Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI TEKNIK POMODORO DALAM RANGKA PENINGKATAN

KUALITAS BELAJAR SISWA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
pada semester gasal 2023/2024 yang diampu oleh Dr. Moh. Thamrin, M.Pd.

OLEH :
MOCH. DANY ALJUFRI
NIM 2341230051

PROGRAM STUDI DIV TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG

MALANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Konsentrasi belajar adalah perilaku pemusatan pikiran, perhatian, dan kesadaran yang
dilakukan siswa untuk mempelajari dan memahami isi materi bahan pelajaran maupun proses
pengajaran serta menghalau dan mengesampingkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan
kegiatan belajar tersebut. Fokus dalam belajar sangat penting karena dapat membantu siswa
memahami materi pelajaran dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan daya ingat . Selain
itu, konsentrasi belajar juga dapat membantu siswa mencapai prestasi yang baik . Oleh karena
itu, siswa perlu meningkatkan konsentrasi belajar mereka agar dapat memperoleh hasil yang
optimal dalam proses belajar-mengajar.
Dalam menjaga tingkat kefokusan siswa dalam belajar tidaklah mudah. Terutama jika
terdapat banyak pengalih perhatian seperti televisi, ponsel, media sosial, teman, dan anggota
keluarga maka tingkat kefokusan siswa dalam belajar akan lebih mudah terpecah. Hal ini
mengakibatkan siswa kesulitan dalam kembali fokus dan melanjutkan proses belajarnya hingga
tuntas.
Banyak usaha yang telah dilakukan agar fokus belajar siswa tidak teralihkan. Seperti,
mencari tempat belajar yang tenang, menciptakan jadwal belajar, memutarkan musik
instrumental yang menenangkan dan lain-lain. Akan tetapi usaha tersebut sering tidak
membuahkan hasil dikarenakan siswa perlu memiliki prinsip dalam diri untuk menjaga agar
tingkat kefokusan siswa tidak teralihkan. Oleh karena itu penulis menulis makalah dengan judul
Implementasi Teknik Pomodoro Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, makalah ini disusun berdasarkan rumusan
masalah sebagai berikut.
1) Bagaimana teknik pomodoro efektif dalam meningkatkan produktivitas dan konsentrasi
siswa?
2) Bagaimana penerapan teknik pomodoro dalam kegiatan belajar siswa?
1.3 Rumusan Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, makalah ini disusun berdasarkan rumusan tujuan
sebagai berikut.
1) Mengetahui tingkat keefektifan teknik pomodoro dalam meningkatkan produktivitas dan
konsentrasi siswa.
2) Mengetahui cara penerapan teknik pomodoro dalam kegiatan belajar siswa
1.4 Manfaat
1) Meningkatkan produktivitas dan konsentrasi siswa dalam belajar.
2) Meningkatkan kualitas siswa dalam belajar.
3) Melatih siswa dalam mengelola waktu belajar yang efektif.
BAB II
JUDUL MAKALAH
IMPLEMENTASI TEKNIK POMODORO DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS
BELAJAR SISWA

Pada bab ini akan disusun penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas teknik
pomodoro dalam meningkatkan produktivitas serta konsentrasi siswa dan juga mengetahui cara
menggunakan teknik pomodoro dalam kegiatan belajar siswa.

