengan
selang waktu selalu konstan atau tetap. Jadi benda yang
bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang
besarnya selalu tetap.

3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan adalah suatu gerak lurus yang


memiliki kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan
kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau konstan
(Ishaq, 2007). Contoh, pada saat bola dilempar ke atas dengan
kecepatan awal, kecepatannya semakin lama semakin
berkurang karena pengaruhgaya gravitasi bumi.

19
Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian maksimal dan
jatuh kembali ke bawah karena kecepatannya sama dengan nol.
Jadi gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dapat diartikan
sebagai gerak benda dalam lintasan lurus dengan percepatan
tetap. Yang dimaksudkan dengan percepatan tetap adalah
perubahan percepatan gerak benda yang berlangsung secara
tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan diam,
benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan
kecepatan gerak benda tersebut berubah secara teratur. Ingat,
perubahan kecepatan bisa berarti terjadi pertambahan kecepatan
atau pengurangan kecepatan. Pengurangan kecepatan tetap
kita sebut dengan percepatan tetapi bernilai negatif

E. Prosedur Percobaan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

a. Rakitlah alat dan


bahan.

b. Usahakan agar beban tambahan (m) tertinggal diring


pembatas bila M1 turun dan M2 naik.

c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama


tinggi dengan titik A.

d. Ukur
panjang BC.

20
e. Biarkan system bergerak m + M1 turun dan M2 naik.
Catat waktu yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B
ke C

f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang


berbeda- beda (tinggi A tetap, B tetap,C berubah)

g. Catat datanya pada


Tabel 1.1.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB)

a.
Menyusun
alat.

b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB


> BC)

c. Biarkan system bergerak (M1 dan m) turun dan M2


naik, usahakan agar beban tambahan m tertinggal diring
pembatas B.

d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1+m) dari A ke B (t AB)


dan M1

untuk bergerak dari B ke C (t BC).

e. Lakukan percobaan sampai 5x dengan jarak AB (titik A


tetap, C tetap, B berubah) dan catat datanya pada Tabel
1.2.

F. Hasil Pengamatan

1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)

21
Tabel1.1. Pengamatan GLB

NO Jarak BC s (m) Waktut(Sec)


1 0,10 0,2
2 0,14 0,28
3 0,18 0,36
4 0,22 0,44
5 0,26 0,52

2. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLbB)

Tabel1.2. Pengamatan GLB

NO Beban (gr) SAB(cm) tAB(sec) SBC(cm) tBC(sek)


1. 100 25 05 3 0,173
2. 100 23 0,480 5 0,224
3. 100 21 0,458 7 0,265
4. 100 19 0,436 9 0,3
5. 100 17 0,412 11 0,332

G. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu


(t) berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertical dan
tsumbu horizontal)!

2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!

3. Buatlah kesimpulannya!

4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi


waktu

(tAB) pada percobaan GLBB!

5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas!

6. Buatlah kesimpulannya!

7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (S

22
fungsi t)!

Jawab:

1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)


berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertical dan sumbu
horizontal).

Gra
fik
1.1.

Grafik Gerak Lurus


Beraturan(GLB)

2. Kecepatan benda berdasarkan grafik GLB adalah sebagai


berikut: Percobaan 1:

S 0,1mm
V= =
=0,5
t0,2s s

23
Percobaan 2:

S 0,14mm
V= =
=0,5
t0,28s s

Percobaan 3:

S 0,18mm
V= =
=0,5
t0,36s s

Percobaan 4:

S 0,22mm
V= =
=0,5
t0,44s s

Percobaan 5:

S 0,26mm
V= =
=0,5
t0,52s s

3. Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak


benda yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya
tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda menempuh
jarak yang sama)

4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu


(tAB) Pada percobaan GLBB.

24
Gra
fik1
.2.

Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan


(GLBB)

5. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.

Percobaan 1:

m
V= 0
0

t0=0s

S0,17mm
V1= = =0,412
t 0,412s s

25
V −V 0,412−0 m
a= 1 0 = =1
t−t 0,412−0
1 0 s2

Percobaan 2:

m
V1=0,412
s

t1 =0,412s

S0,19mm
V2= = =0,436
t 0,436s s

V −V 0,436−0,412 m
a= 2 1 = =1
t−t 0,436−0,412
2 1 s2

Percobaan 3:

m
V=0,436
2
s

t2=0,436s

S0,21mm
V3= = =0,458
t 0,458s s
t−t
V −V
a= 3 2
26
0,458−0,436
0,458−0,436 m
= =1
3 2 s2

Percobaan 4:

m
V=0,458
3
s

t3=0,458s

S0,23mm
V4= = =0,48
t 0,48s s

V −V 0,48−0,458 m
a= 4 3 = =1
t−t 0,48−0,458 2
4 3 s

Percobaan 5:

m
V4=0,48
s

t4=0,48s

27
S25mm
V5= = =0,5
t 0,5s s

V −V 0,5−0,48 m
a= 4 3 = =1
t−t 0,5−0,48 2
4 3 s

6. Kesimpulan : Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah


gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan yang berubah
setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap.
Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan
diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan (a = +) atau perlambatan
(a=-).

