Anda di halaman 1dari 3

MID AKHLAK TASAWUF

(RESUME MATERI)

Nama: Sari Anisa Dewi

Nim: 20100121092

Kelas: PAI C

KELOMPOK 1: PENGERTIAN AKHLAK MENURUT BAHASA DAN DEFINISI PARA


ULAMA

A. Pengertian Akhlak

Kata "akhlaq" berasal dari bahasa Arab, yaitu jama' dari kata "khuluqun" yang secara linguistik
diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, tata krama, sopan santun, adab,
dan tindakan. Kata "akhlak" juga berasal dari kata "khalaqa" atau "khalqum", artinya kejadian,
serta erat hubungannya dengan "Khaliq", artinya menciptakan, tindakan atau perbuatan,
sebagaimana terdapat kata "al-khaliq", artinya pencipta dan "makhluq", artinya yang diciptakan.

Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitif)
dari kata "al akhlaga-yukhligu ikhlagan", sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi majid af'ala-
yuf'ilu-if'alan, berarti as-sajiyah (perangai), ath-thabi'ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-adat
(kebiasaan, kelaziman), al-maru'ah (peradaban yang baik), dan ad-din (agama). Kata "akhlaq"
juga isim masdar dari kata "akhlaqa", yaitu "ikhlaq".

Secara terminologis, dapat dikatakan bahwa akhlak merupakan pranata perilaku manusia dalam
segala aspek kehidupan. Dalam pengertian umum, akhlak dapat dipadankan dengan etika atau
nilai moral.
B. Definisi Akhlak Menurut para Ulama
1. Imam Al-Ghazali

Imam Abu Hamid Al-Ghazali (w. 505) mendefinisikan khuluq (akhlak) dengan menyatakan
bahwa seseorang dapat disebut baik rupanya (khalq) dan akhlaknya (khuluq). Artinya, bagus
lahir dan batinnya. Jadi, akhlak (khuluq) adalah kata yang digunakan untuk menyebut suatu
karakter (hai`ah) yang tertanam di dalam jiwa, darinya kemudian muncul berbagai perbuatan
dengan gampang dan mudah tanpa membutuhkan pikiran dan nalar.

2. Imam Ibnu Miskawaih

Dalam konsepsi Ibnu Miskawaih, akhlak adalah suatu sikap mental (halun li an-nafs) yang
mendorongnya untuk berbuat, tanpa pikir dan pertimbangan. Keadaan suatu sikap jiwa ini
terbagi kepada dua: ada yang berasal dari watak (temperamen) dan ada yang berasal dari
kebiasaan dan latihan. Dengan kata lain, tingkah laku manusia mengandung dua unsur, yaitu
unsur watak naluri dan unsur usaha lewat kebiasaan dan latihan. Menurutnya, akhlak itu dapat
berubah dengan kebiasaan dan latihan, serta pelajaran yang baik.

3. Menurut Ibnu Arabi (1165-1240 M)

Akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui
pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu.

4. Menurut Syeikh Makarim Asy-Syirazi

Akhlak merupakan sekumpulan maknawi dan tabiat bagi manusia.

5. Menurut Al-Faidh Al-Kayani (W. 1091M)

Akhlak adalah ungkapan untuk menunjukkan kondisi yang mandiri dalam jiwa dirinya sehingga
muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa didahului perenungan dan pemikiran.

6. Muhammad Al-Hufi

Akhlak adalah adat yang dengan sengaja dikehendaki keberadaannya. Dengan kata lain akhlak
adalah azzimah (kemauan yang kuat) tentang suatu yang dilakukan berulang-ulang, sehingga
menjadi adat (kebiasaan) yang mengarah kepada kebaikan atau keburukan.
7. Al-Qurthubi

Akhlak adalah suatu perbuatan manusia yang bersumber dari adab kesopanannya. Perbuatan itu
termasuk dari kejadiannya.

8. Abu Bakar Jabir Al-Jazairi

Akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia yang menimbulkan perbuatan
baik dan buruk, tepuji dan tercela dengan cara yang disengaja.

KELOMPOK 2: SUMBER AKHLAK DALAM ISLAM DAN DALIL-DALIL TENTANG


AKHLAK

Anda mungkin juga menyukai