2.1 Efektivitas teknik pomodoro dalam meningkatkan produktivitas dan konsentrasi siswa
Pada saat ini kehidupan kita selalu dimudahkan dengan berbagai alat elektronik yang
berkembang sangat pesat. Dengan adanya alat elektronik seperti ponsel, dapat memudahkan kita
untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dengan cepat melalui arikel-artikel yang
bertebaran didunia maya.
Tapi dengan berkembangnya alat elektronik seperti ponsel, dapat menyebabkan kita
mudah untuk terdistraksi dan melakukan penundaan terhadap tugas yang harus dilakukan atau
dikenal juga dengan sebutan prokarastinasi.
Basri (2017) menyatakan bahwa perilaku menunda-nunda untuk belajar dan mengerjakan
tugas disebut dengan perilaku prokrastinasi akademik. Hasil penelitian Jannah dan Muis (2014)
menunjukkan bawa dari 307 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri Surabaya
tingkat perilaku prokrastinasi akademik terdapat 167 mahasiswa (55%) pada kategori sedang. 90
mahasiswa (29%) pada kategori tinggi dan 50 mahasiswa (16%) tergolong kategori rendah.
Masalah prokrastinasi ini dapat mempengaruhi tingkat kinerja akademik, siswa bisa
mendapatkan nilai rendah, dan tugas yang dikerjakan tidak maksimal. Mereka juga akan
dipandang sebagai pribadi yang tidak disiplin.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah strategi untuk mengatasi masalah ini. Salah satu
strategi untuk berlatih berkomitmen dalam mengerjakan tugas dan mengurangi perilaku
prokrastinasi akademik adalah dengan menerapkan teknik pomodoro
Teknik pomodoro dapat melatih siswa untuk tidak menunda-nunda tugas dan membuat
siswa memiliki keberanian untuk mengerjakan tugas yang dirasa sulit. Sehingga, dapat
memperbaiki kecemasan, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kesadaran diri, membantu
mewujudkan tujuan yang diharapkan, melatih untuk dapat mengambil keputusan, menjadi
pemacu motivasi, mengkoordinir kuantitas dan kualitas waktu yang efektif, serta memperbaiki
proses belajar (cirillio, 2006).
Dengan menerapkan teknik pomodoro pada aktivitas belajar dapat meningkatkan
produktivitas siswa. Karena siswa fokus pada tugas selama 25 menit dan beristirahat selama 5
menit, mereka akan terlatih untuk memaksimalkan kegiatan belajar dalam waktu yang singkat
dan terbebas dari kejenuhan melalui jeda pada setiap interval waktu yang telah ditentukan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Staffen Noteberg, ia menemukan bahwa
teknik ini efektiv dikarenakan mampu dalam mengatasi distraksi. Jeda setiap 25 menit bertujuan
untuk meminimalisir kebosanan, sementara jeda selama 5 menit bertujuan agar seseorang tidak
terlalu lama teralihkan perhatiannya.
Teknik ini tidak hanya efektif dalam meningkatkan konsentrasi tapi juga melatih siswa
untuk mengendalikan diri selepas istirahat agar pekerjaan tetap cepat selesai, sehingga tanpa
pengingat waktu pun pelajar mampu mengatur ritme waktu belajarnya.
Pada saat teknik ini diterapkan kepada sampel, hasilnya menunjukkan bahwa sampel
yang menggunakan teknik pomodoro mampu menjawab soal yang diberikan 2 kali lebih baik
dibandingkan dengan sampel yang tidak menggunakan pomodoro. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan menggunakan teknik ini sampel yang menggunakan teknik pomodoro mampu
meningkatkan kemampuan kognitifnya lebih baik.
Pada saat penerapan, sampel yang menggunakan teknik pomodoro mampu untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik dan menyerap informasi dengan efektif. Pada
saat mereka yang diberikan mereka mempelajari materi melalui video pembelajaran, mereka
mampu mempertahankan perhatian mereka tanpa terdistraksi oleh notifikasi yang ada di ponsel
mereka. Pada saat mereka terdistraksi mereka mampu untuk mengembalikan konsentrasi dengan
cepat. Sedangkan, sampel yang tidak menggunakan teknik ini mudah terdistraksi dan tidak
mampu untuk mempertahankan konsentrasi mereka dengan baik.
Dengan adanya batas yang diberikan siswa juga menjadi termotivasi untuk mengerjakan
tugas dengan maksimal dikarenakan mereka mengetahui bahwa setelah batas waktu yang
diberikan mereka akan mendapatkan ‘hadiah’ berupa waktu istirahat selama 5 menit. Sehingga
tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan cepat dan kuantitas belajar siswa juga menjadi
meningkat.
Ketika menerapkan teknik ini siswa juga mampu untuk mengerjakan tugasnya dengan
lebih terarah karena mereka dapat membagi setiap sesi untuk mengerjakan satu tugas. Sehingga
pada saat penentuan tugas mereka dapat menaruh tugas ataupun materi pelajaran yang dirasa
sulit untuk dikerjakan dengan tugas atau materi yang mereka senangi dengan demikian siswa
dapat mengurangi stres yang mereka rasakan.
2.2 Penerapan teknik pomodoro dalam kegiatan belajar siswa

