Dosen Pengampu :
Afrizal M. Pd
Disusun Oleh :
1. Nurhidayati (22641027)
2. M. Edio Alfian (22641022)
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji atas kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “Aplikasi teori-
teori konseling perkawinan” yang dibimbing oleh bapak Afrizal M. Pd
Dalam proses penyajiannya, makalah ini berusaha disusun dengan baik dengan sejumlah
sumber yang kami gunakan untuk membantu dalam memahami materi yang menjadi fokus
kajian ini. Kemudian, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Selain itu, kami juga
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini kedepannya dan membangun
pola pikir yang baik dan benar.Demikianlah makalah ini kami susun, kami mohon maaf atas
segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini, Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................................................4
C. Tujuan penulisan.............................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Definisi Konseling Perkawinan dan Keluarga................................................................6
B. Teori-Teori Konseling perkawinan..................................................................................7
C. Aplikasi teori-teori dalam konseling keluarga..............................................................10
BAB III.....................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
A. KESIMPULAN.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak orang yang mencari bantuan dalam kapasitasnya sebagai pasangan suami-
isteri atau sebagai anggota dari sebuah sistem keluarga. Mereka menyadari bahwa masalah
mereka bersumber dari hubungan mereka yang mengalami gangguan, dan gangguan tersebut
akan berdampak terhadap kehidupan perkawinan dan keluarga mereka secara keseluruhan,
termasuk akan berdampak bagi anak-anak mereka sebagai anggota keluarga. Pada kondisi
seperti inilah dibutuhkan layanan konseling perkawinan dan keluarga dari seorang konselor
yang profesional.Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang pembimbing
(konselor) kepada seseorang konseli atau sekelompok konseli (klien, terbimbing, seseorang
yang memiliki problem) untuk mengatasi problemnya dengan jalan wawancara dengan
maksud agar klien atau sekelompok klien tersebut mengerti lebih jelas tentang problemnya
sendiri dan memecahkan problemnya sendiri sesuai dengan kemampuannya dengan
mempelajari saran-saran yang diterima dari Konselor. Sedangkan arti dari keluarga adalah
suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan
jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah
sendirian dengan atau tanpa anak-anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam
sebuah rumah tangga. Bimbingan dalam keluarga merupakan suatu proses pemberian bantuan
kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang
telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami
dirinya, lingkungan keluarganya serta dapat mengarahkan diri dengan baik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara
optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk
kesejahteraan keluarganya.Konseling keluarga pada dasarnya merupakan penerapan
konseling pada situasi yang khusus. Konseling keluarga ini secara memfokuskan pada
masalah yang berhubungan dengan situasi keluarga dan penyelenggaraannya melibatkan
anggota keluarga.
A. Rumusan masalah
1. Apa definisi Konseling Perkawinan dan Keluarga?
2. Apa saja Teori-teori Konseling Perkawinan?
3. Bagaimana cara mengaplikasikan Teori-teori Konseling Perkawinan?
B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui konseling perkawinan
2. Untuk mengetahui teori-teori konseling perkawinan
3. Untuk mengetahui aplikasi teori-teori konseling perkawinan
BAB II
PEMBAHASAN
b. Pendekatan Ego
1. Konsep Dasar Konseling Ego
Konseling ego lebih menekankan pada fungsi ego, menggunakan satu
istilah yang sangat menonjol yaitu “ego strength” yang artinya kekuatan ego,
dan ini pulalah alasan model Erikson ini dinamakan dengan konseling ego.
Kegiatan konseling adalah usaha memperkuat “Ego strength”. Individu yang
bermasalah adalah orang yang memiliki ego yang lemah. Perbedaan antara
ego menurut Sigmund Freud dengan Ego terletak bagaimana tumbuhnya ego
tersebut. Perkembangan kepribadian menurut Erickson dapat dibagi menjadi
empat tahapan, yaitu :
a. Ego berkembang atas kekuatan dirinya sendiri.
b. Pertumbuhan ego yang normal adalah dengan berkembangnya
keterampilan anak dalam berkomunikasi.
c. Perkembangan bahasa juga menambah keterampilan individu
untuk memproyeksikan suatu objek dalam lingkungan.
d. Kepribadian individu berkembang terus melalui proses hubungan
dirinya dengan dunia luar atau lingkungannya.
Yang paling penting dalam fase awal konseling keluarga ialah mendorong
semangat anggota keluarga untuk berani mengemukakan dunia pribadinya. Kelabunya
kehidupan keluarga tidak lain adalah karena berkurangnya kemauan para anggota
untuk mengalami, merasakan pandangan dunia pribadi anggota keluarga yang lain.
Yang satu merasa benar sendiri, dan berusaha menyalahkan orang lain sehingga
masalah yang ada dalam keluarga itu dirasakan oleh anggota keluarga sebagai
masalah yang tidak di mengertinya dan kadang-kadang tidak memperdulikannya.
Akan tetapi menunjukkan suatu kemauan untuk melihat dunia orang lain melalui
kacamata orang itu sendiri adalah cara konseling yang di inginkan dan arah ini yang
perlu dicapai dengan situasi terapeutik dalam konseling keluarga.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konseling perkawinan Secara umum adalah konseling yang diselenggarakan
sebagai metode pendidikan, Metode penurunan ketegangan emosional, metode
membantu pasangan suamiisteri untuk memecahkan masalah dan cara menentukan
pola pemecahan masalah Yang lebih baik (Riyadi, 2013).Konseling perkawinan
adalah upaya membantu pasangan (calon suamiisteri, dan suami-isteri) oleh konselor
profesional, agar mereka dapat berkembang Dan marnpu rnemecahkan masalah yang
dihadapinya melalui cara-cara yang Saling menghargai, toleransi, dan komunikasi
yang penuh pengertian, sehingga tercapai motivasi berkeluarga, perkembangan,
kemandirian, dan kesejahteraan Bagi seluruh anggota keluarganya.