Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vania Almira

NPM : 20.0102.0006
Kelas : Akuntansi A
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Syariah

Tugas Praktisi
Kasus Manajemen Risiko dalam Keuangan Syariah

KASUS 1

Risiko Pasar
a. Permasalahan
Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yaitu PT Gudang Garam sempat
menjadi perusahaan yang juga mendapat dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dollar Amerika Serikat yang melanda Indonesia. PT Gudang Garam menjadi
salah satu perusahaan yang mengalami penurunan laba bersihnya sebesar 0,9% akibat
melemahnya nilai rupiah. Hal ini dialami oleh PT Gudang Garam karena perusahaan
membutuhkan bahan baku utama berupa tembakau dan cengkeh yang berkualitas untuk
produk mereka.
Sementara kualitas panen tembakau dan cengkeh lokal yang menjadi bahan baku utama
tersebut sangatlah bergantung pada cuaca. Faktor cuaca yang kini sering tidak menentu
mengakibatkan penurunan kualitas panen kedua bahan baku tersebut. Akibatnya,
perusahaan terpaksa harus mengimpor persediaan bahan baku mereka dari luar negeri untuk
menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Hal inilah pada akhirnya yang menyebabkan
menurunnya pendapatan dan laba bersih perusahaan.
Selain itu penurunan pendapatan dan laba bersih PT. Gudang Garam disebabkkan juga
oleh aturan pemerintah, karena sebelumnya industri rokok diberatkan dengan aturan
pemerintah yaitu regulasi mengenai rokok, PP Nomor 109 tentang Pengamanan Bahan
yang Mengandung Zat Adiktif berupa produk Tembakau bagi kesehatan yang dikeluarkan
pemerintah tahun 2012.
b. Dampak
- Perusahaan terpaksa harus mengimpor persediaan bahan baku mereka dari luar negeri
untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Hal inilah pada akhirnya yang
menyebabkan menurunnya pendapatan dan laba bersih perusahaan.
- PT Gudang Garam ikut merasakan dampak dari penurunan nilai tukar rupiah yang
berakibat menurunnya laba bersih perusahaan. Hal itu kemudian juga berdampak pada
membagian deviden kepada para pemegang saham, serta peraturan pemerintah yang
dapat menurunkan penjualan produk serta pendapatan perusahaan.
c. Penyelesaian
Salah satu cara yang dilakukan oleh PT Gudang Garam untuk menanggulangi risiko tersebut adalah
dengan melakukan kebijakan penawaran pensiun dini kepada para karyawannya terutama karyawan
borongan sigaret kretek tangan (SKT) dan operasional dengan alasan untuk mengantisipasi dampak
buruk yang akan terjadi pada perusahaan dimasa mendatang akibat bertambah ketatnya peraturan
industri rokok yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
KASUS 2

Risiko Operasional
a. Permasalahan
Perusahaan Kodak yang bergerak didunia tekonologi tentu akan banyak mengalami
perubahan dan kemajuan zaman, namun perusahaan ini tidak mampu untuk memproduksi
produk maupun itu menciptakan produk baru ataupun memperbarui produk lama
merekasesuai dengan kebutuhan dan keinginan para konsumen dan masyarakat luas,
sehingga perusahaan harus menghadapi masalah bahwa produk mereka tertinggal serta
kalah bersaingdengan produk lain dan menimbulkan kerugian pada perusahaan.
b. Dampak
- Kodak mengalami kebangkrutan karena tak segera mencium potensi pasar dan tidak
sanggup melawan arus digital yang semakin berkembang setiap tahun.
- Bangkrutnya Kodak, bangkrutnya pelopor fotografi
- Perusahaan kodak berhutang untuk menjalankan bisnis operasionalnya.
c. Penyelesaian
- Eastman Kodak Co, ikon fotografi yang menemukan kameratenteng (hand-held) telah
mengajukan pailit dan berencana mengerutkan postur usahanya.Langkah ini ditempuh
demi menghentikan laju terjun bebas dari meruginya salah satu perusahaan terkenal di
Amerika Serikat itu
- Karena Perusahaan Kodak sebenarnya sudah lama bergelut didunia teknologi dan
fotograpi, perusahaan juga sudah punya nilai paten atas beberapa produk yang mereka
ciptakan sertasudah mendapat banyak kepercayaan dari beberapa perusahaan yang
menggunakan produknya tersebut tentu saja perusahaan seharusnya sudah punya
banyak pengalamantentang sektor ini. Sebaiknya perusahaan membangun kerjasama
dengan perusahaan lainmasih terkait dengan dunia fotografi dan teknologi jika memang
perusahaan sudah tidakmampu untuk memproduksi sendiri produk yang dapat laku
dipasaran. Dengan berkerjasamadengan perusahaan lain Kodak masih bisa
menggunakan pengalamannya dan berbagaiassetnya yang masih dimiliki untuk
keperluan operasional, tanpa harus meminjam modal dari pihak lain.Selain itu
perusahaan juga dapat beralih ke bidang media sosial seperti yang telah disarankanoleh
analis, selain karena sedang majunya bisnis dalam dunia online, modal yang
harusdikeluarkan jumlahnya pun tidak sebanyak untuk memproduksi perangkat keras
yang biasanya dilakukan oleh Kodak selama ini.

Anda mungkin juga menyukai