Anda di halaman 1dari 9

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

IPS FASE D KELAS VIII

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Ratnawati M, S.Pd.,M.Pd
Instansi : SMP N 12 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Fase/Kelas : D/VIII
Materi : Mobilitas Sosial
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis hubungan antara
keragaman kondisi geografis nusantara terhadap
pembentukan kemajemukan budaya.
Alokasi waktu : 3JP
B. KOMPETENSI AWAL
 Mengidentifikasi jumlah penduduk di RT masing-masing.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan
kreatif
D. SARANA DAN PRASARANA
Media, Sumber Belajar, dan Alat:
1. Video kondisi penduduk Indonesia,
https://www.youtube.com/watch?v=WuD8mp9QEZE
2. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII,Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan
3. Laptop, Proyektor, PC, Pengeras suara.
E. TARGET PESERTA DIDIK
 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
pembelajaran.
F. MODEL PEMBELAJARAN
 Problem Based Learning
KOMPETENSI INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Alur Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan mobilitas penduduk
Peserta didik menganalisis potensi penduduk Indonesia
Peserta didik menganalisis piramida penduduk Indonesia

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pemahaman kepada siswa bahwa potensi penduduk harus dikelola dengan bijaksana
C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Bagaimana penduduk di lingkungan RT kalian?
 Apakah ada perubahan terkait penduduk di lingkungan RT kalian?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
 Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdo’a.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi: peserta didik melihat tayangan video tentang kondisi kemacetan di
Jakarta. guru menceritakan kepada peserta didik atau melalui kegiatan tanya jawab.
Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan video dengan bagaimana kondisi tersebut
terjadi
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang potensi sumber daya alam.
 Kegiatan Inti
1. Penyajian Masalah/Orientasi pada masalah

Gambar orang melamar pekerjaan Gambar Pemakaman pasien Covid

Peserta didik diminta untuk mengamati mengenai gambar yang disajikan guru,
analisa apa yang maksud dari gambar tersebut:
1. Apa masalah yang terlihat pada gambar tersebut?
2. Bagaimana menurutmu gambar 1 dan gambar 2?
3. Mengapa hal tersebut terjadi?
Alternatif lain: Guru menyampaikan berbagai masalah dan bertanya jawab
dengan siswa terkait masalah penduduk (jumlah, mobilitas, perubahan dll)
2. Mengorganisasi Peserta didik
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdisksui
a. Peserta didik berkelompok dengan anggota pada masing-masing yang berjumalh
3-4 anggota dalam satu kelompok berdasarkan penghitungan nomor 1-8

3. Membimbing Penyelidikan
a. Peserta didik dengan kelompok masing-masing menerima LKPD untuk
mengerjakan aktivitas kelompok berupa pengamatan melalui internet/cerita
pengalaman/sumber lainnya tentang sumber daya manusia
b. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi peserta didik mencari
sumber informasi lain mengenai potensi sumber daya alam.
c. Guru mengawasi dan membimbing diskusi kelompok yang sedang berlangsung
d. Peserta didik melakukan presentasi dengan hasil diskusi yang sudah dikerjakan
pada lembar LKPD.
e. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipresentasikan
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Kelompok mengolah hasil diskusi dan membuat kesepakatan dalam kelompok untuk
model presentasinya. (dapat berupa ppt, poster dll)
Menentukan siapa yang akan menjadi juru bicara, moderator dan penjawab.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Setiap kelompok secara bergiliran melaksanakan presentasi (di ambil secara acak)
Kelompok lain memberi tanggapan atas hasil presentasi secara bergantian.
Peserta didik membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

 Kegiatan Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis.
2. Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran berkaitan dengan sikap,
pengetahuan (post tes)
Sikap
- Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
- Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
Pengetahuan
- Apakah aku sudah mampu mengidentifikasi masalah penduduk Indonesia?
3. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong siswa mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang dampak mobilitas sosial
4. Do’a dan penutup

E. ASESMEN/PENILAIAN
Asesmen Formatif
Peserta didik diberikan Lembar Kerja (LK) untuk mengetahui sejauh aman
pemahamanya terhadap materi

Asesmen Sumatif
Menggunakan bentuk asesmen performa yaitu penilaian terhadap penampilan peserta
didik dan proses diskusi yang dilakukan dalam kelompok
F. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki capaian pembelajaran diatas
rata-rata. Berdasarkan analisis penilaian, peserta didik sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk memperluas dan/pengalaman
materi dengan meringkas buku referenssi terkait materi pengembangan sumber daya
manusia Indonesia disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

Remidial
Remedial dilakukan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk
memahami materi atau pembelajaran mengulang kepada peserta didik yang belum
mencapai target capaian pembelajaran
G. REFLEKSI
TABEL REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK
No. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang kalian pahami setelah mempelajari
materi mobilitas penduduk ?
2. Apa yang kalian belum pahami setelah
mempelajari materi mobilitas penduduk?
3. Apakah kalian memiliki cara tersendiri untuk
memahami materi ini ?
4. Kepada siapa kalian akan meminta bantuan untuk
memahami materi ini ?
5. jika kalian diminta memberikan bintang dari 1
sampai 5, berapa bintang yang akan kalian berikan
pada usaha yang kalian lakukan untuk memahami
materi ini
TABEL REFLEKSI UNTUK GURU
No. PERTANYAAN JAWABAN
1. Berapa persen peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran?
2. Bagaimana jalannya pembelajaran?
3. Pada bagian mana peserta didik merasa bosan saat
menerima pelajaran?
4. Apa usaha guru untuk menghilangkan rasa
kebosanan pada peserta didik pada saat menerima
materi?
5. Apakah ada sesuatu yang menarik sehingga
membuat peserta didik tertarik pada pembelajaran
materi ?

H. LAMPIRAN
- LKPD
- BAHAN AJAR
- RUBRIK PENILAIAN
I. DAFTAR PUSTAKA
Nursa’ban, Supardi, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VII. Jakarta
Pusat: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Yogyakarta, 13 Oktober 2023

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


SMP N 12 Yogyakarta IPS

Abdurrahman, S. Pd., M. Pd. Si Ratnawati Marfu’ah, S. Pd.,M.Pd


NIP. 197209211998021001 NIP. 197703152008012008
LKPD

Hari Ini, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keenam di Dunia


Jakarta menempati posisi keenam sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualitas udara di Jakarta menduduki posisi keenam sebagai kota
dengan udara terburuk di dunia pada Senin (25/9/2023). Berdasarkan data situs pemantau kualitas
udara IQAir pada pukul 06.53 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 129 atau
masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 47 mikrogram per
meter kubik. Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok
sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa
menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. Sedangkan kategori baik yakni tingkat
kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh
pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50. Kemudian,
kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun
hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5
sebesar 51-100. Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas
udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir,
berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius
pada populasi. Kemudian, kota dengan kualitas udara terburuk yaitu Karachi, Pakistan yang berada
di angka 188, urutan kedua Baghdad, Iraq di angka 188 dan urutan ketiga Delhi, India di angka 154.
Kemudian di urutan keempat Doha, Qatar di angka 132 dan kelima Hanoi, Vietnam di angka 129.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya telah menerbitkan Keputusan
Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran
Udara sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan polusi udara. Ruang lingkup satgas
pengendalian pencemaran udara ini diantaranya menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Pencemaran Udara di Provinsi DKI Jakarta, mengendalikan polusi udara dari kegiatan
industri, dan memantau secara berkala kondisi kualitas udara, hingga dampak kesehatan dari polusi
udara. Lalu, melaksanakan pencegahan sumber pencemar, baik dari sumber bergerak maupun
sumber tidak bergerak, termasuk sumber gangguan serta penanggulangan keadaan darurat.
Kemudian menerapkan wajib uji emisi kendaraan bermotor, melakukan peremajaan angkutan
umum dan pengembangan transportasi ramah lingkungan untuk transportasi umum dan
pemerintah.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/05/04/jakarta-magnet-urbanisasi-
indonesia
Jakarta, Magnet Urbanisasi Indonesia
Urbanisasi merupakan fenomena yang sering terjadi khususnya di kota besar seperti
Jakarta. Banyaknya lapangan pekerjaan, fasilitas publik yang memadai, peluang usaha
yang lebih besar, dan tersedianya berbagai program bantuan sosial serta kemudahan
dalam akses informasi yang semakin masif ini seolah menjadi “surga” bagi para pelaku
urbanisasi. Jakarta telah menjadi tujuan migrasi bagi banyak orang dari berbagai
daerah di Indonesia, mayoritas bagi mereka yang ingin mencari pekerjaan dan
meningkatkan kualitas hidup. Akibatnya, jumlah penduduk Jakarta terus meningkat,
dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, seperti lingkungan, ekonomi, dan
sosial. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, jumlah penduduk
Jakarta mencapai 10,56 juta jiwa. Angka ini meningkat sekitar 1 juta jiwa dari tahun
sebelumnya. Urbanisasi di Jakarta memang tidak bisa dihindari, mengingat Jakarta
merupakan pusat perekonomian nasional dan memiliki peluang kerja yang
menjanjikan. Di satu sisi, urbanisasi telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
membuka kesempatan kerja bagi pendatang baru. Namun, di sisi lain urbanisasi yang
terjadi di Jakarta tidak sedikit membawa dampak negatif pada kualitas hidup
penduduknya. Kemacetan lalu lintas yang semakin semrawut, polusi udara yang
memburuk, kepadatan penduduk, dan ketidakmerataan pembangunan wilayah adalah
masalah yang dihadapi oleh masyarakat Jakarta akibat urbanisasi.

Kemacetan lalu lintas Jakarta akibat urbanisasi ini menjadi masalah serius, hal ini
karena waktu tempuh yang jauh lebih lama sehingga produktivitas menurun. Selain
itu, polusi udara yang memburuk pun dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, permintaan akan lahan dan air bersih
juga meningkat. Akibatnya, lahan hijau dan sumber daya alam semakin terancam.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/05/04/jakarta-magnet-urbanisasi-
indonesia
Masalah yang Timbul Akibat Urbanisasi
Satu hal yang menjadi penting dan membutuhkan perhatian adalah meningkatnya
tingkat pengangguran di daerah perkotaan akibat pelaku urbanisasi. Hal ini
dikarenakan jumlah penduduk yang bermigrasi ke kota lebih besar daripada jumlah
pekerjaan yang tersedia. Akibatnya, tingkat pengangguran cenderung meningkat.
Selain itu, banyak pendatang dari luar daerah Jakarta yang belum memiliki
keterampilan atau pendidikan yang diperlukan untuk bekerja di sektor formal atau
industri, sehingga mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di ibu kota.

Biaya hidup di ibu kota umumnya lebih tinggi, termasuk biaya tempat tinggal,
akomodasi transportasi, dan makanan yang tersedia. Hal ini dapat membuat pelaku
urbanisasi kehilangan akses terhadap sumber daya dan jaringan sosial yang mereka
butuhkan untuk bertahan hidup sehingga menyebabkan terjadinya kemiskinan.

Faktor yang timbul akibat urbanisasi juga dapat menciptakan ketimpangan sosial dan
ekonomi yang lebih besar, karena adanya perbedaan antara mereka yang memiliki
kemampuan daya saing ke lapangan pekerjaan dan sebagian lainnya yang tidak
memiliki kemampuan tersebut. Hal ini dapat memperburuk ketimpangan sosial dan
ekonomi antara kelas yang berbeda di masyarakat dan memperdalam terjadinya
kesenjangan sosial.

Oleh karena itu perlu adanya upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif
urbanisasi, salah satunya dengan cara melakukan penertiban administrasi
kependudukan, khususnya di wilayah DKI Jakarta.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/05/04/jakarta-magnet-urbanisasi-
indonesia
Pemprov DKI Jakarta Lakukan Penertiban Administrasi
Kependudukan
Melihat maraknya akan perpindahan warga dari desa ke kota, Pemprov DKI Jakarta
akan melakukan penertiban administrasi kependudukan. Penertiban ini dilakukan
dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap data kependudukan yang ada dan
melakukan pencatatan ulang terhadap warga yang belum memiliki dokumen
kependudukan atau dokumen kependudukan yang tidak lengkap.

Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang melakukan pendataan terhadap
sejumlah penduduk KTP DKI yang sudah tidak tinggal di wilayah DKI Jakarta.
Sosialisasi dan pendataan terus dilakukan kepada seluruh masyarakat yang berada di
Wilayah DKI Jakarta maupun di luar DKI Jakarta dalam melakukan penertiban
administrasi kependudukan tersebut. Masyarakat dapat melakukan pengecekan atas
status kependudukannya melalui situs resmi milik Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta melalui sub portal https://datawarga-
dukcapil.jakarta.go.id/ atau melalui Whatsapp (JAWARA 081285277751).

Bagi warga yang masih memiliki KTP DKI Jakarta tetapi sudah tidak berdomisili di
DKI Jakarta untuk segera melapor ke loket Dukcapil tingkat kelurahan agar segera
diproses pemindahannya sesuai alamat domisili. Melihat permasalahan yang ada
selama ini di kota Jakarta, dimana kepadatan penduduk saat ini sudah tidak terkendali
yang pada akhirnya menimbulkan masalah sosial terutama pada sektor Pendidikan,
kesehatan, transportasi, pengangguran/ tenaga kerja dan lingkungan.

Melonjaknya kelas menengah di Indonesia membawa semakin banyak orang yang


pindah ke kota. Sayangnya hal itu tidak dibarengi dengan kapasitas ekonomi yang
cukup sehingga menimbulkan banyak masalah.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/05/04/jakarta-magnet-urbanisasi-
indonesia
Kriteria Penilaian
Petunjuk Pengerjaan LKPD
1. Tuliskan kelas, dan nama dan nomor presensi kelompok kalian
2. Bacalah permasalahan/berita yang sudah diterima.
3. Tentukan permasalahan yang terdapat dalam bacaan tersebut.
4. Analisislah dan tentukan solusi dari permasalahan yang ada.
5. Buat kesepakatan terkait dengan cara presentasi kelompok.

Penilaian Diri Sendiri

No Uraian Ya Tidak
1 Saya mengikuti diskusi kelompok secara aktif
2 Saya menghargai teman yang memberikan
komentar/pernyataan
3 Saya dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompok
4 Saya merasa senang belajar dalam kelompok ini

Setiap jawaban Ya memiliki poin 25

Penilaian Presentasi
Kelompok/Kelas : ............../...............
Skor
No Uraian
1 2 3 4
1 Mempresentasikan dengan penuh percaya diri
2 Menguasai materi dengan baik
3 Sikap dalam presentasi tenang dan postur tubuh tegap
4 Dapat menjawab pertanyaan dengan tepat
5 Membuka dan menutup presentasi dengan lancar

Penilaian dengan memberi tanda centang (√) pada skor yang diperoleh
Total skor diperoleh 20
Nilai akhir = 20 x 5
= 100

Anda mungkin juga menyukai