Anda di halaman 1dari 1

Contoh Study Kasus PSAK 68

Situasi
PT. ABC adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi mesin-mesin industri. Perusahaan
memiliki aset berupa tanah dan bangunan yang digunakan untuk menunjang kegiatan
operasionalnya. Tanah dan bangunan tersebut dicatat dalam laporan posisi keuangan
perusahaan sebesar Rp100.000.000.
Pada akhir periode akuntansi, manajemen PT. ABC menilai bahwa nilai wajar tanah dan
bangunan tersebut telah meningkat menjadi Rp120.000.000. Hal ini disebabkan oleh kenaikan
harga tanah dan bangunan di wilayah sekitar perusahaan.
Penjelasan
Berdasarkan PSAK 68, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset
atau membayar untuk mengalihkan suatu kewajiban dalam transaksi yang wajar antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran.
Dalam kasus ini, PT. ABC harus mengukur kembali nilai wajar tanah dan bangunannya karena
nilai wajar tersebut telah berubah. Pengukuran nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai metode, antara lain:
● Harga kuotasian di pasar aktif
● Teknik nilai sekarang
● Model penilaian aset
Dalam hal ini, PT. ABC dapat menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk mengukur nilai
wajar tanah dan bangunannya. Hal ini dikarenakan tanah dan bangunan tersebut memiliki pasar
aktif yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga jualnya.
Berdasarkan informasi yang ada, PT. ABC dapat memperoleh informasi harga kuotasian tanah
dan bangunan di wilayah sekitar perusahaan. Jika harga kuotasian tersebut tersedia, maka PT.
ABC dapat menggunakan harga tersebut sebagai dasar untuk mengukur nilai wajar tanah dan
bangunannya.
Dalam kasus ini, harga kuotasian tanah dan bangunan di wilayah sekitar perusahaan adalah
Rp120.000.000. Oleh karena itu, PT. ABC harus menyesuaikan nilai tercatat tanah dan
bangunannya sebesar Rp20.000.000.
Berikut adalah jurnal penyesuaian yang harus dibuat oleh PT. ABC:

Debit Kredit

Aset tetap - tanah dan bangunan Rp20.000.000

Laba komprehensif - keuntungan lain-lain Rp20.000.000

Dengan demikian, nilai tercatat tanah dan bangunan PT. ABC di laporan posisi keuangan
menjadi Rp120.000.000.
Catatan
PSAK 68 memberikan tiga hierarki dalam pengukuran nilai wajar, yaitu:
● Level 1: Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau
kewajiban yang identik.
● Level 2: Nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian yang menggunakan
informasi kuantitatif yang dapat diobservasi.
● Level 3: Nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian yang menggunakan
informasi kualitatif dan kuantitatif yang tidak dapat diobservasi.
Dalam kasus ini, PT. ABC dapat menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk mengukur
nilai wajar tanah dan bangunannya. Oleh karena itu, pengukuran nilai wajar tersebut berada di
Level 1.

Anda mungkin juga menyukai