Anda di halaman 1dari 2

Usaha besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah. Usaha besar meliputi
usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan
ekonomi di Indonesia.
Pengertian UMKM Menurut Ahli Secara Garis Besar
Sebelum kami paparkan pengertian UMKM menurut ahli secara individu, alangkah baiknya kami
bahas secara garis besar terlebih dahulu. Usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM merupakan
bisnis berskala kecil. Bisa dijalankan oleh perseorangan, rumah tangga, hingga badan usaha. Pada
dasarnya, mulai dari ciri-ciri hingga pengertiannya, usaha mikro ini bisa kita lihat di dalam UU nomor
20 tahun 2008. Di dalam undang-undang tersebut pemerintah sudah menetapkan secara lengkap
terkait usaha tersebut
Pengertian UMKM Menurut Para Ahli
1. Usaha Mikro Menurut Rudjito
Usaha mikro merupakan bisnis kecil. Meskipun berskala kecil, namun bisnis tersebut mampu
membantu roda perekonomian negara. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rudjito yang
merupakan Dirut BRI yang menjabat pada tahun 2000-2005. Usaha mikro juga mampu membangun
lapangan kerja bagi masyarakat luas. Efek positif yang dihasilkan juga mampu meningkatkan devisa
negara melalui pajak badan usaha.

2. Usaha Mikro Menurut Kwartono


Usaha yang dikategorikan ke dalam skala mikro yaitu jenis usaha yang nilai kekayaannya
Rp200.000.000. Nilai tersebut dihitung berdasarkan omset penjualan per tahun dari perusahaan
terkait.
3. Usaha Mikro Menurut Primiana
Teori UMKM menurut para ahli berikutnya datang dari seorang pakar ternama bernama Inna
Primiana. Menurut beliau, usaha mikro adalah penggerak utama yang dapat membantu membangun
Indonesia.
Menurut Inna, usaha mikro sendiri bisa diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Contohnya seperti
agraris, industri manufaktur, agribisnis, dan sumber daya manusia.
Pada dasarnya tidak terlalu sulit untuk mengetahui kriteria dari usaha mikro. Untuk yang belum tahu
kriterianya, berikut kami juga sudah merangkumnya di bawah ini:
1. Lokasi Usaha
Sebuah usaha mikro memiliki lokasi yang berpindah-pindah. Artinya para pelaku usaha bisa
menyesuaikan lokasinya sesuai dengan kebutuhan. Izin usaha pelaku bisnis mikro biasanya tidak
meliputi tanah dan juga bangunan. Itulah kenapa, usaha yang mereka jalankan bisa berpindah-pindah
kapan saja.
2. Produk yang Dijual
Para pengelola usaha bebas berganti-ganti produk yang mereka jual. Hal tersebut dikarenakan, pelaku
bisnis mikro kecil dan menengah biasanya memiliki produk dagangan yang tidak terlalu banyak.

3. Tidak Atas Dasar Administrasi Organisasi


UMKM belum memiliki pengaturan kebijakan yang jelas. Itulah kenapa, dalam melaksanakan
aktivitas bisnisnya, usaha mikro ini tidak berdasarkan administrasi organisasi. Hal ini sesuai dengan
peran utamanya yaitu sebagai penggerak perekonomian bangsa.
2.2.3. Ciri-ciri UMKM
Jenis komoditi/ barang yang ada pada usahanya tidak tetap, atau bisa berganti sewaktu-waktu
Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu-waktu
Usahanya belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha masih
disatukan
Biasanya pelaku UMKM belum memiliki akses perbankan, namun sebagian telah memiliki akses ke
lembaga keuangan non-bank
Pada umumnya belum punya surat ijin usaha atau legalitas, termasuk NPWP.

Anda mungkin juga menyukai