1
Aghni Puji Ainur Rizqina¹ Anindya Islamicia Nugraha²
Chintya Afninda Nadhifa³ Indie Barrah Dzakirah Putri Arie⁴ Lubna Nafiah Nur Faith ⁵
MENEPATI JANJI, BERSYUKUR ATAS NIKMAT ALLAH,
MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUP AIB ORANG LAIN
dan kewajibannya, serta tidak peduli dengan gerak lidah dalam memuji-Nya hanya
hak orang lain, maka orang tersebut pasti sebagai tanda keyakinan.
sering berbuat tidak jujur dan tidak amanah Hal (kondisi spiritual), yaitu karena
apabila mendapat kepercayaan. Sebaliknya, pengetahuan dan keyakinan tadi melahirkan
perilaku menepati janji itu akan melahirkan jiwa yang tentram. Membuatnya senantiasa
sikap jujur dan orang tersebut akan senang dan mencintai yang memberi nikmat,
disenangi oleh semua orang bahkan dalam bentuk ketundukan, kepatuhan.
disenangi juga oleh Allah Swt. Oleh Mensyukuri nikmat bukan hanya dengan
karenanya sebagai seorang anak saleh mari menyenangi nikmat tersebut, melainkan juga
biasakan bersikap jujur dan menepati janji dengan mencintai yang memberi nikmat
dalam segala perbuatan, tingkah laku, yaitu Allah SWT.
tatakrama, baik dalam lingkungan sekolah, Amal perbuatan, ini berkaitan dengan hati,
keluarga maupun masyarakat. lisan, dan anggota badan, yaitu hati yang
berkeinginan untuk melakukan kebaikan,
B. BERSYUKUR ATAS NIKMAT ALLAH lisan yang menampakkan rasa syukur
Secara bahasa syukur adalah pujian dengan pujian kepada Allah SWT dan
kepada yang telah berbuat baik atas apa anggota badan yang menggunakan nikmat-
yang dilakukan kepadanya. Syukur adalah nikmat Allah SWT dengan melaksanakan
kebalikan dari kufur. Hakikat syukur adalah perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-
menampakkan nikmat, sedangkan hakikat Nya.
ke-kufur-an adalah menyembunyikannya.
Menampakkan nikmat antara lain berarti C. MEMELIHARA LISAN
menggunakannya pada tempat dan sesuai Rasul bersabda, seorang muslim yang
dengan yang dikehendaki oleh pemberinya, sejati adalah manakala orang-orang muslim
juga menyebut-nyebut nikmat dan lainnya merasa aman dari lisan dan
pemberinya dengan lisan. Menurut sebagian tangannya. Ada juga hadis populer yang
ulama, syukur berasal dari kata “syakara”, berbunyi, barang siapa yang beriman kepada
yang artinya membuka atau menampakkan. Allah dan hari kemudian, hendaklah dia
Jadi, hakikat syukur adalah menampakkan berkata baik atau diam saja. Ungkapan hadis
nikmat Allah yang dikaruniakan padaNya, tersebut pendek tapi kalau dipahami,
baik dengan cara menyebut nikmat tersebut maknanya luas.
atau dengan cara mempergunakannya di Cobaan yang paling besar di dunia yaitu
jalan yang dikehendaki oleh Allah SWT. lisan dan kemaluannya. Jika dua keburukan
Imam Ghazali menjelaskan bahwa syukur itu diselamatkan Allah, maka selamat semua
tersusun atas tiga perkara, yakni: bentuk keburukan. Oleh karena itu,
Ilmu, yaitu pengetahuan tentang nikmat dan senantiasa menjaga lisan. Seharusnya saat
pemberinya, serta meyakini bahwa semua berkomunikasi secara nonverbal, harus
nikmat berasal dari Allah SWT dan yang merenungkan betul yang diucapkan sebelum
lain hanya sebagai perantara untuk bertutur. Indeks peradaban tergantung cara
sampainya nikmat, sehingga akan selalu menghormati orang bersosial media.
memuji Allah SWT dan tidak akan muncul Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab
keinginan memuji yang lain. Sedangkan Shahihnya hadits no. 6474 dari Sahl bin
Sa'id bahwa Rasulullah bersabda:
2
Aghni Puji Ainur Rizqina¹ Anindya Islamicia Nugraha²
Chintya Afninda Nadhifa³ Indie Barrah Dzakirah Putri Arie⁴ Lubna Nafiah Nur Faith ⁵
MENEPATI JANJI, BERSYUKUR ATAS NIKMAT ALLAH,
MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUP AIB ORANG LAIN
“Barangsiapa bisa memberikan jaminan terdapat cacat di salah satu organ tubuh atau
kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di penyakit yang membuatnya malu jika
antara dua janggutnya dan dua kakinya, diketahui oleh orang lain, sedangkan yang
maka kuberikan kepadanya jaminan masuk kedua yaitu aib khuluqiyah yang bersifat
surga.” fi’li (perilaku) merupakan aib dari perbuatan
Penting untuk menjaga lisan. Sebab lisan maksiat, baik yang dilakukan sembunyi-
diibaratkan pisau yang apabila salah sembunyi atau terang-terangan. Untuk itu,
menggunakannya akan melukai banyak mari kita jauhi ghibah, dusta, prasangka, dan
orang. Di zaman modern, ketajaman lisan mencari-cari kesalahan orang lain serta
kadang juga mewujud dalam aktivitas di menyebarluaskan aib sesama. Jagalah aib
media sosial melalui status-status yang orang lain sebagaimana kita menjaga aib
ditulis. Sudah semestinya, sebagai umat pribadi.
Islam membuat status di media sosial yang
tak menyinggung orang lain. III. KESIMPULAN
Rasulullah SAW bersabda tentang
D. MENUTUP AIB ORANG LAIN balasan dari kebaikan, bahkan juga untuk
Perilaku membuka dan menyebarkan aib yang masih berniat walaupun belum
orang lain merupakan suatu perkara yang dilakukan. “Barangsiapa berniat melakukan
buruk . Dalam Islam, menutupi aib orang kebaikan dan melakukannya maka baginya
lain memiliki keutamaan . Bahkan, Allah pahala sepuluh kali kebaikan. Kebaikan
berjanji akan menutupi aib hamba-Nya, jika yang dilakukan secara ikhlas akan
ia juga berusaha untuk menutupi aib orang mendapatkan kebaikan tidak hanya didunia
lain. Islam mengajarkan umatnya untuk tetapi juga di akhirat. Tetapi tidak hanya
tidak membuka aib orang lain yang hanya sekedar dari amalan baik yang telah
akan membuat orang tersebut terhina. Islam dilakukan akan dapat menghantarkan kepada
memerintahkan umatnya untuk menutupi aib syurga dan ridho Allah. Karena belum tentu
saudaranya sesama muslim dan bagi mereka amalan yang kita lakukan diterima oleh
yang mau menutupi aib saudaranya tersebut. Allah Subhanahu wata'ala. Berbuat kebaikan
“Barang siapa yang menutupi aib selain akan membuatnya lebih tenang dan
saudaranya muslim, Allah akan menutupi damai, tentunya juga dapat menjauhkannya
aibnya pada hari kiamat, dan barang siapa dari berbagai hal buruk. Mengajak orang
mengumbar aib saudaranya muslim, maka lain pada kebaikan merupakan salah satu
Allah akan mengumbar aibnya hingga bentuk sikap kepedulian kepada sesama.
terbukalah kejelekannya di dalam Sebab, kepedulian ini merupakan salah satu
rumahnya,” (HR. Ibnu Majah). ukuran tinggi rendahnya iman seseorang. Di
Aib terbagi menjadi dua, yaitu aib dalam Alquran telah ditegaskan tentang
khalqiyah yang bersifat kodrati dan Aib perintah untuk mengajak manusia kepada
khuluqiyah yang berkenaan dengan perilaku. kebaikan.
Aib khalqiyah merupakan aib karena
3
Aghni Puji Ainur Rizqina¹ Anindya Islamicia Nugraha²
Chintya Afninda Nadhifa³ Indie Barrah Dzakirah Putri Arie⁴ Lubna Nafiah Nur Faith ⁵
MENEPATI JANJI, BERSYUKUR ATAS NIKMAT ALLAH,
MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUP AIB ORANG LAIN
4
Aghni Puji Ainur Rizqina¹ Anindya Islamicia Nugraha²
Chintya Afninda Nadhifa³ Indie Barrah Dzakirah Putri Arie⁴ Lubna Nafiah Nur Faith ⁵