FISIKA TEKNIK
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2023
1
BAB I
TATA TERTIB LABORATORIUM FISIKA
Perlu disadari bahwa pembentukan sikap dan perbuatan yang islami adalah bagian
dari pada Iman, oleh sebab itu untuk kelancaran Praktikum pelaksanaan Praktikum
diharapkan praktikan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. PERLENGKAPAN PRAKTIKUM
1. Buku Penuntun Praktikum
2. Jas Praktikum warna putih
3. Kain lap kasar atau halus
4. Peralatan tulis (mistar, pensil, busur dan lain- lain).
B. MENJELANG PRAKTIKUM
1. Mengikuti Praktikum sesuai jadwal dan hadir 10 menit sebelum praktikum
dimulai.
2. Mengenakan jas praktikum dan memakai sepatu (bukan sepatu sendal).
3. Membawa kain lap kasar atau halus serta seluruh perlengkapan praktikum
lainnya.
4. Membawa modul percobaan yang akan dilakukan.
5. Rambut harus pendek (satu cm), bagi praktikan pria dan tidak diperkenankan
menggunakan celana yang robek, serta tidak memakai anting- anting.
6. Tidak diperkenankan menggunakan celana panjang jeans dan kostum yang
ketat.
7. Peralatan tulis harus dibawa serta setiap praktikum.
C. SAAT PRAKTIKUM BERLANGSUNG
1. Berdo’a sesuai dengan keyakinan masing-masing sebelum praktikum dimulai.
2. Mengikuti seluruh rangkaian praktikum dengan tenang dan tertib.
3. Menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh asisten pada saat responsi
(tanya jawab).
4. Melakukan pengambilan data sesuai dengan petunjuk Asisten secara teliti.
5. Tidak diperkenankan meningggalkan meja percobaan tanpa ijin asisten atau
koordinator praktikum sebelum bel keluar berbunyi.
6. Tetap menjaga kebersihan dan dilarang makan/minum, apalagi merokok
saatpraktikum berlangsung.
D. MENJELANG PRAKTIKUM SELESAI.
1. Berdo’a sebelum meninggalkan ruangan praktikum.
2. Membersihkan alat yang telah digunakan dan dikembalikan dalam keadan
utuh. Apabila terjadi kerusakan atau kehilangan salah satu peralatan yang
2
digunakan, maka harus diganti secara berkelompok sesuai dengan tipe dan
merek alat tersebut.
3. Mendengarkan dengan secara seksama cara pengolahan data dari Asisten.
4. Keluar dengan tertib dan teratur apabila bel keluar berbunyi.
E. SANGSI-SANGSI
1. Apabila praktikan tidak mematuhi tata tertib atau tidak membawa satu
diantara perlengkapan tersebut diatas maka tidak dapat mengikuti praktikum.
2. Apabila praktikan ketahuan dan terbukti melakukan pelanggaran berupa
pemalsuan atau manipulasi tanda tangan asisten dan semacamnya, maka akan
dibatalkan seluruh percobaannya (satu semester).
3. Hal-hal lain yang belum diatur akan ditentukan kemudian.
KOORDINATOR PRAKTIKUM
3
BAB II
TEORI KETIDAKPASTIAN
4
c. Bising,dan lain-lain
1.3. Ketidakpastian Tindakan
Adalah suatu kesalahan yang sering terjadi akibat sipengamat. Hal ini
kebanyakan dipengaruhi oleh ketelitian dalam penggunaan suatu alat ukur bagi
pengamat.
A.2. Berapa Jenis Pengukuran
Hasil dari suatu pengukuran sangat ditentukan oleh sipengamat dan alat ukur yang
digunakan.Menggunakan alat ukur dengan ketelitian yang cukup tinggi,tidaklah
semudah mengukur panjang suatu benda dengan mistar.Masalah pengukuran pada
umumnya membutuhkan berbagai macam alat ukur dan masing-masing mempunyai
cara kerja yang berlainan.Oleh karena itu,anda perlu mengetahui fungsi alat ukur
masing-masing sehingga anda tidak melakukan kesalahan dalam pengukuran.
