Masjid Istiqlal merupakan masjid negara Indonesia, yaitu masjid yang mewakili umat
muslim Indonesia. Karena menyandang status terhormat ini maka masjid ini harus
dapat menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sekaligus menggambarkan semangat
perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Masjid ini dibangun sebagai ungkapan dan
wujud dari rasa syukur bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas berkat
dan rahmat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat kemerdekaan, terbebas
dari cengkraman penjajah. Karena itulah masjid ini dinamakan "Istiqlal" yang dalam
bahasa Arab berarti "Merdeka".
Lokasi dan bangunan Masjid Istiqlal berada di bekas Taman Wilhelmina, di Timur
Laut Lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas).
Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini
terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern
dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja
antikarat sepanjang 30 meter. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar
berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar dan 5.138 tiang pancang. Menara
tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Luasnya
mencapai 4 hektare dan mampu menampung hingga 60 ribu orang dengan luas
keseluruhan seluas 9,5 hektare. Masjid Istiqlal memiliki beduk raksasa dengan panjang
3 meter dan berat 2,3 ton. Salah satu hal yang membuat Masjid ini berbeda dengan
masjid lainnya adalah, Masjid ini tidak mengenal lekungan – lekungan dan semua
bentuk bangunan disini itu berbentuk segi empat. Masjid istimewa ini memiliki tujuh
pintu gerbang masuk, masing-masing diberikan nama yang diambil Asmaul Husna.
MASJID ISTIQLAL
Kegunaan Masjid Istiqlal, selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam,
masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia,
aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik
wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya
wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Masyarakat
non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat
pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlaal. Meskipun demikian, bagian
yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.