Anda di halaman 1dari 1

Bacaan yang baru saja kita dengarkan berbicara soal dapat menjalankan salah satu fungsinya sebagai sebuah

Kerajaan Allah yang diumpamakan dengan seorang yang jaring dan pukat bagi siapa saja yang ingin
menebarkan pukat atau jaring ke laut. Dan mungkin memasukinya.
sebagian dari kita mempunyai pengalaman bagaimana
menangkap ikan dengan jaring atau pukat itu. Ketika kita Untuk menutup permenungan kita ini, mungkin baik
melemparkan jaring atau pukat ke laut/sungai/danau, kalau kita bertanya pada diri kita masing-masing: apa
ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu: tidak ada satu andil kita yang konkrit untuk menjadikan Gereja sebagai
ikanpun yang masuk ke dalam jaring atau ada banyak sebuah jaring atau pukat bagi orang yang ada sekitar
ikan yang berhasil kita jaring dan jenis maupun besarnya kita? Apa yang harus kita lakukan agar Gereja sungguh
juga bisa bermacam-macam. Jaring tidak bisa dapat menjalankan fungsinya sebagai jaring/pukat yang
memisahkan jenis maupun ukuran ikan yang hendak kita ditebarkan di tengah masyarakat?
tangkap di lautan/sungai/danau. Saudara/I semoga kasih Tuhan memberkati langkah dan
Gambaran ini bisa kita pakai untuk menjelaskan perjuangan hidup kita di sepanjang hari ini, dan semoga
sebagian dari hakikat Gereja. Gereja itu seperti jaring Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua.
atau pukat yang dilempar ke lautan manusia, karena Amin
Gereja tidak membedakan dan mengkotak-kotakan
seseorang untuk masuk ke dalam Gereja. Ini berarti
Gereja membuka pintu lebar-lebar dan mempersilakan
siapa saja yang ingin masuk ke dalam Gereja: orang yang
saleh atau berdosa, berkulit putih – hitam atau sawo
matang, kaya atau miskin, berpangkat dan
berkedudukan maupun pengangguran, pokoknya semua
orang bisa dan mempunyai kesempatan yang sama
untuk masuk ke dalam Gereja. Dan inilah yang Yesus
inginkan dari kita semua, yaitu untuk: mengundang
semua orang dan membawa sebanyak mungkin orang
untuk masuk dan akhirnya bergabung dengan Gereja.

Akan tetapi di dalam kenyataannya, entah bagaimana


terjadinya, terkadang kita mendiskriminasi dan menilai
orang lain karena alasan sederhana bahwa kita tidak
menyukai mereka atau kita tidak menyukai apa yang
dipakai dan dilakukan, dan sebagainya. Sebenarnya pada
saat kita menghakimi orang lain, itu seperti mengatakan
bahwa Tuhan hanya ingin orang benar dan saleh saja
yang berada di Gereja-Nya. Ini seperti mengatakan
bahwa jaring yang dilempar ke laut adalah jaring
pembeda, padahal mestinya tidak. Karena jaring adalah
untuk semua ikan apapun jenis dan ukurannya.

Saudara/I pendengar Resi Dehonian yang budiman,


semoga perikopa ini dapat membantu kita untuk
membuka cara berpikir dan cara pandang kita
bagaimana semestinya kita bersikap sebagai anggota
dari Tubuh Kristus, yaitu Gereja. Perikopa ini juga dapat
menyadarkan kita semua bahwa betapa mudahnya kita
bisa jatuh ke dalam sikap penghakiman dan pengkotak-
kotakan orang yang ada di sekitar kita. Marilah kita
serahkan urusan penghakiman kepada Tuhan saja,
karena di hadapan Tuhan semua orang sama bahkan
yang mungkin yang kita anggap rendah sekalipun.

Maka yang perlu kita lakukan adalah terus membagikan


dan menghayati iman kita akan Yesus dengan rendah
hati. Dengan melakukan ini diharapkan kita dapat
menjadi instrument Yesus sendiri untuk membawa
sebanyak mungkin orang kepada-Nya untuk
memperoleh keselamatan yang ditawarkan kepada siapa
saja yang percaya kepada-Nya. Dengan demikain Gereja

Anda mungkin juga menyukai