BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara hukum.1 Penyataan tersebut secara tegas
diciptakan untuk dapat dilaksanakan.2 Konsekuensi dari semua itu adalah bahwa
hukum bersifat memaksa dan memerintah yang dapat mengikat setiap tingkah
laku yang dilakukan oleh warga Indonesia dengan menggunakan suatu sanksi
fakta yang terjadi dengan melihat perbuatan yang melawan hukum secara
langsung yaitu dari pengalaman empiris penulis ketika salah satu seorang keluarga
selama wabah Covid-19.3 Tindak pidana pencurian diatur dalam bab XXII pada
1
Ika Wikasari, “Amandemen UUD 1945”, Fahri, cet. 1, (Yogyakarta: Buku Pintar, 2013), h. 6
2
Muhammad Sadi Is,”Pengantar Ilmu Hukum”, (KENCANA, 2015), h. 51.
3
M Yusuf Manurung, “8 Kasus Perampokan Terjadi di Jakarta Selama Wabah Covid-19”, Clara
Maria Tjandra Dewi H, Senin, 29 Juni 2020, https://metro.tempo.co/read/1358900/8-kasus-
2
Pasal 362 sampai dengan Pasal 367 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP). Secara umum, pencurian adalah mengambil barang orang lain secara
Selain itu, salah satu bentuk pencurian yang marak terjadi di masyarakat
yaitu pencurian dengan kekerasan hal ini diatur dalam Pasal 365 KUHP.
sariqah yang secara etimologis berarti: َأَخ َذ َم اَلُه ُخ ْفَيًة َو ِح ْيَلًةmengambil harta milik
orang lain secara sembunyi-sembunyi dan dengan tipu daya. 6 Diriwayatkan dalam
Alquran menegaskan hukuman bagi pelaku tindak pidana pencurian, Allah swt
َو الَّساِرُق َو الَّساِرَقُةَفاْقَطُعؤاَاْيِدَيُهَم اَج َز آًء ِبَم اَك َسَباَنَك ًالِّم َنالَّلِهَو ُهَّللا َع ِز ْيٌز َحِكْيٌم
perampokan-terjadi-di-jakarta-selama-wabah-covid-19
4
Rusmiati, Syahrizal dan Mohd. Din, “Konsep Pencurian Dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana Dan Hukum Pidana Islam”, (Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala), Vol. 1(1) April
2017, pp. 339-352.
5
Tim Redaksi Bip, “KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Dan KUHAP Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana”, Saptono Raharjo, cet. 1, (Penerbit Bhuana Ilmu Populer: 2017),
h. 145.
6
Thohari Fuad “Hadis Ahkam: Kajian Hadis-Hadis Hukum Pidana Islam (Hudud, Qishash, dan
Ta’zir)”, ed. 1, cet. 1, (Yogyakarta: Deepublish, Juli 2018), h. 59.
3
Maksud dari ayat tersebut yaitu mengenai hukuman bagi pencuri. Setiap
keduanya sebagai balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai
siksaan dari Allah maha perkasa dan maha bijaksana merupakan ketetapan Allah
swt, tetapi barang siapa yang bertobat dengan sepenuh hati setelah melakukan
Sebagaimana tujuan dari syara dalam menerapkan hukumnya ada lima atau biasa
disebut dengan maqashid al-syariah yang perlu dijaga dalam kehidupan manusia
yaitu menjaga eksistensi agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Untuk
bersama.8
Kabupaten Luwu. Data tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 diantaranya dengan
jenis kasus yaitu pencurian Hp, rampas motor dan perampokan barang berharga
lainnya yang ditangani oleh anggota kepolisian di Polres Luwu. 9 Fenomena sangat
7
Kementerian Agama Republik Indonesia, “Alquran dan Terjamahannya”, (Bandung: PT.
Cordoba International Indonesia, Juni 2012), h. 225.
8
Junaidi abdillah, “Filsafat Hukum Pidana Islam; Kajian Pidana Hudud dan Aplikasinya di
Indonesia Jilid 1”, Slamet Hardjono, (Mutiara Aksara), h. 2-3.
9
Irwan Kahir, “Pelaku Curas Beserta Penadah Di Luwu Diseret Polisi”, Kamis 17 Januari 2019.
https://fajar.co.id/2019/01/17/pelaku-curas-beserta-penadah-di-luwu-diseret-polisi
4
Pasal 365 KUHP terhadap kasus pencurian dengan kekerasan di Polres Luwu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat memunculkan rumusan masalah yaitu:
dengan kekerasan?
C. Tujuan Penelitian
1. Guna mengetahui dan memahami faktor-faktor yang menyebabkan
2. Guna mengetahui dan memahami penerapan Pasal 365 KUHP dalam kasus
D. Manfaat Penelitian
D. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dibidang
kekerasan.
E. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
1. Penulisan peneliti yang diteliti oleh Ahmad Syafii (2017), artikel hukum
Pasal 362 KUHP sampai dengan Pasal 367 KUHP. Dalam hukum pidana
hukuman had atau ta’zir. Hukuman had dengan potongan tangan apabila
kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan
2. Penulisan peneliti yang diteliti oleh Fitriani (2016), Skripsi yang berjudul
faktor seorang anak melakukan tindak pidana yaitu karna faktor ekonomi
terhadap anak dibawah umur yaitu sesuai dengan KUHP serta melihat
untuk hukuman potongan tangan dalam Islam di negara Indoneisa ini masih
ta’zir.11
penulis, yaitu pada penelitian ini penulis hanya menggunakan sumber data
dokumentasi.
3. Penulisan peneliti yang diteliti oleh Juandy (2017), Skrisi yang berjudul
11
Skripsi Fitriani, “Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan yang dilakukan oleh Anak
Perspektif Hukum Islam”, (Uin Alauddin Makassar: 2016), h. 1-71.
8
peradilan pidana (penal) atau represit yaitu upaya setelah terjadinya kejahtan
dan sarana (non penal) atau preventif yaitu mencegah sebelum terjadi
kejahatan.12
penulis, yaitu selain melihat dari pandang hukum positif peneliti juga
B. Deskripsi Teori
1. Tindak Pidana
yang tidak dapat dibenarkan oleh hukum baik secara aktif maupun pasif. Tentunya
bagi yang melanggar diancam dengan pidana. Tujuan dari pada itu untuk
merupakan terjamahan dari Bahasa latin strafaarfeit dalam Bahasa belanda yaitu
mendefinisikan tindak pidana adalah suatu perbuatan yang melawan secara hukum
mendefinisikan tindak pidana adalah perbuatan terjadi diwaktu tertentu yang telah
unsur objek adanya berupa perbuatan yang melawan hukum dan unsur subjek
hukum tindak pidana. Jadi alasan ini dilihat dari segi perbuatannya.
2. Alasan pemaaf, yaitu adanya alasan kesalahan dimana pelaku yang berbuat
apabila memenuhi unsur yang terdapat pada KUHP. Secara sederhana Simon
menguraikan yang dapat dijabarkan menjadi unsur tindak pidana yaitu Unsur
objektif yang terdiri dari perbuatan orang, akibat yang terlihat dari perbuatan itu,
seperi dalam Pasal 281 KUHP. Sedangkan unsur subjektif yang terdiri dari orang
yang harus dilakukan dengan kesalahan yang berkaitan dengan akibat dari
materil sedangkan unsur-unsur tindak pidana yaitu a) Kelakuan dan akibat, b) Hal
ikhwal atau keadaan tertentu yang menyertai perbuatan, yang dibagi menjadi
sebagai berikut:
1. Unsur subjektif atau secara personalitas, yaitu perihal diri orang yang
kehendak sipelaku, seperti yang terdapat pada Pasal 160 KUHP tentang
Unsur keadaan ini berupa keadaan yang menentukan memperingan atau atau
a. Unsur keadaan yang menentukan, misalnya dalam Pasal 164, 165, 531
KUHP.
Misalnya penganiayaan biasa terdapat pada Pasal 351 ayat (1) KUHP.
diperberat terdapat pada Pasal 351 ayat (2) KUHP. Dan jika penganiayaan
keadaan tambahan yang memberatkan pidana terdapat pada Pasal 351 ayat
(3).
Unsur melawan hukum secara jelas tercantum dalam Pasal 362 KUHP
hukum.17
Selanjutnya menurut Lamintang unsur tindak pidana terdiri dari dua macam
1. Unsur Objektif
Unsur yang berkaitan perbuatan dengan keadaan, yaitu dalam keadaan bagaimana
415 KUHP atau keadaan sebagai pengurus atau komisaris dari suatu perseroan
2. Unsur Subjektif
17
Ismi Gunaidi Joenadi Efendi, “Cepat dan Mudah Memahami Hukum Pidana”, (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2014), h. 37-42.
12
Unsur yang melekat kepada diri si pelaku atau yang berhubungan erat
b. Maksud pada suatu percobaan seperti yang dimaksud didalam Pasal 53 ayat
(1) KUHP.
Dalam hukum pidana terdiri dari berbagai jenis tindak pidana yang dapat
pelanggaran lebih ringan dari ancaman pidana, pada pelanggaran tidak ada yang
diancam dengan pidana penjara, tetapi berupa pidana kurungan dan denda,
18
Rahman Syamsuddin dan Ismail Aris, “Merajut Hukun Di Indonesia”, h. 196.
13
rupa yang menjadi inti larangan yang diberlakukan adalah untuk melakukan
2. Lalai atau tidak sengaja, yaitu tindak pidana yang tidak mengandung unsur
aktif/positif atau disebut juga tindak pidana komisi dan tindak pidana
1. Tindak pidana aktif, yaitu tindak pidana yang perbuatannya berupa aktif
berbuat.
a. Tindak pidana pasif yang murni adalah tindak pidana yang dirumuskan
secara formil atau tindak pidana yang pada dasarnya semata-mata unsur
b. Tindak pidana pasif yang tidak murni yaitu berupa tindak pidana yang pada
dasarnya berupa tindak pidana positif tetapi dapat dilakukan dengan cara
1. Tindak pidana umum adalah semua tindak pidana yang terdapat dalam KUHP
2. Tindak pidana khusus adalah semua tindak pidana yang terdapat diluar
penggolongan KUHP.
Pada dasarnya yang menjadi pembeda antara keduanya yaitu dikenal dengan
istilah delik-delik dalam KUHP dan delik-delik diluar KUHP. Seperti tindak
pidana korupsi (UU No. 30 Tahun 2002, dan tindak pidana penyalahgunaan
pidana yang dapat dilakukan oleh semua orang (communia) dan tindak
macam yaitu:
k. Berdasarkan sudut pandang berapa kali perbuatan hukum itu untuk menjadi
19
Amir Ilyas, “Asas-Asas Hukum Pidana”, (Yogyakarta: Rangkang Education, 2012), h. 28-34.
16
Tindak pidana pencurian diatur dalam bab XXII Pasal 362 sampai dengan
Pasal 367 KUHP. Secara umum, pencurian adalah mengambil barang orang lain
secara diam-diam dengan maksud memiliki secara melawan hukum. Untuk lebih
Dalam pasal tersebut terdapat unsur tindak pidana pencurian yaitu diantaranya:
1. Unsur objek
a. Mengambil.
b. Ada suatu barang.
c. Secara keseluruhan atau sebagian milik orang lain.
2. Unsur subjek
a. Dengan maksud.
b. Memiliki atau menguasai
c. Secara melawan hukum.
Pencurian yang diatur dalam Pasal 362 KUHP pada dasarnya mempunyai
unsur:
1. “Barang siapa” atau terhadap siapapun yang memenuhi semua unsur tindak
pidana yang diatur dalam Pasal 362 KUHP, dinyatakan bersalah karena
melakukan tindak pidana pencurian dengan pidana penjara paling lama lima
20
Tim Redaksi Bip, “KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana DAN KUHAP Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana”, Saptono Raharjo, cet. 1, (Penerbit Bhuana Ilmu Populer: 2017),
h. 145.
17
penegertian sehari-hari kata mengambil itu sendiri memiliki arti lebih dari
satu yakni:
3. Suatu barang, secara keseluruhan atau sebagian milik orang lain adalah
dengan hukum baik hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis seperti
KUHP.
Pada penelitian ini penulis akan meneliti mengenai tindak pidana pencurian
dengan kekerasan.
lain yang dapat diancam dengan hukum berat sebab melakukan pelanggaran atas
21
Adami Chazawi, “Kejahatan Terhadap Harta Benda (Edisi Revisi)”, cet. 4, (Media Nusa
Creative, 2021), h. 5-25.
18
yaitu membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan dengan menggunakan
kekersan.22 Dari Pasal tersebut yang dimaksud dengan melakukan kekerasan ialah
menggunakan sekuat tenaga yang melawan secara hukum dan tidak dapat
sakit sehingga tidak sanggup untuk membela diri. 23Pencurian dengan kekerasan
1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun pencurian yang
didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan,
terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan
melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai
barang yang dicuri.
2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:
a. Jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah
ataupekarangan tertutup yang ada rumahnya, di berjalan;
b. Jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
c. Jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau
memanjat atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau
pakaian jabatan palsu.
d. Jika perbuatan mengakibatkan luka- luka berat.
3) Jika perbuatan mengakibatkan kematian maka diancam dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama
waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan mengakibatkan
luka berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam no. 1
dan no. 3
a) Untuk kejahatan ini adalah suatu keharusan adanya kesatuan waktu ----
sekalipun dalam arti luas--- untuk ke dua bagian dari delik yang
berganda ini. (HR 16 Oktober 1911).
22
Tim Visi Yustisia, “KUHP&KUHAP; Kitab Undang-Undang Hukum Pidana & Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana”, Tim Editor Visimedia, cet. 1, (Jakarta: Visimedia, 2016), h. 30.
23
Agung Fakhruzy, “Mediasi Penal Dalam Penyelesaian Tindak Pidana Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (Teori dan Implementasi)”, Ach. Fauzi, h. 52.
19
b) Kenyataan bahwa dalam laci “toonbank” tidak ada uang, tidak menutup
terjadinya percobaan pencurian dengan paksa. (HR 25 Agustus 1931).
c) Dengan mengikat seorang, berarti mengurangi kebebasan secara
melawan hukum. Ini merupakan kekerasan dalam arti pasal ini. (HR 27
Agustus 1937)24
Sebagaimana berdasarkan pencurian dengan kekerasan yang diatur dalam
Pasal 365 KUHP. Berikut unsur-unsur tindak pidana pencurian dengan kekerasan
1. Unsur objek
2. Unsur subjek
peserta lainnya.
Pencurian yang diatur dalam Pasal 365 KUHP yang pada dasarnya
mempunyai unsur:
lokasi, dengan cara membuat kekacauan atau memukul dan lain- lain.
24
Soenarto soerodibroto, “Kuhp dan Kuhap Dilengkapi Yurisprudensi Mahkamah Agung Dan
Hooge Raad”, hlm 224- 225.
20
menodongkan senjata tajam seperti pisau, parang, linggis, senjata api dan
lain-lain.
Di jalan umum dan dalam kereta api tau term yang sedang berjalan.
Pelaku dua orang atau lebih yaitu pelaku yang memiliki tujuan yang
dapat di tuntut dengan Pasal ini maka pelaku tersebut bertindak bersama-
hanya membantu.25
atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau jabatan palsu.
25
Ismu Gunadi, Jonaedi Efendi, “Cepat Dan Mudah Memahami Hukum Pidana”, ed. 1, cet. 1,
(KENCANA: Juni 2014), h. 131.
26
Tim Viva Justicia, “KUHAP&KUHP”, cet. 1, (Yogyakarta: Genesis Learning, 2016), h. 230.
21
Penyebab pencurian ini lebih berat jika mengakibatkan kematian atas akibat
4) Ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
5. Disertai pula salah satu hal yang diterangkan dalam no. 1 dan 3
atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau jabatan palsu.
27
“Kitab Lengkap KUPer, KUHAPer, KUHP, KUHAP, KUHD”, Tim Redaksi Pustaka Yustisia,
(Penerbit Pustaka Yustisia: 2011), h. 571.
22
van strafbaarfeit atau concursus. Maksud dari pembarengan tindak pidana adalah
terjadinya dua atau lebih tindak pidana. Namun, dari tindak pidana tersebut untuk
pertama kali belum dijatuhi pidana dan kembali melakukan tindak pidana yang
belum dibatasi atau belum ada putusan dari hakim. Lain halnya jika kedua
perbuatan tindak pidana tersebut sudah selesai atau sudah ada putusan dari hakim
atau adanya penjatuhan sanksi, maka perbuatan tindak pidana tersebut tidak sebut
dikenakan satu ancaman tindak pidana yang terdapat didalam satu Pasal saja
namun di Pasal yang terberat hal ini tergantung dari jenis pembaengan yang
sebagai berikut:
Concurcus ideals adalah dalam satu tindak pidana terjadi dua atau lebih
tindak pidana. Sebagaimana diatur dalam Pasal 63 ayat (1) KUHP yang berbunyi:
Jika suatu perbuatan masuk dalam lebih dari satu aturan pidana, maka yang
dikenakan hanyalah satu di antara aturan-aturan itu; jika berbeda-beda, yang
dikenakan yang memuat ancaman pidana poko yang paling berat.
Concurcus Ideals dikenakan kepada seseorang apabila seseorang tersebut
melakukan satu tindak pidana yang memenuhi rumusan dari beberapa ketentuan
dengan menggunakan sarana surat palsu, melanggar Pasal 378 KUHP sekaligus
Akan tetapi Concurcus Ideals ini tidak belaku bagi perbuatan pidana yang
diatur secara khusus dalam aturan lainnya. Dengan adanya aturan khusus tersebut
maka aturan yang bersifat umum disampingkan. Sebagaimana diatur dalam Pasal
Jika suatu perbuatan masuk dalam suatu aturan pidana yang umum, diatur
pula dalam aturan pidana yang khusus, maka hanya yang khusus itulah yang
diterapkan.
2. Pembarengan Perbuatan (Concursus Realis)
perbuatan itu berdiri sendiri sebagai suatu tindak pidana yang tidak memerlukan
pelanggaran.
yang berbunyi:
28
29
30
https://text-id.123dok.com/document/nq7lxjry6-pengertian-asas-concurcus-idealis.html
31
https://heylawedu.id/blog/perbarengan-tindak-pidana
24
3. Fiqih Jinayah
Fiqhi jinayah adalah ilmu tentang hukum syara yang berhubungan dengan
perbuatan yang dilarang (jarimah) dari hasil perbuatan seorang mukallaf dan
hukumannya berasal dari dalil yang terperinci. 33 Dalam memaknai kata jarimah
dapat diartikan yaitu hasil perbuatan manusia yang memberikan batasan larangan-
larangan syara yang diancam oleh Allah dengan hukuman had atau ta’zir.34
Tujuan dari syara dalam menerapkan hukumnya ada lima atau biasa disebut
dengan maqashid al-syariah yang perlu dijaga dalam kehidupan manusia yaitu
menjaga eksistensi agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Untuk menetapkan
hukum adalah hak Allah yang bersumber dari (Alquran, Sunnah, Ijtihad) dalam
pelaksanaan hukum yang tidak dapat merubah hukum untuk diterapkan dalam
1. Unsur Formil (Rukun Syar’i) yaitu adanya nash yang melarang suatu
nash.
32
33
Islamul Haq, “Fiqh Jinayah”, IAIN Parepare Nusantara Press, cet. 1, IAIN Parepare Nusantara
press, h. 7.
34
Amran Suadi, Mardi Candra, “Politik Hukum: Perspektif Hukum Perdata Dan Pidana Islam
Serta Ekonomi Syariah”, Suwito, ed.1, cet.2, (Kencana, 2016), h. 299.
25
َو َم اُك َّن ُمَع ِّذ ِبْيَن َح َّتى َنْبَع َث َر ُسْو ًل
Terjamahnya: “Dan seorang yang berbuat dosa tidak dapat memikul dosa
orang lain, tetapi kamu tidak akan menyiksa sebelum kamui mengutus
seorang rasul. (QS. Al-Isra/17:15).35
berbuat.
3. Unsur Moril (Rukun adaby) yaitu adanya ketentuan nash yang jelas pelaku
perbuat.36
b. Macam-Macam Jarimah
garis besar dapat dibagi kedalam tiga bagian yang ditinjau dari berat ringannya
dan hukuman yaitu jarimah qisas dan diyat, jarimah hudud, dan jarimah ta’zir.
1. Jarimah Hudud
Hudud adalah hal-hal yang dilarang oleh Allah untuk dikerjakan. Yang
hak Allah (kepentingan umum) lebih besar dan utama. Hudud sebagaimana Allah
35
Kementerian Agama Republik Indonesia, “Alquran dan Terjamahannya”, (Bandung: PT.
Cordoba International Indonesia, Juni 2012), h. 563.
36
Tinuk Dwi Cahyani, “Pidana Mati Korupsi: Prespektif Hukum Positif Dan Islam”, cet. 1,
(Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI), 2021), h. 24-25.
26
merampok (memberontak).
Hubungan hukum had dengan hak Allah adalah hukuman tersebut tidak
bisa dihapuskan dan tidak dapat digantikan yang sudah ditetapakan. Adapun
pelaku yang belum menikah (ghoiru muhsan) 100 kali cambukan sedangkan
bagi yang sudah menikah (muhsan) hukumannya dalam pandangan para ahli
37
Kementerian Agama Republik Indonesia, “Alquran dan Terjamahannya”, (Bandung: PT.
Cordoba International Indonesia, Juni 2012), h. 55.
27
Qishash dan diyat merupakan salah satu bagian dari jarimah “tindak
pidana” yang diancam hukuman qishas dan diyat bentuk hukum yang sudah di
tentukan oleh syara’. Kontrasnya dengan hukuman had adalah bahwa had
merupakan hak Allah (hak masyarakat), sedangkan qishas dan diyat adalah hak
manusia (individu). Sasaran dari kejahatan ini adalah perilaku manusia seperti
Dalil nash dari ayat dalam Alquran di atas menunjukkan kepada keluarga
korban pembunuhan dengan sengaja diberi kuasa untuk memilih hukuman yang
akan diberikan kepada pelaku tersebut. Dalam pilihannya pelaku dihukum sesuai
memaafkan dan membayar ganti rugi sesuai dengan permintaan keluarga korban.
a. Hukumannya sudah ditentukan oleh syara yang tertentu dan terbatas tidak
berhak memberikan pemaafan terhadap pelaku. Qishas dan diyat hanya ada
3. Jarimah Ta’zir
40
Kementerian Agama Republik Indonesia, “Alquran dan Terjamahannya”, (Bandung: PT.
Cordoba International Indonesia, Juni 2012), h. 51.
41
Skripsi Arifin Siahaan, “Klasifikasi Tindak Pidana Dalam Perspektif Hukum Pidana Positif
Dan Hukum Pidana Islam”, (UIN Sumatera Utara: 2019), h. 47-48.
29
baik dari segi ketentuan dan atau segi sanksinya. Namun kejahatan tersebut
menyangkut pada kemaslahatan umat, sehingga para ulama sepakat akan adanya
pelaku agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Setiap pelaku yang berbuat
dosa yang tidak berdasarkan unsur sanksi had melanggar atas hak Allah atau hak
َو الَّالَتي َتَخاُفوَن ُنُش وَز ُهَّن َفِع ُظوُهَّن َو اْهُجُروُهَّن ِفي اْلَم َض اِج ِع َو اْض ِر ُبوُهّن
hukuman had dan tidak wajib pula membayar kafarat yaitu: Mencuri harta orang
lain yang bernilai kurang dari satu nishab, mencium wanita lain (bukan istri),
memberikan keterangan palsu, memakan makanan yang tidak halal seperti darah,
42
Rocky Marbun, Deni Bram, Yuliasara Isnaeni dan Muthia Esfand, “Kamus Hukum Lengkap”,
Mulyono, Zulfa Simitur, Kesit Umar Pranoto, Muthia Esfand, cet. 1, (Jakarta: Visimedia, 2012), h.
305.
43
Kementerian Agama Republik Indonesia, “Alquran dan Terjamahannya”, (Bandung: PT.
Cordoba International Indonesia, Juni 2012), h. 165.
30
berikut:
َالُيَؤ اِخ ُذ ُك ُم ُهَّللا ِبالَّلْغ ِوِفْي اْيَم اِنُك ْم َو َلِكْن ُّيَؤ اِخ ُذ ُك ْم ِبَم اَع َّقْد ُّتْم اَاْلْيَم اَن َفَك َّفَر ُتُه ِاْطَع اُم
َع َش َر ِةَم َسِكْيَن ِم ْن َاؤَسِط َم اُتْطِع ُم ؤَن َاْهِلْيُك ْم َاؤِكْس َو ُتُهْم َاؤَتْح ِرْيُر َر َقَبٍةَفَم ْن َّلْم َيِج ْد َفِص َياُم َثَلَثِةَاَّياٍم
َذ ِلَك َك َّفاَر ُةَاْيَم ا ِنُك ْم َك َذ ِلَك ُيَبِّيُناُهَّلل َلُك ْم َاَيِتِه َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُرؤَن
Terjemahnya: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-
sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum
kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafaratnta
(denda pelanggaran sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin,
yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau
memberi mereka pakaian, atau memerdekakan seorang hamba sahaya.
Barang siapa tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasalah
tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah. Dan
jagalah sumpahmu. Demikian Allah menerangkan hukum-hukum-Nya
kepadamu agar kamu bersyukur (kepada-Nya).45
44
Said Hawwa, “Al-Islam”, Fini Rayi Arifiyani, Ratih Kumalaningrum, cet.1 (Jakarta: Gema
Insani, 2017), h. 522.
45
Kementerian Agama Republik Indonesia, “Alquran dan Terjamahannya”, (Bandung: PT.
Cordoba International Indonesia, Juni 2012), h. 241.
31
C. Kerangka pikir
Analisis
Kesimpulan
kesejahteraan bagi setiap warga negaranya akan tetapi untuk mencapai hal
perbuatan kriminal masih saja terjadi salah satunya pencurian yang disertai
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terdapat pada Pasal 365 KUHP. Apabila
32
ditinjaun dari aspek filosofi tujuan dari syara dalam menerapkan hukumannya
yang biasa disebut dengan maqashid al-syariah yang perlu dijaga dalam kehipuan
manusia yaitu menjaga eksistensi agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Sebagai
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
perilaku verbal yang di dapat dari hasil wawancara maupun perilaku yang nyata
2. Pendekatan penelitian
yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan
B. Sumber Data
46
Djulaeka, Devi Rahayu, “Buku Ajar Metode Penelitian Hukum”, Natasha AI, (Scopindo Media
Pustaka: 2019), h. 34.
33
Sumber data yang digunakan adalah data Primer adalah diperoleh langsung
dari subjek penelitian agar peneliti mendapatkan data dan informasi secara
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
kasus upaya untuk memecahkan masalah dengan cara menjelaskan masalah dan
BAB IV
jajaran Polda Sulselbar memiliki tugas utama dalam hal memelihara keamanan
jawabnya. Secra total wilayah hukum Polres Luwu memiliki total luas 3.000,25
oleh seorang perwira menengah Polri yang berpangkat Arjun Komisari Besar
36
Polisi dan diwakili Kepala Polres yang berpangkat Komisaris Polisi. Beberapa
jenis saker yang berada dibawah naungan Polres Luwu antara lain satuan reserse
kriminal, satuan reserse narkoba, satuan intelkam, satuan binmas, bagian humas,
dan propam. Sedangkan beberapa jenis layanan yang tersedia seperti misalnya
layanan SPKT, SIM, SKCK, SP2HP, ijin keramaian, dan pengawalan jalan.
Pada umumnya Polres Luwu memiliki tugas pokok yaitu terdapat pada
yang berbunyi:
pokok, tujuan dan kewengan untuk dapat terwujud dirumuskan ke dalam visi dan
1. Visi
2. Misi
38
Dalam menjalankan visi dan misi dari pada Polres Luwu adapun program
prioritas kapolri.
c. Struktur Organisasi
39
struktur organisasi namun, yang menjadi tempat penelitian yang penulis teliti
b. Pelayanan dan perlindungan khusus remaja, anak, dan Wanita baik sebagai
undangan.
perundang-undang.
g. Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana umum dan khusus, antara lain
tindak pidana ekonomi, korupsi, dan tindak pidana tertentu di daerah hukum
Polres.48
48
Suriadi, Bagian Sumber Daya Polres Luwu, wawancara, Belopa 10 Oktober 2022
40
Adapun data perkara yang penulis peroleh dari hasil penelitian di Polres
Luwu mengenai kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) di tiga
1 Pencurian 1 1 2 2 - -
dengan
Kekerasan
(Curas)
Dari data diatas menunjukan bahwa angka kasus terjadinya curas atau tindak
pidana pencurian dengan kekerasan ditiga tahun terakhir yakni dari tahun 2019-
2021 bisa dikatakan tindakan kejahtan ini tidak banyak terjadi yang ditangani oleh
Polres Luwu dimana ditahun 2019 terdapat satu laporan dan terselesaikan, ditahun
2020 terdapat dua laporan dan terselesaikan dan ditahun 2020 tidak terdapat
kasus. Berarti tindak pidana pencurian dengan kekerasan diwilayah hukum Polres
Luwu dari tahun ke tahun terdapat perselisihan yang tidak mengalami peningkatan
41
yang sangat signifikan. Namun dengan adanya beberapa kasus yang ditangani
tidak dapat dianggap remeh oleh karena itu anggota kepolisian di Polres Luwu
kasusnya meningkat.
Termasuk delik biasa yaitu delik delik yang tidak mensyaratkan adanya
penggelapan. Dimana bentuk tindak pidana delik biasa yang paling sederhana
tanpa adanya unsur yang bersifat memberatkan seperti dalam Pasal 362 KUHP
tentang pencurian.49
Pidana (KUHP) buku kedua tentang kejahatan. Suatu perbuatan yang dikenal
dengan sebutan perampokan yang unsurnya yang tidak lepas dari delik terhadap
harta benda yaitu adanya barang baik bergerak maupun tidak bergerak. Akibat
dari itu kekerasan yang terjadi sebagai akibat dari tindakan “kekerasan” yang
secara preventif pada ‘jiwa’ dan ‘badan’. Pencurian dengan kekerasan sendiri
49
Mahrus Ali, “Dasar-Dasar Hukum Pidana”, (Sinar Grafika: 21 April 2022), h. 103.
42
1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun pencurian yang
didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan,
terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan
melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai
barang yang dicuri.
2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:
a. Jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah
ataupekarangan tertutup yang ada rumahnya, di berjalan;
b. Jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
c. Jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau
memanjat atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau
pakaian jabatan palsu.
d. Jika perbuatan mengakibatkan luka- luka berat.
3) Jika perbuatan mengakibatkan kematian maka diancam dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama
waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan mengakibatkan
luka berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam no. 1
dan no. 3
serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam
undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti
itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
dengan menjunjung tinggi hukum yang berlaku serta senantiasa memandang hak
50
KUHAP PASAL 2
43
asasi manusia sebagai halnya diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP).
sebagai berikut:
3. jika tersangka yang bertempat tinggal diluar daerah hukum penyidik, maka
tinggal tersangka.
mendatangi tersangka.
dalam UU No. 2 Tahun 2002 yaitu terdapat pada Pasal 2 yang menjelaskan fungsi
Pasal 5 ayat (1) UU No. 2 Tahun 2002 menegaskan kembali peran kepolisian
yaitu Kepolisian Negara Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam
yang menjadi salah satu tugas pokok yang harus di jalankan oleh anggota
upaya setelah terjadinya kejahatan yang melalaui sarana sistem peradilan pidana
terjadinya kejahatan yang melalui sarana (non penal). Kedua upaya terdapat
1. Tindakan Represif
memberikan sanksi sesuian dengan perbuatannya sesuai dengan Pasal 365 KUHP
jaksa penuntut umum harus dapat memperhatikan dakwaan yang diberikan sesuai
terhadap terdakwa pelaku tindak pidana. Banyaknya kasus pidana yang ditangani
kejaksaan terkadang dalam melakukan tugasnya (penuntutan) jaksa tak luput dari
pencurian dengan kekerasan yang hasilnya bahwa dalam tindak pidana pencurian
telah di atur lengkap dalam KUHP, yaitu terdapat dalam pasal 362 sampai dengan
pasal 367. Terkaitnya dalam KUHP, yang menyebutkan karena terdapat unsur-
46
kekerasan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan cara memanjat atau
merusak, serta menggunakan anak kunci palsu. Akan tetapi dalam klasifikasi
setiap perkara tindak pidana adanya pelaku utama dan pembantu, sehingga dalam
2. Tindakan preventif
Adapun upaya yang dilakukan oleh polres luwu dalam mencegah sebelum
dan patroli.
untuk memperkuat moral dan mental seorang agar tidak memiliki keinginan
1. Faktor Lingkungan
pelaku tersebut telah tumbuh kembang di lingkungan yang sudah tidak asing
lagi dengan kebiasaan berlaku buruk sehingga adanya sifat untuk meniru
tidak sesuai dengan gaya hidup dan malas untuk bekerja akhirnya yang
4. Narkoba.
5. Adanya kesempatan.52
Jinayah.
harta milik seseorang dengan sembunyi-sembunyi dan tipu daya. Abdul Qadir
besar adalah proses dari pada mengambil harta tanpa sepengetahuan korban dan
tanpa seizinnya. Jika seseorang mencuri harta benda korban yang disaksikan oleh
jenis pencurian kecil demikian juga seseorang mencuri harta benda korban dengan
menggunakan kekerasan maka kasus seperti ini termasuk kedalam jenis pencurian
besar. untuk lebih jelasnya pencurian dengan kekerasan atau biasa disebut
melancarkan aksinya yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam negara Islam
(pencurian besar).
1. Pelaku tindak pidana (jarimah) dilakukan oleh lebih dari satu orang.
53
Muhammad Tahmid Nur, “Hukum Pidana Islam Dalam Perspektif Hukum Pidana Positif”, h.
68.
49
melawan hukum.
2. Dasar Hukum
atau norma-norma yang mengatur kehidupan umat muslim yang tidak terlepas
dari suatu ikatan hukum yang telah lama melekat pada diri setiap manusia. 54
al-syariah yaitu menjaga eksistensi agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. 55 Hal
ini terkait dengan tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan
Alquran dan hadis menegaskan hukuman bagi pelaku tindak pidana pencurian,
1. Alquran
َو الَّساِرُق َو الَّساِرَقُةَفاْقَطُعؤاَاْيِدَيُهَم اَج َز آًء ِبَم اَك َسَباَنَك ًالِّم َنالَّلِهَو ُهَّللا َع ِز ْيٌز َحِكْيٌم
54
Junaidi Abdillah, “Filsafat Hukum Pidana Islam; Kajian Pidana Hudud dan Aplikasinya di
Indonesia Jilid 1”, Slamet Harjono, (Mutiara Aksara), h. 2.
55
Muhammad Tahmid Nur, “Menggapai Hukum Pidana Ideal Kemaslahatan Pidana Islam dan
Pembaharuan Hukum Pidana Nasional”, ed.1, cet.1, (Yogjakarta: Deepublish, April 2018), h.
219.
50
2. Hadis
ِاَّن٬ َياَر ُسْو َل َهَّللا:َع ْن َاِبى ُهَر ْيَر َةَاَّن َر ُسْو َل َهَّللا ص ُاِتَي ِبَس اِرٍق َقْد َسَر َق َش ْم َلًة َفَقاُلْو ا
ِاْذ َهُبْو اِبِه: َقاَل. َبَلى َياَر ُسْو َل ِهَّللا: َم اِاَخ اُلُه َسَر َق؟ َفَقاَل الَّساِرُق:َفَقاَل َر ُسْو ُل ِهَّللا ص.َهَذ اَقْد َس رَق
َقْد ُتْبُت ِاَلى: َقاَل. ُتْب ِاَلى ِهَّللا: َفَقاَل.َفاْقَطُعْو ُه ُثَّم اْح ِس ُم ْو ُه ُثَّم اْح ِس ُم ْو ُه ُثَّم ْأُتْو ِنى ِبِه َفُقِط ِع َفُاِتَي ِبِه
Pada dasarnya sasaran dari kejahatan jarimah hirabah ini yaitu mengambil
atau Sebagian adalah milik orang lain. Untuk dapat dikatakan pencurian dan
dikenakan hukuman had harus memenuhi beberapa syarat yaitu sebagai berikut:
56
Kementerian Agama Republik Indonesia, “Alquran dan Terjamahannya”, (Bandung: PT.
Cordoba International Indonesia, Juni 2012), h. 225.
57
Cari hadit.com
51
1. Pencuri sudah baligh, berakal sehat, melakukan atas kehendak sendiri, tidak
memiliki hubungan keluarga antara pihak pelaku dan korban seperti anak
2. Barang yang dicuri mencapai satu nishab seharga seperempat dinar kurang
lebih 9.36 gram mas dan dan barang itu diambil dari penyimpanan layak
Jarimah hirabah sendiri terjadi dinegara Islam. Sebab teori dan pelaksanaan
perampokan sama saja baik didalam maupun diluar kota jika melakukan kejahatan
58
Nurul Irfan “Fikih Jinayah”, (Jakarta: Pena Grafika, 2013), h. 113.
