Oleh :
M. Fachrian Akbar
2106036061
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui:
Ketua/sekertaris jurusan Ketua/Sekertaris Program
Studi
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan berupa kesehatan, kesempatan kepada penyusun
dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan ini. laporan Praktek
Kerja Lapangan ini yang berjudul coral reef check pada daerah terumbu karang
tinggai pangempang desa tanjung limau, kecamatan muara badak, kutai
kartanegera, kalimantan timur. Praktek Kerja Lapangan yang telah di
laksanakan Di Pokmaswas Bina Lestari Desa Tanjung Limau Kecamatan
Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi mata kuliah wajib
yang termasuk dalam kelompok Tugas Akhir Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Perikanan Universitas Mulawarman. Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengamatan sampel parameter
kualitas air. Oleh karena itu, sebagai bentuk rasa syukur atas selesainya
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, dengan segala kerendahan hati
praktikan menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat dan karunia-Nya
saya dapat melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan
menyelesaikan laporan ini dengan lancar
2. Kedua orang tua saya, bapak Muh.Mansur S.Pd dan ibu
Narti S.Pd yang telah memberikan doa, dukungan, dan
semangat yang menjadi motivasidalam pelaksanaan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan
3. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Mulawarman Samarinda
4. Ketua Jurusan Manajemen Sumberdaya perairan
5. Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan
6. Bapak Muchlis efendi selaku Dosen Pembimbing Praktek
Lapangan
7. Bapak Muh. Mansur selaku ketua Pokmaswas Bina Lestari
Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak Kabupaten
Kutai Kartaneragara
iv
8. Semua pihak yang tidakdapat disebutkan satu peratu, yang
telah membantu penulis dalam penyusun laporan ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik
Penyusun,
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................v
I. PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................ 2
II. DASAR TEORI...................................................................................3
2.1 Pemutihan karang..............................................................................3
2.2 Reef Check........................................................................................ 4
2.3 Identifikasi genera karang..................................................................6
2.4 Teknik Penyelaman............................................................................9
III. METODOLOGI PELAKSANAAN......................................................11
3.1 Waktu.................................................................................................11
3.2 Prosedur............................................................................................ 12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................13
4.1 Survey pemutihan karang (Coral bleaching)......................................13
4.2 Metodologi Reef Check......................................................................14
4.3 Identifikasi genera karang..................................................................22
4.4 Teknik penyelaman............................................................................27
V. PENUTUP..........................................................................................30
5.1 Kesimpulan........................................................................................30
5.2 Saran................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................31
LAMPIRAN...............................................................................................32
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
I. PENDAHULUAN
1
serta pengawasan dalam masyarakat nelayan yang menjadi sarana
strategis dalam proses pembentukan kemampuan dan kopetensi yang di
miliki mahasiswa sebagai tenaga kerja professional dalam dunia kerja.
Ilmu, informasi dan wawasan yang diperoleh praktikan pada perusahaan
dapat dijadikan pembelajaran yang berharga sehingga dapat menambah
pengalaman.
2. Bagi Mahasiswa
a. Melatih keterampilan mahasiswa program sarjana
sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh selama
mengikuti perkuliahan di FPIK UNMUL
b. Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia
kerja pada unit-unit kerja baik dalam lingkungan
pemerintah maupun perusahaan
c. Mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah
dan mencoba menemukan sesuatu yang baru yang
belum diperoleh dari pendidikan formal
2
3. Bagi FPIK UNMUL
Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan di lingkungan instansi/perusahaan dan tuntutan
pembangunan pada umumnya. Dengan demikian FPIK UNMUL dapat
mewujudkan konsep link and match dalam meningkatkan kualitas layanan
pada stakeholders
Tujuan PKL menunjukkan pada apa yang akan diperoleh di tempat
praktik kerja, yaitu untuk mengetahui kondisi terumbu karang tinggai
selama 2 hari melihat kondisi terumbu karang, Status kondisi terumbu
karang adalah tingkatan kondisi terumbu karang pada suatu lokasi
tertentu dalam waktu tertentu yang dinilai berdasarkan kriteria baku
kerusakan terumbu karang dengan menggunakan prosentase luas
tutupan terumbu karang yang hidup.
