Anda di halaman 1dari 4

Bab 2 Pemodelan Matematika

2.1. Pendahuluan
Dalam keseharian, telah disadari bahwa banyak fenomena yang bersifat dinamis.
Kedinamisan fenomena tersebut jika dapat dimodelkan secara matematika, maka salah
satu bentuknya adalah persamaan diferensial. Jadi persamaan diferensial dapat
digunakan untuk menggambarkan perubahan atau evolusi yang terjadi pada sistem
tersebut. Kecuali untuk melihat dinamika sistem tersebut, persamaan diferensial dapat
digunakan sebagai kendala dalam pemodelan optimisasi dinamis pada masalah kalkulus
variasi dan kontrol optimal.

Untuk menyelesaikan masalah optimisasi dinamis tersebut, matematika memegang


peranan yang sangat penting sebagai alat bantu untuk menyelesaiakannya. Salah satu
caranya adalah dengan “modeling” atau pemodelan. Dengan pemodelan akan dapat
dicapai beberapa tujuan antara lain simulasi dan prediksi, estimasi parameter, optimisasi
dan kontrol serta untuk proses pemodelan itu sendiri.

Akhir-akhir ini, banyak teksbook ilmu ekonomi, matematika biologi, matematika


lingkungan dan matematika terapan lainnya yang pembahasannya dari sudut pandang
model matematika dengan sistem dinamik ataupun optimisasi dinamik. Dengan
pendekatan model matematika maka hasil yang diperoleh akan lebih komprehensif, dan
dapat dipakai untuk menjelaskan berbagai fenomena pada dunia nyatanya. Lebih lanjut
pada buku ekonomi dinamik, matematika biologi, matematika lingkungan tersebut juga
dimuat beberapa contoh aplikasinya mengenai optimal kontrol dan sistem dinamik yang
menarik untuk didiskusikan.

Materi mengenai optimisasi, antara lain terdiri dari pemrograman linear dan
pemrograman nonlinier. Dalam pemrograman linier dibahas mengenai optimisasi
dengan fungsi objektif dan kendalanya linier, sedangkan dalam pemrograman nonlinier
dipelajari optimisasi dengan fungsi objektif atau kendalanya nonlinier. Pada kedua
bidang tersebut fungsi yang terlibat adalah fungsi riil biasa. Selanjutnya untuk masalah
optimasi dengan fungsi objektif yang mengandung persamaan diferensial dengan
kendala syarat awal atau syarat batas. Demikian juga optimisasi dengan fungsi objektif
yang mengandung fungsi kontrol dengan kendala sistem dinamik belum juga termuat
dalam kedua macam optimisasi tersebut diatas. Kedua masalah optimasi terakhir
termuat pada optimisasi dinamik yang terdiri dari kalkulus variasi dan kontrol optimal.
Pada kedua macam optimisasi terakhir ini sudah melibatkan fungsional, yang tentunya
lebih rumit dari fungsi biasa.

Dalam diktat ini akan dibahas mengenai persamaan diferensial, sistem dinamik beserta
aplikasinya. Mengingat dalam aplikasinya perlu proses pemodelan, maka sebelum
membahas hal tersebut perlu dipahami terlebih dahulu mengenai pemodelan secara
umum dan pemodelan matematika secara khusus.

2-1
Bab 2 Pemodelan Matematika

2.2. Pemodelan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengertian pemodelan, cara menyajikan model
dan tujuan dari pemodelan tersebut.

Pengertian Pemodelan
Secara bahasa matematika, pemodelan adalah suatu pemetaan dari suatu himpunan
bagian dari dunia nyata sebagai domainnya kedalam suatu himpunan struktur sebagai
kodomainnya, untuk mencapai tujuan dengan mereduksi kompleksitasnya.

Gb. 2.1. Skema Pemodelan

Cara Penyajian Model


Sebagaimana cara menyajikan fungsi/pemetaan, maka ada 4(empat) cara untuk
menyajikan suatu model, yaitu :

§ Dengan map
Jika kita perhatikan dengan seksama, maka peta jalan pada suatu daerah merupakan
model dari daerah tersebut yang berbentuk map, photo kita merupakan model diri
kita yang berbentuk gambar, gambar yang kita buat juga merupakan model dari
objek yang kita gambar. Gambar di TV atau Film juga merupakan model yang
berbentuk map. Dan masih banyak lagi model yang dapat ditemui disekitar kita
yang berupa map ini.

§ Dengan diskripsi verbal


Majalah atau koran yang dapat dipercaya kebenaran beritanya, merupakan model
dari fenomena nyata yang dimodelkan dalam bentuk diskripsi verbal. Sedangkan
berita yang tidak benar bukan merupakan model karena sebetulnya fenomena nyata
sebagai domainnya yang dimodelkan sesungguhnya tidak ada. Kalau orang
membuat suatu laporan baik lisan maupun tertulis, berarti orang tersebut sedang
melakukan pemodelan yang berbentuk verbal diskripsi. Berita atau informasi yang
dapat kita lihat dalam bentuk tulisan atau yang dapat didengar dari TV atau Radio
merupakan model diskripsi verbal juga. Contoh lain dapat dicari dari sekeliling kita.

§ Dengan daftar ukuran


Seorang penjahit yang membuat daftar ukuran badan seseorang yang dibuat bajunya
berarti dia sedang membuat model badan orang tersebut dalam bentuk daftar ukuran.
Kalau kita makan di restoran kemudian diberikan daftar harga menu yang
disediakan, berarti kita sedang menghadapi model makanan dalam bentuk daftar
ukuran harganya.

2-2
Bab 2 Pemodelan Matematika

§ Dengan model matematika


Sejak kecil kita sudah diajari matematika, mulai dari bilangan nyata sampai dengan
menggunakan banyak simbol sebagai abstraksi dari keadaan nyata. Proses abstraksi
dengan menggunakan simbol-simbol inilah yang disebut sebagai pemodelan
matematika.

Prinsip Dasar Pemodelan


Beberapa prinsip dasar yang harus dipegang jika kita melakukan pemodelan adalah:

• Tujuan dari pemodelan harus jelas, karena tanpa tujuan yang jelas akan sulit
melakukan pemodelan.
• Model yang diperoleh diusahakan sesederhana mungkin dan dapat digunakan untuk
kasus yang sekompleks mungkin. Prinsip ini adalah yang ideal, karena untuk
mencapai semua itu memerlukan waktu dan pengalaman yang cukup.
• Konstanta-parameter-variabel yang ada pada model harus sesuai dengan dunia nyata
yang dimodelkan. Disini diperlukan tingkat logika yang tinggi agar abstraksinya
jelas dan logis.
• Terakhir yang tak kalah pentingnya adalah jika model yang diperoleh tidak sesuai
dengan masalahnya, maka kita harus rela untuk memperbaiki, merubah bahkan
membuang, sehingga tepat sekali untuk direnungkan pepatah “ Never fall in love
with your model”. Maksud dari pepatah ini adalah jika kita dapat memodelkan suatu
fenomena dunia nyata, perlu diverifikasi kembali. Jika yang terjadi model kita tidak
sesuai maka jangan berat hati untuk merubah, memperbaiki atau bahkan
membuangnya. Dan jika suatu saat model yang sudah diterima secara umum,
kemudian ada yang menyempurnakan kita tidak usah kecil hati, akan tetapi pantas
untuk bersyukur bahwa kita sudah memberikan fondasi yang baik. Sebaliknya bagi
yang menyempurnakan tidak perlu berbangga diri secara berlebih karena
bagaimanapun harus berterima kasih pada yang mendasarinya dan ada kemungkinan
suatu saat selanjutnya ada yang lebih menyempurnakannya, demikian seterusnya.

Tujuan Pemodelan
Ada beberapa tujuan yang dapat dicapai dari pemodelan, antara lain adalah untuk:

• Simulasi dan prediksi


Salah satu keuntungan dari pemodelan adalah melalui model tersebut dapat
dilakukan simulasi, tanpa resiko yang besar karena cukup dengan komputer
misalnya. Resiko ini bisa berupa biaya yang besar atau bahaya yang mengancam
jika melibatkan makhluk hidup termasuk manusia. Lebih lanjut dengan berbagai
macam harga parameter yang ada dapat diprediksikan apa yang terjadi melalui
dinamika solusinya yang terjadi.
• Identifikasi atau estimasi parameter
Jika model yang dibuat akan diaplikasikan dalam fenomena nyata yang dimodelkan,
sering diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi besarnya parameter tersebut
pada fenomena itu. Untuk identifikasi atau estimasi parameter tersebut bisa
digunakan data-data sekunder yang tersedia atau survey langsung untuk
mendapatkan data primer, yang selanjutnya diolah dengan metode statistik atau
komputer numerik yang sesuai.

2-3
Bab 2 Pemodelan Matematika

• Optimisasi dan kontrol


Sebagaimana dikatakan pada awal bab ini bahwa hidup ini adalah masalah optimasi
berkendala dan yang menjadi masalah adalah bagaimana mengoptimalkan suatu
fungsi objektif dengan kendala yang ada, maka untuk tujuan ini sangat penting
sehingga masalah nyatanya terselesaikan. Demikian juga halnya dengan sistem yang
dimodelkan, dapat diselidiki apakah bisa dikontrol atau tidak. Jika bisa dikontrol,
maka jenis kontrol apa yang sesuai.
• Terakhir adalah untuk proses pemodelan itu sendiri
Mungkin dengan tujuan yang terakhir ini terasa aneh, kenapa proses pemodelan itu
sendiri menjadi tujuan. Tujuan yang satu ini akan dapat diterima dengan sadar kalau
kita sudah melakukan atau mencoba melakukan pemodelan, karena di sini proses
pemodelan itu sendiri memerlukan usaha yang tidak sedikit untuk memperoleh
model yang diinginkan.

2.3. Pemodelan Matematika


Sebagaimana dijelaskan pada bagian 2.2., bahwa pemodelan matematika adalah
pemodelan yang modelnya berupa simbol-simbol matematika. Secara skematis dalam
hubungannya dengan matematika aplikasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Gb. 2.2. Skema Pemodelan Matematika

Dari gambar skema Gb. 2.2. diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika kita
melakukan pemodelan matematika berarti kita membuat abstraksi fenomena dunia nyata
kedalam suatu formula matematika dengan mengguanakan simbol-simbol matematika.
Formula matematika yang diperoleh dianalisa untuk mendapatkan solusi analitik atau
numerik dengan menggunakan metode yang ada pada matematika, baik metode analisis
maupun metode pendekatan numerik. Setelah didapat solusinya, langkah selanjutnya
perlu diinterpretasikan kembali kedalam permasalahan nyata yang dihadapi.

Seperti halnya dalam pemodelan secara umum, maka pemodelan matematika ini juga
dapat digunakan sebagai simulasi-prediksi, identifikasi-estimasi parameter, optimisasi
dan kontrol serta untuk proses pemodelan matematika itu sendiri.

Selanjutnya untuk lebih jelasnya mengenai pemodelan matematis dapat dilihat pada
beberapa contoh aplikatif dalam diktat ini.

2-4

Anda mungkin juga menyukai