Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN 1

KONSEP DASAR MANAJEMEN

ORGANISASI
 Organisasi adalah susunan orang-orang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu
(Robbins & Coulter, 2018).
 Karakteristik Organisasi :
1. Terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi
2. Mengembangkan struktur yang sengaja dibentuk sebagai tempat bagi anggota
melakukan pekerjaan mereka.
3. Mempunyai tujuan yang jelas dan ingin dicapai

MANAJEMEN
 Pengertian
Manajemen adalah serangkaian kegiatan (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan,
pengorganisasian, memimpin, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber daya organisasi
(manusia, keuangan, fisik, dan informasi) dengan tujuan mencapai tujuan organisasi secara
efisien dan efektif. (Griffin, 2017)

Manajer adalah seseorang yang tanggung jawab utamanya adalah melaksanakan proses
manajemen. (Griffin, 2017)

 Tingkatan Manajemen

Menentukan tujuan organisasi, membuat


kerangka kebijakan, pengambilan keputusan,
Top bertanggungjawab atas kelangsungan
organisasi. Cth: Direktur
managers
Menjalankan perintah, kebijakan, rencana Top
manager, memberikansaran/rekomendasi, serta
membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer
Middle managers di bawahnya . Cth: Manajer Produksi, Kepala
Kantor, Manajer Pemasaran

Memimpin dan mengawasi pegawai teknis,


menginformasikan keputusan yang diambil
First-line managers manajemen kepada karyawan serta
mengembangkan moral karyawan. Cth:
Supervisor atau Kepala Seksi
Seorang First-line managers nantinya akan membawahi Nonmanagerial Employees (pekerja/
karyawan). Nonmanagerial Employees merupakan pegawai teknis yang terlibat langsung dalam
aktivitas organisasi. Mereka memiliki kemampuan keterampilan dan kompetensi teknis dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.

 Proses, Fungsi, dan Tugas Manajemen


Fungsi manajemen menurut Richard W Griffin ada 4 yaitu Planning, Organizing, Leading,
dan Controlling. Keberadaaan tugas manajemen pun berkaitan dengan fungsi manajemen.
Proses/Fungsi Penjelasan Tugas
Planning Mendefinisikan tujuan, menetapkan 1. Membuat target
(Perencanaan) strategi untuk mencapai tujuan, 2. Programming dan schedulling
Mengembangkan rencana untuk 3. Budgeting
Mengintegrasikan,dan 4. Membuat SOP
mengkoordinasikan kegiatan.
Organizing Pengaturan sumber daya yang untuk 1. Merancang stuktur organisasi
(Pengorganisasian) menjalankan rencana yang 2. Menentukan job description
ditetapkan guna mencapai tujuan 3. Delegasi wewenang dan
yang diinginkan tanggung jawab
Leading Memotivasi, memimpin, dan
1. Communicating
(Kepemimpinan) tindakan-tindakan lainnya yang
2. Motivating
melibatkan interaksi dengan orang
3. Selecting people
lain agar rencana dijalankan.
4. Developing people

Controlling Memantau kinerja, membandingkan 1. Upaya perkembangan pekerjaan


(Pengawasan) dengan standar, mengoreksi jika 2. Pegukuran hasil kerja
perlu 3. Perbaikan dan koreksi
kesalahan

 Peran Manajer
B.

Peran Jenis Penjelasan


Interpersonal Figurehead Manajer sebagai simbol pemimpin
Roles (Peran Leader Pemimpin bagi bawahannya, melakukan rekruitmen,
Jembatan training dan motivasi
Antarpribadi) Liasion Penghubung baik dengan pihak didalam maupun
pihak luar organisasi
Informational Monitor Selalu aktif mencari informasi yang bermanfaat bagi
Roles (Peran Organisasi
Penyambung Disseminator Mendistribusikan informasi yang diperolehnya
Informasi) kepada pihak lain, khususnya bawahannya
Spokesman Wakil organisasi dalam menyampaikan informasi ke
pihak luar.
Decision Roles Enterpreunership selalu berusaha memajukan organisasinya
(Peran Disturbance Handle Mampu menyelesaikan gangguan yang mungkin
Pengambil timbul dalam organisasi
Keputusan) Resource Allocator Mampu mengalokasikan sumber daya yang terbatas
Negotiator Mampu melakukan negosisasi dengan pihak luar.

