Anda di halaman 1dari 3

Nama : Laura Tantri Ervianta Saragih

NIM : 2006541130

RESUME PRAKTIKUM

Praktikum Mengenal Sifat – Sifat Asam dan Basa


Praktikum ketiga mengenal sifat asam dan basa dari pestisida dan
menguji air bersifat asam, basa atau netral. Praktikum ini dilaksanakan
agar mahasiswa bisa mengetahui air yang bisa digunakan sebagai air
baku.
Praktikum dilaksanakan di IPM lab, Gedung Agrokomplek, Kampus
Sudirman pada hari Selasa 28 November 2023 pukul 10.00-Selesai.
Mahasiswa membawa beberapa bahan praktikum meliputi air suling, air
selokan, air sumur, air sungai, air PAM, kertas lakmus serta pestisida yang
berjenis Abamektin yang telah disediakan di laboratorium.
Pertama praktikum menyiapkan alat dan bahan yang di pergunakan
seperti cawan petri, pestisida, air suling, air selokan, air sumur, air sungai,
air PAM, dan kertas lakmus. Masing-masing kertas lakmus di potong
menjadi 2 bagian lalu masukan bahan cair dimasukan ke dalam cawan
petri sebanyak 2-4 ml. Kedua potongan kertas lamus merah dan biru
dimasukan ke dalam cawan petri yang sudah berisi larutan pestisida.
Terkahir amati perubahan yang terjadi sampai warna pada kertas lakmus
konstan. Catat dan ambil kesimpulan dari praktikum.
Kesimpulan praktikum bahwa beberapa air yang diambil dari
berbagai sumber yang menunjukkan sifat netral hanya ar sungai. Pada
sifat netrallah yang dapat di rekomendasikan untuk bahan baku dalam
mencanpur pestisida Air yang menunjukan pH netral merupakan air yang
dapat direkomendasikan untuk digunakan sebagai bahan air baku untuk
mencampur pestisid yang bertujuan agar zat yang terkandung dalam
pestisida tidak mengalami perubahan atau tidak di pengaruhi oleh pH air
baku.
Praktikum Pengamatan Gejala Keracunan Pestisida
Pada praktikum bertujuan memperdalam pengetahuan terkait
gejala kesacunan yang di alami pada serangga ketika terkena racun
kontak. Pestisida memiliki daya bunuh yang berbeda yang dapat dilihat
dari nilai LD/LC yang terkandung. Misalmya nilai LD 50/LC 50 itu
menandakan daya toksisitasnya dapat membunuh lebih kurang 50% dari
total OPT sasaran yang ada di ekosistemnya.
Praktikum dilaksanaksanakan di IPM lab, Gedung Agrokomplek,
Kampus Sudirman pada hari Senin 04 Desember 2023 pukul 11.00 wita-
Selesai. Mahasiswa membawa bahan praktikum berupa jangkri dan bahan
lainya seperti pestisida cawan dan wadah pencampur pestisida dengan air
serta alat pengaplikasi pestisida ke jangrik sudah di sediakan di
laboratosium.
Pertama praktikum dimulai dengan menyiapkan alat berupa cawan
petri 5 buah dan larutan pestisida. Kedua, Jangkrik yang telah di sediakan
dipotong kaki bagian belakangnya agar jagrik tidak melompat keluar dari
cawan petri. Ketiga, jangrik di siapkan dalam cawan petri masing-masing 2
ekor. Keempat, jangkrik di tetesi dengan larutan pestisida dengan dosis 1
tetes menggunakan alat tetes. Keempat menggunakan stopwatch untuk
mengukur daya toksisitas pada pengaplikasian pestisida di jangkrik.
Kelima, catat gejala yang terjadi dan ukur waktu yang dibutuhkan oleh
pestisida dalam membunuh serangga.
Kesimpulan bahwa adanya gejala keracunan yang dialami oleh
serangga berupa kejang-kejang, mengeluarkan cairan, kotoran, dan
gangguan fungsi organ lainnya sehingga mengakibatkan kematian. Gejala
keracunan yang dialami oleh serangga jangrik berbeda pada setiap
jangriknya karena dipengaruhi oleh daya tahan tubuh serangga yang
berbeda. Pada gejala pertama terlihat di menit ke-10 dan kematian
terakhir terjadi di Waktu 1jam 30 menit. Dapat disimpulkan bahwa daya
toksisitas pestisida menunjukan gejala yang berbeda karena dipengaruhi
oleh daya tahan tubuh serangga. Gejala yang berbeda ini juga diakibatkan
oleh nilai LD/LC yang terkandung dalam pestisida dengan tujuan agar
tidak membunuh semua serangga yang ada di ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai