Anamnesis
Pasien Ny. Vina, 27 tahun
• Datang dirujuk dokter puskesmas dengan keluhan ingin punya anak.
• HTA : 6 November 2022
• Siklus haid sebelumnya teratur dengan jarak antar siklus 28-29 hari, lama 5 hari dan 3-4 pembalut/hari
• Tidak ada keluhan dismenorea, dispareunia dan nyeri panggul di luar menstruasi
• Pasien tidak pernah ada keluhan keputihan
• Tidak ada riwayat operasi
Riwayat Fertilitas:
• Pasien sudah menikah selama 2 tahun, namun belum memiliki keturunan.
• Sejak menikah pasien melakukan hubungan seksual rutin 2-3 hari sekali.
• Pasien belum pernah berobat ke SpOG sebelumnya
Pemeriksaan fisik
TB 165 cm, BB 57 kg, BMI = 20.9 kg/m2
TD : 120/60 mmHg, N : 80 x/menit, R : 18 x/menit, S : 36,60 C
Keadaan umum : baik. Kesadaran : compos mentis
Status generalis :
Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak tampak akntosis nigrikans
Payudara : tidak ada galaktore
Jantung & paru : dalam batas normal
Abdomen : lemas, tidak teraba masa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada striae, lingkar pinggang 70 cm
Ekstremitas : akral hangat, tidak edema
Status ginekologi :
Inspeksi : v/u tenang
Inspekulo : porsio licin, ostium uteri tertutup, tidak tampak massa, fluksus (-), fluor (-)
VT : uterus bentuk dan ukuran normal antefleksi, tidak teraba massa di kedua adneksa, parametrium lemas
USG (TVS)
Uterus bentuk normal, arah antefleksi
Ukuran uterus 71x52x43 mm,
Miometrium homogen
Tebal endometrium 11 mm, tampak gambaran triple line, homogen, tidak tampak massa intrakaviter,
stratum basalis regular
Endoserviks dan portio dalam batas normal
Ovarium kanan, vol. 9.83 cm3, folikel dominan ukuran 20x20 mm, tak tampak massa
Ovarium kiri, vol. 6.72 cm3, tak tampak folikel dominan, tak tampak massa
Kesan : fase folikular lanjut (proliferasi akhir)
Masalah
Infertilitas primer 2 tahun
Rencana
Cek progesterone masa luteal madya (& hari pasca prakiraan ovulasi sesuai dengan perkiraan panjang
siklus haid)
Siklus berikutnya :
HSG (pada hari ke 9-10 siklus haid pada siklus bulan depan) dengan prasyarat : tidak melakukan
hubungan suami istri
sejak haid selesai hingga hari pelaksanaan HSG, haid sudah selesai, dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
INFERTIL PRIA
• Skenario klinik:
Anda adalah seorang dokter SpOG yang bertugas di RS mendapat rujukan pasien Ny. Gita 28 tahun dengan
keluhan utama ingin punya anak. Pasien sudah menikah selama 4 tahun.
Lakukan edukasi mengenai diagnosis dan tatalaksana serta komplikasi yang dapat terjadi pada pasien
• Anamnesis
HTA : 17 Agustus 2020. Siklus haid sebelumnya teratur dengan jarak antar siklus 28 hari, lama 5 hari dan 3-4
pembalut/hari
Tidak ada keluhan dismenorea, dyspareunia dan nyeri panggul di luar menstruasi
• Riwayat Fertilitas:
Sejak menikah pasien melakukan hubungan seksual rutin 2-3 hari sekali.
Tidak pernah ada riwayat sakit sebelumnya (kencing manis dan jantung) maupun operasi.
Pasien tidak merokok, dan tidak minum obat-obatan atau minum alkohol.
Suami pasien berusia 28 tahun, bekerja sebagai pegawai bank. Merokok sejak usia 10 tahun dengan jumlah rokok
1 bungkus/hari
• Pemeriksaan fisik
• Status generalis :
Payudara : normal
Abdomen : lemas, tidak teraba masa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada striae, lingkar pinggang
85 cm
• Status ginekologi :
Inspekulo : porsio licin, ostium uteri tertutup, fluksus (-), fluor (-), sondase 7 cm antefleksi
VT : uterus bentuk dan ukuran normal antefleksi, tidak teraba massa dikedua
adneksa, parametrium lemas
• USG (TVS)
Tampak uterus antefleksi dengan ukuran 71x52x43 mm, miometrium homogen, ketebalan endometrium 9 mm,
triple line, stratum basalis regular, tidak tampak massa intrakavum.
• Masalah
Overweight
• Rencana diagnostik
Analisa Semen
Progesteron midluteal
• Hasil pemeriksaan
1. HSG
Tampak kontras mengisi kavum uteri, tidak tampak filling defek pada kavum uteri. Kontras mengisi kedua tuba
hingga ke distal, tampak spill.
Kesan: kedua tuba paten, kavum uteri normal
2. Analisis sperma
Volume ejakulat : 3 ml
Kesan : Oligoasthenozoospermia
3. Progesteron : 15 ng/ml
2. Overweight
3. Oligoasthenozoospermia
• Persiapan Prakonsepsi
1. Pasien dianjurkan untuk menurunkan berat badan dengan target awal 5%, melalui pengaturan pola
makan sesuai BB ideal
INFERTILITAS
Infertil Primer menikah min 12 bulan dengan hubungan sexsual teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi
hamil
Jika perempuan usia > 35 tahun evaluasi dan tx setelah 6 bulan nikah
Infertilitas sekunder Ketidakmampuan seseorang untuk memiliki anak atau mempertahankan kehamilan
Infertilitas idiopatik - Pemeriksaan standar
- Tes Ovulasi
- Tes Patensi tuba > dbn
- Analisis sperma
SPERMA saat akan dilakukan analisa sperma sebelumnya abimensia sex selama 3-7 hari
Volume 2 ml < (N) = OLIGOSPERMA
Kontrasepsi 20 juta/ml
Motilitas :
Grade A cepat, maju lurus, min 25%
Grade B lambat, sulit maju lurus, min 25%
Grade C Bergerak ditempat
Grade Tidak bergerak
Indikasi IUI
1. Faktor suami
- Infentilitas faktor sperma
- Kegagalan ejakulat
2. Faktor Istri
- Unexplained infertility
- Faktor immunologis
- Faktor servix
- Endometriosis ringan
- Gangguan ovulasi
Langkah IUI
Stimulasi Ovarium
Pemantauan folikel yang distimulasi + endometrium
Pemilihan alat
Preparasi sperma
Pelaksanaan IUI dengan sperma yang telah dipreparasi
Induksi ovulasi memulihkan potensi fertilitas pada (P) anovulatoar dengan menimbulkan kembali
siklus normo ovulatori
Stimulasi ovulasi merangsang pertumbuhan multitolikuler untuk keberhasilan konsepsi
SYARAT :
- Patensi tuba sudah diperiksa
- Analisis sperma memenuhi syarat
- Tentukan metode fertilisasi
Asisted Reproductive Technologis (ART)
1. IUI (Intra Uterine Insemination)
2. IVF-EF (In Vitro Fertilization & Embriyo Transfer)
3. ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection)
4. GIFT (Gomete Intra Fallopian Transfer)
Indikasi IVF-ET :
Faktor Tuba
Endometriosis
Idiopatik
Gagal IUI
Faktor Immunologis
Indikasi GIFT
Idiopatik
Endometriasis
IUI gagal
Faktor imunologis
POF (Premature Ovarian Failure)
Komplikasi ART
1. Multipel Pregnancy
2. Preeklamsi
3. OHSS (Ovarian Hyper Stimulation Syndrome)
4. Premature
5. Low Birth Weight
6. Emotional
Indikasi Induksi Ovulasi:
1. Olido /Anovulasi (WHO I-IV) PCOS, hiper prolakmoria
2. Defek fase luteal (hiperprolaktin)
3. Unexplained Intertility
4. Enyuntikan preparat gonadotropin disertai dengan penekanan endogen oleh antagonis GnRH, COH
(Control Ovarian Hyperstimulation)
Pemberian induksi ovulasi pada hari 2-6 dengan waktu paruh 5-7 hari dan dosis 50 mg
Obat : klomifan sirat
Dikatakan berhasil jika folikel ϕ > 18 mm sebanyak > 2-36 buah
MACAM KONTRASEPSI & ISINYA :
1. Postinor 2 Levonorgestrel 0,75 mg
2. Diane 35 cyproterone acerate 2 mg, ethynyl estradrol 0,035 mg
3. Yasmin dros pirenone and ethynyl estradiol 0,038 mg
4. Andalan laktasi pil KB Imestrenol 0,5 mg
5. Microgynm Levonogestrel 0,25 mg + ethynyl
6. Plano
7. Mirena Levonorgestrel
8. Mini Pil progestin only 0,03 – 0,05 mg
9. Andalan pil KB Ethynil estadril / levonogesthel