Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

Nama : Bahtiar

NIM : 0220310015

Semester : III (Ganjil)

1. Tumpang Sari
Tumpang sari merupakan penanaman dua jenis tanaman atau lebih pada sebidang tanah
dalam waktu yang sama (Suwena, 2002).
Tujuan dari pola tanam tumpang sari adalah memanfaatkan factor produksi yang dimiliki
petani secara optimal (diantaranya keterbatasan: lahan, tenaga kerja, modal kerja),
pemakaian pupuk dan pestisida lebih efisien, mengurangi erosi, konservasi lahan,
stabilitas biologi tanah dan mendapatkan produksi total yang lebih besar dibandingkan
penananman secara monokultur (Tharir dan Hadmasi, 1984).
2. Tumpeng Sela
umpang Sela adalah menanam tanaman di sela-sela tanaman pokok atau tanaman utama.
Penerapannya dilakukan pada tanaman-tanaman perkebunan yang utama. Tumpang sela
juga diterapkan kepada tanaman hutan. Tanaman sela ditanam ketika tanaman pokok
masih berukuran kecil atau belum produktif. Sela waktu penanaman dapat setiap musim,
setahun, hingga dua tahun.
3. Tumpang Gilir (relay cropping)
Tumpang Gilir merupakan suatu system bercocok tanam selama setahun atau lebih
yang terdiri dari beberapa kali bertanam satu atau beberapa jenis tanam secara bergiliran.
4. Pola Tanam Bergiliran (sequential cropping)
Penanaman berurutan (sequential cropping) adalah suatu bentuk penanaman multikultur
dimana dua atau tiga tanaman dalam dua tahun ditanam secara berurutan pada lahan yang
sama. Tanaman kedua ditanam setelah tanaman utama dipanen, penanaman sekuensial
adalah salah satu bentuk pertanian tertua. Dalam sejarah, penanaman sekuensial selalu
memainkan peran mendasar dalam beradaptasi terhadap perubahan kondisi iklim.
5. Tanaman Campuran (mixed cropping)
Merupakan penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam
maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap
ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi
kayu.
6. Tanaman dalam Barisan (row cropping)
Tanaman dalam barisan (row cropping), yaitu menanam dua tanaman atau lebih secara
bersama-sama/serentak dengan jarak tanam tertentu, satu jenis tanaman atau lebih ditanam
dalam barisan tertentu secara teratur.
7. Pertanaman Berjalur (strip cropping)
Pertanaman berjalur (strip cropping), yaitu menanam dua tanaman atau lebih secara
bersama-sama/serentak dengan satu macam tanaman ditanam dalam jalur-jalur tersendiri
yang disusun secara berselang-seling. Bila penanaman dilakukan di lahan yang miring
(lereng) mengikuti garis contour disebut dengan pertanaman “sabuk gunung” (contour
cropping).
8. Pertanaman Bertingkat (multi-storey cropping)
Pertanaman bertingkat (multi-storey cropping), yaitu penanaman dua jenis tanaman atau
lebih berbentuk kombinasi antara pohon dengan tanaman lain yang berhabitus lebih
pendek. Pertanaman bertingkat yang mengkombinasikan antara pohon berupa tanaman
kehutanan dengan tanaman berhabitus pendek berupa tanaman pertanian disebut dengan
agro-forestry.
9. Sistem Surjan (alternating bed system)
Sistem surjan (alternating bed system), yaitu dua jenis tanaman atau lebih ditanam pada
sebidang lahan yang dibentuk menjadi dua ketinggian, bagian yang tinggi (guludan) dan
yang rendah (ledokan) secara berselang-seling. Bagian yang tinggi biasanya berfungsi
sebagai tegalan sedangkan bagian yang rendah sebagai sawah atau untuk tanaman yang
tahan genangan.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortikultura. 1996. Kebijakan pengembangan


tanaman benih langsung padi sawah. Makalah Seminar Nasional.
Tharir, M dan Hadmadi. 1984. Populasi Gilir (Multiple Croping). Yasaguna, Jakarta.
Aditya, D. A. D., Ikka, N. D. A., & Khusaini, M. (2019). USAHA TANI KUNYIT,
JAGUNG DAN KACANG PANJANG DENGAN SISTEM TUMPANG SARI:
Studi Kasus di Dusun Dlangu Desa Mondoluku Kecamatan Wringinanom
Kabupaten Gresik. AGRIMAS, 3(1), 50-59.
Solar, M., Talumingan, C., Laoh, E. O., & Sendow, M. M. (2015, October). Kajian
Usahatani Tumpang Gilir Tanaman Padi Dan Tomat Di Desa Wolaang Kecamatan
Langowan Timur. In Cocos (Vol. 6, No. 17).
Magnolo, F., Dekker, H., Decorte, M., Bezzi, G., Rossi, L., Meers, E., & Speelman, S.
(2021). The Role of Sequential Cropping and Biogasdoneright™ in Enhancing the
Sustainability of Agricultural Systems in Europe. Agronomy, 11(11), 2102.
Rai, I. N. (2018). Dasar-Dasar Agronomi. Percetakan Pelawa Sari.

Anda mungkin juga menyukai