Anda di halaman 1dari 2

Nama: Anisa Gusmayuni

NIM: 153220027

Kelas: IK-B

RESUME

REMEDIASI, HYPERMEDIASI, DAN IMMEDIASI

Praktik "repurposing" atau penggunaan kembali konten dari satu media ke media lain dalam
industri hiburan kontemporer adalah fenomena yang mencerminkan transformasi besar-besaran dalam
cara kita berinteraksi dengan media. Dalam praktik ini, elemen-elemen seperti gambar, teks, dan
elemen media lainnya diambil dari satu konteks dan dimasukkan ke dalam konteks media yang
berbeda. Ini menciptakan serangkaian perubahan dan tantangan yang harus diatasi.Salah satu poin
kunci dalam praktik ini adalah pengambilan "properti" media, seperti gambar, teks, atau elemen
lainnya, dan memasukkannya ke dalam media baru. Proses ini sering memerlukan penyesuaian agar
elemen-elemen tersebut sesuai dengan konteks media yang baru. Tantangan lain adalah tingkat
interaksi antara media tersebut. Terkadang, interaksi antara media tidak selalu terlihat atau disadari
oleh semua pengguna. Ini sering terbatas pada mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang
kedua versi media tersebut dan dapat membandingkannya.Salah satu konsep yang relevan dalam
konteks ini adalah "hypermediacy," di mana elemen-elemen dari media sebelumnya digunakan dalam
media baru. Ini dapat mencakup deskripsi sastra tentang seni visual atau penggunaan elemen-elemen
visual dalam karya seni. Media digital, dengan beragam cara mereka, telah menjadi wadah utama
untuk praktik remediasi ini.

Media digital juga cenderung mencari transparansi dalam penggunaan kembali elemen media
lama. Mereka berusaha untuk menciptakan pengalaman yang serupa dengan media asalnya, bahkan
jika ada perbedaan dalam tampilan atau interaksi. Selain itu, beberapa kasus melibatkan penggunaan
media digital sebagai penyempurnaan dari media lama, terutama dalam hal teknologi, tanpa
menghilangkan karakteristik media lama. Praktik ini juga mencerminkan kompetisi antara media baru
dan media lama. Media baru berusaha untuk memulihkan elemen-elemen media lama dengan cara
yang berbeda dan inovatif. Hal ini menciptakan perubahan dalam cara kita mengkonsumsi dan
berinteraksi dengan media. Dalam berbagai konteks media seperti CD-ROM, ensiklopedia elektronik,
dan World Wide Web, praktik remediasi telah menjadi hal umum. Ini menunjukkan bahwa fenomena
ini telah merasuki berbagai aspek industri hiburan kontemporer, dan perubahan ini tidak dapat
dihindari. Keseluruhannya, praktik "repurposing" mencerminkan evolusi yang dinamis dalam dunia
media yang terus berkembang dan memengaruhi cara kita melihat dan berinteraksi dengan media.

Buku tersebut memberikan wawasan yang sangat relevan tentang penggunaan teknologi
digital dalam dunia film dan televisi, serta dampaknya terhadap estetika dan pengalaman penonton.
Poin-poin kunci yang dibahas dalam buku tersebut menggambarkan perkembangan signifikan dalam
industri media dan hiburan modern: Pertama, teknologi digital telah mengubah lanskap produksi film
dan televisi secara mendalam. Film Hollywood, khususnya dalam genre aksi-petualangan, sekarang
mengandalkan komposisi digital dan efek khusus untuk menciptakan pengalaman visual yang lebih
menarik. Hal ini mencerminkan perkembangan teknologi yang telah menjadi standar dalam industri
ini. Kedua, pentingnya transparansi visual dalam penggunaan teknologi digital menjadi sorotan.
Tujuan utama adalah membuat intervensi elektronik terlihat alami dan transparan bagi penonton.
Dengan kata lain, teknologi digital digunakan untuk menciptakan ilusi bahwa apa yang terlihat adalah
sesuatu yang nyata, bukan hasil dari manipulasi komputer. Selanjutnya, konsep refashioning dalam
media menjadi bagian penting dari pembahasan. Refashioning mengacu pada penggunaan kembali
atau peminjaman elemen dari medium lain. Konsep ini menciptakan hubungan antara medium yang
berbeda dan dapat memengaruhi perkembangan seni. Penggunaan elemen film dalam film lain atau
penggabungan elemen lukisan adalah contoh konkret dari refashioning. Peran realitas virtual juga
disoroti, terutama dalam mempengaruhi media seperti televisi dan film. Realitas virtual menciptakan
pengalaman yang mendekati perasaan kehadiran bagi pemain, menggabungkan elemen-elemen media
sebelumnya dengan tujuan menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan realistis.