PERTEMUAN 2
PERKEMBANGAN PENDEKATAN DALAM ILMU MANAJEMEN

1. Pendekatan Klasik
Dalam pendekatan ini, lebih berfokus pada rasionalitas dan berusaha menjadikan organisasi dan
para pekerja se-efisien mungkin.
1.1 Manajemen ilmiah (SCIENTIFIC MANAGEMENT)
Pada dasarnya manajemen ilmiah timbul disebabkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan
produktivitas.
Menggunakan metode ilmiah untuk menentukan "satu cara terbaik" dalam menyelesaikan
pekerjaan:menempatkan orang yang tepat pada suatu pekerjaan dengan alat dan
perlengkapan yang benar; memiliki metode standar dalam melakukan pekerjaan; memberikan
insentif ekonomi kepada pekerja.( Fredrick Winslow Taylor)
EMPAT PRINSIP MANAJEMEN (TAYLOR):
1. Mengembangkan pendekatan ilmiah untuk setiap elemen pekerjaan individu.
2. Memilih, melatih, dan mengembangkan pegawai secara ilmiah.
3. Manajer bekerja sama dengan sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk
memastikan bahwa semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah
yang telah dikembangkan.
4. Membagi pekerjaan dan tanggung jawab hampir sama antara manajemen dan
pekerja.
Frank and Lillian Gilbreth: Berfokus pada peningkatan produktivitas pekerja melalui
pengurangan gerakan yang sia-sia. Mengembangkan mikrokronometer untuk mengatur waktu
gerakan pekerja dan mengoptimalkan kinerja.
Manajer saat ini menggunakan Scientific Management:
 Penggunaan studi waktu dan gerak untuk meningkatkan produktivitas;
 Perekrutan karyawan dengan kualifikasi terbaik;
 Perancangan sistem insentif berdasarkan output.

1.2 Teori administrasi umum (GENERAL ADMINISTRATIVE THEORY)


Secara garis besar menunjukkan adanya pembagian kerja, hierarki kewenangan, peratutan
formal, orientasi karir, dan impersonalitas.
Henri Fayol:
 percaya bahwa praktik manajemen berbeda dari fungsi organisasi lainnya;
 mengembangkan empat belas prinsip manajemen yang dapat diterapkan pada
semua situasi organisasi.

1. Division of work 8. Centralization


2. Authority 9. Scalar chain
3. Discipline 10. Order
4. Unity of command 11. Equity
5. Unity of direction 12. Stability of tenure of
6. Subordination of individual personnel
interests to the general 13. Initiative
interest 14. Esprit de corps
7. Remuneration

Max Weber: mengembangkan teori otoritas berdasarkan tipe ideal organisasi (birokrasi):
rasionalitas, prediktabilitas, impersonalitas, kompetensi teknis, dan otoritarianisme.
Weber’s Ideal Bureaucracy:

