Anda di halaman 1dari 3

MENGURAI BENANG KUSUT PRO-KONTRA PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Oleh: A. Haris, S.H.I., M.H.

‫َو َبَر َك اُتُه ٱِهَّٰلل َو َر ْح َم ُة َع َلْيُك ْم ٱلَّساَل ُم‬

Yang terhormat Ibu Hj. ___;


Yang kami hormati Bapak Camat Buntao atau yang mewakili;
Yang kami hormati Bapak Kepala KUA Kec. Buntao Rantebua beserta rombongan peyuluh
Agama;
Yang kami hormati Kepala Lembang ___ atau yang mewakili;
Yang kami hormati Kepala dusun, ketua RW dan RT;
Yang kami hormati segenab aparatur pemerintah;
Yang kami hormati tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pendidik, tokoh wanita
dan tokoh organisasi atau lembaga;
Yang kami hormati seluruh tamu undangan serta hadirin sekalian.

Tidak henti-hentinya kita bersyukur kepada Allah swt, seraya memohon ampun dan
perlindungan kepada-Nya.
Allah swt karuniakan islam sebagai iman kita, kemudian Allah swt teguhkan hati kita atasnya,
yang dengannya kita diberi kenikmatan hidup, kecukupan harta, kesehatan dan kelapangan
sehingga pagi yang cerah ini dapat menghadiri perayaan Maulid Nabiyullah, Rasulullah
Muhammad saw 1445 H di Masjid _________ tercinta ini.

Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabiyullah Rasulullah Muhammad saw, atas
risalah kenabian yang dibawa oleh-Nya, sehingga kita mengetahui bagaimana seharusnya
hidup:

Terjemahnya: “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu
secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al
Mukminun:115).

Dalam kehidupan, ada hak sesama yang harus ditunaikan, ada hak alam semesta yang harus
dijaga dan ada hak dan amanah Allah swt yang tidak boleh dikhianati karena hak-hak itu akan
dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak saat mulut kita terkunci dan seluruh anggota
tubuh kita bersaksi dengan sendirinya di hadapan Allah swt.
1 of 8
Artinya: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka
dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (Q.S.
Yasin Ayat 65)

Terjemahnya: “Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka
terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan” (Surat An Nur ayat 24)

Hadirin Jamaah Maulid Nabiyullah Rasulullah Muhammad saw yang berbahagia

Pertama, Disetiap perayaan maulid, mencuat pula pertentangan antara sebagian pihak yang
mendukung bahwa Maulid itu perlu bahkan harus dilaksanakan, kontras dengan sebagian pihak
yang menolak bahkan menganggap bahwa perayaan maulid itu tidak boleh bahkan bila
dilaksanakan dianggap sebagai bid’ah.
Dan terdapat juga sebagian pihak menjadi bingung akibat pertentangan keduanya, apakah
memilih untuk ikut terlibat dalam perayaan maulid atau tidak.

Pokok permasalahan yang mendasar adalah bagi pihak yang menolak perayaan maulid
menganggap bahwa Maulid merupakan ibadah, sedangkan yang pro menganggap bahwa
merayakan maulid bukanlah ibadah tp syiar atau metode sarana untuk mengenal dan
memperkenalkan Rasulullah saw tapi bernilai pahala.

1. Ibadah

Artinya: “Hukum asal ibadah adalah haram (sampai adanya dalil).”

Artinya: “Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang


mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?” (QS. Asy-Syuraa: 21).

Artinya: “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada
asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718). Dalam
riwayat lain disebutkan

Artinya: “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan
tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718).

Artinya: “Hati-hatilah dengan perkara baru dalam agama. Karena setiap perkara baru
(dalam agama) adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Daud no. 4607,
Tirmidzi no. 2676, An Nasa-i no. 46. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

2 of 8
2. PERBUATAN BAIK
3.

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang memulai


mengerjakan perbuatan baik dalam Islam (sehingga menjadi
kebiasaan ummat), maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala
orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala
mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang memulai kebiasaan buruk
(sehingga menjadi kebiasaan ummat), maka dia akan mendapatkan
dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa
mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR Bukhari Muslim dari Jarir
ra).

3 of 8

Anda mungkin juga menyukai