C. Kegunaan PKL
1. Bagi instansi pemerintah, perusahaan swasta dan BUMN.
a. Terwujudnya dan adanya misi sebagai fungsi dan tanggung jawab
sosial kelembagaan.
b. Kemungkinan terjalinnya hubungan yang teratur, sehat dan dinamis
antara lembaga/perusahaan dengan lembaga pendidikan tinggi.
c. Mengutamakan kerjasama yang saling menguntungkan bagi semua
pihak
2. Bagi Mahasiswa
a. Melatih keterampilan sarjana berdasarkan ilmu yang diperoleh
selama mengikuti perkuliahan di FPIK UNMUL
b. Belajar memahami dinamika dan kondisi nyata satuan kerja di
lingkungan pemerintahan dan perusahaan
c. Mengembangkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dan mencoba
3
menemukan ilmu baru yang belum pernah didapat dari pendidikan
formal.
3. Bagi FPIK UNMUL
Mendapatkan umpan balik untuk penyempurnaan kurikulum
berdasarkan kebutuhan lingkungan institusi/perusahaan dan kebutuhan
pengembangan secara keseluruhan. Dengan begitu, FPIK UNMUL
mengaktifkan konsep linking and match, peningkatan kualitas pelayanan
kepada pemangku kepentingan.
D. Tempat PKL
Tempat kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di
Dinas Perikanan Kota Samarinda yang berlokasi di Jalan Dahlia No.69
Kelurahan Bugis Samarinda, Kecamatan Samarinda Kota, Kota
Samarinda Kalimantan Timur 75242. Pengambilan data kualitas air di
salah satu binaan Dinas Perikanan Kota Samarinda yang merupakan
kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) “Mina Sembada Berdikari”
yang memanfaatkan perairan Sungai Mahakam menjadi pemeliharaan
ikan menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA) yang berlokasi di Jalan
Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek Kecamatan Loa Janan Ilir,
Kota Samarinda Kalimantan Timur.
I II III IV
Jenis KETERANGAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kegiatan
Perkenalan Kegiata
dengan staf V
Disesuaikan
terkait dan
beradaptasi
Dengan Situasi
Melakukan V VV V V V V V V
Lapangan dan
kegiatan
pemantauan Mengikuti
daerah sekitar
Program
pesisir muara
Kegiatan
badak
DLL V V VV V V V V V V Dari Pihak
Pelaksana
Praktek Kerja
Lapangan
5
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
6
B. STRUKTUR ORGANISASI POKMASWAS PERIKANAN
TAHUN 2023
7
BAB III. PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Bidang Kerja
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksankan di POKMASWAS
BINA LESTARI,Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kutai
Kartanegara,Kalimantan Timur yang dilaksankan selama satu bulan,
mulai dari tanggal 03 Juli 2023 sampai dengan 03 Agustus 2023.
B. Pelaksanaan Kerja
Pada pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) praktikan
memfokuskan pada bidang CORAL REEF pada terumbu karang
dalam kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) yang
memanfaatkan perairan Muara badak, pada perairan umum yang
dimana dalam kegiatan tersebut praktikum yang dilakukan
mengambil sampel, untuk pengambilan hasil data dan pendataan
lainnya yang didampingi oleh Pembina PKL,
a. Pemutihan karang
Terumbu Karang adalah bangunan ribuan karang yang
menjadi tempat hidup berbagai ikan dan makhluk laut lainnya.
Karang yang hidup di laut, tampak terlihat seperti batuan atau
tanaman. Tetapi mereka sebenarnya adalah sekumpulan hewan-
hewan kecil yang dinamakan polip. Ada dua macam karang, yaitu
karang batu (hard coral) dan karang lunak (soft coral). Karang batu
merupakan karang pembentuk terumbu karena tubuhnya yang
keras seperti batu. Kerangkanya terbuat dari kalsium karbonat atau
zat kapur. Karang baru bekerja sama dengan alga yang disebut
zooxanthellae.
8
Karang batu hanya hidup di perairan dangkal dimana sinar
matahari masih didapatkan. Karang lunak bentuknya seperti
tanaman dan tidak bekerja sama dengan alga. Karang lunak dapat
hidup baik di perairan dangkal maupun di perairan dalam yang
gelap (Terangi,2010). Pemutihan karang adalah perubahan warna
pada jaringan karang dari warna alaminya yang kecoklatan atau
kehijauan menjadi warna putih pucat (Coremap,2010).