Selanjutnya, strategi penggabungan menjadi penting dalam penggunaan kembali dan


refashioning dalam media. Penggabungan elemen dari medium yang berbeda menjadi cara untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan inovatif sambil mempertahankan hubungan dengan media
sebelumnya.Hal tersebut mencerminkan bahwa media digital memiliki potensi besar untuk menjadi
sarana ekspresi yang benar-benar baru. Namun, untuk mencapai potensi ini, perlu dilakukan
eksplorasi lebih lanjut dan perubahan besar dalam pendekatan yang ada. Keseluruhan, perubahan
dalam media yang disebabkan oleh teknologi digital dan konsep-konsep seperti refashioning, realitas
virtual, dan strategi penggabungan menciptakan dunia media yang dinamis dan terus berkembang. Hal
ini menghadirkan peluang dan tantangan baru bagi industri media dan hiburan serta mengubah cara
kita mengonsumsi dan memahami media.

Pemahaman mendalam tentang praktik "repurposing" atau penggunaan kembali konten media
dalam industri hiburan kontemporer memberikan sejumlah manfaat dan keuntungan yang penting
dalam konteks perkembangan media modern. Pertama-tama, ini membantu kita memahami
transformasi besar yang telah terjadi dalam dunia media, khususnya sebagai akibat dari perkembangan
teknologi digital. Kita dapat melihat bagaimana media diproduksi, dikonsumsi, dan dirasakan telah
mengalami perubahan fundamental, yang penting untuk mengikuti perkembangan cepat dalam
industri hiburan.Keuntungan lain adalah relevansi informasi ini dalam industri media itu sendiri.
Mereka yang terlibat dalam produksi media, seperti produser film, sutradara, penulis skenario, dan
perancang efek khusus, dapat mengambil wawasan ini untuk meningkatkan praktik mereka.
Memahami cara elemen media dapat digunakan kembali dan diintegrasikan dalam konteks yang baru
membuka pintu untuk eksperimen kreatif dan inovasi yang lebih besar.
Konsep transparansi visual adalah elemen penting dalam praktik penggunaan kembali media.
Ini membantu kita memahami bagaimana teknologi digital digunakan untuk menciptakan ilusi yang
lebih baik dalam media, yang merupakan pertimbangan etis yang penting. Menghindari manipulasi
yang menipu penonton adalah aspek penting dari penggunaan kembali media dengan integritas.Selain
itu, pemahaman tentang konsep refashioning memungkinkan kita melihat bagaimana elemen-elemen
dari berbagai media digabungkan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Hal ini memberikan
wawasan tentang bagaimana seni dan budaya terus berkembang, dan bagaimana ide-ide dan elemen
media dapat berinteraksi dan berkembang seiring berjalannya waktu.Penting juga untuk mengakui
potensi besar yang dimiliki oleh media digital dalam menciptakan konten yang benar-benar inovatif
dan menarik. Dengan memahami bagaimana media digital mencoba menggabungkan elemen media
lama dan baru, kita dapat lebih baik mengapresiasi transformasi yang terjadi dalam dunia
media.Terakhir, pemahaman ini juga membuka peluang untuk eksplorasi lebih lanjut dan penelitian
dalam industri media. Ini mendorong eksperimen dan inovasi yang dapat menghasilkan
perkembangan lebih lanjut dalam industri hiburan. Secara keseluruhan, memahami praktik
"repurposing" membantu kita melihat bagaimana media modern terus berubah dan berkembang. Ini
memberikan wawasan yang berharga tentang peran teknologi digital dalam transformasi media dan
membantu kita menghadapi potensi dan tantangan yang ada dalam industri hiburan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai