2.1. Pendahuluan
Dalam keseharian, telah disadari bahwa banyak fenomena yang bersifat dinamis.
Kedinamisan fenomena tersebut jika dapat dimodelkan secara matematika, maka salah
satu bentuknya adalah persamaan diferensial. Jadi persamaan diferensial dapat
digunakan untuk menggambarkan perubahan atau evolusi yang terjadi pada sistem
tersebut. Kecuali untuk melihat dinamika sistem tersebut, persamaan diferensial dapat
digunakan sebagai kendala dalam pemodelan optimisasi dinamis pada masalah kalkulus
variasi dan kontrol optimal.
Materi mengenai optimisasi, antara lain terdiri dari pemrograman linear dan
pemrograman nonlinier. Dalam pemrograman linier dibahas mengenai optimisasi
dengan fungsi objektif dan kendalanya linier, sedangkan dalam pemrograman nonlinier
dipelajari optimisasi dengan fungsi objektif atau kendalanya nonlinier. Pada kedua
bidang tersebut fungsi yang terlibat adalah fungsi riil biasa. Selanjutnya untuk masalah
optimasi dengan fungsi objektif yang mengandung persamaan diferensial dengan
kendala syarat awal atau syarat batas. Demikian juga optimisasi dengan fungsi objektif
yang mengandung fungsi kontrol dengan kendala sistem dinamik belum juga termuat
dalam kedua macam optimisasi tersebut diatas. Kedua masalah optimasi terakhir
termuat pada optimisasi dinamik yang terdiri dari kalkulus variasi dan kontrol optimal.
Pada kedua macam optimisasi terakhir ini sudah melibatkan fungsional, yang tentunya
lebih rumit dari fungsi biasa.
Dalam diktat ini akan dibahas mengenai persamaan diferensial, sistem dinamik beserta
aplikasinya. Mengingat dalam aplikasinya perlu proses pemodelan, maka sebelum
membahas hal tersebut perlu dipahami terlebih dahulu mengenai pemodelan secara
umum dan pemodelan matematika secara khusus.
2-1
Bab 2 Pemodelan Matematika
2.2. Pemodelan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengertian pemodelan, cara menyajikan model
dan tujuan dari pemodelan tersebut.
Pengertian Pemodelan
Secara bahasa matematika, pemodelan adalah suatu pemetaan dari suatu himpunan
bagian dari dunia nyata sebagai domainnya kedalam suatu himpunan struktur sebagai
kodomainnya, untuk mencapai tujuan dengan mereduksi kompleksitasnya.
§ Dengan map
Jika kita perhatikan dengan seksama, maka peta jalan pada suatu daerah merupakan
model dari daerah tersebut yang berbentuk map, photo kita merupakan model diri
kita yang berbentuk gambar, gambar yang kita buat juga merupakan model dari
objek yang kita gambar. Gambar di TV atau Film juga merupakan model yang
berbentuk map. Dan masih banyak lagi model yang dapat ditemui disekitar kita
yang berupa map ini.
2-2
Bab 2 Pemodelan Matematika
• Tujuan dari pemodelan harus jelas, karena tanpa tujuan yang jelas akan sulit
melakukan pemodelan.
• Model yang diperoleh diusahakan sesederhana mungkin dan dapat digunakan untuk
kasus yang sekompleks mungkin. Prinsip ini adalah yang ideal, karena untuk
mencapai semua itu memerlukan waktu dan pengalaman yang cukup.
• Konstanta-parameter-variabel yang ada pada model harus sesuai dengan dunia nyata
yang dimodelkan. Disini diperlukan tingkat logika yang tinggi agar abstraksinya
jelas dan logis.
• Terakhir yang tak kalah pentingnya adalah jika model yang diperoleh tidak sesuai
dengan masalahnya, maka kita harus rela untuk memperbaiki, merubah bahkan
membuang, sehingga tepat sekali untuk direnungkan pepatah “ Never fall in love
with your model”. Maksud dari pepatah ini adalah jika kita dapat memodelkan suatu
fenomena dunia nyata, perlu diverifikasi kembali. Jika yang terjadi model kita tidak
sesuai maka jangan berat hati untuk merubah, memperbaiki atau bahkan
membuangnya. Dan jika suatu saat model yang sudah diterima secara umum,
kemudian ada yang menyempurnakan kita tidak usah kecil hati, akan tetapi pantas
untuk bersyukur bahwa kita sudah memberikan fondasi yang baik. Sebaliknya bagi
yang menyempurnakan tidak perlu berbangga diri secara berlebih karena
bagaimanapun harus berterima kasih pada yang mendasarinya dan ada kemungkinan
suatu saat selanjutnya ada yang lebih menyempurnakannya, demikian seterusnya.
Tujuan Pemodelan
Ada beberapa tujuan yang dapat dicapai dari pemodelan, antara lain adalah untuk:
2-3
Bab 2 Pemodelan Matematika
Dari gambar skema Gb. 2.2. diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika kita
melakukan pemodelan matematika berarti kita membuat abstraksi fenomena dunia nyata
kedalam suatu formula matematika dengan mengguanakan simbol-simbol matematika.
Formula matematika yang diperoleh dianalisa untuk mendapatkan solusi analitik atau
numerik dengan menggunakan metode yang ada pada matematika, baik metode analisis
maupun metode pendekatan numerik. Setelah didapat solusinya, langkah selanjutnya
perlu diinterpretasikan kembali kedalam permasalahan nyata yang dihadapi.
Seperti halnya dalam pemodelan secara umum, maka pemodelan matematika ini juga
dapat digunakan sebagai simulasi-prediksi, identifikasi-estimasi parameter, optimisasi
dan kontrol serta untuk proses pemodelan matematika itu sendiri.
Selanjutnya untuk lebih jelasnya mengenai pemodelan matematis dapat dilihat pada
beberapa contoh aplikatif dalam diktat ini.
2-4