Jadi, cirri GLBB adalah dari waktu kewaktu kecepatan benda


berubah, semakin lama semakin cepat/ lambat. Sehingga
gerakan bendadari waktu ke waktu mengalami percepatan/
perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan
dengan gerakan mengalami percepatan.

7. Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB.

Pada grafik GLB terlihat bahwa semakin besar jarak maka


waktu yang diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepatan
konstan. Grafik GLB merupakan grafik linier. Sedangkan pada
grafik GLBB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu
yang diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepatan selalu
berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di
setiap saat selalu sama,tetap atau konstan. GrafikGLBB yang
terbentuk merupakan kurva.

H. Pembahasan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

28
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima
percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh
memiliki nilai yang sama yaitu 0,5 m/s. Hal tersebut
membuktikan bahwa gerak lurus beraturan merupakan gerak
benda yang lintasannya berupa garis

lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang


sama benda menempuh jarak yang sama).

Selain itu, terlihat bahwa semakin besar jaraknya, maka


semakin besar waktu yang diperlukan. Kemudian, dapat dilihat
bahwa grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu
pada percobaan GLB merupakan grafik linier.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari


kelima percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh
memiliki nilaiyang berbeda. Tetapi masing-masing percobaan

memiliki nilai percepatan yang sama/ tetap yaitu 1m/s2. Hal ini
membuktikan bahwa gerak lurus berubah beraturan adalah
suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah
disetiap saat dan mempunyai percepatan tetap.

Grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada


percobaan

GLBB berbentuk
kurva.

I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa:

1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda


yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.

29
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang
lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah
secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

J. Kesulitan yang dialami: Saran dan Masukan

1. Kesulitan yang dialami

a. Menyusun alat percobaan yang masih belumfamiliar.

b. Mengukur waktu yangdibutuhkanbeban untuk bergerak.

2. Saran dan Masukan

a. Memahami cara menyusun alat dan mempelajari


materi yang bersangkutan sebelum percobaan
dimulai.

b. Hati-hati ketika mengukur waktu yang dibutuhkan


beban untuk bergerak agar dapat memperkecil
kesalahan pengukuran.

J. Daftar Pustaka

Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

Daryanto. 2003. Fisika Tekhik. Jakarta: Bina Adiaksara

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati

Mandiri.

Tim Penerbit.2009. Pengayaan Praktis Fisika.


Jogjakarta:Ekspres

30
lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang
sama benda menempuh jarak yang sama).

Selain itu, terlihat bahwa semakin besar jaraknya, maka


semakin besar waktu yang diperlukan. Kemudian, dapat dilihat
bahwa grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu
pada percobaan GLB merupakan grafik linier.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari


kelima percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh
memiliki nilaiyang berbeda. Tetapi masing-masing percobaan

memiliki nilai percepatan yang sama/ tetap yaitu 1m/s2. Hal ini
membuktikan bahwa gerak lurus berubah beraturan adalah
suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah
disetiap saat dan mempunyai percepatan tetap.

Grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada


percobaan

GLBB berbentuk
kurva.

I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa:

1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda


yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang


lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah
secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

31
J. Kesulitan yang dialami: Saran dan Masukan

1. Kesulitan yang dialami

a. Menyusun alat percobaan yang masih belumfamiliar.

b. Mengukur waktu yangdibutuhkanbeban untuk bergerak.

2. Saran dan Masukan

a. Memahami cara menyusun alat dan mempelajari


materi yang bersangkutan sebelum percobaan
dimulai.

b. Hati-hati ketika mengukur waktu yang dibutuhkan


beban untuk bergerak agar dapat memperkecil
kesalahan pengukuran.

J. Daftar Pustaka

Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

Daryanto. 2003. Fisika Tekhik. Jakarta: Bina Adiaksara

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati

Mandiri.

Tim Penerbit.2009. Pengayaan Praktis Fisika.


Jogjakarta:Ekspres

32
L. Foto Praktikum

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

NO Deskripsi Foto
1. Foto Praktikum Merakit alat dan bahan
pada percobaan GLB.

2 Mengukur dan mencatat


waktu yang diperlukan
beban untuk bergerak pada
percobaan GLB

33
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

NO Foto Praktikum Deskripsi Foto


1. Merakit alat dan bahan pada
percobaan GLBB.

2. Mengukur dan mencatat waktu


yang diperlukan beban untuk
bergerak pada percobaan
GLBB.

