BAHASA INDONESIA

BAHASA KATA BAKU

&
NONBAKU
KELOMPOK 2
 PENGERTIAN
Pengertian Kata Baku
Kata baku adalah kata-kata yang ejaan dan pelafalannya sudah
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku yang tertuang dalam
KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Kosakata baku digunakan untuk segala hal yang bersifat formal,
termasuk dalam karya tulis ilmiah, surat resmi, majalah, atau
dalam forum-forum resmi.
 PENGERTIAN
Pengertian Kata NonBaku

kata Non baku adalah kosakata yang ejaan dan

pelafalannya tidak sesuai dengan KBBI dan PUEBI.
Biasanya, kosakata tidak baku berasal dari bahasa daerah
atau dari kata baku dengan pelafalan yang tidak sesuai.
Kata tidak baku lazim digunakan dalam percakapan
sehari-hari, tetapi tidak dapat digunakan dalam konteks
formal.
 Fungsi Kata Baku dan Non Baku
SEBAGAI PEMERSATU.
Kata baku dapat digunakan untuk
mempersatukan berbaga kelompok
masyarakat dalam satu kesatuan
penutur bahasa.
MEMBERI KEKHASAN. MENINGKATKAN
Menggunakan kata baku, baik KEWIBAWAAN.
secara lisan maupun tulisan, menggunakan kosakata baku
menunjukkan ciri khas seorang dalam percakapan dapat
penutur bahasa Indonesia meningkatkan kewibawaan dan
mengangkat status sosial penutur
di mata masyarakat awam.
KERANGKA ACUAN.
Kosakata baku adalah sebuah
kerangka acuan dan tolak ukur
dalam berbahasa yang baik dan
benar sesuai dengan KBBI dan
PUEBI sebagai acuan tertinggi
dalam bahasa Indonesia.
 Faktor yang Dapat Memicu
Kemunculan Kata Non Baku
PENUTUR TIDAK PENUTUR TIDAK TERBAWA OLEH
MEMAHAMI BENTUK MENGOREKSI KESALAHAN KEBIASAAN PENUTUR
PENULISAN BAKU DARI PELAFALAN ATAU EJAAN LAIN
KATA YANG DIMAKSUD YANG DITEMUI

PELAFALAN TERPENGARUH
OLEH DIALEK DARI
DAERAH ASAL PENUTUR
 Ciri-ciri dan Contoh
TIDAK DIPENGARUHI
OLEH DIALEK ATAU
BAHASA DAERAH
Contoh: ‘tengkurap’ (baku)
dan ‘tengkurep’ (tidak
baku); ‘bagus sekali’ (baku)
dan ‘bagus pisan’ (tidak
baku).
PENGGUNAAN IMBUHAN
DITERAPKAN SECARA
EKSPLISIT
Contoh: ‘menangis’ (baku) dan
‘nangis’ (tidak baku);
‘menyetop’ (baku) dan
‘nyetop’ (tidak baku).
TIDAK DIPENGARUHI
OLEH BAHASA ASING
Contoh: ‘kamu’ (baku) dan
‘lo’ (tidak baku); ‘saya’
(baku) dan ‘ane’ (tidak baku).
PENGGUNAAN KATA
ATAU FRASA SESUAI
DENGAN KONTEKS
KALIMAT
Contoh: ‘terbuat dari’ (baku)
dan ‘terbuat’ (tidak baku);
‘sebanding dengan’ (baku) dan
‘sebanding’ (tidak baku).
BUKAN RAGAM BAHASA
PERCAKAPAN
Contoh: ‘memang’ (baku) dan
‘emang’ (tidak baku);
‘bawakan’ (baku) dan
‘bawain’ (tidak baku)
TIDAK BERMAKNA
GANDA ATAU RANCU
Contoh: ‘menghemat’ (baku)
dan ‘mempersingkat’ (tidak
baku).
 Ciri-ciri dan Contoh

TIDAK MENGANDUNG TIDAK HIPERKOREKTIF

PLEONASME ATAU Contoh: ‘musyawarah’ (baku)
PENAMBAHAN KATA dengan ‘musawarah’ (tidak
YANG TIDAK PERLU baku); ‘surga’ (baku) dan
Contoh: ‘turun’ (baku) ‘syurga’ (tidak baku).
dan‘turun ke bawah’(tidak
baku); ‘terbaik’ (baku) dan
‘paling terbaik’ (tidak baku).
 Sebagian Contoh Kata Baku dan Tidak
Baku
(BAKU) = (TIDAK BAKU)
11. BALSAM = BALSEM 21. CEDERA = CIDERA
1. ABJAD = ABJAT
12. BATALION = BATALYON 22. CENDEKIAWAN = CENDIKIAWAN
2. ADVOKAT =ADPOKAT
13. BATERAI = BATERE 23. CENGKIH = CENGKEH
3. AFDAL = AFDOL

4. AJEG = AJEK 14. BECERMIN = BERCERMIN 24. COKELAT = COKLAT

5. AKHIRAT = AKHERAT 15. BESOK = ESOK 25. DAFTAR = DAPTAR

6. AKTIF = AKTIP 16. BLANKO = BLANGKO 26. DESAIN = DESAIGN

7. AKTIVITAS = AKTIFITAS 27. DETAIL = DETIL
17. BOSAN = BOSEN
8. AMBEIEN = AMBEYEN
18. BUS = BIS 28. DETERGEN = DETERJEN
9. AMBULANS = AMBULAN
19. CABAI = CABE 29. DIAGNOSIS = DIAGNOSA
10. ANTRE = ANTRI
20. CAPAI = CAPEK 30. DERAJAT = DERAJAD
 Penutup
BELUM BANYAK MASYARAKAT YANG MAMPU MENERAPKAN
KATA BAKU DALAM PERCAKAPAN DAN TULISAN. MESKIPUN
PENGGUNAAN KATA TIDAK BAKU TIDAK DIPERMASALAHKAN
DALAM PERCAKAPAN SEHARI-HARI, FORUM-FORUM DAN
MEDIA TULISAN YANG BERSIFAT RESMI MENUNTUT
PENGGUNAAN KATA BAKU. KARENA ITU, KEMAMPUAN UNTUK
MEMBEDAKAN KATA BAKU DAN TIDAK BAKU SANGAT
PENTING UNTUK DIKUASAI OLEH PENUTUR BAHASA
INDONESIA.