Penerapan teknik pomodoro ini sangat mudah untuk dilakukan. Anda hanya memerlukan
timer untuk melakukan teknik ini. Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan teknik
pomodoro :
Tahap 1: Langkah awal Belajar dengan Pomodoro ini, Anda harus siapkan tugas-tugas
yang akan Anda kerjakan, usahakan kamu memprioritaskan tugas yang batas pengumpulannya
sebentar lagi.
Tahap 2: Sebelum melakukan Belajar dengan Pomodoro, Set timer 25 menit terdahulu
menggunakan handphone atau yang lainnya. Namun alangkah lebih baiknya Anda menggunakan
waktu yang berbunyi “klik-klik-klik”, karena dengan mendengar suara detik jam yang begitu
keras Anda akan terasa semangat sebab Anda merasa diburu oleh pekerjaan yang akan
diselesaikan.
Tahap 3: Setelah 25 menit Belajar dengan Pomodoro ini berakhir, lalu Anda diharuskan
beristirahat sejenak selama 5 menit, pada waktu itu Anda bisa menonton tv, membuat kopi atau
ke toilet dan lain-lain. Namun diusahakan Anda tidak bermain handphone karena pasti Anda lupa
akan waktu yang telah ditetapkan.
Tahap 4: Setelah jeda istirahat, lakukan Belajar dengan Pomodoro ini lagi dan blok
selama 25 menit untuk melakukan tugas kamu. Setelah Belajar dengan Pomodoro selama 4 kali
blok Anda bisa istirahat selama 20 – 30 menit.
Apabila Anda sudah terbiasa dengan 25 menit per sesi maka Anda bisa menambah waktu kerja
Anda dengan catatan Anda juga menambah waktu istirahat Anda. Salah satu analisis data dari
aplikasi time recording menemukan bahwa pekerja yang produktif dapat bekerja dalam waktu
rata-rata 52 menit dengan 17 menit istirahat.
Dalam penerapan teknik pomodoro , terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan agar
teknik ini dapat diterapkan secara efektif. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan saat
menerapkan teknik pomodoro :
a. Hindari penggunaan ponsel saat waktu istirahat
Menurut Kang dan Kurtzberg (2019) menyatakan bahwa menggunakan ponsel pada saat
waktu jeda tidak efektif untuk mengistirahatkan otak Anda. Penelitian ini menunjukkan bahwa
ponsel dapat meningkatkan kelelahan secara kognitif.
Salah satu studi menunjukkan bahwa siswa yang tidak menggunakan ponsel mampu
menulis 62% lebih banyak informasi dalam catatan mereka dan juga dapat mengingat informasi
lebih rinci serta mampu mengerjakan tes pilihan ganda dengan baik dibandingkan siswa yang
secara aktif menggunakan ponsel.
Oleh karena itu jauhkanlah ponsel dari jangkauan Anda dengan menaruh di tempat yang
jauh dari tempat Anda belajar atau jika Anda memerlukan ponsel untuk mengerjakan tugas,
Anda bisa menonaktifkan notifikasi yang tidak penting dan fokus pada tugas yang sedang Anda
kerjakan, Jangan multitasking saat sedang belajar..
Menurut Applebaun dan Marchionni (2008), multitasking adalah kondisi ketika tugas
menjadi ganda atau lebih, kemudian dikerjakan secara bersama-sama dalam satu waktu.
Multitasking terjadi ketika ada tugas berganda yang dikerjakan secara bersamaan hanya dengan
waktu singkat.
Secara sederhana multitasking dapat diartikan sebagai perilaku manusia ketika
mengerjakan tugas secara bersamaan dalam satu waktu dengan harapan agar cepat selesai.
Contoh dari aktivitas ini seperti anda mendengarkan musik dengan lirik saat sedang belajar atau
mengerjakan tugas atau mencatat materi saat guru sedang menjelaskan.
Salah satu studi oleh peneliti dari university of Michigan menemukan bahwa kinerja
kognitif seseorang dapat turun 30%-40% saat beralih dari satu tugas ke tugas yang lain alih-alih
menyelesaikan tugas tersebut.
Ketika melakukan multitasking pikiran dan fokus kita akan terbagi untuk tugas satu
dengan tugas yang lain. Dari contoh aktivitas di atas fokus akan terbagi pada kegiatan
mendengarkan musik/penjelasan guru dengan mengerjakan tugas/mencatat materi. Hal ini tentu
berpotensi menyebabkan kesalahan pada saat mengerjakan tugas serta bisa membuat tugas yang
kerjakan menjadi lebih lama selesai.
Pilihlah tempat yang bebas dari gangguan
Salah satu tempat yang perlu Anda hindari ketika melakukan teknik ini adalah kamar
Anda. Karena kamar Anda terdapat banyak gangguan, misalnya panggilan orang tua untuk
melakukan pekerjaan rumah misalnya membeli bahan masakan untuk makan malam. Oleh
karena itu pilihlah tempat yang tenang contohnya perpustakaan.
Jika Anda harus mengerjakan tugas di tempat yang bising, Anda dapat menggunakan
headset untuk meredam kebisingan. Apabila Anda tidak punya tempat khusus untuk belajar dan
hanya bisa belajar dikamar bisa memberitahukan kepada keluarga bahwa Anda sedang tidak
ingin diganggu.
Mendengar musik
Penggunaan musik saat melakukan aktivitas belajar dapat mengganggu konsentrasi siswa.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mendengarkan musik sambil mengerjakan
tugas seperti membaca atau menulis , proses belajarnya jadi kurang efektif.
Pada saat siswa belajar dengan mendengarkan musik, materi yang dipelajari tidak dapat
diserap dengan maksimal. Hal ini terjadi karena otak kita harus bekerja ekstra untuk memproses
lirik musik yang sedang kita dengarkan sekaligus berusaha fokus pada materi yang pelajaran
yang sedang dipelajari atau secara sederhana kita sedang melakukan multitasking.
Pada sebuah penelitian di Prancis, yang dipublikasikan dalam learning anf individual
differences. Menunjukkan bahwa mahasiswa yang mendengarkan materi kuliah sambil
mendengar musik klasik memiliki hasil ujian yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa
yang mendengarkan materi tanpa musik klasik.
Musik klasik yang diputar dapat mengubah kondisi ruang belajar dan mempengaruhi
motivasi mahasiswa untuk tetap fokus selama kuliah berlangsung. Hasilnya mereka memiliki
kinerja yang lebih baik pada ujian pilihan ganda.
Jadi, apabila belajar sambil mendengarkan musik membuat konsentrasi Anda buyar,
maka sebaiknya Anda jangan belajar sambil mendengarkan musik. Tapi, jika Anda merasa
mendengarkan musik dapat membuat rileks dam suasana hati menjadi lebih baik, sebaiknya
Anda menyetel musik yang menenangkan, musik tanpa lirik seperti musik klasik, atau jika Anda
ingin mendengarkan musik yang keras dan berlirik, Anda bisa menyetelnya sebagai pemicu
semangat belajar. Sehingga, pada satu titik anda merasa musik yang Anda dengarkan memecah
konsentrasi Anda, Anda bisa mematikan musik tersebut dan kembali fokus belajar.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Teknik pomodoro dapat melatih siswa untuk tidak menunda-nunda tugas dan membuat
siswa memiliki keberanian untuk mengerjakan tugas yang dirasa sulit. Sehingga, dapat
memperbaiki kecemasan, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kesadaran diri, membantu
mewujudkan tujuan yang diharapkan, melatih untuk dapat mengambil keputusan, menjadi
pemacu motivasi, mengkoordinir kuantitas dan kualitas waktu yang efektif, serta memperbaiki
proses belajar .
Dengan menerapkan teknik pomodoro pada aktivitas belajar, dapat meningkatkan
produktivitas siswa. Karena dengan siswa fokus pada tugas selama 25 menit dan beristirahat
selama 5 menit, mereka akan terlatih untuk memaksimalkan kegiatan belajar dalam waktu yang
singkat dan terbebas dari kejenuhan melalui jeda pada setiap interval waktu yang telah
ditentukan.
Dengan adanya batas yang diberikan siswa juga menjadi termotivasi untuk mengerjakan
tugas dengan maksimal dikarenakan mereka mengetahui bahwa setelah batas waktu yang
diberikan mereka akan mendapatkan ‘hadiah’ berupa waktu istirahat selama 5 menit.
Apabila siswa sudah terbiasa dengan 25 menit per sesi maka ia bisa menambah waktu kerja
dengan catatan harus menambah waktu istirahat. Salah satu analisis data dari aplikasi time-
recording menemukan bahwa pekerja yang produktif dapat bekerja dalam waktu rata-rata 52
menit dengan 17 menit istirahat