9
Ada perbedaan diantara spesies dan polulasi dalam
merespon penyembuhan dari pemutihan. Beberapa karang dapat
sembuh dan tumbuh normal lagi ketika penyebab pemutihan hilang
dan dapat mengumpulkan kembali zooxanthellae-nya. Karang akan
kembali ke warna semula apabila penyebab pemutihan hilang,
tetapi akan mati apabila penyebabnya terus berlangsung.
d. Reef Check
11
Gambar 1. Bentuk pertumbuhan koloni
Keterangan gambar :
Corallite : struktur skeleton dari satu individu/polip.
Costae : struktur sekeleton yang terletak di luar koralit yang biasanya
berjalan secara radial, biasanya merupakan kelanjutan dari septa.
Septa : struktur skeleton yang berbentuk lempengan tersusun tegak
secara radial terletak di dalam koralit.
12
Columella : struktur skeleton yang berada di tengah-tengah koralit.
Pali : struktur skeleton yang merupakan kelanjutan dari septa dekat
dengan pusat atau mulut. Struktur ini biasanya berbentuk tonjolan dan
membesar pada ujungnya dan secara keseluruhan membentuk struktur
seperti mahkota.
Coenesteum : skeleton di antara koralit.
Kalik : permukaan atas dari koralit termasuk kosta dan konesteum.
Genus Acropora
Ciri- ciri :
Bentuk koloni : bercabang dan ada yang
membentuk meja
Bentuk koralit : axial dan radial
Septa costae tampak jelas, dinding koralit
dipisahkan oleh coenesteum. Terdapat
lubang ditengah koralit (axial dan radial)
sebagai tempat hidup polip.
Hanya satu satunya karang 17 yang memiliki
bentuk koralit axial dan radial.
Genus Platygyra
Ciri- ciri :
Bentuk colony massive,
coralitnya selalu meandroid tetapi seperti ceroid.
dengan dinding relatif tebal. Septa tipis kolumella kecil di
tengah. Bentuknya mirip goniastrea tetapi platygyra tidak
mempunyai pali.
Genus Echinopora
18
Ciri- ciri :
Bentuk Coloni Massive, Laminar (Lembaran Tipis datar) ,
Coralites nya berbentuk plocoid dan kenampakannya terlihat lebih
besar.
Acropora brancing
Ciri-Ciri :
jenis karang ini berbentuk seperti pohon atau tanduk rusa.
Jika dilihat secara detail, terdapat jelas axial koralit pada karang ini.
jenis ini paling banyak ditemukan dan juga yang paling cepat tumbuh.
Contoh karang ini yaitu Acropora formosa.
4. Buddy breathing
22
II. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan praktek lapangan ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan pada setiap kegiatan yang dilakukan, yaitu :
1. Sebagian besar penyelam berpendapat bahwa pentingnya pengelolaan
terumbu karang agar mereka dapat melakukan penyelaman kembali ke daerah
tersebut.
2. Reef Check merupakan metode pemantauan kesehatan terumbu karang yang
dapat menghasilkan banyak sumber data diantaranya kondisi kelimpahan ikan,
invertebrata dan kondisi terumbu karang serta hubungannya terhadap aktifitas
manusia.
3. Terdapat beberapa hal yang harus dipahami dalam mengidentifikasi tingkat
genera karang, diantaranya bentuk pertumbuhan karang, bentuk coralit,
struktur rangka (skeleton) karang.
4. Dalam melakukan penyelaman hal terpenting yang dilakukan adalah sesuai
prosedur penyelaman.
B. Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1.2010.http://www.kursusdiving.com/page_main.php?id_stdpg=162.diaks
id_stdpg=163.diaks
Anonim3.2010.http://www.terangi.or.id/id/index.php?option=com_content&task=
24
LAMPIRAN
25
Foto pembelajaran cara tranplantasi dengan metode
Meja spider oleh mahasiswa asia
26
Lampiran 4. Sertifikat dan Lembar Penilaian PKL di POKMASWAS
BINA LESTARI
27