59
Asadulloh Al Faruq, “Hukum Pidana Islam dan Sistem Hukum Islam”, Akhria, cet. 1, (Penerbit
Ghalia Indonesia: Oktober 2009), h. 34.
52
hukuman lainnya seperti pengasingan yang membuat pelaku jera agar tidak
Al-Maidah/5:33).61
ِإَّنَم اَج َز اُء اَّلِذ يَن ُيَح اِر ُبوَناَهَّلل َو َر ُسوَلُه َو َيْس َع ْو َن ِفي اَأْلْر ِض َفَس اًداَأْن ُيَقَّتُلواَأْو ُتَقَّطَع َأْيِد يِهْم َو َأْر ُج ُلُهْم
ِم َن ِخ َالٍفَأْو ُيْنَفْو اِم َن اَأْلْر ِض َذ ِلَك َلُهْم ِخ ْز ٌي ِفي الُّد َيا َو َلُهْم ِفي اآْل ِخ َر ِة َع َذ اٌب َع ِظ يٌم
setiap perbuatan yang melanggar hak Allah (kepentingan umum) dan hak invidu
hukuman yang setimpal jika melakukan pelanggaran perbuatan seperti pada ayat
diatas hukum yang terdiri dari dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki
60
Palwati Thir, Dini Handayani, Dessy Marliani Listianingsih, “Hukum Islam”, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2018), h. 195.
61
Kementerian Agama Republik Indonesia, “Alquran dan Terjamahannya”, (Bandung: PT.
Cordoba International Indonesia, Juni 2012), h. 223.
53
secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannta. Hukuman pelaku tersebut
berlaku bagi laki-laki maupun perempuan status hukumannya sama saja yang
hak Allah dalam memberikan maaf namun hak manusia tetap berjalan. (QS.Al-
Maidah/5:33).62
ِإاَّل اَّلِذ يَن َتاُبواِم ْنَقْبِل َأْن َتْقِد ُروا َع َلْيِهْم َفاْع َلُم واَأَّن َهَّللا َغ ُفوٌر َر ِح يٌم
1. Dengan saksi
memenuhi persyaratan persaksian. Yakni untuk dapat menjadi saksi sebagai bukti
yang akurat yaitu minimal ada dua orang laki-laki yang adil dan merdeka. Saksi
tersebut terlibat dalam tindakan perampokan baik salah satu orang dari kelompok
terjadinya perampokan. Jika saksi laki-laki tidak ada maka perempuan juga bisa
2. Dengan pengakuan
62
Kementerian Agama Republik Indonesia, “Alquran dan Terjamahannya”, (Bandung: PT.
Cordoba International Indonesia, Juni 2012), h. 223.
54
dijadikan sebagai bukti dalam syaratnya pelaku cukup mengaku hanya sekali
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
kejahatan.
DAFTAR PUSTAKA
63
Muhammad Tahmid Nur, “Hukum Pidana Islam Dalam Perspektif Hukum Pidana
Positif”, h. 68.
57
Albi Anggito, Johan Setiawan, “Metode Penelitian Kualitatif”, Ella Deffi Lestari,
cet. 1, (CV Jejak: Oktober 2018).
Amran Suadi, Mardi Candra, “Politik Hukum: Perspektif Hukum Perdata Dan
Pidana Islam Serta Ekonomi Syariah”, Suwito, ed.1, cet.2, (Kencana,
2016).
Djulaeka, Devi Rahayu, “Buku Ajar Metode Penelitian Hukum”, Natasha AI,
(Scopindo Media Pustaka: 2019).
Irwan Kahir, “Pelaku Curas Beserta Penadah di Luwu Diseret Polisi”, Kamis 17
Januari 2019. https://fajar.co.id/2019/01/17/pelaku-curas-beserta-penadah-
di-luwu-diseret-polisi
Islamul Haq, “Fiqh Jinayah”, IAIN Parepare Nusantara Press, cet. 1, IAIN
Parepare Nusantara press.
Ismu Gunadi, Jonaedi Efendi, “Cepat Dan Mudah Memahami Hukum Pidana”,
ed. 1, cet. 1, (KENCANA: Juni 2014).
Junaidi abdillah, “Filsafat Hukum Pidana Islam; Kajian Pidana Hudud dan
Aplikasinya di Indonesia Jilid 1”, Slamet Hardjono, (Mutiara Aksara).
Rocky Marbun, Deni Bram, Yuliasara Isnaeni dan Muthia Esfand, “KAMUS
HUKUM LENGKAP”, Mulyono, Zulfa Simitur, Kesit Umar Pranoto,
Muthia Esfand, cet. 1, (Jakarta: Visimedia, 2012).
Rusmiati, Syahrizal dan Mohd. Din, “Konsep Pencurian Dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana Dan Hukum Pidana Islam”, (Fakultas Hukum
Universitas Syiah Kuala, Vol. 1(1) April 2017, pp. 339-352.
Thohari Fuad “Hadis Ahkam: Kajian Hadis-Hadis Hukum Pidana Islam (Hudud,
Qishash, dan Ta’zir)”, ed. 1, cet. 1, (Yogyakarta: Deepublish, Juli 2018).
Tim Redaksi Bip, “KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Dan KUHAP
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana”, Saptono Raharjo, cet. 1,
(Penerbit Bhuana Ilmu Populer: 2017).
Tinuk Dwi Cahyani, “Pidana Mati Korupsi: prespektif Hukum Positif dan Islam”,
cet. 1, (Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI), 2021).
60
DOKUMENTASI
61