3.2 Saran
Sebagai seorang pelajar sudah seharusnya kita bertanggung jawab atas tugas utama kita
yaitu belajar dan melakukan kegiatan akademik lainnya. Seorang pelajar yang bertanggung
jawab, tidak akan kalah dengan segala hambatan dan berusaha untuk menyelesaikan tugas-
tugasnya dengan baik. Kadang kala kita merasa jenuh dengan kegiatan akademik kita, apabila
kita merasakan hal ini sebaiknya kita segera mengingat kembali akan tujuan kita untuk belajar
dan mengumpulkan kembali semangat dan konsentrasi belajar.
DAFTAR REFERENSI

A Said Hasan Basri, B. (2017). Prokrastinasi akademik mahasiswa ditinjau dari religiusitas.
PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA DITINJAU DARI RELIGIUSITAS,
14(2), 54-77.
Appelbaum, S. H., Marchionni, A., & Fernandez, A. (2008). The multi‐tasking paradox:
Perceptions, problems and strategies. Management Decision, 46(9), 1313-1325.
Cirillio F.. 2006. The pomodoro technique:the acclaimed time-management system that has
transformed how we work. United States: Currency
Jannah, M., & Muis, D. T. (2014). Prokrastinasi akademik (perilaku penundaan akademik)
mahasiswa, fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Jurnal BK Unesa,
4(3), 1–8.
Kang, S., & Kurtzberg, T. R. (2019). Reach for your cell phone at your own risk: The cognitive
costs of media choice for breaks. Journal of behavioral addictions, 8(3), 395-403.

Anda mungkin juga menyukai