2.1 Pengukuran Tunggal
Pengukuran Tunggal adalah pengukuran yang dilakukan satu kali
saja.Pengukuran ini biasanya dilakukan karena situasi yang kurang mengijinkan
atau juga alat ukur yang digunakan serba terbatas, sehinga mempunyai ketelitian
yang rendah.Misalkan kita ingin mengukur suatu besaran X,maka hasil
pengukuran dilaporkan:
X=X ±ΔX0 dan ΔX= Nst (nilai skala terkecil alat ukur)
∑
̅
Sedangkan nilai ΔX didapat dari Simpangan Baku nilai rata-rata pengukuran:
∑ ̅
̅ √
√ ∑ ∑
√
Atau ̅
Jika anda bandingkan hasil pengukuran tunggal dan hasil pengukuran berulang akan
diperoleh:
5
1. Pengukuran tunggal memberikan hasil yang diragukan.
2. Pengukuran berulang dapat memberikan beberapa keuntungan,misalnya nilai
sebenarnya X dapat diwakili oleh nilai rata-rata ̅ dan ketidakpastian (S ) lebih
o x
K dari I =
R 2
teliti dari pada I .Tetapi perhatikan juga bahwa ketepatan kedua pengukuran adalah
1
Ketelitian I =100%-0,25%=99,75%
2
7
2. Semua ketidakpastian berasal dari simpangan baku nilai rata-rata sampel
(pengukuran berulang).
3. Sebagian ketidakpastian berasal dari skala terkecil dan sebagian lagi berasal dari
simpangan baku nilai rata-rata sampel (campuran pengukuran).
B.4.1. Semua Ketidakpastian Berasal Dari Skala Terkecil
Misalkan kita mempunyai fungsi dua variabel (fungsi dalam bentuk penjumlahan): Z =
X + Y dimana Z tidak diukur secara langsung, melainkan X dan Y yang diukur,
hasil pengukuran dari Z dilaporkan : Z = ΔZ
Dimana Ketidakpastian ΔZ didapat dengan menggunakan persamaan:
ΔZ =| |x| | + | |x| |
B.4.3. Sebagian Ketidakpastian Berasal Dari Skala Terkecil Dan Sebagian Lagi
Dari Standar Deviasi
Apabila pada fungsi Z = (X,Y), X diukur n kali sedangkan Y diukur satu kali karena
suatu dan lain hal, maka kedua ketidakpastian tidak dapat dipadu begitu saja,
melainkan tingkat kepercayaan harus disamakan terlebih dahulu. Hal ini dapat dicapai
dengan mempersempit selang sekitar Y. Sehingga tingkat kepercayaan ΔY adalah
68% seperti halnya ̅ untuk itu diambil ΔY = x skala terkecil atau ΔY = Nst. Dan
selanjutnya diteruskan seperti halnya pada persamaan yang disajikan pada bagian
B.4.2
8
TUGAS PENDAHULUAN PERCOBAAN I
1. Jelaskan perbedaan dan persamaan dari implus dan momentum! berikan contoh
dalam kehidupan sehari-hari
2. Dengan menggunakan Hukum II Newton, buktikan bahwa implus = momentum
(I = P)
3. Jika sebuah benda diberi gaya 250 N dalam waktu sekon, berapa implus
benda itu dalam satuan CGS ?
9
PERCOBAAN I
IMPULS DAN MOMENTUM SUATU BENDA
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat menentukan impuls dan momentum suatu benda yang
bergerak lurus beraturan
Mahasiswa dapat menunjukkan hubungan impuls dan momentum suatu
benda
Suku diruas kiri dinamakan impuls gaya F dalam selang waktu t dan merupakan
besaran vektor. Besaran ini dapat dihitung apabila gaya diketahui sebagai fungsi dari
waktu. Sedangkan suku di ruas kanan tidak lain dari momentum. Dari persamaan (1)
diatas dapat ditulis :
Yang merumuskan hal penting adalah besar dan arah impuls vektor gaya resultan
terhadap sebuah partikel dalam sembarang selang waktu sama dengan besar dan arah
perubahan vektor momentum partikel yang bersangkutan. Fakta ini dikenal dengan
asas impuls – momentum. Dalam hal khusus jika sebuah benda bergerak lurus
beraturan dengan kecepatan konstan maka impuls ditentukan dengan :
Impuls = m.v (Ns) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)
10
Dimana : V = m/s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)
V. TABEL PENGAMATAN
VI. TUGAS
1. Tentukan impuls rata-rata dalam Dyne.s?
2. Tentukan kecepatan rata-rata dalam sistem satuan CGS !
3. Berapa Joule atau erg energy kinetik kelereng itu ?
11
TUGAS PENDAHULUAN PERCOBAAN II
12
PERCOBAAN II
KOEFISIEN GESEKAN STATIK DAN
KINETIK DUA PERMUKAAN BENDA
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu menentukan koefisien gesekan statik dan kinetik antara
dua permukaan benda yang bersinggungan (Balok dan Meja)
Keterngan Gambar :
f = Gaya Gesekan (N)
N = Gaya Normal (N)
M = Massa balok (Kg)
m = Massa Beban (Kg)
G = Percepatan Gravitasi Bumi = 9,8 m/s 2
13
Maka µ = …………………………………….(1)
s
Maka µ = ……………………………..(2)
k
Perhatikan bahwa nilai µ menurun jika kecepatan bertambah besar (a 0), dalam
k
kenyataan praktis, kecepatan yang dibahas biasanya tidak berubah dalam jangkauan
yang tidak terlalu besar. Sehingga persamaan (2) masih tetap berlaku dengan µ k
14
V. TABEL PENGAMATAN
Keadaan Statik
No Massa balok M Massa beban
Koefisien (m)statik (µ )
gesekan s
(Gram) (Gram)
1
.