34
LEMBAR MAHASISWA
PESAWAT SEDERHANA

1. Percobaan 1: KATROL

2. Tujuan Percobaan :
a. Menjelaskan manfaat dari katrol
b. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada katrol

3. Alat dan Bahan :


a. Katrol tetap
b. Katrol bergerak
c. Neraca pegas 0 – 500 gram
d. Beban 200 gram, 100 gram (sesuai kebutuhan)
e. Benang secukupnya atau senar plastik
f. Statif atau penggantung katrol

4. Dasar Teori:
Katrol adalah salah satu dari enam jenis pesawat sederhana yang
berupasuatu roda dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk
tempat tali atau kabel. Katrol biasanya digunakan dalam suatu rangkaian
yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk
mengangkat suatu beban. Walaupun demikian, jumlah usaha yang
dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai tinggi yang sama
adalah sama dengan yang diperlukan tanpa menggunakan katrol.
Besarnya gaya memang dikurangi, tetapi gaya tersebut harus
bekerja atas jarak yang lebih jauh. Usaha yang diperlukan untuk
mengangkat suatu beban secara kasar sama dengan berat beban dibagi
jumlah roda. Semakin banyak roda yang ada, sistem semakin tidak efisien
karena akan timbul lebih banyak gesekan antara tali dan roda.

35
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya
pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya.
Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena
memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga,
yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
a. Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah
pada saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat
tertentu. Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba
adalah contoh katrol tetap.

(a) katrol pada tiang bendera (b) katrol pada sumur timba
Contoh penggunaan katrol tetap

b. Katrol Bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau
posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol
jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat
berubah, seperti tampak pada gambar di bawah.

36
Katrol bebas
Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung
yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa
kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
c. Katrol Majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan
katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol
majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali
dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya
ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke
atas.

Katrol majemuk

5. Cara kerja :

37
a. Lakukanlah kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (100 gr – 200
gr) dengan menggunakan neraca pegas seperti pada gambar. Periksa
apakah skala pada pegas menunjukkan keterbacaan yang sama dengan
nilai beban yang tertera. Masukkan data kalibrasi pada tabel lembar
pengamatan.
b. Susunlah alat dan bahan percobaan seperti gambar, setelah beban
tergantung, catatlah skala yang terdapat pada pegas, kemudian
bandingkan dengan massa beban.
c. Lakukan langkah (b) dengan mengganti beban sesuai yang
dibutuhkan.
d. Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bebas
dan katrol majemuk untuk membandingkan hasilnya.
e. Catatlah skala pegas untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol
yang sedang diuji coba.
f. Catatlah hasil uji cobapada data pengamatan.

6. Hasil pengamatan :
a. Katrol Tetap
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 220 gr 2,2 N

Skala pada pegas: 0-8 N


Perbandingan dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil
kalibrasi yaitu 200 : 2,1

b. Katrol Bebas
Data hasil kalibrasi

38
No Beban Data hasil kalibrasi
1 200 gr 2,1 N
2 100 gr 1N

Skala pada pegas: 0-8 N


Perbandingan dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil
kalibrasi yaitu 100 : 1

c. Katrol Majemuk
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 100 gr 1N

Skala pada pegas: 0-8 N


Perbandingan dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil
kalibrasi yaitu 100 : 1
7. Pembahasan :
Kami melakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 100 gram, dan 200
gram dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasinya
seperti tertuang dalam tabel 4.7. kemudian pada beban A diganti secara
berurutan mulai dari 100 gram hingga 200 gram, lalu dicatat perubahan
skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol
bergerak di A secara bergantian sesuai urutan beban.
Hasilnya pada katrol tetap terjadi pengurangan gaya yang kecil
sekali, sebesar 0,2 Newton pada perbedaan masa benda.
Pada katrol bebas terjadi pengurangan gaya yang cukup besar yaitu
sebesar 1,1 Newton dengan perbedaan massa benda.

39
Pada katrol majemuk juga terjadi pengurangan gaya yang cukup
besar yaitu sebesar 1,1 Newton dengan perbedaan massa benda.

8. Kesimpulan :
Semakin besar dan jauh jarak beban dengan katrol, maka semakin
kecilgayayang diperlukan.

9. Jawaban Pertanyaan :
a. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala
kecil, maka satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram.
100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil =5 gram
b. Keuntungan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam
menarik beban keatasmenggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih
ringan dibandingkan jika menarik bebansecara langsung.
c. Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa
yang diperlukan pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih
kecil dari pada kuasa yang diperlukan padakatrol tetap.
d. Yang lebih menguntungkan antara katrol tetap dan katrol bebas,
menurut saya adalah katrol bebas, karena gaya yang diperlukan untuk
mengangkat beban hanya setengah dari katrol tetap.
Tetapi karena kedua katrol tersebut memiliki fungsi yang berbeda
sehingga harus dipakai sesuai dengan kebutuhan yang memakai, supaya
dapat memberikan hasil yang maksimal.
Katrol Tetap dalam keseharian sering digunakan untuk mengangkat
air, yang sering disebut timba air. Selain itu juga digunakan pada
kerekan bendera. Keuntungan katrol tetap adalah dapat untuk
mengubah arah. Katrol bebas dalam keseharian sering digunakan
untuk mengangkat barang-barang pada tukang bangunan bertingkat

40
tinggi dalam keadaan seimbang, karena posisinya selalu berubah, dan
bergerak bersama-sama dengan beban.

Dokumentasi praktikum Katrol

41

Anda mungkin juga menyukai