Anda di halaman 1dari 2

Kuburan tua di Marok kecil

Menurut beberapa literatur budaya, penduduk Marok berasal dari Suku Barok,
lebih sering disebut sebagai Orang Barok. Suku Barok awalnya bermukim di
pulau Lipan desa Penuba kecamatan Lingga kabupaten Lingga provinsi Riau
Kepulauan.
Suku Barok ini dikelompokkan ke dalam bagian dari suku Laut yang juga berada
di provinsi Riau, karena mereka juga sering menyebut diri mereka sebagai
Orang Laut, walaupun dari adat istiadat yang mereka usung, agak berbeda
dengan Suku Laut. Dalam penetapan suku-suku di provinsi Riau Kepulauan,
suku Barok ini sering disatukan sebagai suku Laut, dan dianggap sebagai sub
dari suku Laut.
Suku Laut merupakan suku tertua yang berada di Kepulauan Riau. Bahkan
menurut para peneliti sejarah dan budaya, Suku Laut adalah cikal bakal lahirnya
suku dominan Kepri yang lain seperti Suku Barok, Suku Galang dan Suku
Tambus. Dalam catatan naskah miliki Kamaruddin, dicantumkan bahwa suku
laut telah menghuni daerah pesisir Batam sejak tahun 231 M
Jadi suku Barok merupakan generasi Suku Laut yang terus berpindah tempat
dan menetap di daerah pesisir Kepulauan Riau. Mata pencaharian mereka
masih bergantung pada hasil laut seperti ikan, kerang, dan kepiting.
Suku ini berganti nama menjadi Suku Barok, karena di tempat mereka banyak
pohon kayu yang bernama Bebarok. Orang Barok sebagian besar masih
mempercayai dunia roh. Mereka memiliki beberapa tradisi yang mengandung
unsur animisme. Tapi saat ini mayoritas dari masyarakat Orang Barok ini telah
memeluk agama Islam, yang secara perlahan-lahan mengikis kebiasaan lama
mereka percaya terhadap dunia animisme maupun dinamisme.
Masyarakat Orang Barok, hidup sebagian besar sebagai nelayan, mencari
sumber kehidupan dari apa yang didapat dari laut. Tetapi saat ini sebagian
Orang Barok telah ada yang mencoba pada bidang pertanian untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Pada tahun 1910
Menurut tetua desa Marok Kecil, suku Barok terbagi menjadi dua. Kelompok
Perempuan di Marok Kecil, kelompok laki-laki di Marok Tua. Keturunan mereka
ada yang berpindah ke Pulau Lalang.
Pada abad 5 masehi, penduduk Bangka banyak hijrah ke pulau Lingga. Dari sini
mereka ekspansi ke Pulau Singkep, dan beberapa pulau di Kecamatan
Senayang.
Di Pulau Singkep, perkampungan orang Bangka dari Pulau Lingga di Sekop Laut,
Sekop Darat, Telek, Bukit Abun. Kemudian di pesisir Singkep, desa Sungai Buluh,
Desa Kote, dan Berindat.
Sepertinya keberadaan suku Bangka ini mendesak suku Barok di Marok, yang
akhirnya pindah ke Pekanbaru.
Jadi kuburan tua di area proyek ini, kemungkinan pemakaman suku Barok
muslim dengan alasan diantaranya, lokasi dekat laut sesuai mata pencaharian
mereka.
Karena memindahkan makam menurut syari’at islam itu haram hukumnya,
kecuali ada udzur dan alasan darurat yang dibenarkan syariat untuk
membongkarnya. Namun dalam kondisi darurat karena udzur syar'i
memindahkan makam itu diperbolehkan bila kondisi makam tersebut
berbahaya, seperti ada pembokoran makam karena proyek atau kondisi lain
yang berakibat buruk terhadap makam tersebut.

Anda mungkin juga menyukai