.
.
.
10
Keadaan Kinetik
Massa beban (m) Koefisien gesekan kinetik (µ )
No Massa balok M
k
(Gram)
1
.
.
.
.
10
VI. TUGAS
1. Dengan massa balok M dan massa beban m yang bervariasi apakah koefisien
gesekan balok bermassa M terhadap permukaan meja tetap (konstan) ?
jelaskan tetap atau tidak tetap !
2. Apakah koefisien gesekan statik dan kinetik mempunyai nilai sama ?
Jelaskan.
15
TUGAS PENDAHULUAN PERCOBAAN III
2. Apa yang anda ketahui, besar percepatan grafitasi dikutub dan didaerah
khatulistiwa ?
3. Sebuah bola besi dan sehelai bulu ayam jika dijatuhkan secara bersamaan dengan
jarak tidak begitu jauh dari tanah. Apa yang anda ketahui tentag hal ini jika tidak
ada gesekan udara ?
16
PERCOBAAN III
BANDUL MATEMATIS
I. TUJUAN
1. Mengetahui percepatan grafitasi bumi dengan asas ayunan sederhana
2. Menggambar grafik hubungan antara panjang tali dan perioda
F = mg. sin θ
F = m.g sin θ………………………………………(1)
Gaya pengembali diatas nampak sebanding sin . Untuk sudut yang sangat kecil
maka nilai sin = , dengan = dengan demikian persamaan (1) ditulis:
F= ………………………………………………( 2 )
T = √ atau g = 4 …………………………………..( 3 )
2
17
3. Stopwatch
4. Tali/benang
5. Beban Bandul
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gantung benang yang terikat beban pada ujung statif
2. Ukur panjang benang (atas petunjuk asisten)
3. Buat simpangan kecil dan lepaskan hingga berayun
4. Hitung waktu ayunan dengan stopwatch untuk 20x ayunan
5. Ulangi prosedur 3 dan 4 sebanyak 5x
6. Ulangi prosedur 2 untuk berbagai panjang benang (atas petunjuk asisten)
V. TABEL PENGAMATAN
T20 T G
No
( Cm ) ( Sekon ) ( Sekon ) ( m/s )
2
1 40 cm
.
.
.
5
1 75 cm
.
.
.
5
VI. TUGAS
1. Apa yang anda ketahui jika kecepatan grafitasi bumi disuatu tempat lebih
besar atau lebih kecil dari nilai standar ( g = 9,8 m/s ) ?
2
2. Apa yang anda ketahui jika sudut simpangan ayunan dibuat terlalu besar ?
18
TUGAS PENDAHULUAN PERCOBAAN IV
1. Diketahui :
2. Diketahui : R = √∑ ∑
19
PERCOBAAN IV
RESULTAN BEBERAPA VEKTOR GAYA
I. TUJUAN
Agar mahasiswa mampu menentukan jumlah (resultan) dari beberapa vektor
gaya.
R =√∑ ∑
3. Ukur sudut & dan tentukan berat masing-masing beban kemudian catat
1 2
dalam tabel
4. Tambahkan/kurangkan beban pada F atau F dan W untuk mendapatkan
1 2
20
V. TABEL PENGAMATAN
M3 Sudut M Resultan
NO Sudut F1 F21 MW2
Gaya Ket
1 (gr) (N)
2 (gr)
(N) (N)
(gr) (N)
1 g =….m/s 2
.
.
.
.
10
VI. TUGAS
1. Buktikan Resultan (hasil perhitungan) dengan poligon gaya !
21
DAFTAR PUSTAKA
A Rahim Ahmad, SSi. 2001 Laboratorium Fisika 1 Jurusan Mipa, Unkhair. Ternate
Halliday Resnick. 1985. Fisika Edisi Ketiga Jilid 1. Penerbit Erlangga Jakarta
Tippler. 1998. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Penerbit Erlangga, Jakarta
22
NO PERCOBAAN TANGGAL PARAF LAPORAN
PERCOBAAN
ASISTEN AKHIR
23