1. Division of Labor 4. Formal Rules and Regulations


2. Authority Hierarchy 5. Impersonality
3. Formal Selection 6. Career Orientation

2. Pendekatan Kuantitatif (Quantitative Approach)


Dalam pendekatan ini, menggunakan teknik-teknik kuantitatif untuk membantu proses
pengambilan keputusan; berevolusi dari metode matematika dan statistik yang dikembangkan
untuk memecahkan masalah logistik militer dan kontrol kualitas pada Perang Dunia II; berfokus
pada peningkatan pengambilan keputusan manajerial dengan menerapkan: Statistics,
optimization models, information models, and computer simulations.
Total Quality Management:
 Filosofi manajemen yang didorong oleh continual improvement (perbaikan terus-menerus)
dalam kualitas proses kerja dan menanggapi kebutuhan serta harapan pelanggan;
 Continual improvement tidak mungkin terjadi tanpa pengukuran yang akurat, yang
memerlukan teknik statistik teknik untuk mengukur setiap variabel penting dalam proses kerja
organisasi.
 Pengukuran ini dibandingkan dengan standar untuk mengidentifikasi dan memperbaiki
masalah.
 Manajer Saat Ini Menggunakan Quantitative Approach
Manajer dapat membuat keputusan tentang penganggaran, antrian, penjadwalan, kontrol
kualitas, dan keputusan serupa lainnya dengan mengandalkan teknik kuantitatif.
Perangkat lunak khusus dapat digunakan untuk membantu manajer menerapkan
pendekatan kuantitatif.
3. Pendekatan Perilaku (Behavior Approach)
Dalam pendekatan ini, mempelajari secara mendalam tindakan-tindakan (perilaku) orang yang
bekerja di sebuah organisasi.
 Manajer Saat Ini Menggunakan Behavior Approach
a. Pendekatan perilaku sebagian besar telah membentuk bagaimana organisasi saat
ini dikelola. Dari cara manajer merancang pekerjaan, cara mereka bekerja dengan
tim karyawan, dan cara mereka berkomunikasi, kita melihat unsur-unsur
pendekatan perilaku.
b. Pendekatan perilaku memberi landasan bagi teori motivasi, kepemimpinan,
perilaku dan pengembangan karyawan, dan pendekatan perilaku lainnya.
c. Penerapan pendekatan perilaku dipercaya dapat meningkatkan keterlibatan
karyawan dalam pekerjaan.
4. Pendekatan Kontemporer
Dalam pendekatan ini, sebuah organisasi menerima atau mengambil input (sumber-sumber
daya) dari lingkungannya dan mengubah atau memproses sumber-sumber daya tersebut menjadi
output yang kemudian disebarkan lagi ke lingkungannya.
4.1 The Systems Approach (Pendekatan Sistem)
 Sistem  sekumpulan bagian yang saling berhubungan dan bergantung satu sama lain
yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan satu kesatuan yang utuh.
 Jenis dasar sistem:
Closed systems: tidak dipengaruhi oleh dan tidak berinteraksi dengan lingkungannya
(semua input dan output sistem bersifat internal).
Open systems: berinteraksi secara dinamis dengan lingkungan mereka dengan
mengambil input dan mengubahnya menjadi output yang didistribusikan ke lingkungan
mereka.
 Implikasi Pendekatan Sistem
a. Koordinasi bagian-bagian organisasi sangat penting untuk berfungsinya seluruh
organisasi.
b. Keputusan dan tindakan yang diambil di satu area organisasi akan memiliki efek di
area organisasi lainnya
c. Organisasi tidak berdiri sendiri, oleh karena itu, harus beradaptasi dengan
perubahan di lingkungan eksternal mereka.
4.2 The Contingency Approach (Pendekatan Kontingensi)
 Pendekatan situasional
 Tidak ada satu set prinsip (aturan) manajemen yang berlaku secara universal untuk
mengelola organisasi.
 Organisasi secara individual berbeda, menghadapi situasi yang berbeda (variabel
kontingensi), dan memerlukan cara pengelolaan yang berbeda.
 Variabel Kontingensi:
a. Ukuran organisasi bertambahnya ukuran organisasi, begitu juga masalah
koordinasi.
b. Routineness of task technologyTeknologi rutin memerlukan struktur organisasi,
gaya kepemimpinan, dan sistem kontrol yang berbeda dari yang dibutuhkan oleh
teknologi yang disesuaikan atau tidak rutin.
c. Ketidakpastian lingkungan Hal-hal yang bekerja dengan baik di lingkungan yang
stabil dan dapat diprediksi, mungkin sama sekali tidak sesuai dalam lingkungan
yang berubah dengan cepat dan tidak dapat diprediksi.
d. Perbedaan individu Pemahaman atas perbedaan individu sangat penting ketika
manajer memilih teknik motivasi, gaya kepemimpinan, dan desain pekerjaan.

Perbedaan dari berbagai pendekatan manajemen

Pendekatan Manajemen Perbedaan

Berfokus pada teori manajemen ilmiah (menjalankan


tugas dengan se-sefisien mungkin) dan teori administrasi
Pendekatan Klasik
umum (apa yang dikerjakan manajer dengan menggunakan
praktik-praktik manajemen yang baik)
Berfokus pada perbaikan atau pengambilan keputusan
Pendekatan Kuantiaif
berdasarkan teknik kuantitatif

Berfokus pada tindakan-tindakan (perilaku) pekerja


Pendekatan Perilaku
(SDM) dalam suatu organisasi

Berfokus pada proses untuk menghasilkan output dan


Pendekatan Kontemporer
bagaimana cara pengelolaan suatu organisasi

Anda mungkin juga menyukai